Kenapa sering batuk tiba tiba di malam hari?

Ada banyak hal yang bisa membuat tidur menjadi terganggu, salah satunya adalah batuk di malam hari. Satu gelas air putih mungkin bisa meredakannya, namun jika kerap terjadi, kamu perlu mencari tahu penyebabnya.

Nah, berikut adalah tujuh pemicu batuk di malam hari yang perlu diketahui.

1. Efek samping dari obat

Batuk bisa mengindikasikan sebuah reaksi terhadap konsumsi obat-obatan jenis tertentu. Batuk tidak melulu terjadi karena adanya gangguan pada saluran pencernaan, melainkan juga bisa dari efek samping obat-obatan.

Obat-obatan jenis angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor memberikan reaksi pada tubuh berupa batuk kering. Obat ACE inhibitor sendiri umum dikonsumsi oleh seseorang dengan riwayat hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Jonathan Parson,ahli kesehatan paru di Ohio State University Wexner Medical Center, Amerika Serikat mengatakan obat tersebut bisa memberikan efek samping berupa batuk pada 20 persen pasien, dimulai beberapa minggu setelah proses konsumsi pertama obat.

2. Paru-paru bermasalah

Gangguan pada paru-paru bisa menyebabkan batuk berat atau kronis yang sangat mengganggu di malam hari. Penyakit paru obstruktif kronis adalah salah satu pemicunya. Penyakit ini bisa berupa bronkitis atau emfisema (kerusakan kantong udara di paru-paru).

Penyakit paru-paru obstruktif kronis disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah rokok. Batuk akibat penyakit ini pada umumnya bisa membaik dengan sendirinya. Meski, pemeriksaan yang tepat seperti rontgen dada bisa meredakan batuk lebih cepat.

Meski begitu, pembiaran terhadap batuk akibat gangguan paru-paru ini tidak boleh disepelekan dan jika kebiasaan merokok tetap dilakukan, kondisi ini tidak akan menjadi lebih baik, tapi justru sebaliknya.

3. Pneumonia

Batuk bisa disebabkan oleh pneumonia. Adanya peradangan pada paru-paru mampu memicu batuk dengan dahak berwarna kuning kehijauan atau merah.

Berbeda dengan batuk lainnya, batuk akibat pneumonia biasanya disertai rasa nyeri pada saluran pernapasan. Antibiotik, minuman hangat, dan sup ayam panas bisa melegakan tenggorokan dan meredakan batuk yang satu ini.

Baca juga: Saat Batuk Berdahak, 2 Jenis Obat Ini Bisa Kamu Konsumsi

4. Pertusis

Pertusis bisa membuatmu lebih sering mengalami batuk saat sedang tidur di malam hari. Pertusis sendiri adalah gangguan pernapasan yang dipicu oleh infeksi bakteri pada organ paru-paru.

Adanya pertusis ditandai dengan beberapa gejala seperti flu, demam, pilek, dan mata berair. Tapi setelah beberapa hari, batuk tidak bisa terhindarkan. Batuk akibat pertusis bisa pada tahapan kronis, membuatmu muntah, dan menyebabkan tubuh lemas.

Satu-satunya jalan yang bisa ditempuh adalah dengan pengobatan medis. Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan seperti rontgen dan tes darah untuk mengetahui seberapa parah pertusis yang kamu alami.

5. Asma

Penyebab lain dari batuk di malam hari adalah asma. Kamu bisa mengenali pemicu ini dari batuk yang diakhiri dengan sesak napas dan rasa sakit pada dada. Batuk yang disebabkan asma terjadi karena saluran udara di dalam tubuh mengalami peradangan.

Akibatnya, sirkulasi oksigen menjadi terganggu dan membuatmu tersedak. Kondisi ini akan semakin parah jika sebelum tidur kamu melakukan aktivitas berat seperti olahraga. Cara penanganannya yaitu menggunakan obat-obatan asma, seperti albuterol.

Baca juga: Mengenal Ambroxol: Obat Pengencer untuk Batuk Berdahak

6. GERD

Batuk kering di malam hari juga bisa disebabkan oleh GERD (gastroesophageal reflux disease). Saat kondisi ini berlangsung, asam lambung naik menuju kerongkongan dan membuatmu batuk.

Mengutip Health.com, batuk akibat GERD umumnya batuk kering. Cara termudah untuk mengenali penyebab batuk yang satu ini adalah dengan merasakan kondisi pada dada.

Batuk akibat GERD sangat terasa mengganggu dan bisa memburuk jika kamu sedang dalam posisi berbaring. Orang yang batuk saat tidur akibat gejala ini biasanya akan segera bangun dan duduk untuk menurunkan kembali asam lambung.

7. Lendir berlebih

Lendir berlebih pada sistem pernapasan juga bisa memicu batuk, lho. Kondisi ini disebut dengan postnasal drip. Lendir berlebih pada hidung bisa bergerak ke tenggorokan, lalu menyebabkan batuk.

Batuk dapat muncul karena manusia tidak bisa mengontrol lendir saat sedang tertidur. Kondisi ini sangat umum terjadi pada seseorang yang sedang pilek atau flu, yang mana produksi lendir menjadi lebih banyak dari biasanya.

Postnasal drip yang berat mungkin saja disebabkan oleh faktor lain, misalnya alergi. Alergi inilah yang membuat lendir terus muncul sebagai reaksi perlindungan tubuh dari zat-zat yang berbahaya.

Jika alergi adalah pemicunya, kamu bisa menggunakan antibiotik atau antihistamin untuk meredakannya.

Itulah tujuh penyebab batuk di malam hari yang perlu kamu ketahui. Ada baiknya kamu memeriksakan diri ke dokter jika batuk yang dialami tidak kunjung membaik.

Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!

Tiba tiba batuk di malam hari pertanda apa?

Penyebab Batuk di Malam Hari Batuk yang semakin parah di malam hari bisa disebabkan oleh beberapa kondisi dan penyakit, di antaranya: Gangguan saluran pernapasan, seperti asma, PPOK, bronkitis, dan ISPA. Tuberkulosis. Gangguan jantung, seperti gagal jantung atau penyakit katup jantung.

Bagaimana cara mengatasi batuk di malam hari?

Cara-cara Mengatasi Batuk di Malam Hari.
Minum Air Hangat. ... .
Memposisikan Tidur Setengah Duduk. ... .
3. Gunakan Humidifier atau Mesin Pelembab Udara. ... .
4. Stop Merokok atau Hindari Asap Rokok. ... .
Membersihkan Rumah. ... .
6. Minum Obat Batuk..

Kenapa tiap malam batuk dan tenggorokan gatal?

Ketika kita tidur berbaring, secara otomatis lendir akan berkumpul di bagian belakang tenggorokan akibat gaya gravitasi. Kumpulan lendir tersebut dapat membuat tenggorokan terasa gatal hingga memicu batuk yang tak berkesudahan.

Apa ciri ciri batuk alergi?

Beberapa gejala batuk alergi meliputi:.
Batuk kering atau berdahak bening..
Gatal di tenggorokan..
Hidung berair..
Hidung tersumbat..
Bersin terus-menerus..
Sulit bernapas..
Kelelahan..
Sakit kepala..