Kenapa anak usia dini disebut golden age

Mengenal Golden Age atau Masa Tumbuh Kembang Anak. Golden Age pada anak adalah masa emas anak yang merupakan masa penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa golden age ini, pembentukan system saraf secara mendasar sudah terjadi. Pada masa ini, terjadi hubungan antara sel-sel saraf. Kuantitas dan kualitas sambungan ini menentukan kecerdasan balita.

Kenapa anak usia dini disebut golden age

Pentingnya Masa Golden Age Pada Anak BALITA

Orangtua sebaiknya menyadari bahwa usia BALITA adalah masa emas bagi pertumbuhan setiap individu. Hal ini karena masa lima tahun pertama usia anak adalah masa kritis. Masa ini merupakan masa yang menjadi basis, landasan, dan fondasi berbagai aspek perkembangan.

Golden age adalah usia anak pada masa-masa awal hidupnya di dunia. Golden age adalah usia anak ketika mereka berumur 0 sampai dengan 5 tahun. Usia tersebut berada pada perkembangan terbaik untuk fisik dan otak anak. Meski sudah banyak keterangan tentang golden age, sayangnya masih ada orangtua yang kurang memperhatikan.

Sesungguhnya tidak hanya masa balita saja yang penting  bagi kehidupan manusia. Semua masa adalah penting. Akan tetapi, pengalaman-pengalaman pertama yang biasanya terjadi pada masa balita. Pengalaman pertama itu akan terekam kuat di alam bawah sadar mereka.

Pengalaman itulah yang akan menjadi tuntutan seseorang anak untuk bersikap di kemudian hari. Hal ini disebabkan karena sirkuit emosi manusia terbentuk sejak bayi. Bahkan sejak anak berusia 2 bulan.

Sebagai orangtua tentu Kita ingin anak bertumbuh kembang dengan baik. Ada beberapa tahapan pada anak untuk memicu perkembangan mereka lebih optimal. Caranya dengan mengetahui dan mengoptimalkan masa emas pada anak atau biasa disebut golden age.

Baca Juga:

Tips Mengetahui Golden Age Pada Anak.

Periode usia 0 Sampai Dengan 5 tahun merupakan masa kritis (golden age):

Pada masa anak berusia 0 sampai dengan 5 tahun merupakan masa perkembangan otak. Pada usia 0 sampai 5 tahun adalah masa kritis pada anak karena:

  • Manusia memiliki 100 neuron untuk menyalurkan pesan / komunikasi setiap aktivitas ketika lahir. Neuron ini akan berkembang lebih dari 20% jika dirangsang dengan pendidikan dan pengetahuan.
  • 50% kapabilitas kecerdasan manusia terjadi pada umur 4 tahun. 80 % telah terjadi pada 8 tahun. Dan diyakini mencapai puncak tertingginya pada 18 tahun.
  • Merupakan masa untuk mulai mengenal sosialisasi (sekolah, kelompok), menjelajah, bermain, meniru, dan kreatif.

Pada masa ini, perkembangan otak terjadi secara keseluruhan pada keempat bagian otak, termasuk pada masing-masing belahan otak. Belahan otak inilah yang akan menyimpan kemampuan-kemampuan anak yang berbeda pada belahan otak kanan maupun otak kiri.

  • Otak kiri berhubungan dengan tangan, kaki, dan tubuh sebelah kanan. Otak kiri mengendalikan aktivitas yang bersifat teratur, berurutan, rinci, sistematis. Misalnya membaca, menulis, menghitung.
  • Otak kanan berhubungan dengan tangan, kaki, dan tubuh sebelah kiri. Otak kanan mengendalikan aktivitas yang bersifat divergen (meluas). Seperti imajinasi, ide-ide, kreativitas, emosi, music, intuisi, abstrak, bebas dan simultan.

Jika menginginkan anak dengan kecerdasan multiple, latihlah kedua tangan, kaki, mata, telinga kanan dan kiri sama seringnya setiap hari. Terutama sampai umur 3 tahun, agar otak kanan dan kiri berkembang optimal.

Tahapan Perkembangan Anak Balita Usia 1 Hingga 3 Tahun

Adapun tahapan perkembangan kemampuan balita usia 1 hingga 3 tahun diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Pada usia 13-15 bulan
    balita usia 13 sampai dengan 15 bulan sudah berminat pada gambar, mengambil mainan sendiri dan berceloteh. Mereka sudah mampu meniru kegiatan orang lain di sekitarnya yang dia lihat.
  • Pada usia 16-18 bulan
    balita pada usia 16 sampai dengan 15 bulan bisa mengucapkan kata-kata yang lebih banyak. Mereka juga bisa menemukan mainan yang disembunyikan, dan mengerti fungsi benda.
  • Pada usia 19-24 bulan
    balita pada usia 19 sampai dengan 24 bulan sudah memahami konsep sederhana bentuk benda, seperti segitiga dan persegi. Mereka juga sudah bisa menyebut nama sendiri, serta mengucapkan satu kalimat.
  • Pada usia 2-3 tahun
    balita pada usia 2 sampai dengan 3 tahun sudah dapat mencocokkan bentuk, membangun dan menghubungkan balok. Mereka juga sudah mampu berpakaian sendiri, dan semakin memahami kata-kata orang lain.

Hal-hal tersebut diatas ini perlu diketahui untuk pembelajaran anak usia dini, bukan seperti untuk anak usia sekolah. Akan tetapi, hal yang diperlukan disini adalah pemberian stimulasi/rangsangan.

Pemberian stimulasi yang paling efektif dalam usia balita ini adalah olahraga otak secara ringan. Dalam usia ini pula, peran ibu sangat menentukan kecerdasan anak. Stimulasi/rangsangan hendaknya diberikan secara kompleks tapi ringan. Mulai dari stimulasi bahasa, hingga stimulasi gerakan  dan sentuhan.

Kedekatan orangtua dengan anak akan memberikan rasa aman dan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Rasa percaya diri akan mempengaruhi aspek perkembangan lainnya di kemudian hari.

Salam Bahagia.

Lihat Juga :

  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

Pengertian Masa Usia Emas Anak Usia Dini (Golden Age). Keistimewaan anak sangat berbeda-beda, untuk menghadapi tentunya sangat menguji kesabaran. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan disiplin pada anak tanpa menghukumnya secara berlebihan bila sang anak melakukan kesalahan, pemenuhan gizi yang cukup, pertumbuhan fisik dan lain sebagainya.

Untuk menegakkan disiplin tersebut, orangtua dapat memulainya dengan membuat perjanjian kecil dengan sang anak agar mengerti mana hal yang baik dan benar, namun dengan cara yang tidak menyinggung mereka.

Di atas semua itu, sangat penting bagi orangtua untuk menjaga komunikasi, bersabar dan lebih memberikan kasih sayang pada sang anak hiperaktif, serta mencurahkan perhatian terhadap semua tingkah lakunya agar tetap berada dalam kontrol. Di sini sangat membutuhkan peran besar orang tua, tapi ada beberapa tipe anak hiperaktif. Penyebabnya pun berbeda-beda, asupan makanan pun sangat mempengaruhi.

Periode Emas 1000 Hari Pertama Kehidupan

Adalah masa dimana anak usia dini menjalani periode 1000 (seribu) hari pertama kehidupannya dan dikatakan sebagai masa “golden period” karena anak mengalami pertumbuhan otak yang sangat pesat sekali. Oleh karena itu orang tua harus memperhatikan asupan makanan anak pada masa ini agar seluruh proses pertumbuhan anak sempurna karena kekurangan gizi pada pada masa usia emas tidak dapat diperbaiki.

1000 hari pertama kehidupan apabila dirinci adalah masa dalam kandungan 270 hari, usia 0-6 bulan 180 hari, dan usia 7-18 bulan 550 hari sehingga totalnya = 1000 hari. Pada masa awal seribu hari ini seorang anak akan mengalami pertumbuhan otak yang luar biasa yang akan mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan psikisnya.

Oleh karena itu pemberian asupan gizi yang baik sejak kandungan (misalnya ketika hamil, ibunya mengonsumsi suplemen khusus kehamilan, atau minimal susu hamil) akan membantu anak menjalani kehidupannya kelak.

Kenapa anak usia dini disebut golden age
Masa Usia Emas Anak Usia Dini / Golden Age Period

Ayah bunda mungkin bisa membayangkan apa yang terjadi jika pada periode emas atau golden age anak kekurangan gizi? Kemungkinan akan berpeluang anak pendek (stunting) karena pertumbuhan jasmani terhambat, anak menjadi tidak cerdas karena pertumbuhan otak terhambat, mudah sakit karena sistem imunitasnya lemah, dan juga sulit mengikuti pelajaran di sekolah maupun kuliah nantinya.

Cara Mengoptimalkan Periode Emas Anak Usia Dini

Lalu bagaimanan mengoptimalkan 1000 hari pertama periode emas golden age tumbuh kembang anak usia dini? Ayah bunda memiliki peranan penting dalam mendidik dan membesarkan buah hatinya karena diberikan amanah oleh Tuhan. Dalam hal berkaitan dengan tumbuh kembang, berikut ini adalah tips mengoptimalkan masa emas seribu hari pertama perkembangan anak:

  1. Memenuhi nutrisi yang baik selama kehamilan, berikan suplemen hamil, susu kehamilan, madu, propolis, sari kurma, dan konsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna
  2. Rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan, guna memantau perkembangan dan kesehatan janin. Selain itu juga akan terlihat jenis kelamin sehingga bisa mempersiapkan kebutuhannya sejak kandungan
  3. Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) segera setelah lahir, hal ini agar mendapatkan air susu yang berwarna kekuningan (disebut kolostrum) karena banyak mengandung zat yang menjadi kekebalan atau sistem imun bagi sang bayi
  4. Memberikan asi ekslusif selama 6 bulan, jangan berikan makanan padat karena sistem pencernaan bayi belum siap (meskipun pisang hijau, jangan ya) karena bayi berpeluang susah buang air besar dan akhirnya rewel
  5. Memberikan MPASI bergizi, jika sudah waktunya bayi makan makanan padat berikanlah makanan pendukung ASI dari bahan organik dan bergizi tinggi sehingga tumbuh kembangnya optimal. Selain itu berikan madu putih unprocessed (belum diproses, murni asli) karena membantu perkembangan tumbuh kembang dan kecerdasan anak
  6. Melengkapi imunisasi, pemberian imunisasi adalah pemberian virus yang dilemahkan sehingga sistem imun tubuh bayi akan melawan virus tersebut. Jangan sekali-kali melakukan imunisasi pada saat kondisi kesehatan anak menurun ya karena akan memperburuk keadaan
  7. Rutin mengecek tumbuh kembang anak, ayah bunda bisa mendatangi posyandu terdekat atau apabila tidak sempat pergi saja ke dokter spesialis anak, catat dan pantau perkembangan fisiknya.

Baca Juga:  Kerangka Besar Pembangunan PAUD Indonesia 2011 - 2025

Kenapa anak usia dini disebut golden age

Pengertian Golden Ages Adalah Balita

Pertumbuhan otak anak sampai usia berapa? Banyak penelitian menunjukkan betapa masa dini usia, yaitu masa lima tahun ke bawah, merupakan golden ages (masa keemasan) bagi bagi perkembangan kecerdasan anak. Salah satu hasil penelitian menyebutkan bahwa pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan anak telah mencapai 50%.

Seperti diungkapkan mantan Direktur Pendidikan Anak Dini Usia (PADU), Depdiknas, Dr. Gutama, kapasitas kecerdasan itu mencapai 80% di usia 8 tahun. Ini menunjukkan pentingnya memberikan perangsangan pada anak dini usia, sebelum masuk sekolah.

Setiap bayi memiliki potensi milyaran sel otak yang siap mendapat rangsangan. Sentuhan, lingkungan yang ramah otak, dan hands on, adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi otak anak. Sebagian ahli berpendapat, sel otak seorang bayi sebanyak bintang yang bertebaran di langit.

Ada pula yang menduga, jumlah sel otak kurang lebih 100 milyar. Seluruh sel ini punya peran penting dalam menunjang fungsi otak sebagai pengatur semua kemampuan manusia di masa dewasa.
Namun, meski ada milyaran sel otak, nyatanya tak semuanya berkembang sempurna, karena amat tergantung pada stimulasi yang diterimanya.

Konsultan Keluarga Budi Darmawan, menyatakan stimulasi ini memang amat menentukan sejauh mana jaringan sel-sel otak dapat berkembang. Jika sedikit mendapat stimulasi, bisa jadi yang berkembang hanya 1 persen dari sekian milyar sel otak. Sebaliknya, bila stimulasinya banyak, perkembangannya pun bisa lebih besar lagi.

Maxwell Malt, seorang peneliti asal Amerika mengemukakan pendapatnya tentang hubungan sel otak yang aktif dengan kecerdasan. Bila manusia dapat mengaktifkan sekitar 7 persen saja dari sel otaknya, ujar Malt, maka gambaran kecerdasan orang itu adalah bisa menguasai 12 bahasa dunia, memiliki 5 gelar kesarjanaan, dan hapal ensiklopedi lembar-demi lembar, huruf demi huruf, yang satu setnya terdiri dari beberapa puluh buku. Menanggapi ini, Budi Darmawan menyatakan, “Kalau kemampuan itu digunakan seorang muslim untuk menghapal, tentu dia mampu menghapal Qur’an dan sunnah Rasulullah sekaligus.”

Baca Juga:  Pengertian Mental Hectic dan Hubungannya Calistung PAUD

Lima tahun pertama kehidupan anak merupakan masa pesat perkembangan otak hingga masa ini sering disebut sebagai golden periode. Bahkan, anak di usia 5 tahun pertama diketahui punya kemampuan photographic memory, mengingat seperti mata kamera. Di atas lima tahun, kemampuan memorinya menurun.

Tidak sehebat dan sepeka di masa keemasan ini. Lebih jauh Emmy Soekresno, Konsultan pendidikan Jerapah Kecil, menjelaskan, meski secara keseluruhan, fungsi otak bekerja bersamaan, namun, ada penekanan-penekanan atau waktu prima (prime time) bagi otak.

Misalnya, untuk belajar bahasa asing, misalnya bahasa Inggris, waktu primanya adalah pada usia 4-12 tahun. Pada usia ini, belajar dengan permainan dan sambil ketawa-ketawa pun, anak sudah bisa bicara bahasa Inggris. Setelah itu, ada second chance, kesempatan kedua untuk belajar, yaitu pada usia 12-15 tahun. Setelah usia 15 tahun, masih bisa belajar bahasa Inggris, tetapi lebih sulit.

Milyaran sel otak ini terbagi dalam beraneka bagian seumpama wadah yang siap diisi. Pada usia 12-13 tahun, akan terjadi pemangkasan sel otak. Pada saat itu, otak akan memeriksa isi otak itu sendiri. Jika ada tempat kosong, misalnya bagian kecerdasan emosi yang tidak pernah dilatih sejak usia 1 hingga 12 tahun, maka bagian itu akan dibuang.

Itu sebabnya, target orang tua setiap hari adalah bagaimana caranya mengisi otak dengan maksimal dengan memberi stimuli yang maksimal pula. Meskipun egitu, jangan tergesa-gesa. Bila suatu ketika guru atau orangtua ingin anaknya mampu menulis, membaca dan berhitung di usia dini, sama saja mereka tengah menghilangkan beberapa aspek kehidupan anak.

Karena sebelum melakukan ketiga hal tersebut, ada tahapan yang harus dijalani.Sebelum bisa menghitung, anak harus bisa menggambar. Sebelum bisa menggambar, anak harus mampu memegang pensil. Sebelum mampu memegang pensil, maka anak perlu melatih motorik halusnya misalnya dengan bermain pasir. Dengan bermain pasir, anak sesungguhnya sedang menghidupkan otot tangannya dan belajar estimasi dengan menuang atau menakar, yang kelak semua itu ada dalam matematika.

Baca Juga:  Hibah PAUD 2015 Provinsi Jawa Tengah

Oleh karena itu, ibarat sebuah bangunan, pondasi amat menentukan kokohnya bangunan tersebut. Bagi anak, menurut Fasli Jalal, PhD, Dirjen Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda, Depdiknas, pendidikan di dini usia merupakan pondasi yang amat menentukan perkembangan selanjutnya. Sebab itu ia mengingatkan, “Kalau tidak baik pondasi yang kita bangun di usia dini, bangunan tidak akan kokoh.”

Golden Age Adalah …

Masa usia anak 0 sampe 6 tahun termasuk usia golden age masa masa keemasan bagi anak dimana semua nya sedang berkembang pada masa ini terutama otaknya .. Jadi berikan dia sesuai dengan komposisi usianya hak anak saat usia itu waktunya bermain jadi biarkan saja mereka bermain karena dengan bermain stimulusnya akan berkembang tapi bunda boleh arahkan bermainnya dia pada hal hal positif ajak dia untuk mengembangkan peraba perasa penglihatan dan geraknya ya bunda.

Maaf ya bunda, sebenarnya calistung jika diberikan pada anak di usia segitu (0-6 tahun) jika salah metode akan membunuh beberapa sel otak pada anak memang anak akan pintar tapi lihat ketika mulai di kelas 5 SD dampaknya akan terlihat!

Jika sudah pas pada usianya mereka akan bisa dengan sendirinya …
Ajari dia dulu pendidikan karakter dari rumah disiplin mandiri kasih sayang percaya diri boleh di tambahkan dengan cerita-cerita dari bundanya agar dia bisa percaya diri menghadapi sosial di lingkungan luar.