Korosi atau karat adalah kerusakan suatu logam akibat reaksi kimia yang membuat logam tersebut membusuk. Korosi ini terjadi ketika permukaan logam bersentuhan dengan berbagai senyawa yang ada di sekitarnya seperti oksigen atau air yang menjadi senyawa baru yang tidak dikehendaki. Bentuk dari korosi ini dapat berupa perubahan warna logam ataupun lubang pada logam. Show
Korosi ini dapat terjadi pada 2 kategori logam yaitu single metallurgy atau 1 jenis logam misalkan besi, aluminium atau tembaga kemudian paduan 2 atau lebih logam yang biasa disebut dengan alloy. Mari kita bahas jenis korosi pada logam yang dapat terjadi pada kedua kategori logam tersebut. Jenis Korosi Pada Single Metallurgy (1 Jenis Logam)Korosi umumKorosi ini terjadi pada permukaan logam yang sering kita jumpai yang menyebabkan logam berubah warna menjadi kecoklatan. Biasanya peralatan yang ada sudah didesain sedemikian rupa untuk mengantisipasi terjadinya korosi ini dengan cara menambah ekstra ketebalan yang dibuat oleh design engineer untuk mengatasi kondisi tersebut atau disebut sebagai corrosion allowance. Korosi lokal (pitting)Korosi yang terjadi pada suatu titik atau area kecil permukaan logam. Biasanya bentuknya seperti bopeng-bopeng pada logam yang akhirnya dapat menyebabkan logam menjadi berlubang. Korosi ini bisa lebih berbahaya daripada korosi umum, karena dapat menyebabkan suatu peralatan atau instrumen mengalami kegagalan fungsi. Korosi akibat abrasi fluida yang mengalir (erosion corrosion)Korosi ini biasanya terjadi pada pipa-pipa yang dialiri oleh fluida, baik berupa gas maupun cairan yang terjadi secara terus-menerus, dimana kemungkinan fluida tersebut mengandung zat kimia yang bersifat korosif seperti asam dan basa yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada permukaan logam atau yang disebut erosion corrosion. Korosi di celah-celah sempit (crevice corrosion).Korosi ini biasanya terjadi pada celah-celah sempit suatu logam misalkan pada ulir baut yang dapat menyebabkan baut menjadi patah ketika diputar. Jenis Korosi Pada Logam Alloy (Paduan Beberapa Logam)Korosi putihKorosi ini disebut korosi putih atau white rust, karena secara visual terlihat berwarna putih. White rust biasanya terjadi pada perpaduan logam yang mengandung seng (zinc) yang terkena zat bersifat alkali atau basa seperti hidrogen dan oksigen sehingga membentuk seng hidroksida yang terlihat seperti jamur-jamur putih. Korosi galvanikKorosi galvanik timbul pada dua logam yang dipadukan, dimana dua logam tersebut memiliki deret galvanik yang berbeda. Deret galvanik adalah tingkat kemudahan suatu logam mengalami terjadinya korosi. Berikut adalah tabel deret galvanik dimana semakin ke bawah artinya logam tersebut semakin mulia dan semakin sulit mengalami terjadinya korosi. Contohnya adalah baja galvanik yang merupakan perpaduan antara seng (zinc) dan besi (iron). Jika melihat tabel deret galvanik maka logam seng lebih mudah korosi dibandingkan dengan besi karena posisinya lebih ke atas sehingga korosi yang terjadi lebih dahulu pada seng inilah yang disebut dengan korosi galvanik. Inilah jenis korosi yang dapat terjadi pada logam. Nantikan artikel terbaru berikutnya dari Chemindo Interbuana. Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah. Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimiaatau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida). Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari oksida. Proses Terjadinya KorosiKorosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan- bahan logam yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitu kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosi menimbulkan banyak kerugian. Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodik yang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama: proses katodik biasanya merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya. Untuk contoh korosi logam besi dalam udara lembab, misalnya proses reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut: Anode:2Fe (s)→ 2Fe2+ (aq) + 4eEo = +0,44 VKatode:O2 (g)+ 4H+ (aq) + 4e → 2H2O (l)Eo = +0,40 VRedoks:2Fe (s) + O2 (g) + 4H+ (aq)→ 2Fe2+ + 2H2O (l)Eo = +0,84 V
Ion Fe2+ tersebut kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut dengan reaksi: 4Fe+ (aq) + O2 (g) + (4+2n)H2O (l) → 2Fe2O3.nH2O + 8H+ (aq) Berdasarkan nilai potensial reaksinya, besi merupakan logam yang mudah mengalami korosi. Logam logam lain yang mempunyai nilai potensial elektrode lebih besar dari 0,4 V akan sulit mengalami korosi, sebab dengan potensial tersebut akan menghasilkan Eo reaksi < 0 (negatif) ketika kontak dengan oksigen di udara. Logam logam perak, platina, dan emas mempunyai potensial elektrode lebih besar dari 0,4 V sehingga sulit mengalami korosi. Hidrat besi (III) oksida inilah yang dikenal sebagai karat besi. Sirkuit listrik dipacu oleh migrasi elektron dan ion, itulah sebabnya korosi cepat terjadi dalam air garam. Jika proses korosi terjadi dalam lingkungan basa, maka reaksi katodik yang terjadi, yaitu : O2 (g) + 2H2O (l)+ 4e → 4OH- (aq) Oksidasi lanjut ion Fe2+ tidak berlangsung karena lambatnya gerak ion ini sehingga sulit berhubungan dengan oksigen udara luar, tambahan pula ion ini segera ditangkap oleh garam kompleks hexasianoferat (II) membentuk senyawa kompleks stabil biru. Lingkungan basa tersedia karena kompleks kalium heksasianoferat (III). Korosi besi realatif cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab lapisan senyawa besi (III) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah ditembus oleh udara maupun air. Tetapi meskipun alumunium mempunyai potensial reduksi jauh lebih negatif ketimbang besi, namun proses korosi lanjut menjadi terhambat karena hasil oksidasi Al2O3, yang melapisinya tidak bersifat porous sehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan udara luar. Faktor penyebab korosi1. Air dan kelembaban udaraDilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak mengandung uap air akan mempercepat berlangsungnya proses korosi. 2. ElektrolitElektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak mengandung garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab korosi yang utama. Permukaan logam yang tidak rata Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode sulit terbentuk. 3. Terbentuknya sel elektrokimiaJika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang potensialnya lebih rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan dengan logam yang potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari udara. Hal tersebut mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang potensialnya rendah, sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru lebih awet. Sebagai contoh, paku keling yang terbuat dari tembaga untuk menyambung besi akan menyebabkan besi di sekitar paku keling tersebut berkarat lebih cepat. 4. Jenis-jenis bakteri yang berkembangFenomena korosi yang terjadi dapat disebabkan adanya keberadaan dari bakteri. Jenis-jenis bakteri yang berkembang yaitu:
Pencegahan KorosiPrinsip Pencegahan
Cara pencegahan korosiKarat juga bisa terjadi apabila ada dua logam berbeda potensial yang saling bersentuhan dalam lingkungan lembab (berair) karena akan terbentuk sel elektrokimia. Logam yang memiliki potensial rendah akan melepaskan elektron ketika menyentuh logam yang memiliki potensial tinggi dan akan dioksidasi oleh oksigen (udara). Hal ini membuat karat lebih sering terjadi pada logam dengan potensial rendah. Ada beberapa cara mencegah korosi yang dapat dlakukan yaitu: |