Musik dipercayai dapat meningkatkan konsentrasi fokus dan melatih otak

Musik tak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa musik, dunia mungkin akan sepi dan hampa. Selain bisa membangkitkan suasana hati, musik juga punya kekuatan untuk menenangkan seseorang. Bahkan, penelitian terbaru menemukan bahwa musik terkait dengan proses kognitif otak, terutama dalam hal pembelajaran.

Dalam sebuah studi baru yang dilansir Medical News Today, peneliti dari McGill University di Kanada mengungkapkan bahwa musik bisa mengaktifkan pusat penghargaan (reward center) otak. Hal ini berguna untuk otak, karena memberikan motivasi yang cukup bagi otak untuk mempelajari informasi baru.

Selain itu, musik juga memengaruhi kinerja fokus otak. Musik yang Anda sukai dapat membantu meningkatkan fokus, sementara musik yang tidak Anda suka akan menghalangi konsentrasi. Disebutkan juga bahwa musik merupakan alat yang berguna untuk meningkatkan konsentrasi karena bunyi yang ditimbulkannya tidak invasif dan menyenangkan.

Teresa Lesiuk, asisten profesor program terapi musik di University of Miami, menemukan bahwa partisipan yang mendengarkan musik yang mereka sukai dapat menyelesaikan pekerjaan lebih cepat. “Selain itu, ide-ide mereka juga lebih cemerlang ketimbang orang yang tidak mendengarkan musik sambil bekerja, karena musik dapat meningkatkan suasana hati,” katanya, seperti dikutip dari The Conversation.

Lalu, jenis musik seperti apakah yang bisa meningkatkan fokus? Peneliti dari Rensselaer Polytechnic Institute menemukan bahwa mendengarkan elemen alam dapat membantu meningkatkan fokus Anda. Menurut peneliti, suara alam dapat meningkatkan fungsi kognitif sehingga mengoptimalkan kemampuan untuk berkonsentrasi.

Manfaat musik untuk anak

Tak hanya orang dewasa yang dapat memperoleh manfaat dari musik, anak-anak juga. dr. Fiona Amelia, MPH dari KlikDokter mengungkap bahwa musik sangat bermanfaat bagi otak anak. Menurutnya, pada anak yang aktif diperdengarkan musik atau bermain musik sejak dini, jumlah sinaps (hubungan antar sel otak) lebih banyak daripada anak yang tidak terbiasa dengan musik.

"Bermusik dapat meningkatkan jumlah sinaps dan aktivitas antar kedua belahan otak, sehingga kerja otak menjadi lebih cepat, efektif, dan kreatif," ujar dr. Fiona.

Tak hanya itu, musik juga dapat membantu mengembangkan area otak yang terlibat dalam keterampilan berbahasa, matematika dan berlogika. Karena itu, musik bisa digunakan untuk mengajari anak hal-hal baru.

“Ketika anak lagi suka mengoceh, mengajarkan hal kecil seperti menyanyi bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan, Di saat bersamaan bisa mengajarkannya konsep atau kosakata baru,” kata dr. Fiona.

Jika anak Anda masih di dalam kandungan, manfaat mendengarkan musik pun bisa diperoleh saat ia besar nanti. Menurut dr. Sepriani Limbong dari KlikDokter, mendengarkan musik klasik dapat meningkatkan kecerdasan spasial anak, khususnya bila didengarkan saat hamil.

“Itu karena musik klasik mengaktifkan regio di otak yang mengatur kecerdasan spasial, yaitu kemampuan memahami ruang serta kemampuan matematika. Anak yang diperdengarkan musik klasik akan mampu menyelesaikan permainan yang menuntut kecerdasan spasial seperti puzzle.”

Musik sudah menjadi salah satu kebutuhan manusia. Anda bisa menyanyi, menari, dan menghasilkan seni lainnya karena musik. Penelitian di atas memberikan angin segar, bahwa musik memang berguna untuk mendorong proses kognitif otak seseorang, sehingga dapat menyerap informasi baru dan meningkatkan konsentrasi. Carilah musik yang Anda sukai, dengan begitu, musik dapat membantu Anda dalam banyak hal.

[RS/ RVS]

Howard Gardner dengan teori multiple intelligent mengungkapkan bahwa musik merupakan salah satu bentuk kecerdasan otak yang bermanifestasi kedalam hidup sehari-hari. Jika orang mende-ngarkan musik, maka suara dan irama yang didengar memasuki liang telinga dan menggetarkan gendang telinga. Getaran itu diteruskan ke tulang tulang pendengaran menuju saraf pendengaran dan dilanjutkan ke pusat pendengaran di otak. Ketika mendengarkan lantunan musik tersebut selanjutnya diteruskan ke sistem limbik yang merupakan pusat emosi manusia.

Dari sana irama diolah dan emosi akan dipengaruhi sesuai dengan respon terhadap keadaan yang dialami seseorang. Saat itu manusia akan mendengar musik tidak hanya dari aspek rasionalitas otak kiri, juga melihat dan mendengar dengan melakukan pendekatan emosi dan intuisi pada otak kanan. Lantunan irama dan suara musik yang menyentuh sistem limbik akan diterjemahkan dengan perasaan senang dan bahagia akibat penyampaian irama yang merupakan pesan diujung ujung saraf.

Seluruh peran akan dikonsolidasi dalam bentuk gelombang alfa diotak, orang menjadi rileks namun tetap siaga. Disisi lain, diketahui juga bahwa musik mempunyai efek pengobatan untuk ketegangan, kecemasan dan depresi sehingga timbul semangat hidup. Coba perdengarkan lagu lagu lembut dan keras, setelah itu gunakan seluruh kemampuan otak kiri untuk memahami lirik demi lirik dan pergunakan otak kanan, imajinasikan dan nikmati lantunan irama yang diterima oleh otak.

Detak Jantung Sejak dalam kandungan, yang kita dengar setiap hari adalah detak jantung ibu seolah olah mendengarkan ketukan irama musik. Setelah lahir dentuman jantung yang didengar bergetar setiap hari tiada henti tanpa dirasakan. Beberapa telaah kepustakaan me-nyatakan bahwa musik dan lagu klasik yang rata rata memiliki ketukan 60x/menit dapat membawa otak pada keadaan tenang sehingga meredakan nyeri dan stres. Setelah itu dapat membantu melepas emosi yang tidak nyaman dan pada gilirannya dapat menstimulasi berfikir, kreativitas, imajinasi dan sensitivitas terhadap dunia sekeliling.

Musik lembut memiliki efek yang mencengangkan karena irama lembut dan indah dengan kombinasi warna bunyi yang berbeda, mengalun dalam perpaduan yang harmonis akan menstimulasi emosi seseorang. Selain itu musik lembut akan berbeda responnya dibandingkan dengan musik keras yang dapat mengganggu konsentrasi dan labilitas gelombang otak sehingga secara teori dapat mencemaskan.

Kesehatan otak Setelah secara fisik manusia sehat, maka langkah selanjutnya adalah me-nyehatkan otak de-ngan cara melatih aerobik dan neurobik. Beberapa hal dapat mempengaruhi kesehatan otak termasuk makanan, gizi, dan informasi, latihan dan suasana hati termasuk santai dan spiritual disertai stimulasi kecerdasan melalui musik.

Emosionalitas dan suasana hati manusia sepenuhnya dipengaruhi oleh lingkungan dalam hal ini apa yang dilihat, dirasakan, dan didengar semasa detik kehidupan ini. Musik tidak diragukan lagi mempunyai kemampuan stimulasi untuk otak kanan. Rangsangan otak kanan sepenuhnya mempengaruhi imajinasi dan intuisi manusia sehingga mampu membuat hubungan dengan komponen rasio-nalitas otak kiri. Kemampuan dan kesehatan otak menjadi primer dalam menghadapi persaingan global dewasa ini.

Tidak disangka lagi lan-tunan irama musik akan memacu otak untuk menjadi jauh lebih sehat karena mampu mengatasi ketega-ngan dan kecemasan yang timbul dari lingkungan. Terapi Musik Musik (suara, irama, melodi dan harmoni) digunakan untuk memfasilitasi dan memacu komunikasi, hubungan, belajar, mobilisasi, ekspresi dll, sehingga memacu kemampuan fisik, emosi, mental.

Terapi musik berguna untuk mengembangkan potensi dan fungsi individu sehingga mempunyai kemampuan lebih baik untuk integrasi intra dan interpersonal dengan konsekuensi kualitas hidup yang lebih baik untuk prevensi, rehabilitasi atau terapi. Suku Narayo Indian percaya bahwa menyanyi mempunyai arti sentral untuk harmonisasi antara tubuh de-ngan jiwa dan lingkungannya. Musik telah menjadikan bagian yang tidak terpisahkan bagi manusia. Sewaktu janin setiap hari yang didengar adalah detak jantung.

Musik merupakan susunan bunyi yang diterima individu dengan respon yang berbeda berdasarkan lokasi, budaya dan selera seseorang. Secara definitif musik adalah bunyi yang dianggap enak oleh pendengar walaupun tanpa wujud yang jelas. Keterlibatan musik dengan kehidupan manusia didunia telah banyak diteliti. Musik dapat mencegah ketegangan hidup, meningkatkan selera makan, untuk restorasi pasien yang sakit, memicu gairah hidup dan seksual dan mempermudah proses kelahiran janin. Jadi efek musik berhubungan erat de-ngan psikologi manusia sehingga fenomenal musikal yang emosional akan mempengaruhi para pendengar dan secara umum akan merangsang kecerdasan musical.

dikutip dari : idhamtopiy.blogspot.com/2013/01/pengaruh-musik-terhadap-otak.html

Belajar semakin rileks dan fokus!

Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk meningkatkan fokus. Ada yang harus ke tempat sunyi, ke kafe yang cozy, atau pun mendengarkan musik.

Bicara soal musik, nih, pasti kamu juga punya playlist andalan yang diputar saat belajar atau berkerja, bukan? Meski selera orang berbeda-beda, tapi ada jenis musik tertentu, nih, yang bisa meningkatkan konsentrasimu!

Mengapa Musik Bisa Membantu Konsentrasi?

Musik dipercayai dapat meningkatkan konsentrasi fokus dan melatih otak
Source: freepik.com

Mungkin kamu bertanya-tanya, nih, mengapa saat mendengarkan musik tertentu kita bisa tambah fokus? Ternyata ada penelitiannya!

Saat mendengarkan musik, tuh, saraf-saraf otak kita akan berkerja semakin aktif. Sinyal listrik dari musik akan merangsang hubungan antara otak kiri dan kanan secara bersamaan.

Hal ini lantas mengaktifkan area otak yang berhubungan dengan memori, kognitif, dan emosional. Itulah mengapa ketika kita mendengarkan musik mood kita akan terasa lebih baik serta fungsi kognitif otak, terutama daya ingat, lebih meningkat.

Musik untuk Meningkatkan Konsentrasi

Musik dipercayai dapat meningkatkan konsentrasi fokus dan melatih otak
Source: goldenharebooks.com

Mungkin kamu memiliki genre favorit sendiri untuk teman belajar atau bekerja? Namun, biasanya musik dengan alunan melodi yang santai dan tak terlalu keras akan membuat kita rileks sehingga lebih fokus.

Nah, bagi kamu yang butuh referensi musik untuk teman belajar atau berkerja Rukita punya daftarnya, nih!

1. Mozart

Bicara soal musik untuk tingkatkan konsentrasi, nggak lengkap tanpa karya dari Wolfgang Amadeus Mozart. Seperti yang kamu tahu, ya, Mozart merupakan salah satu komponis musik klasik Eropa yang paling berpengaruh dan terkenal sepanjang sejarah.

Sepanjang hidupnya, Mozart telah menciptakan 700 karya yang mengagumkan. Istilah “The Mozart Effect” pun muncul karena musik karyanya mampu meningkatkan kinerja otak, daya ingat, dan kreativitas. Bahkan, musik Mozart juga kerap digunakan untuk terapi psikologi.

Salah satu karya fenomenalnya adalah Symphony No. 40 in G Minor. Menurut penelitian, tuh, alunan musiknya mampu meningkatkan fungsi motorik dan kinerja auditory yang membantu kita lebih berkonsentrasi.

2. Jazz instruments

Instrumen musik jazz dan bossa nova juga kerap jadi pilihan untuk teman belajar atau bekerja. Kamu juga pasti sering mendengarnya di kafe-kafe dan toko buku, bukan?

Bossa nova sendiri merupakan gaya musik dari Brasil beraliran jazz dan samba. Instrumen yang digunakan biasanya organ, bas akustik, grum, piano, dan gitar akustik.

Terdapat banyak pilihan playlist instrumen jazz dan bossa nova khusus untuk belajar atau relaxing di YouTube. Cocok banget didengarkan saat belajar sambil menyeduh kopi atau teh seperti di kafe!

3. Disney classic

Siapa yang tak tahu Disney? Salah satu perusahan raksasa di industri hiburan ini bisa dibilang merupakan ‘teman masa kecil’ hampir semua orang.

Meski kini Disney memproduksi banyak film baru, tetapi karya-karya klasiknya dari zaman dulu seakan abadi. Kepopuleran Disney tak hanya dari karya filmnya, tapi juga musik soundtrack yang mengiringinya.

Bagi para generasi 90-an, soundtrack dari Disney klasik pasti akan membawa nostalgia tersendiri. Seperti “When You Wish Upon A Star” dari Pinocchio, “Reflection” dari Mulan, “So This Is Love” dari Cinderella, “Beauty and the Beast”, dan masih banyak lainnya.

Kini kamu pun bisa menemukan soundtrack Disney di Youtube dengan mudah, baik yang klasik maupun terbaru. Ada yang diaransemen orkestra, lantunan piano, hingga jazz.

Kumpulan soundtrack ini bisa banget untuk menemanimu belajar atau berkerja. Selain bikin fokus dan rileks, musik-musik ini juga akan memicu rasa bahagia dan nostalgia yang membangun suasana hati.

4. Antonio Vivaldi : The Four Seasons 

Namanya mungkin tampak asing untukmu, tapi saat mendengar lagunya, pasti kamu tahu! Antonio Vivaldi sendiri merupakan salah satu musical composer asal Italia yang terkenal pada masanya.

Karyanya yang berjudul “The Four Seasons” pun sukses menyita perhatian dunia dan populer hingga sekarang. Dari pertama mendengarnya, nih, telingamu akan dimanjakan oleh alunan biola dan aransemen relaxing.

Harmoninya yang indah pun mampu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi secara optimal. Bahkan musik ini juga kerap digunakan untuk membantu kesehatan fisik, lho!

5. Soundtrack Ghibli

Pencinta animasi Jepang pasti tahu betapa menakjubkannya film karya produksi Studio Ghibli. Sebut saja “Spirited Away”, “My Neighbor Totoro”, “Princess Mononoke”, dan masih banyak lagi.

Nggak hanya alur cerita dan visual yang memukau, ya, Ghibli juga menyuguhkan soundtrack yang merdu di setiap filmnya. Alunan musik yang menenangkan dan lembut ini sangat cocok untuk jadi temanmu belajar.

Selain bikin tambah fokus, nada-nadanya juga mampu bikin pikiran kita plong!

6. Lo-Fi Hiphop Chill Beats

Nggak terlalu suka musik klasik? Mungkin musik untuk tingkatkan konsentrasi satu ini cocok untukmu! Belakangan in, jenis musik lo-fi sedang ngetren karena melodinya yang membantu lebih rileks dan fokus.

Uniknya, tuh, jenis musik lo-fi tak hanya terdiri atas nada musik, tapi juga sentuhan suara ‘nyata’ seperti rintik air hujan, bunyi cangkir diaduk, atau kicauan burung. Kombinasi musik dan suara real itu pun seolah membawa kita berada dalam situasi tersebut.

Di YouTube, kamu bisa menemukan playlist musik lo-fi sesuai dengan temanya. Nada-nadanya yang rendah terdengar sangat menenangkan dan membantu kita untuk berkonsentrasi, lho!

7. Johann Sebastian Bach: ‘Brandenburg Concertos’

Johann Sebastian Bach merupakan seorang musisi dan composer musik klasik asal Jerman yang turut mendunia pada masanya. Semasa hidupnya ia telah menggubah lebih dari 1.000 lagu yang spektakuler.

Menariknya, menurut penelitian, karya musik Bach mampu menciptakan perubahan frekuensi elektromagnetik pada otak dalam 7,5 cycles setiap detiknya. Termasuk salah satu karyanya yang fenomenal, “Brandenburg Concertos”.

Tak hanya membuat rileks, sih, lantunan musiknya juga sangat membantu kita dalam proses belajar dan lebih konsentrasi. Membaca buku, bekerja, belajar, atau menulis pun lebih fokus dan tak memberatkan pikiran.

Nah, itulah 7 musik untuk tingkatkan konsentrasi yang bisa jadi temanmu belajar. Apakah kamu juga suka mendengarkan lagu-lagu di atas? Atau kamu punya musik andalan saat belajar? Komen di bawah, yuk!

CategoriesTak Berkategori