Ketika hamil, sistem sirlukasi darah pada ibu semakin melebar guna mengakomodasi kehadiran bayi. Salah satu dampak dari perubahan ini adalah memicu terjadinya mimisan saat hamil, yang juga dikenal dengan istilah epistaxis. Show
Penyebab lainnya dari mimisan saat hamil juga ada. Berikut ini penjelasannya, beserta cara mengatasinya.
Berbahayakah Mimisan Saat Hamil bagi Ibu dan Janin?Mimisan merupakan kondisi hilangnya darah dari jaringan yang melapisi hidung. Ketika hamil, Bunda mungkin tidak sadar kalau volume darah meningkatkan sekitar 50 persen. Semua aliran darah baru ini diperlukan selama proses kehamilan, salah satunya memberi makan si kecil yang sedang tumbuh di dalam kandungan Anda. Pembuluh-pembuluh darah di tubuh Bunda juga melebar untuk membantu memindahkan darah ekstra ke seluruh organ dan janin. Ini termasuk pembuluh darah kecil dan halus yang berada di hidung Anda. Melansir situs Healthline, dengan lebih banyaknya darah yang masuk ke hidung (dan tubuh) ditambah lonjakan kadar hormon, kondisi ini terkadang membuat pembuluhnya jadi lebih mudah pecah dan berdarah sehingga menyebabkan mimisan pada beberapa ibu. Kondisi ini tentu akan membuat ibu tidak nyaman, bahkan khawatir apakah bisa berdampak bagi janin? Bunda tidak perlu cemas, karena mimisan yang Bunda alami tidak berbahaya bagi bayi. Kecuali jika mimisan terjadi di trimester akhir, maka Bunda perlu waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter. Sebuah penelitian mengungkap bahwa mimisan yang terjadi pada trimester akhir kehamilan membuat ibu hamil berisiko mengalami perdarahan pascamelahirkan. Jadi, apabila Bunda mengalaminya, dokter akan menyarankan persalinan caesar untuk mengurangi risiko tersebut. Artikel terkait: 14 Penyebab Sakit Perut Saat Hamil, yang Umum hingga Serius Seberapa Sering Mimisan Saat Hamil Terjadi?Mimisan sebenarnya umum terjadi saat hamil, dan biasanya terjadi ketika memasuki trimester kedua, bahkan ada yang terus mengalaminya hingga akhir masa kehamilan. Namun, hanya terjadi sementara, sifatnya ringan, dan tidak berbahaya. Salah satu tanda dari mimisan adalah ibu hamil sering merasa hidungnya tersumbat saat memasuki trimester kedua. Situs Baby Center menjelaskan, sekitar 20 persen ibu hamil mengalami masalah ini, sementara sekitar 6 persen perempuan tidak hamil juga pernah mengalaminya. Seperti yang sudah dijelaskan di atas juga, bila mimisan terus terjadi hingga pascakehamilan, Bunda perlu berkonsultasi dengan dokter. 1. Pembuluh Darah yang MelebarSeiring kehadiran bayi, suplai darah di dalam tubuh ibu semakin meningkat. Hal ini menyebabkan pembuluh darah melebar dan menipis. Tekanan pada pembuluh darah bisa menyebabkannya pecah hingga menyebabkan perdarahan dari hidung. Selain perluasan pembuluh darah yang membuat ibu hamil lebih rentan mengalami mimisan saat hamil, Bunda juga kemungkinan besar mengalami mimisan dalam beberapa kondisi lain. 2. AlergiBeberapa jenis alergi juga bisa menyebabkan mimisan saat hamil, terutama jika sebelum hamil Bunda juga mengalami mimisan ketika alergi. Penggunaan antihistamin, kebiasaan mengupil atau menggaruk hidung juga bisa mengganggu membran di hidung sehingga menyebabkan mimisan. 3. Infeksi Sinus atau FluBila Bunda mengalami infeksi hidung atau sinus, selaput lendir cenderung kering dan pembuluh darah di hidung mudah pecah. Iritasi dari kondisi flu dan infeksi juga bisa menyebabkan mimisan. 4. Kedinginnan atau Terlalu KeringSelaput lendir di dalam hidung mudah mengering ketika cuaca terlalu dingin atau terlalu kering dan rentan mimisan. Misalnya saat berada terlalu lama di ruangan ber-AC, kabin maskapai, atau ketika hari sedang terik-teriknya. 5. CederaAnda mengalami cedera di area tersebut, misalnya hidung terbentur sesuatu yang keras. 6. Bahan KimiaMenggunakan bahan kimia di bagian hidung juga bisa mengiritasinya dan menyebabkan mimisan. Seperti penggunaan obat hidung atau obat yang disemprotkan atau dihirup. 7. Kondisi Medis TertentuBila Bunda memiliki kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah, ini juga bisa menyebabkan mimisan saat hamil. Artikel terkait: Kram Perut Saat Hamil, Kapan Ibu Harus Konsultasi kepada Dokter? Gejala Mimisan Saat HamilMimisan bisa saja terjadi di salah satu hidung atau keduanya. Dan durasinya bisa berlangsung dari beberapa detik hingga hampir 10 menit. Volume darah yang keluar bisa sangat berat layaknya perdarahan, dan ada juga yang berupa darah kering dan berkerak di dalam hidung yang bahkan tidak Anda sadari hingga Anda meniupnya. Saat mimisan terjadi, tidak ada gejala khas. Jika Bunda mengalami mimisan dan dalam posisi sedang berbaring atau tidur, Anda mungkin tidak akan menyadarinya. Bunda hanya akan merasakan seperti sesuatu mengalir di bagian belakang tenggorokan Anda saja. Akan tetapi, bila Anda telah didiagnosis dokter menderita tekanan darah tinggi dan mengalami mimisan, segera periksakan ke dokter kandungan Anda, ya, Bunda. Cara Menghentikan MimisanJika Bunda mengalami hidung mimisan saat hamil, lakukanlah ini:
Mencegah Mimisan Selama KehamilanApakah mungkin untuk mencegah mimisan selama kehamilan? Bunda sangat mungkin mengalami mimisan saat hamil tanpa alasan sama sekali. Akan tetapi, Bunda juga dapat menurunkan risiko mimisan dengan menjaga tekanan di hidung Anda turun, Bunda. Salah satunya dengan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengiritasi pembuluh darah di bagian hidung. Begini cara mencegah mimisan selama kehamilan:
Artikel terkait: Sakit Kepala Saat Hamil: Jenis, Penyebab, Gejala, dan Tips Mengatasi Kapan Sebaiknya Menemui Dokter?Meskipun mimisan bisa terjadi pada kehamilan dan disebut-sebut tidak berbahaya, tetapi ada juga ibu yang mengalami perdarahan hebat saat mimisan. Dalam beberapa kasus, mimisan saat hamil merupakan pertanda masalah kesehatan yang hanya bisa diketahui setelah diperiksa oleh dokter. Oleh sebab itu, bila Bunda mengalami gejala seperti di bawah ini, segeralah menemui dokter.
Dalam kasus yang sangat jarang, mimisan bersama dengan gejala lain mungkin merupakan tanda bahwa Anda memiliki kondisi kesehatan yang serius. Gejala serius ini sangat jarang terjadi. Jika Bunda memilikinya, Anda akan menyadarinya! Jadi, segeralah memeriksakan diri ke dokter. Mimisan saat hamil memang sering terjadi daripada saat sedang tidak terjadi. Namun, Bunda tidak perlu mengkhawatirkannya. Segera temui dokter kandungan bila mengalami mimisan lebih dari 10 menit atau perdarahan berat. Artikel diupdate oleh: Ester Sondang Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android. Apa Penyebab mimisan dan dahak berdarah?Selain dari riwayat adanya mimisan, dahak yang berdarah dapat disebabkan oleh hal lain, misalnya pendarahan saluran cerna, infeksi saluran napas, maupun keganasan atau tumor saluran napas. Namun, perlu dilakukan monitor akan adanya gejala lain yang menyertai, seperti demam, batuk, sesak napas, nyeri dada, dan lainnya.
Apakah mimisan berbahaya bagi ibu hamil?Mimisan saat hamil umumnya tidak berbahaya bagi ibu dan janin, terlebih jika hanya terjadi sesekali. Namun, ibu hamil perlu waspada jika mimisan terjadi lebih dari sekali dan berkelanjutan. Ibu hamil yang mimisan berisiko mengalami perdarahan berat setelah melahirkan.
Mengapa hidung berdarah pada ibu hamil?Penyebab Mimisan pada Ibu Hamil
Kehamilan dapat membuat pembuluh darah di hidung kita membesar. Selain itu, peningkatan suplai darah Moms akan memberi lebih banyak tekanan pada pembuluh darah halus tersebut. Sehingga menyebabkan pembuluh darah lebih mudah pecah.
Apa penyebab dahak bercampur darah?Bronkitis akut menjadi penyakit yang memiliki gejala batuk berdahak yang bercampur dengan darah. Kondisi ini disebabkan oleh paparan infeksi bakteri atau virus yang membuat saluran pernapasan meradang, sehingga pembuluh darah sekitar bronkus pecah. Hal ini yang mengakibatkan muncul darah pada dahak.
|