Mengapa makanan yang kita telan dapat masuk ke kerongkongan dan tidak masuk ke saluran pernapasan

Halodoc, Jakarta – Tidak sedikit orang yang masih belum paham perbedaan antara tenggorokan dan kerongkongan, bahkan menganggap keduanya sama. Meski sama-sama berfungsi sebagai jalur masuknya makanan, kerongkongan dan tenggorokan adalah dua saluran yang berbeda. Perbedaan yang paling mencolok dari keduanya adalah panjang kerongkongan yang lebih panjang dari tenggorokan. 

Nah, agar kamu tidak salah lagi mengenai dua saluran ini, berikut perbedaan antara kerongkongan dan tenggorokan:

1. Tenggorokan

Tenggorokan adalah saluran atau tabung yang ukurannya kira-kira sepanjang 12 sentimeter. Tenggorokan menjalar dari belakang hidung sampai ke bagian kerongkongan. Amandel, bagian belakang lidah, dan langit-langit lunak semuanya adalah bagian dari tenggorokan. Cabang dari tenggorokan adalah kerongkongan, yang berfungsi membawa makanan ke perut dan trakea yang membawa udara ke paru-paru.

Baca juga: Sering Sakit Tenggorokan, Apakah Berbahaya?

Aktivitas menelan yang terjadi di tenggorokan adalah hasil refleks dan sebagian kendali tubuh. Lidah dan langit-langit lunak mulut bekerja mendorong makanan ke dalam tenggorokan hingga sampai ke kerongkongan. Beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi di tenggorokan, yaitu:

  • Tonsillitis atau radang amandel.
  • Faringitis atau sakit tenggorokan.
  • Kanker tenggorokan.
  • Croup, peradangan yang biasanya dialami anak kecil yang ditandai dengan batuk seperti menggonggong.
  • Laringitis, pembengkakan kotak suara yang dapat menyebabkan suara serak atau kehilangan suara.

Sebagian besar masalah tenggorokan ringan bisa hilang dengan sendirinya. Perawatan diperlukan tergantung seberapa parah gejala yang muncul.

2. Kerongkongan

Kerongkongan atau esofagus adalah tabung otot yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung. Kerongkongan memiliki panjang sekitar 20 sentimeter dan dilapisi oleh jaringan merah muda lembap yang disebut mukosa. Kerongkongan tepat berada di belakang (trakea) dan jantung serta di depan tulang belakang. Tepat sebelum memasuki perut, kerongkongan akan melewati diafragma.

Sfingter esofagus bagian atas adalah kumpulan otot yang ada di bagian atas esofagus. Otot ini berada di bawah kendali sadar, digunakan saat bernapas, makan, bersendawa, dan muntah. Otot ini menjaga makanan dan sekresi agar tidak turun ke tenggorokan.

Baca juga: Penyebab Kerongkongan Kering dan Cara Mengatasinya

Sedangkan sfingter esofagus bagian bawah adalah kumpulan otot di ujung bawah esofagus yang berbatasan langsung dengan perut. Tertutupnya otot ini bertujuan untuk mencegah asam dan isi lambung bergerak naik dari perut. Otot sfingter esofagus bagian bawah ini bekerja secara otomatis dan tidak berada di bawah kendali sukarela. Masalah kesehatan yang bisa terjadi dalam kerongkongan cukup beragam, seperti:

  • Mulas. Kondisi ini terjadi ketika otot sfingter esofagus bagian bawah tidak sepenuhnya tertutup, sehingga isi lambung yang asam kembali (refluks) naik ke kerongkongan. Refluks dapat menyebabkan mulas, batuk atau suara serak, atau tanpa gejala sama sekali.
  • Penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Mulas yang sering kambuh adalah tanda dari penyakit refluks gastroesofagus (GERD).
  • Esofagitis. Bisa disebut juga dengan radang esofagus terjadi ketika kerongkongan mengalami iritasi akibat refluks, infeksi, atau pengobatan radiasi.
  • Barret Esofagus. Refluks asam lambung yang sering kambuh bisa mengiritasi esofagus yang lama kelamaan dapat menyebabkan perubahan struktur bagian bawah.
  • Ulkus esofagus. Kondisi ini terjadi ketika ada erosi di area lapisan esofagus. Hal ini sering kali disebabkan oleh mulas kronis.
  • Striktur esofagus. Kondisi ini disebut juga sebagai penyempitan esofagus. Iritasi kronis akibat refluks adalah penyebab umum penyempitan esofagus.
  • Akalasia. Ini adalah penyakit langka ketika sfingter esofagus bagian bawah tidak rileks dengan benar. 
  • Kanker esofagus. Kanker bisa berkembang jika seseorang punya kebiasaan merokok, sering minum alkohol, dan mengidap refluks kronis.
  • Sindrom Mallory-Weiss. Kondisi ini bisa menyebabkan robekan pada lapisan esofagus. Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan pengidapnya muntah darah.

Baca juga: Sulit Menelan Karena Disfagia, Ubah Kebiasaan Ini

Jadi, sekarang sudah paham kan perbedaan antara kerongkongan dan tenggorokan? Kalau kamu masih punya pertanyaan lain tentang kesehatan, kamu bisa bertanya lebih jelas lagi ke dokter lewat aplikasi Halodoc. Tidak perlu repot ke luar rumah, lewat aplikasi ini kamu bisa menghubungi dokter kapan dan di mana saja via Chat atau Voice/Video Call.



Referensi: WebMD. Diakses pada 2020. Picture of the Esophagus.WebMD. Diakses pada 2020. What is the pharynx?WebMD. Diakses pada 2020. What is the pharynx role in the digestive system?Medline Plus. Diakses pada 2020. Throat Disorders.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.Morbi adipiscing gravdio, sit amet suscipit risus ultrices eu.Fusce viverra neque at purus laoreet consequa.Vivamus vulputate posuere nisl quis consequat.

Create an account

Halo, Sobat SMP! Setiap hari tentunya kita memerlukan energi untuk beraktivitas. Energi bisa diperoleh dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang nantinya diolah menjadi energi oleh tubuh kita. Karena terjadi sebuah proses di dalam sistem pencernaan, makanan yang kita konsumsi pastinya akan berbeda mulai dari bentuk, rasa, aroma, dan tekstur ketika dikeluarkan dalam bentuk feses.

Nah Sobat SMP, kali ini kita akan membahas mengenai proses pencernaan makanan di dalam tubuh mulai dari awal hingga akhir. Namun sebelum melangkah jauh menuju proses pencernaan, kalian juga perlu mengetahui tentang sistem pencernaan itu sendiri.

Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ pencernaan untuk mengolah makanan agar dapat diserap nutrisinya dan diubah menjadi energi. Sistem organ pencernaan pun terdiri dari organ-organ yang memiliki peranannya masing-masing dalam mengolah makanan.

Kira-kira seperti apa proses pencernaan makanan yang ada di dalam tubuh? Yuk simak pembahasan berikut ini!

Mulut

Makanan pertama kali masuk melalui mulut. Di dalamnya, terjadi proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Untuk proses pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi, sedangkan proses pencernaan kimiawi dibantu oleh beberapa enzim seperti amilase, ptialin, dan juga enzim maltase.

Kerongkongan

Setelah diproses melalui mulut, selanjutnya makanan menuju ke kerongkongan terlebih dahulu sebelum mencapai lambung. Di kerongkongan, terdapat gerakan peristaltik (seperti meremas-remas) guna mendorong makanan menuju lambung.

Lambung

Selain di mulut, proses pencernaan secara mekanik juga terjadi di dalam lambung ketika makanan dihaluskan oleh gerakan otot-otot lambung. Pada lambung, terjadi pula proses pencernaan secara kimiawi melalui enzim-enzim. Ada enzim pepsin yang berfungsi mengubah protein menjadi asam amino, enzim renin yang berfungsi mengubah protein menjadi kasein, dan juga HCl (asam klorida) yang berfungsi memecah protein serta melawan virus dan bakteri yang masuk melalui sistem pencernaan.

Usus halus

Baca Juga  Menerima Perbedaan dan Menghargai Keragaman Melalui Toleransi

Dari lambung, makanan yang sudah diproses di lambung menuju usus halus. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan). Di usus halus ini makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu oleh enzim-enzim dari pankreas, empedu, dan hati seperti tripsin, amilase, maltase, sukrase, laktase, dan lipase.

Usus besar

Setelah nutrisi diserap di usus halus, sisa-sisa makanan mengalami pembusukan di dalam usus besar. Selain pembusukan, di dalam usus besar juga air diserap sehingga sisa-sisa makanan siap diubah menjadi feses (kotoran).

Rektum dan anus

Feses akan disimpan di dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat anus. Di rektum, sensor di sana akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memutuskan apakah feses perlu dikeluarkan atau tidak.

Setelah itu, feses yang siap dibuang akan dikeluarkan melalui anus. Otot anus berfungsi untuk menahan dan menjaga feses agar tidak keluar dari rektum sebelum saatnya.

Nah, itulah tadi proses pencernaan makanan di dalam tubuh manusia ya, Sobat SMP. Cukup panjang ya bukan? Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kalian semua.

Jika ingin mempelajari hal-hal lain terkait dengan IPA, kalian dapat mengunduh modul pembelajaran jarak jauh untuk mata pelajaran IPA di situs resmi Direktorat SMP secara gratis ya!

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: Modul PJJ IPA kelas VIII semester gasal terbitan Direktorat SMP tahun 2020

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA