Pada waktu PEMILIHAN PEMILIHAN Ketua OSIS kamu harus menentukan pilihan sesaui dengan

Pemilihan ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) merupakan agenda rutin tahunan yang biasa dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan, tak terkecuali SMP-SMA Islam Al-Aly Mayangrejo. Tepat hari Jumat, 15 November lalu, seluruh siswa SMP-SMA Islam Al-Aly melakukan pemilihan umum untuk menentukan ketua dan wakil ketua OSIS yang baru. Uniknya, pemilihan umum yang biasa dilakukan melalui pemungutan suara berupa kertas diganti secara daring menggunakan komputer sekolah bertajuk e-voting (electronic voting). Sehingga hasilnya bisa langsung diketahui tanpa hambatan yang berarti. “Kita selalu berusaha mengikuti perubahan zaman, sehingga e-voting adalah terobosan bagus untuk melatih demokrasi siswa berbasis digital pada pemilihan umum ini,” tutur Kepala SMP Islam Al-Aly M. Jauharul Maknun, M. Pd dalam suatu kesempatan.

Pada waktu PEMILIHAN PEMILIHAN Ketua OSIS kamu harus menentukan pilihan sesaui dengan

          Sebelum hari pemilihan umum, para kandidat telah berorasi di setiap kelas dan memperkenalkan diri melalui selebaran berupa profil dan visi-misi mereka. Kandidat ketua dan wakil ketua OSIS secara umum dibedakan antara laki-laki dan perempuan. Saat hari H, seluruh siswa berkumpul terlebih dahulu untuk mendengar orasi terakhir calon ketua dan wakil ketua OSIS SMP-SMA Islam Al-Aly Th. 2019-2020. Suara tepuk tangan dan teriakan pemberian dukungan terdengar keras memenuhi seluruh ruangan tempat e-voting berlangsung. Apalagi saat calon kandidat favorit beberapa siswa tengah tampil menyampaikan visi-misinya.

          Alunan sholawat berkumandang diikuti oleh seluruh siswa sambil menunggu giliran untuk melakukan e-voting. “Saya baru pertama ini mengikuti e-voting dalam pemilihan OSIS,” celetuk salah satu siswa antusias. Di setiap komputer yang disediakan, ditugaskan seorang guru dan operator untuk membimbing siswa melakukan pemberian suara. Empat puluh menit kemudian hasil pemilihan telah bisa dibaca. Tiba waktunya untuk mengumumkan hasil e-voting. Seluruh siswa antusias menunggu meskipun udara panas menyelimuti pagi itu.

Pada waktu PEMILIHAN PEMILIHAN Ketua OSIS kamu harus menentukan pilihan sesaui dengan
Pada waktu PEMILIHAN PEMILIHAN Ketua OSIS kamu harus menentukan pilihan sesaui dengan

          Akhirnya, terpilihlah Muhammad Rifqi dan Moch. Rifki Abdullah untuk OSIS Putra sedangkan Zhuni Eva Rahmawati dan Alyssa Dinda untuk OSIS Putri sebagai ketua dan wakil ketua OSIS masa bakti 2019/2020. Tepuk tangan semakin meriah ketika sebagian besar siswa mengetahui pilihan merekalah yang disebutkan namanya saat pengumuman. Meski merasa takut kinerja mereka tidak lebih baik dari OSIS sebelumnya, Eva berharap program kerja yang akan dilaksanakan berjalan lancar bersama anggota yang lain, seperti yang ia tuturkan dalam kesempatan wawancara singkat, “Ini pengalaman baru bagi saya. Saya harap dapat lebih baik dari OSIS sebelumnya. Untuk program kerja nanti akan saya tindaklanjuti bersama anggota lain yang akan dibentuk,” ucap ketua OSIS putri yang baru terpilih ini.

Nur Fitria H., S. Pd.

Bojonegoro, 18 November 2019

Pemilihan Ketua OSIS SMP Negeri 5 Sape dengan Sistem PEMILU

 Sebagai Upaya Mewujudkan Murid Kreatif yang Bernalar Kritis

Oleh: Menik Rusdianti,S.Pd.Si_CGP Bima 2

Link Video: https://youtu.be/sOQCTp1j1ZY&t=3s

A.    LATAR BELAKANG

Usaha mewujudkan visi guru penggerak berawal dari diri guru sendiri yang dilanjutkan dengan menggerakkan orang lain (tergerak, bergerak, dan menggerakkan). Bahwa perubahan yang baik dilakukan dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis kekuatan. Dalam hal ini, perubahan positif akan terjadi jika dilaksanakan secara bersama-sama dan merupakan hasil identifikasi hal-hal positif yang menjadi kekuatan dari tiap individu. Manajemen perubahan tersebut dinamakan Inkuiri Apresiatif (IA).

Ki Hajar Dewantara (KHD) menjelaskan bahwa “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” Artinya guru hanya memfasilitasi anak dalam artian mengarahkan anak untuk berinovasi dan berkreasi dengan menggali kekuatan atau aset positif yang sudah dimiliki anak melalui manajemen perubahan Inkuiri Apresiatif serta selalu memperhatikan perubahan-perubahan alam dan zaman dimana anak berada. 

Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik yang telah ada di sekolah, mencari cara agar bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, sehingga kelemahan, kekurangan dan ketidak-adaan menjadi tidak relevan. Berpijak dari hal positif tersebut, sekolah kemudian menyelaraskan hal positif atau kekuatan tersebut dengan visi sekolah dan visi setiap individu dalam komunitas sekolah. Manajemen IA kemudian dijabarkan melalui bentuk yang lebih terstruktur dalam akronim BAGJA (Buat pertanyaan utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi).

Murid SMP Negeri 5 Sape belum menyadari kekuatan positif/potensi yang dimilikinya, Ini dapat dilihat mereka kurang memiliki inisiatif dalam berkreativitas, hanya cenderung melakukan hal-hal yang diperintah guru. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk menumbuhkan murid merdeka belajar melalui implementasi Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJAnya agar murid dapat menemukan hal-hal positif dalam dirinya dan lebih berani mengembangkan kreativitas dan inovasinya di bawah bimbingan guru dengan menyelenggarakan Pemilihan Ketua OSIS dengan sistem PEMILU. Dalam hal ini CGP berkolaborasi dengan Kaur Kesiswaan, Pembina OSIS dan Pengurus OSIS.

B.     DESKRIPSI AKSI NYATA

Aksi nyata yang dilakukan berupa kegiatan “Pemilihan Ketua OSIS dengan sistem PEMILU” sebagai bentuk aksi nyata modul 1.3 terkait visi guru penggerak dalam mewujudkan murid kreatif yang bernalar kritis dengan mengacu pada tahapan BAGJA. Tahapan-tahapan BAGJA dalam aksi nyata yang dilakukan meliputi:

  1. Buat pertanyaan: bertanya pendapat murid, pembina OSIS dan Kaur Kesiswaan tentang pemilihan Ketua OSIS yang diinginkan/diidamkan
  2. Ambil pelajaran: mempelajari hal-hal yang baik dan menarik dalam pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS selama ini
  3. Gali mimpi:
    • Menanyakan dan mencatat hal-hal yang dilakukan dalam pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS selama ini yang memberatkan atau tidak membuat nyaman murid dan seluruh warga sekolah.
    • Mengidentifikasi kebiasaan baru yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS sehingga pelaksanannya menjadi menyenangkan.
    • Mengeksplorasi berbagai sumber daya murid dan guru/pembina OSIS dalam mewujudkan pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS yang menyenangkan dan bermakna.

4. Jabarkan rencana:

  • Menyusun rancangan inovasi dalam pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS yang berpihak pada murid dan dinantikan oleh seluruh warga sekolah
  • Menyusun rencana koordinasi dan kolaborasi dengan beberapa pihak pelaku perubahan baik dalam dalam pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS yaitu, Kepala Sekolah, waka kesiswaan, pembina OSIS, wali kelas, dan pengurus OSIS.

 5. Atur eksekusi:

  • Meminta izin dan konsultasi dengan Kepala Sekolah
  • Koordinasi dengan Kaur Kesiswaan dan Pembina OSIS
  • Menyusun kerangka tahapan BAGJA
  • Sosialisasi dan diskusi dengan Pengurus OSIS mengenai sistem pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS
  • Pembentukan panitia penyelenggara Pemilihan Ketua OSIS
  • Penjaringan peserta bakal calon Ketua OSIS melalui usulan tiap wali kelas
  • Seleksi peserta bakal calon Ketua OSIS
  • Pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS

Pelaksanaan Aksi Nyata dimulai dengan pengarahan oleh Bapak Kepala Sekolah Dahlan Umar, S.Pd.Ind yang dilanjutkan penjelasan teknis oleh Ibu Sri Erniwati, S.Pd selaku Kaur Kesiswaan dan Bapak Hasrin, S.Pd selaku Pembina OSIS  tentang tata cara pemilihan yang sesuai dengan aturan pemilu, Pengurus OSIS selaku panitia penyelenggara dibagi menjadi petugas di Tempat Pemilihan Suara (TPS), saksi-saksi, dan pengamanan.

Acara dilanjutkan dengan perkenalan calon Ketua OSIS periode 2020-2021, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan visi dan misi yang disimak oleh seluruh murid SMP Negeri 5 Sape. Kemudian, panitia petugas TPS memberikan penjelasan tentang cara memberikan suara, kondisi surat suara, dan detail teknisnya.

Adapun saat datang ke TPS para murid berbaris di depan panitia, kemudian menunggu dipanggil oleh petugas. Satu per satu murid dari kelas VII, VIII dan IX memasuki TPS. Murid lalu mendapat surat suara dan langsung masuk ke bilik suara untuk mencontreng nama calon Ketua OSIS pilihannya. Setelah itu, murid memasukkan surat suara ke dalam kotak suara dengan arahan petugas TPS. Selanjutnya, mereka mencelupkan jari ke tinta hitam sebagai tanda telah memberikan hak suara.

Pemungutan suara dilanjutkan dengan penghitungan suara oleh panitia/petugas TPS disaksikan oleh seluruh siswa. Ada yang berperan sebagai pembuka surat suara dengan melihat kondisi surat suara apakah sah atau tidak dan disahkan oleh saksi (beberapa siswa bertugas menjadi saksi). Selain itu, ada juga yang berperan sebagai pencatat hasil suara.  Sehingga pada akhirnya diperoleh Ketua Wakil Ketua OSIS terpilih dengan suara terbanyak.

C.     HASIL DARI AKSI NYATA

Hasil dari Aksi Nyata yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1.     Murid berhasil mendapatkan ide untuk menyelenggarakan Pemilihan Ketua OSIS dengan sistem PEMILU

2.     Murid berhasil merancang kegiatan pelaksanaan pemilihan ketua OSIS yang kreatif dan inovatif

3.     Terselenggaranya Pemilihan Ketua OSIS dengan sistem PEMILU secara lancar dan menyenangkan

4.     Murid memperoleh pendidikan demokrasi dengan bijak dengan pengenalan secara dini tentang tahapan PEMILU

5.     Adanya kolaborasi positif antara CGP, Kaur Kesiswaan, Pembina OSIS dan Pengurus OSIS

D.    PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT DARI PELAKSANAAN

Pembelajaran yang didapatkan dari pelaksanaan Aksi Nyata Modul 1.3 diklasifikasikan dalam hal Keberhasilan dan Kegagalan.

Keberhasilan yang dicapai adalah sebagai berikut:

1.     Murid dapat bernalar kritis dengan mengemukakan pendapat/keinginannya secara merdeka

2.     Murid dapat merencanakan dan membuat rancangan kegiatan pelaksanaan pemilihan ketua OSIS yang kreatif dan inovatif

3.     Terselenggaranya Pemilihan Ketua OSIS dengan sistem PEMILU secara lancar, meriah dan menyenangkan

4.     Menambah pengalaman murid (Pengurus OSIS) dalam hal menjadi panitia penyelenggara pemilihan Ketua OSIS

5.     Murid memperoleh pendidikan demokrasi dengan bijak dengan pengenalan secara dini tentang tahapan PEMILU

6.     Terjalinnya koordinasi dan kolaborasi yang positif antara CGP, Kaur Kesiswaan, Pembina OSIS dan pengurus OSIS

Kegagalan yang masih ditemukan pada pelaksanaan Aksi Nyata ini adalah sebagai berikut:

1.     Kelengkapan fasilitas pemilihan Ketua OSIS masih minim dan kurang memadai. Hal ini dikarenakan waktu persiapannya yang sedikit sehingga murid (Pengurus OSIS) menggunakan perlengkapan seadanya, misalkan bilik suara dibuat dari kotak bekas kertas HVS, kotak suara terbuat dari kardus bekas air mineral, dan surat suara hanya berisikan nama para calon Ketua OSIS (tidak menampilkan foto calon Ketua OSIS).

E.     RENCANA PERBAIKAN UNTUK PELAKSANAAN YANG AKAN DATANG

Setelah pelaksanaan aksi nyata ini, guru bersama murid, Pembina OSIS, dan Kaur Kesiswaan melakukan refleksi untuk melihat kembali dan mengkaji kegiatan yang sudah dilakukan, serta untuk menemukan berbagai kelebihan dan kekurangan dalam proses kegiatan ini sehingga dapat melakukan perbaikan pada kegiatan berikutnya. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan yang akan datang antara lain:

1.     Melakukan persiapan yang lebih matang dalam pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS pada periode tahun berikutnya

2.     Berkolaborasi dengan KPU Kecamatan untuk meminjam perlengkapan  PEMILU