Bola.com, Jakarta - Kerja sama ekonomi internasional adalah hubungan antara suatu negara dengan negara lainnya dalam bidang ekonomi melalui kesepakatan-kesepakatan tertentu, dengan memegang prinsip keadilan dan saling menguntungkan. Setiap negara memiliki kondisi geografis dan sumber daya manusia yang berbeda-beda. Maka dari itu, suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Kondisi tersebut yang menjadi satu di antara faktor pendorong bagi negara-negara untuk melakukan kerja sama ekonomi internasional. Kerja sama ekonomi internasional didasari kepentingan tertentu untuk dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan struktur kegiatan ekonomi nasional. Tak hanya itu, kerja sama ekonomi internasional dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan kepentingan negara. Perlu diketahui, kerja sama internasional yang satu ini tidak sama dengan perdagangan internasional. Kerja sama ekonomi internasional cakupannya lebih luas. Hal itu karena kerja sama adalah kerja sama antarnegara di bidang ekonomi dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, hingga struktur kegiatan ekonomi nasional Berikut ini rangkuman tentang tujuan kerja sama ekonomi internasional, manfaat, dan bentuk-bentuknya, seperti dilansir dari laman repositori.kemdikbud.go.id, Jumat (27/8/2021). Ilustrasi kerja sama internasional. (Image by Gerd Altmann from Pixabay)Tujuan kerja sama ekonomi antarnegara meliputi hal-hal berikut: 1. Memenuhi kebutuhan dalam negeri akan barang/jasa. 2. Memperluas pasar hasil produksi barang dan jasa atau memajukan perdagangan dunia. 3. Mendorong peningkatan produktivitas hasil produksi. 4. Memperluas lapangan kerja. 5. Menambah devisa negara. 6. Mendistribusikan manfaat sumber daya. 7. Mengurangi ketimpangan antara negara maju dan negara berkembang. 8. Mempercepat pembangunan ekonomi dunia. 9. Meningkatkan kualitas hidup bangsa-bangsa di dunia. Ilustrasi kerja sama. Credit: pexels.com/pixabayManfaat kerja sama ekonomi internasional, di antaranya: 1. Memperkuat dan meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi di antara para anggota. 2. Meliberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa, serta menciptakan suatu sistem perdagangan yang transparan dan mempermudah investasi. 3. Menggali bidang-bidang kerja sama yang baru dan mengembangkan kebijakan yang tepat dalam rangka kerja sama ekonomi di antara para anggota. 4. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota, dan menjembatani kesenjangan pembangunan ekonomi di antara para anggota. Ilustrasi kerja sama. (Liputan6.com/Andri Wiranuari)Kerja sama ekonomi terbagi ke dalam empat kategori, yaitu kerja sama ekonomi bilateral, regional, multilateral, dan antarregional. Berikut ini penjelasannya: 1. Kerja Sama Ekonomi Bilateral Kerja sama ekonomi bilateral adalah kerja sama ekonomi yang melibatkan dua negara dan bersifat saling membantu. Contoh kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Malaysia, Indonesia dengan Inggris, Indonesia dengan Amerika, dan sebagainya. 2. Kerja Sama Ekonomi Regional Kerja sama ekonomi regional adalah kerja sama ekonomi di antara beberapa negara yang berada di kawasan tertentu. Contoh: ASEAN, UNI EROPA, EFTA, APEC, AFTA, dan sebagainya 3. Kerja Sama Ekonomi Multilateral/Internasional Bentuk kerja sama ekonomi ini melibatkan banyak negara dan tidak terikat oleh batas region atau wilayah atau kawasan negara tertentu. Contoh: Kerja sama antara Indonesia, Prancis, Jepang, Korea, Singapura, dan sebagainya 4. Kerja sama Ekonomi Antarregional Kerja sama ekonomi antarregional yaitu kerja sama ekonomi di antara dua kelompok kerja sama ekonomi regional. Contoh: Kerja sama antara Uni Eropa dengan ASEAN. Sumber: Kemdikbud Bola.com, Jakarta - ASEAN atau Association of Southeast Asian Nations, adalah sebuah organisasi geopolitik dan ekonomi, yang anggotanya merupakan negara yang berada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN tersebut terbentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN diprakarsai lima negara anggota, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Kemudian, Brunei Darussalam bergabung pada 8 Januari 1984, Vietnam pada 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada 23 Juli 1997, serta Kamboja pada 30 April 1999. Saat ini, ada 10 negara yang masih aktif tergabung dalam organisasi ASEAN, yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. Ada lima tokoh penting di balik berdirinya ASEAN. Kelima sosok tersebut ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), S. Rajaratnam (Singapura), Tun Abdul Razak (Malaysia), Thanat Khonam dari Thailand. Latar belakang berdirinya ASEAN tak lepas dari adanya persamaan persepsi antara negara-negara di Asia Tenggara. Setelah mengetahui latar belakang berdirinya ASEAN, penting untuk mengetahui tujuan ASEAN. Pada hakikatnya, tujuan didirikan ASEAN adalah untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang aman, damai, stabil, dan sejahtera. Adanya ASEAN ini mendatangkan banyak manfaat kerja sama bagi seluruh anggota, termasuk Indonesia. Apa saja manfaat kerja sama ASEAN? Berikut ini rangkuman tentang manfaat kerja sama ASEAN bagi anggotanya, termasuk Indonesia, seperti dilansir dari laman Dosenekonomi, Jumat (16/4/2021). Ilustrasi bendera negara-negara anggota ASEAN. (AFP)Sebelum membahas manfaat kerja sama ASEAN, ketahui terlebih dahulu tujuan dibentuknya. Maksud dan tujuan dari dibentuknya ASEAN tercantum dalam deklarasi Asean yang dilaksanakan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok.
Jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahun membuat lapangan pekerjaan dalam satu negara akan makin menipis. Jika tidak ada solusi, angka pengangguran akan makin bertambah. Namun, adanya kerja sama ASEAN ini, peluang untuk bekerja di negara lainnya yang tergabung dalam organisasi tersebut akan terbuka sehingga lapangan pekerjaan menjadi lebih luas. Dengan cara ini, angka pengangguran dapat ditekan sehingga kestabilan ekonomi dapat terjaga.
Kerjasama antarnegara ASEAN akan melibatkan banyak aspek, mulai kegiatan ekspor impor hingga perekrutan tenaga kerja antarnegara. Kegiatan tersebut akan meningkatkan devisa negara. Dengan ini, pendapatan kas negara akan bertambah, di mana pendapatan tersebut akan digunakan untuk pembangunan dalam jangka panjang.
Setiap negara tentu akan menghasilkan beragam produk dan jasa, baik dengan skala kecil maupun besar. Namun, persaingan pasar domestik terkadang menyebabkan hasil produksi tidak dapat terjual dengan cepat. Dengan adanya kerja sama ASEAN, peluang untuk mengekspor barang dan jasa akan terbuka lebar karena jangkauan pasar yang lebih luas hingga ke negara lain. Dampaknya, hasil produksi akan lebih cepat habis dan mendorong untuk menghasilkan produksi lebih banyak. Suasana kemeriahan parade ASEAN 50 Tahun di Jakarta, Minggu (27/8). Acara ini menampilkan Parade Bendera ASEAN, Parade kostum, Parade tari musik, dan keunikan lainnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Meski setiap negara dapat menyediakan kebutuhan dalam negeri, dengan pertambahan penduduk yang makin tinggi menyebabkan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhambat. Untuk itu kita perlu mengimpor produk yang dibutuhkan, dan ini akan sangat terbantu dengan adanya kerja sama ASEAN. Kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi di dalam negeri bisa didapatkan dari luar negeri dengan melakukan kegiatan ekspor impor, dan dengan ini pemenuhan kebutuhan masyarakat akan terjamin serta tetap stabil.
Sumber daya alam yang melimpah di setiap negara dapat saling menutupi kebutuhan antarnegara yang tergabung dalam ASEAN. Dengan ini sumber daya alam dapat dimanfaatkan dengan optimal dan dikelola dengan lebih baik untuk menyejahterakan lebih banyak penduduk. Sumber: Dosenekonomi |