Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah

Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah

Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Lihat Foto

wikipedia commons

Universitas Al-Azhar merupakan perguruan tinggi tertua yang menjadi peninggalan Dinasti Fatimiyah

KOMPAS.com - Dinasti Fatimiyah adalah sebuah dinasti yang berkuasa Afrika Utara dan Timur Tengah antara tahun 909 hingga 1171.

Pendiri Dinasti Fatimiyah adalah Sa'id ibn Husayn, yang ingin menandingi Bani Abbasiyah, yang beraliran Sunni.

Dinasti ini dianggap sebagai satu-satunya dinasti Syiah dalam dunia Islam yang mampu berdiri dan berdaulat di Afrika Utara.

Baca juga: Pertempuran Karbala, Awal Mula Perpecahan Islam Sunni dan Syiah

Sejarah berdirinya

Para ahli menyatakan bahwa berdirinya Dinasti Fatimiyah disebabkan oleh konstelasi politik yang terjadi di Bani Abbasiyah.

Sebelum Dinasti Fatimiyah berdiri, telah ada dinasti Islam yang menguasai Afrika Utara dan Mesir.

Akan tetapi, mereka adalah penganut Islam Sunni, yang mengakui kekuasaan Bani Abbasiyah.

Hal ini bertolak belakang dengan misi penganut Islam Syiah, yang menolak kepemimpinan Bani Abbasiyah, bahkan berambisi untuk menggulingkannya.

Islam Syiah menganggap mereka adalah penerus Nabi Muhammad yang sah, karena masih keturunan Nabi dari jalur putrinya, Fatimah az-Zahra.

Selama abad ke-9, penganut Islam Syiah melakukan suatu gerakan di banyak bagian kerajaan Islam, guna mengajarkan doktrin revolusi melawan tatanan Sunni dan Bani Abbasiyah.

Baca juga: Kekhalifahan Abbasiyah: Sejarah, Masa Keemasan, dan Akhir Kekuasaan

Dinasti Fatimiyah berdiri ketika kelompok Ismailiyah, sebuah gerakan golongan Syiah, pengaruhnya menyebar di Yaman, Suriah, Afrika Utara, dan Mesir.

Insiden bendera di surabaya tanggal 19 september 1945 terjadi sebagai akhir dari tindakan belanda, yaitu….

Ikrar sumpah pemuda pada intinya menyatakan bahwa masyarakat indonesia itu ....

Hal-hal yang memicu semangat bangsa barat dalam melakukan penjelajahan samudra diantaranya adalah….

Di wilayah banten banyak ditemukan sejumlah artefak masa pra-aksara zaman megalitikum yang terpusat di sekitar gunung pulosari. Salah satunya adalah s … itus citaman yang terletak di .....

Dalam aksinya, para tokoh pki madiun mengumumkan berdirinya….

Cita-cita budi utomo salah satunya adalah keinginan bangsa indonesia untuk bangkit dan sejajar dengan bangsa lain atau bebas dari penjajahan. Hal ini … sesuai dengan aline . . . pembukaan uud nri tahun 1945.

Berita tentang proklamasi disebarluaskan dengan cepat. Yang menjadi wadah yang menyebarluaskan berita proklamasi kemerdekaan adalah ....

Di asia tenggara, negara-negara yang berpenduduk mayoritas islam, yang merdeka dari penjajah inggris adalah….

Tiang tugu batu besar yang berfungsi sebagai tanda peringatan suatu peristiwa disebut

Tokoh yang paling keras melawan orang portugis dan usaha kristenisasi di maluku adalah

Makna penolakan nishimura memberi izin sukarno untuk rapat ppki,ditunjukkan oleh pernyataan.

Tuliskan nilai-nilai yang terkandung dalam sastra lisan tulisan atau lisan yang ada di tanah Luwu​.

Bentuk perhatian departemen agama terhadap masalah pendidikan di awal berdirinya adalah​.

Mengapa negara kita tidak menganut sistem demokrasi parlementer ? Apa kelebihan dan kekurangan dari demokrasi parlementer ?​.

Tokoh yang mengelompokkan orang toala kedalam ras weddoid adalah.

bentuk pemerintahan bangsa Arab saat itu adalah kerajaan sedangkan bentuk kepemimpinan dinamakan​

Peranan fungsi pemeriksa intern dalam pengelolaan dana kas kecil antara lain … *2 poinmengisi cek dan meminta otorisasi cekmenyerahkan cek kepada peme … gang kas kecilpencatatan transaski pembentukan dana kas kecilmenyimpan dana kas kecilbertanggungjawab atas kebenaran penghitungan dana kas kecil secara periodik.

8. Hubung kaitkan pembentukan bandar dengan sistem pemerintahan yang membawa kepada kemajuan sesebuah tamadun. ​.

Sebutkan 3 dasar landasan pokok yang paling mendasar dalam islam​.

Sikap moderat kooperatif yang ditempuh beberapa organisasi pergerakan antara lain dalam bentuk …. *.

Fatimiyah, atau al-Fāthimiyyūn (bahasa Arab: الفاطميون, translit. al-Fāthimiyyūn‎) ialah penguasa Syiah yang berkuasa di berbagai wilayah di Maghreb, Mesir, dan Syam dari 5 Januari 910 hingga 1171. Negeri ini dikuasai oleh Ismailiyah, salah satu cabang Syi'ah. Pemimpinnya juga para imam Syiah, jadi mereka memiliki kepentingan keagamaan terhadap Isma'iliyyun. Kadang dinasti ini disebut pula dengan Bani Ubaidillah, sesuai dengan nama pendiri dinasti.

Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah

Kekhalifahan Fatimiyah


الخلافة الفاطمية
Al-Khilafah al-Fāṭimīyah

909–1171

Bendera

Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah

Perkembangan wilayah Kekhalifahan Fatimiyah

Ibu kota

  • Raqqada (909–921)
  • Mahdia (921–948)
  • al-Mansuriya (948–973)
  • Kairo (973–1171)

Agama

SyiahPemerintahanKhilafah (Sistem Pemerintahan Islam)Khalifah 

• 909-934 (pertama)

Ubayd Allah al-Mahdi Billah

• 1160-1171 (terakhir)

Al-'Āḍid Sejarah 

• Didirikan

5 Januari 909

• Pendirian Kairo

8 Agustus 969

• Dibubarkan

1171 Luas9.000.000 km2 (3.500.000 sq mi)Populasi

• 

62000000 Mata uangDinar

Didahului oleh
Digantikan oleh
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Kekalifahan Abbasiyah
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Aghlabiyyah
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Dinasti Ikhsyidiyah
Dinasti Ayyubiyyah
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Muwahidun
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Murabitun
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Kerajaan Yerusalem
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Kepangeranan Antiokhia
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
County Edessa
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
County Tripoli
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Dinasti Zirid
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Emirat Sisilia
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
County Sisilia
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
Sekarang bagian dari
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Tunisia
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Mesir
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Palestina
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Suriah

Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 Arab Saudi
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Algeria
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Libya
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Israel
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Yordania
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Lebanon
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Maroko
Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Italia

Kelompok militer yang melakukan pemberontakan terhadap Dinasti Syiah Fatimiyah adalah
 
Malta

Fatimiyah berasal dari suatu tempat yang kini dikenal sebagai Tunisia ("Ifriqiya") namun setelah penaklukan Mesir sekitar 971, ibu kotanya dipindahkan ke Kairo.

Pada masa Fatimiyah, Mesir menjadi pusat kekuasaan yang mencakup Afrika Utara, Sisilia, pesisir Laut Merah Afrika, Palestina, Suriah, Yaman, dan Hijaz. Pada masa Fatimiyah, Mesir berkembang menjadi pusat perdagangan luas di Laut Tengah dan Samudera Hindia, yang menentukan jalannya ekonomi Mesir selama Abad Pertengahan Akhir yang saat itu dialami Eropa.

Fatimiyah didirikan pada 909 oleh ˤAbdullāh al-Mahdī Billa, yang melegitimasi klaimnya melalui keturunan dari Nabi Muhammad dari jalur Fāthimah az-Zahra dan suaminya ˤAlī ibn-Abī-Tālib, {Imām Shīˤa pertama. Oleh karena itu negeri ini bernama al-Fātimiyyūn "Fatimiyah".

Dengan cepat kendali Abdullāh al-Mahdi meluas ke seluruh Maghreb, wilayah yang kini adalah Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya, yang diperintahnya dari Mahdia, ibu kota yang dibangun di Tunisia.

Fatimiyah memasuki Mesir pada 972, menaklukkan dinasti Ikhshidiyah dan mendirikan ibu kota baru di al-Qāhirat "Sang Penunduk" (Kairo modern)- rujukan pada munculnya planet Mars. Mereka terus menaklukkan wilayah sekitarnya hingga mereka berkuasa dari Tunisia ke Suriah dan malahan menyeberang ke Sisilia dan Italia selatan.

Tak seperti pemerintahan di sama, kemajuan Fatimiyah dalam administrasi negara lebih berdasarkan pada kecakapan daripada keturunan. Anggota cabang lain dalam Islām, seperti Sunni, sepertinya diangkat ke kedudukan pemerintahan sebagaimana Syi'ah. Toleransi dikembangkan kepada non-Muslim seperti orang-orang Kristen dan Yahudi, yang mendapatkan kedudukan tinggi dalam pemerintahan dengan berdasarkan pada kemampuan (pengecualian pada sikap umum toleransi ini termasuk "Mad Caliph" Al-Hakim bi-Amrillah).

Pada 1040-an, Ziriyah (gubernur Afrika Utara pada masa Fatimiyah) mendeklarasikan kemerdekaannya dari Fatimiyah dan berpindahnya mereka ke Islām Sunnī, yang menimbulkan serangan Banū Hilal yang menghancurkan. Setelah 1070, Fatimiyah mengendalikan pesisir Syam dan bagian Suriah terkena serangan bangsa Turki, kemudian Pasukan Salib, sehingga wilayah Fatimiyah menyempit sampai hanya meliputi Mesir.

Setelah terjadi pembusukan sistem politik Fatimiyah pada 1160-an, penguasa Zengid Nūr ad-Dīn memerintahkan jenderalnya, Salahuddin Ayyubi, menaklukkan Mesir pada 1169, membentuk Dinasti Ayyubi Sunni.

Kata "Imām" sebagaimana yang digunakan dalam Islām Shīˤa berarti pemimpin pengganti dalam komunitas muslim dari keturunan langsung ˤAlī ibn-Abī-Tālib.

  1. Abū Muḥammad ˤAbdu l-Lāh (ˤUbaydu l-Lāh) al-Mahdī bi'llāh (910-934) pendiri Fatimiyah
  2. Abū l-Qāsim Muḥammad al-Qā'im bi-Amr Allāh bin al-Mahdi Ubaidillah(934-946)
  3. Abū Ṭāhir Ismā'il al-Manṣūr bi-llāh (946-953)
  4. Abū Tamīm Ma'add al-Mu'izz li-Dīn Allāh (953-975) Mesir ditaklukkan semasa pemerintahannya
  5. Abū Manṣūr Nizār al-'Azīz bi-llāh (975-996)
  6. Abū 'Alī al-Manṣūr al-Ḥākim bi-Amr Allāh (996-1021)
  7. Abū'l-Ḥasan 'Alī al-Ẓāhir li-I'zāz Dīn Allāh (1021-1036)
  8. Abū Tamīm Ma'add al-Mustanṣir bi-llāh (1036-1094)
  9. al-Musta'lī bi-llāh (1094-1101) pertikaian atas suksesinya menimbulkan perpecahan Nizari.
  10. al-Āmir bi-Aḥkām Allāh (1101-1130) Penguasa Fatimiyah di Mesir setelah tak diakui sebagai Imam oleh tokoh Ismailiyah Mustaali Taiyabi.
  11. 'Abd al-Majīd al-Ḥāfiẓ (1130-1149)
  12. al-Ẓāfir (1149-1154)
  13. al-Fā'iz (1154-1160)
  14. al-'Āḍid (1160-1171)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kekhalifahan_Fathimiyah&oldid=20809908"