Mengapa rel kereta api dibuat dari baja yang memiliki pemuaian cukup besar dan diberi sambungan celah?

Merdeka.com - Pernahkah kamu memperhatikan jembatan atau rel kereta api? Ada yang unik pada desain kedua bangunan ini, yaitu adanya celah yang sengaja dibuat. Wah, apa ya fungsinya kira-kira?

Ternyata celah di antara dua lintasan jalan beton pada jembatan atau rel kereta api dibuat agar jalan nggak retak saat jalan mengalami pemuaian di siang hari yang panas. Pada jembatan yang dibuat dengan kerangka besi, besi akan memuai kalau suhunya naik. Itulah mengapa di antara antara ujung rangka jembatan dengan tiang beton diberi celah pemuaian. Sama dengan jembatan dan jalan raya, besi baja yang digunakan untuk rel kereta api juga harus dipasang renggang berongga untuk mencegah terjadinya kecelakaan kereta api yang disebabkan oleh relnya melengkung akibat pemuaian dari pemanasan di siang hari.

Konsep rongga atau celah di antara besi itu menggunakan penghitungan dan memperhatikan sifat pemuaian dan penyusutan benda padat yang bisa disebabkan oleh perubahan suhu. Jalan raya pada musim kemarau banyak yang rusak dan retak-retak, karena pemuaian baja dan aspalnya. Jembatan dan jalan raya dibuat dari besi baja yang saling disambungkan satu dengan yang lainnya. Selama proses penyambungan, ahli konstruksi harus benar-benar memperhitungkan sifat pemuaian dan penyusutan besi baja karena adanya perubahan suhu, baik di siang hari yang panas maupun di malam hari yang dingin.

So, kalau ingin sambungan besi baja nggak melengkung akibat pemuaian atau pun penyusutan, maka sambungan-sambungan besi baja nggak boleh dipasang rapat satu dengan yang lainnya. Harus ada rongga yang cukup di antara sambungan-sambungan tersebut agar nggak timbul kerusakan pada jembatan dan jalan yang disebabkan pemuaian dan penyusutan besi baja tersebut.

Jika benda dipanaskan, maka benda akan memuai. Sifat pemuaian ini dimanfaatkan untuk pemasangan rel kereta api. Pada saat panas, rel kereta api akan memuai, untuk menghindari rel melengkung maka pada sambungannya harus diberi celah. Sehingga sambungan rel kereta api diberi celah untuk mencegah terjadinya melengkung saat memuai.

LATIHAN PEMUAIAN 1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu … sebesar 50°C? 2. Pada suhu 30C sebuah pelat besi luasnya 10 m. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90 C dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/-C, maka tentukan luas pelat besi tersebut! 3. Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25 C. Jika koefisien muai panjang bejana 2 x 10/C, maka tentukan volume bejana pada suhu 75-C! 4. Pada suhu 20-C, panjang kawat besi adalah 20 m. Berapakah panjang kawat besi tersebut pada suhu 100 C jika koefisien muai panjang besi 1,1 x 10%/C? 5. Sekeping aluminium dengan panjang 40 cm dan lebar 30 cm dipanaskan dari 40-C sampai 140 C. Jika koefisien muai panjang aluminium tersebut (a) adalah 2,5 x 10 C, tentuan luas keping aluminium setelah dipanaskan. 6. Sebuah besi bervolume 1 m dipanaskan dari 0-C sampai 1.000-C. Jika massa besi pada suhu OC adalah 7.200 kg dan koefisien muai panjangnya 1,1 x10 /C, hitunglah massa jenis besi pada suhu 1.000-C. 7. Sebuah kuningan memiliki panjang 1 m. Apabila koefisien muai panjang kuningan adalah 19 x 10-/K, tentukan pertambahan panjang kuningan tersebut jika temperaturnya naik dari 10-C sampai 40-C? 8. Sebuah batang aluminium memiliki luas 100 cm. Jika batang aluminium tersebut dipanaskan mulai dari OC sampai 30 C, berapakah perubahan luasnya setelah terjadi pemuaian? (Diketahui: a = 24 x 10-/K).​

berapa hasil dari 200 dibagi 10,12?​

mohon di jawab ya kak ​

Suatu benda memiliki massa jenis 900 kg/m3. Jika benda tersebut memiliki volume 1 liter. Berapakah massa benda itu ?BANTU JAWAB SOALNYA BUAT DI KUMPUL … IN BESOK ​

Mohon bantuanya dijawab dengan cara