Mengapa teori Brahmana menjadi teori yang paling kuat terkait masuknya agama Hindu ke Indonesia?

Ilustrasi Candi Borobudur, peninggalan agama Budha. Foto: Unsplash

Hingga saat ini, fakta bagaimana masuknya Hindu Budha ke Indonesia masih menjadi perdebatan. Berbagai pendapat bermunculan hingga melahirkan lima teori yang banyak dipercaya oleh masyarakat, yakni teori brahmana, teori waisya, teori ksatria, dan teori sudra.

Teori-teori yang dikemukakan ahli sejarah tersebut umumnya digolongkan menjadi dua pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa Indonesia berperan pasif dalam proses masuknya Hindu Budha atau Hindunisasi. Bangsa Indonesia dianggap hanya sekadar menerima budaya dan agamanya saja. Teori yang mendukung pendapat ini yaitu teori brahmana, waisya, dan ksatria.

Sedangkan pendapat kedua menyebutkan bahwa Indonesia turut aktif dalam proses penerimaan agama dan kebudayaan Hindu Budha. Adapun teori yang mendukungnya adalah teori arus balik dan teori sudra.

Teori Masuknya Hindu Budha ke Indonesia

Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. van Leur. Ia berpendapat bahwa Hindunisasi di Indonesia disebabkan oleh peranan kaum Brahmana, golongan pemuka agama di India. Menurutnya, para penguasa mengundang para Brahmana India untuk keperluan upacara keagamaan sekaligus untuk mengangkat status sosial mereka.

Mengutip buku IPS Terpadu untuk SMP dan MTs Kelas VII oleh Y. Sri Pujiastuti dkk, dari lima teori yang ada, teori brahmana memiliki dasar penjelasan yang paling kuat. Ini didasarkan pada prasasti-prasasti peninggalan kerajaan Hindu Budha yang mayoritas menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang hanya digunakan kaum brahmana saja.

Selain itu, kitab Veda yang menjadi kitab suci agama Hindu juga hanya boleh dibaca dan diajarkan oleh kaum brahmana. Dengan demikian, kecil kemungkinannya jika kasta lain dapat menyebarkan agama Hindu.

Ilustrasi Candi Prambanan, peninggalan agama Hindu. Foto: iStock

Lain dengan J.C. van Leur, N.J. Krom yang mengatakan bahwa kelompok yang berperan dalam penyebaran Hindu Budha di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, adalah kaum pedagang. Kaum pedagang sendiri merupakan golongan terbesar masyarakat India yang berinteraksi dengan bangsa Indonesia.

Awalnya, para pedagang India berlayar ke Indonesia untuk berdagang. Kemudian, ada kalanya mereka menetap lebih lama di daerah pelayarannya. Para pedagang India pun melakukan perkawinan dengan penduduk pribumi. Melalui perkawinan itu, kebudayaan India yakni Hindu Buddha mulai berkembang.

Teori ksatria adalah teori yang dikemukakan oleh R.C. Mujandar. Mengutip buku Sejarah Indonesia oleh Restu Gunawan dkk (2013), ia berpendapat bahwa munculnya pengaruh Hindu di Indonesia disebabkan oleh kaum ksatria atau kaum prajurit India yang diduga melarikan diri dan mendirikan kerajaan-kerajaan di Kepulauan Indonesia dan Asia Tenggara.

Namun, belum banyak bukti-bukti yang mendukung teori ini. Belum ada ahli arkeolog yang bisa menemukan bukti-bukti adanya ekspansi dari prajurit India ke Indonesia.

Teori ini menjelaskan bahwa penyebaran Hindu Budha di Indonesia didukung peran aktif masyarakat Indonesia. Menurut F.D.K Bosch, masyarakat Indonesia tertarik dengan agama dan budaya Hindu Budha yang dibawa orang-orang India.

Akhirnya, para tokoh-tokoh pun mempelajari kedua agama tersebut secara langsung dengan pergi menimba ilmu ke India. Setelah kembali ke Indonesia, mereka menyebarkan ajaran agama itu kepada masyarakatnya.

Menurut teori sudra, penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Budha berawal dari para kaum sudra, yaitu budak yang bermigrasi ke wilayah Nusantara. Mereka menetap di Indonesia dan menyebarkan ajaran agama mereka pada masyarakat pribumi. Hasilnya, pribumi pun mulai mengubah kepercayaan mereka yang awalnya animisme dan dinamisme menjadi percaya pada ajaran Hindu dan Budha.

ANDA pasti sudah tidak asing dengan candi Borobudur, candi Prambanan, maupun peninggalan lain – berupa prasasti dan lain sebagainya, yang tersebar di Indonesia dan menjadi objek wisata popular. 

Hal tersebut merupakan bukti bahwa pengaruh agama Hindu dan Budha di Indonesia cukup besar dan menjadi salah satu pembentuk keanekaragaman budaya di tanah air Indonesia.

Masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia berawal melalui jalur perdagangan.

Pada masa tersebut, sebelum bangsa kolonial datang ke Nusantara, Indonesia melakukan transaksi perdagangan dengan bangsa asing, terutama Tiongkok dan India yang merupakan pusat agama Hindu dan Buddha terbesar di Asia. 

Baca juga: Selama Nataru Seluruh Wilayah Indonesia Berstatus PPKM Level 3

5 Teori Masuknya Agama Hindu dan Buddha ke Indonesia

Melalui jalur perdagangan, agama Hindu dan Buddha mulai hadir di Indonesia. Para pedagang tersebut mengajarkan agama Hindu dan Buddha ke Indonesia.

Ada 5 teori yang cukup terkenal dalam menjelaskan masuknya agama Hindu dan Buddha ke Indonesia.

1. Teori Ksatria 

Menurut teori ksatria agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh kaum militer atau prajurit dan bangsawan yang saat itu memegang kekuasaan di wilayah India. Teori ksatia dikemukakan oleh C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens,

teori ini menyatakan agama Hindu dan Buddha dibawa oleh kaum ksatria yang melalukan ekspedisi militer ke Indonesia.

2. Teori Waisya

Teori ini menyatakan kalau agama Hindu Buddha dibawa oleh pada pedagang India ke Indonesia. Agama Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang India. Teori ini dikemukakan oleh N.J. Krom, yang berpendapat bahwa agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia dibawa oleh pedagang dari India.

Agama Hindu dan Buddha disebarkan dengan cara pernikahan, hubungan dagang, atau interaksi dengan penduduk setempat saat pedagang dari India dan bermukim di Nusantara yang secara spesifik merujuk kepada Indonesia atau kepulauan Indonesia di masa sekarang.

Baca juga: Yuk Kenali Sejarah Teori Masuknya Islam ke Indonesia

3. Teori Brahmana

Teori brahmana pertama kali dikemukakan oleh Jc.Van Leur. Teori ini menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh kaum brahmana dengan dua cara, yaitu kaum brahmana dari India diundang raja-raja Indonesia dan kaum brahmana datang dari India bersama para pedagang ke Nusantara.

4. Teori Arus Balik

Teori yang dikemukakan oleh F.D.K Bosch menyatakan bahwa agama Hindu Buddha dibawa oleh orang Indonesia yang pergi belajar ke India dan ketika kembali dari India, mereka menyebarkan agama Hindu Buddha ke Indonesia.

5. Teori Sudra

Teori sudra dikemukakan oleh van Faber. Teori ini menjelaskan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan Hindu Buddha di Indonesia diawali oleh para kaum sudra atau budak yang bermigrasi ke wilayah Indonesia.

(OL-1)