Nekara atau moko nekara berukuran kecil mempunyai fungsi

Nekara adalah gendang perunggu berbentuk seperti dandang berpinggang pada bagian tengahnya dengan selaput suara berupa logam atau perunggu.[1]

Tipe-tipe nya diambil berdasarkan nama penelitinya, dan ada 4 yaitu:

1.Tipe Heger 1:

-Bidang pukul lebih panjang dibanding tingginya

-Pada bidang pukul terdapat 4 buah patung katak yang berlawanan arah dengan jarum jam

-Hiasan yang dominan berupa pola-pola geometris

2.Tipe Heger 2:

-Lebih ramping dari tipe 1

-Terdapat 6 buah patung katak

-Pola hiasnya lebih halus dari tipe 1

3.Tipe Heger 3:

-Ukuran sedang

-Terdapat 8 buah patung katak

-Disebut tipe karen (Karena banyak didapatkan dalam suku Karen di Birma)

4.Tipe Heger 4:

-Tidak ada patung katak

-Tidak punya pinggang

-Disebut tipe Tiongkok (banyak ditemukan di tiongkok)

Nekara diberi bermacam-macam hiasan dengan motif binatang, seperti katak, gajah, kuda, rusa, harimau, burung, dan merak.[1] Benda budaya ini berasal dari zaman perunggu atau zaman logam.[1]

Pada zamannya, nekara dianggap benda suci yang berfungsi sebagai benda upacara, maskawin, dll.[1]

Tempat penemuan nekara Jawa, Bali, Sumatra, Roti, Selayar, Gorom, Kepulauan Kei. Nekara yang kecil diberi nama Moko atau Mako (Ditemukan di Alor).

  1. ^ a b c d Ensiklopedi Nasional Indonesia. 2004. Bekasi: Delta Pamungkas. ISBN 979-9327-00-8. Hal 74

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nekara&oldid=18620650"

1. Nekara dan Moko     Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atapnya tertutup. Benda ini memiliki nilai seni yang tinggi, terdapat pola hias yang beraneka ragam. Pola hiasnya yaitu pola binatang, geometrik, gambar burung, gambar gajah, gambar ikan laut, gambar kijang, gambar harimau dan juga gambar manusia. Ada juga nekara yang tidak diberi hiasan. Di Indonesia banyak sekali ditemukan Nekara. Pada beberapa tempat, nekara dianggap sebagai barang suci, misalnya nekara yang ditemukan di Bali, Sumatera, Jawa, Pulau Sangean dekat Sumbawa, Roti, Leti, Selayar, Kepulauan Kei, dan Alor. Di Sangean terdapat nekara yang bergambar orang menunggang kuda beserta pengiringnya yang memakai pakaian orang Tartar. Gambar ini memberi petunjuk bahwa telah terjadi hubungan bangsa Indonesia pada saat itu dengan Cina. Jadi sejak zaman peringgu sudah ada hubungan langsung dengan Cina.

Fungsi Nekara adalah untuk digunakan sebagai salah satu alat dalam upacara untuk mendatangkan hujan, memanggil roh nenek moyang, dipakai sebagai genderang perang.

    Di Alor banyak ditemukan nekara dengan bentuk kecil tapi memanjang. Nekara ini disebut moko. Penemuan nekara dapat menunjukkan adanya hubungan antar wilayah di Indonesia dan hubungan dengan dunia luar. Nekara dari Selayar dan Kepulauan Kei dihiasi gambar-gambar binatang seperti gajah, merak, dan harimau. Gambar-gambar itu merupakan binatang yang tidak ada di wilayah Indonesia bagian timur. Hal itu menunjukkan bahwa nekara itu berasal dari daerah Indonesia bagian barat atau dari benua Asia.

Fungsi Moko adalah digunakan sebagai alat pusaka atau sebagai mas kawin.

Berikut adalah gambar dari nekara dan moko:

Nekara atau moko nekara berukuran kecil mempunyai fungsi


2. Kapak Corong     Kapak corong adalah kapak yang terbuat dari logam yang bentuk bagian atasnya berbentuk corong yang sembirnya belah, sedangkan ke dalam corong itulah dimasukan tangkai kayunya yang menyiku pada bidang kapak. Sering pula disebut dengan kapak sepatu karena hampir mirip dengan sepatu bentuknya. Di beberapa tempat di Indonesia ditemukan kapak corong, seperti di Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah dan Selatan, Pulau Selayar, dan Irian dekat danau Sentani. Ukuran kapak corong beragam, ada yang kecil dan sangat sederhana, ada yang besar memakai hiasan, ada yang pendek lebar, ada yang bulat, dan ada pula yang panjang satu sisinya. Kapak corong yang panjang satu sisinya disebut candrasa.

Fungsi kapak corong ini tidak semuanya digunakan sebagai alat sebagaimana layaknya kegunaan kapak, ada juga yang berfungsi sebagai alat upacara dan hiasan.

Berikut adalah gambar dari kapak corong:

Nekara atau moko nekara berukuran kecil mempunyai fungsi


3. Bejana Perunggu     Bejana perunggu adalah sebuah banda yang bentuknya mirip seperti gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Ditemukan di daerah Madura dan Sumatera. Pola hiasan benda ini berupa pola hias anyaman dan huruf L. Berikut adalah gambar dari bejana perunggu:

Nekara atau moko nekara berukuran kecil mempunyai fungsi


4. Arca-arca Perunggu     Seni menuangkan cairan logam untuk membuat arca sudah berkembang pada masa ini. Bentuk patungnya beragam, ada bentuk manusia dan binatang. Bentuk manusia ada yang sedang menari, berdiri, naik kuda dan sedang memegang panah. Sedangkan bentuk binatang berupa arca kerbau yang sedang berbaring, kudang sedang berdiri, dan kuda dengan pelana. Arca-arca tersebut ditemukan di Bangkinang, Lumajang, Palembang, dan Bogor. Pada umumnya, arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya. Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu yang kecil dipergunakan sebagai bandul kalung. Berikut adalah gambar dari arca perunggu:

Nekara atau moko nekara berukuran kecil mempunyai fungsi


5. Perhiasan Zaman Logam     Perhiasan yang dibuat pada masa ini berupa gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung dan bandul kalung. Benda-benda tersebut pada umunya tidak diberi pola hias. Ada beberapa yang diberi pola hias, seperti cincin atau gelang yang diberi pola hias geometrik. Ada pula cincin yang sangat kecil yang tidak bisa dimasukan ke dalam jari anak-anak. Cincin ini mungkin berfungsi sebagai alat tukar. Tempat-tempat ditemukannya benda-benda perhiasan, antara lain di Bogor, Malang, dan Bali. Berikut adalah gambar dari perhiasan pada zaman logam:

Nekara atau moko nekara berukuran kecil mempunyai fungsi

 Itulah tadi bahasan mengenai nekara, moko, kapak corong, bejana perunggu, arca dan perhiasan perunggu yang terjadi pada zaman logam atau perundagian, semoga bermanfaat :)

Nekara atau moko nekara berukuran kecil mempunyai fungsi

Jawaban:

bentuknya kek berumbung, terbuat dr perunggu yg pinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup.

Nekara digunakan waktu upacara, biasa utk memanggil roh nenek moyang, utk genderang perang atau digunakan utk alat memanggil hujan.

Penjelasan:

SEMOGA MEMBANTU

Nekara atau moko nekara berukuran kecil mempunyai fungsi

Nekara atau moko nekara berukuran kecil mempunyai fungsi
Lihat Foto

Wikimedia Commons/Marcin Konsek

Nekara jenis pejeng dari Jawa Timur yang disimpan di Museum Singapura.

KOMPAS.com - Nekara termasuk peninggalan kebudayaan manusia prasejarah yang banyak ditemukan di Indonesia.

Jawa, Bali, Sumatra, Kepulauan Kei, Selayar, dan Roi, adalah beberapa tempat di mana nekara ditemukan.

Nekara adalah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atasnya tertutup. Ada juga yang mengatakan bahwa bentuknya seperti dandang terbalik tetapi memiliki banyak motif hiasan.

Nekara diperkirakan ada sejak manusia mengenal teknik peleburan logam. Sementara teknik peleburan sudah dikenal oleh masyarakat praaksara pada masa perundagian atau zaman

Baca juga: Zaman Logam: Pembagian dan Peninggalan

Fungsi Nekara

Masyarakat praaksara pada masa perundagian sudah mengenal sistem kepercayaan, yang terbukti dari ditemukannya nekara yang berfungsi sebagai alat pemanggil hujan.

Selain itu, nekara juga digunakan dalam upacara keagamaan, misalnya untuk memanggil roh nenek moyang.

Berikut ini fungsi nekara pada masa prasejarah.

  • Sebagai alat melakukan komunikasi atau upacara adat
  • Sebagai tanda atau sinyal dimulainya perang
  • Sebagai simbol status sosial dalam kekuatan magis yang religius

Jenis-jenis Nekara

Nekara yang berasal dari zaman perundagian memiliki beberapa jenis. Berikut penjelasannya.

Baca juga: Kehidupan Manusia Purba pada Masa Perundagian

Nekara Bulan Pejeng

Peninggalan zaman logam ini diakui sebagai nekara terbesar dengan tinggi hampir 2 meter dan garis tengahnya 1,5 meter.

Nekara ini ditemukan di Bali dan masyarakat setempat menganggapnya sebagai benda suci yang dikeramatkan dan dipuja.

Diperkirakan, fungsi Nekara Pejeng adalah sebagai alat dalam ritual pemanggilan hujan.

Nekara Moko

Di Alor, terdapat nekara yang disebut Moko dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan di tempat lain.

Kendati demikian, Moko juga dibuat dengan variasi ukuran berbeda. Nekara ini umumnya terbuat dari perunggu, tembaga, atau kuningan.

Fungsi dari nekara ini adalah sebagai mas kawin, benda pusaka, alat musik, hingga alat tukar perdagangan pada zaman dulu.

Pada Moko juga terdapat hiasan yang dianggap sangat penting bagi penggambaran kehidupan dan sebagai bukti seni zaman pra-sejarah.

Baca juga: Perbedaan Teknik Bivalve dan A Cire Perdue

Nekara Sangean

Disebut Nekara Sangean karena terdapat hiasan orang sedang menaiki kuda beserta dengan pengiringnya.

Karena hiasannya tersebut, nekara ini disebut memiliki hubungan dengan budaya Tiongkok.

Nekara Selayar

Nekara jenis ini ditemukan di Selayar dan Kepulauan Kei, Maluku, di mana pada badannya memiliki ragam hiasan, seperti gambar harimau, gajah, dan merak.

Referensi:

  • Diansyah, Arfan. (2019). Prasejarah Indonesia. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.