Manusia juga dikenal sebagai makhluk ekonomi dalam istilah lain disebut

Pada berapa pulau besar di Filiphina dan sebutkanNote: terkadang aku tidak tahu apa yang mod pikirkan ​

berapakah luas perairan dan lautan Indonesia? Buatlah ke dalam bentuk persen!​

SIAPA KEPALA KELUARGA : A. Ayah... B. Ibu... Itu maksudnya diapain ya ?!!!!!!!!!!!!!

tolong bantu kerjakan ya kakak kelas​

tolong bantu kerjakan ya kakak kelas​

Buat artikel bertema ekonomi magetan ?Tlong kakak siapapun bantu kelompok saya untuk ini krna tgl 19 Juli 2022 udh mulai dikumpulkan ke kaka osis ​

Alat yg berfungsi merubah tegangan listrik menjadi cahaya adalah

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pengangguran dan upaya apa yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menaggulangi dan menurunkan tingkat kemiski … nan?

carilah 37 provinsi berserta ibukota​

mohon di bantu kak hehe​

  • a. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia dalam hidupnya membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • b. Manusia sebagai makhluk ekonomi artinya manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi. Manusia ekonomi bertindak untuk memenuhi kepentingannya.
  • c. Contoh manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi :Manusia sebagai makhluk sosial artinya bahwa manusia tidak dapat hidup sendiri, dimana manusia tersebut selalu membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Sedangkan manusia sebagai makhluk ekonomi adalah bahwa manusia harus memenuhi kebutuhannya sehari-hari dengan kegiatan ekonomi. Contoh dari tindakan manusia sebagai makhluk ekonomi sekaligus sebagai makhluk sosial yang bermoral adalah ketika manusia ingin memenuhi kebutuhannya dengan membeli barang, maka manusia tersebut harus mencari orang yang menjual barang atau memproduksi barang, artinya dalam memenuhinya harus ada bantuan orang lain, karena tidak semua barang yang kita butuhkan bisa kita buat sendiri tanpa bantuan orang lain.

Jadi, berdasarkan jawaban diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagai makhluk sosial dan ekonomi manusia membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Manusia merupakan makhluk sosial, dimana mereka tidak bisa hidup seorang diri dan selalu membutuhkan manusia lainnya. Selain makhluk sosial, manusia juga merupakan makhluk ekonomi. Yang kegiatannya terbagi dalam 3 bentuk yaitu produksi, konsumsi, dan distribusi. Lalu apa yang dimaksud manusia sebagai homo economicus atau makhluk ekonomi ini ?

Pengertian Homo Economicus

Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi, karena mereka selalu ingin memenuhi kebutuhannya secara rasional untuk mencapai kesejahteraan serta mempertahankan hidup. Sebagai homo economicus, manusia mempunyai kebutuhan dan juga keinginan. Dimana kebutuhan merupakan hal hal yang diperlukan oleh manusia untuk hidup.

Sementara itu, keinginan merupakan sesuatu yang sifatnya lebih luas dan juga tidak terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan inilah, manusia menggunakan berbagai cara yang rasional untuk mencapai kesejahteraan. Meski begitu, hampir setiap manusia tidak pernah merasa puas dan selalu mempunyai kebutuhan dan keinginan yang baru.

Faktor yang Mempengaruhi

Meski setiap manusia mempunyai kebutuhan, namun kebutuhan ini antara manusia yang satu dengan lainnya tidaklah sama. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini di antaranya yaitu jenis kelamin dan usia, tingkat pendidikan seseorang, lingkungan tempat tinggal, kemajuan iptek, tingkat pendapatan, status sosial, dan perbedaan selera.

Perbedaan usia serta jenis kelamin akan berpengaruh terhadap kebutuhan manusia, misalnya anak anak yang sedang dalam masa pertumbuhan membutuhkan lebih banyak nutrisi. Kemudian tingkat pendidikan akan mempengaruhi kebutuhan, karena kebutuhan buku buku anak SMA mungkin lebih banyak dengan kebutuhan buku pelajaran dari anak SMP atau SD.

Selanjutnya lingkungan tempat tinggal juga bisa berpengaruh, karena pola hidup akan dipengaruhi oleh alam. Sehingga orang yang tinggal di desa dan orang yang tinggal di perkotaan akan mempunyai kebutuhan yang berbeda. Manusia sebagai homo economicus, tentunya akan melakukan cara rasional yang berbeda beda pula dalam memenuhi kebutuhan.

Selain itu sebagai makhluk ekonomi, manusia juga melakukan upaya tersebut sesuai dengan ilmu serta prinsip ekonomi yang ada. Ciri ciri dari manusia sebagai makhluk ekonomi di antaranya, mereka cenderung melakukan tindakan ekonomi yang didasarkan pada kepentingan sendiri, serta melakukan tindakan tersebut secara efisien.

Ilustrasi Pakaian Rapi Manusia Berpendidikan Foto: Unsplash

Selain menjadi makhluk sosial, manusia juga disebut sebagai makhluk ekonomi atau homo economicus. Melansir jurnal Homo Economicus oleh B. Herry Priyono, istilah tersebut berasal dari Adam Smith, seorang peletak dasar ilmu ekonomi modern.

Pada dasarnya, manusia disebut sebagai makhluk ekonomi karena manusia selalu berupaya memenuhi kebutuhan hidupnya sesuai dengan ilmu dan prinsip ekonomi. Hal ini dilakukan guna mencapai kesejahteraan hidup.

Untuk memenuhi kebutuhan, manusia akan melakukan pengorbanan dengan bekerja. Mereka juga memperhitungkan biaya dan tenaga yang keluar serta keuntungan yang didapatkan.

Manusia sebagai makhluk ekonomi dapat dikenali dengan beberapa karakteristrik, di antaranya:

  • Melakukan tindakan yang bersifat rasional.

  • Keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan.

  • Pemenuhan kebutuhan berfokus kepada diri sendiri.

  • Memiliki rasa tidak pernah puas.

  • Mempunyai banyak kebutuhan dan keinginan.

  • Tindakan ekonomi dilakukan dengan cara efisien.

  • Aktivitas yang dilakukan lekat dengan preferensi pribadi.

Sejatinya, kebutuhan manusia satu dengan yang lain cenderung berbeda. Perbedaan kebutuhan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

Ilustrasi Pakaian Tebal Foto: Unsplash

Perbedaan usia, jenis kelamin, dan lingkungan akan mempengaruhi kebutuhan manusia. Sebagai contoh, masyarakat yang tinggal di daerah tropis tidak membutuhkan pakaian tebal.

Sementara itu penduduk negara empat musim memerlukan pakaian tebal untuk cuaca dingin. Kemudian, orang lanjut usia membutuhkan pakaian yang lebih tebal dibanding mereka yang lebih muda yang fisiknya lebih kuat.

Ilustrasi Pakaian Rapi Foto: Unsplash

Pendidikan juga menjadi salah satu faktor terjadinya perbedaan kebutuhan. Manusia dengan tingkat pendidikan tinggi cenderung memiliki kebutuhan yang lebih besar dibandingkan masyarakat dengan pendidikan rendah. Misalnya, gaya berpakaian orang yang berpendidikan tinggi berbeda dengan masyarakat berpendidikan rendah.

Ilustrasi Ponsel Canggih Foto: Unsplash

Generasi muda cenderung menginginkan produk teknologi yang canggih dan terbaru. Sementara itu, generasi dewasa tidak mementingkan hal tersebut. Sebagai contoh, orang dewasa merasa puas ketika menggunakan ponsel dengan seri lama. Sedangkan, anak muda menginginkan ponsel canggih dan terbaru.

Ilustrasi Mobil Mewah Foto: Unsplash

Manusia yang memiliki pendapatan tinggi biasanya memiliki tingkat kebutuhan yang lebih banyak dibanding masyarakat dengan pendapatan rendah. Misalnya, masyarakat dengan pendapatan tinggi menginginkan kendaraan mahal dengan spesifikasi tinggi. Sedangkan, masyarakat dengan pendapatan rendah merasa puas dengan kendaraan spesifikasi standar.

Ilustrasi Belanja untuk status sosialFoto: Unsplash

Semakin tinggi status seseorang, maka semakin banyak juga kebutuhannya. Biasanya, kebutuhan ini berusaha dipenuhi untuk mempertahankan status sosial yang disandang.

Contohnya adalah wanita dengan status sosial tinggi yang berusaha menggunakan barang-barang mahal agar dipandang oleh kelompok sosialita.

Ilustrasi pakaian feminim Foto: Unsplash

Setiap orang memiliki selera berbeda yang dapat mempengaruhi kebutuhan. Misalnya, wanita feminim memilih produk wanita seperti kosmetik, gaun, dan lainnya. Sedangkan, wanita yang tomboi memilih barang-barang yang bersifat maskulin dan simpel.