Apakah kipas angin dapat menyebabkan batuk pada bayi?

Penyebab batuk pada bayi dan balita yang utama adalah virus dan bakteri yang menempel di saluran pernapasan dan pada akhirnya berkembangbiak dan bersifat menular. Namun, tahukan Bunda bahwa masih ada hal lain yang bisa memicu batuk pada anak, lho. Kira-kira apa saja dan bagaimana cara mengatasinya, ya?

Penyebab Batuk pada Bayi

Batuk pada bayi umumnya bukanlah kondisi yang berbahaya dan biasanya berlangsung tidak lebih dari dua minggu. Namun, hal ini tentunya akan membuat mereka merasa tidak nyaman. Inilah yang biasanya akan membuat mereka rewel dan tidak mau menyusu. Penyebab batuk pada bayi biasanya virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh akibat ruangan yang terlalu lembap, atau biasanya tertular dari anggota keluarga lainnya. Sama halnya seperti orang dewasa, bayi juga bisa mengalami batuk berdahak dan tidak berdahak.

Mengingat bahwa pemberian obat pada bayi tidak dianjurkan, maka hal berikut inilah yang bisa Bunda lakukan jika sang bayi mengalami batuk.

  • Memberikan ASI lebih banyak dari biasanya. Hal ini karena ASI mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantu mereka melawan infeksi virus yang terjadi. Bahkan, ASI juga sangat baik untuk mengencerkan dahak dan melegakan tenggorokan Si Kecil saat batuk.
  • Meneteskan cairan saline atau obat tetes hidung yang terbuat dari larutan garam steril. Fungsinya adalah untuk mengeluarkan lendir yang mengendap di hidung dan tenggorokan bayi. Namun, jangan membuatnya sendiri di rumah ya Bunda, agar lebih aman ada baiknya untuk membelinya di apotek langsung. Jangan lupa untuk mengonsultasikannya terlebih dahulu pada dokter untuk mengetahui cara penggunaannya ya, Bun.
  • Memberikan air minum hangat. Namun harus diingat bahwa Bunda hanya boleh memberikan air minum hangat ini jika Si Kecil sudah berusia enam bulan saja dan jangan dicampur dengan madu. Pemberian madu pada anak di bawah usia satu tahun bisa menyebabkan botulisme atau keracunan yang bisa membahayakan nyawa.

Penyebab Batuk pada Anak Usia Sekolah

Berbeda dengan batuk pada bayi, keluhan yang diderita pada anak yang berada dalam usia sekolah tentu lebih beragam penyebabnya. Apa saja, ya?

  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis. Meski seringkali kita memberikan makanan manis ini untuk membuat mereka tidak rewel selama di rumah, tanpa Bunda sadari beberapa makanan manis ini justru bisa menjadi pemicu batuk kering pada anak. Pasalnya, kandungan gula sederhana atau pemanis buatan yang ada di dalamnya cukup tinggi dan bisa memengaruhi daya tahan tubuh anak, memicu peradangan pada tenggorokan, hingga menyebabkan rasa gatal dan serak pada tenggorokan yang berakhir dengan batuk kering.
  • Makanan berlemak dan berminyak. Makanan ini juga bisa membuat anak mengalami tenggorokan gatal hingga batuk kering. Umumnya keluhan batuk kering ini hanya berlangsung dalam waktu yang singkat, namun jika dibiarkan bisa membuat batuknya semakin parah, bahkan memicu timbulnya penyakit lain pada anak.
  • Lingkungan yang kurang bersih. Pemicu batuk kering pada anak yang juga jarang kita sadari adalah akibat AC atau kipas angin yang kotor. Untuk itu, pastikan untuk selalu membersihkannya secara rutin untuk menjaga sirkulasi udara berjalan dengan baik.
  • Batuk pada anak juga bisa dipicu karena adanya alergi. Hal ini terjadi sebagai respon tubuh dalam mengeluarkan zat asing yang masuk ke saluran pernapasan. Oleh karena itu, penting juga bagi Bunda untuk mengetahui pemicu atau alergen yang dimiliki oleh Si Kecil yang biasanya berasal dari makanan atau kondisi udara yang terlalu panas maupun dingin.

Berbeda dengan batuk pada bayi, keluhan yang dialami oleh anak usia sekolah bisa diatasi dengan cara pemberian obat batuk khusus anak seperti bodrexin Flu & Batuk PE dengan kandungan PE (Phenylephrine) sebagai dekongestan dan efektif untuk membantu melegakan hidung tersumbat saat Si Kecil mengalami flu yang disertai batuk berdahak karena kandungan Guaifenesin dan Bromhexine di dalamnya.

Apakah kipas angin dapat menyebabkan batuk pada bayi?

Jika Si Kecil mengalami batuk tidak berdahak, Bunda bisa memberikan bodrexin Flu & Batuk Tidak Berdahak DPH dengan kandungan DPH (Diphenhydramine) yang bekerja menekan pusat batuk sekaligus sebagai antihistamin untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, bersin-bersin dan hidung tersumbat yang disertai batuk tidak berdahak.

Apakah kipas angin dapat menyebabkan batuk pada bayi?

Aman dikonsumsi oleh anak usia di atas enam tahun, obat batuk yang hadir dalam kemasan sirup rasa jeruk manis ini bisa Bunda dapatkan juga secara online di Tempo Official Store melalui E-commerce kesayangan seperti Shopee, Tokopedia, Blibli, dan Lazada. Yuk beli sekarang juga sebagai persediaan obat di rumah, Bun!

Sumber: Alodokter

Apakah kipas angin bisa menyebabkan bayi batuk?

Penggunaan kipas angin bisa menyebabkan debu dan kotoran di ruangan berterbangan sehingga lebih rentan terhirup masuk ke dalam saluran pernapasan. Kondisi ini bisa membuat bayi Anda mengalami batuk-batuk, pilek, tenggorokan berdahak, sesak napas, dan beragam keluhan lainnya.

Apa efek samping kipas angin pada bayi?

Menyebabkan hipotermia Kipas angin juga menurunkan suhu tubuh bayi, khususnya jika angin diarahkan langsung ke tubuhnya. Penurunan suhu tubuh yang drastis ini juga bisa menyebabkan hipotermia pada bayi. Anda perlu memerhatikan tanda bahwa si Kecil telah merasa kedinginan.

Apakah kipas angin dapat memperparah batuk?

Bila anda selalu batuk setiap malam, ketika tidur mengunakan kipas angin, kemungkinan besar anda mengalami batuk karena alergi. Penggunaan kipas angin dapat memicu timbulnya alergi, karena kipas angin akan menyedot debu dari tempat lain untuk dihembuskan ketempat yang diarahkan.

Apakah bayi aman kena kipas angin?

Sebagian besar dokter setuju bahwa memasang pendingin ruangan, baik itu AC maupun kipas angin untuk bayi yang baru lahir lebih baik daripada membiarkannya berada di lingkungan yang panas, tanpa udara, dan lembap. Bayi, terutama yang baru lahir, belum bisa menyesuaikan suhu tubuh mereka seperti halnya orang dewasa.