Kelebihan bulan Ramadhan berbanding bulan lain

Kelebihan bulan Ramadhan berbanding bulan lain

Bulan Ramadhan merupakan penghulu segala bulan. Imam Ibnu Katsir menjelaskan; “Allah s.w.t memuji Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya, kerana Dia telah memilihnya di antara semua bulan sebagai bulan yang padanya diturunkan al-Quran yang agung”. Sebagaimana Allah s.w.t mengkhususkan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya al-Quran, sesungguhnya telah disebutkan oleh hadis bahawa pada bulan Ramadhan jugalah kitab-kitab lainnya diturunkan kepada Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. Rasulullah s.a.w memberikan sambutannya menjelang bulan suci Ramadhan:
“Wahai segenap manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung penuh berkat bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Allah menjadikan puasa di siang harinya sebagai kewajiban, dan qiyam di malam harinya sebagai sunnah. Barangsiapa menunaikan ibadah yang difardukan, maka pekerjaan itu setara dengan orang mengerjakan 70 kewajiban."
Ramadhan merupakan bulan kesabaran dan balasan kesabaran adalah syurga. Ramadhan merupakan bulan dimana Allah melapangkan rezeki setiap hamba-Nya. Barangsiapa yang memberikan hidangan berbuka puasa bagi orang yang berpuasa, maka akan diampuni dosanya dan dibebaskan dari belenggu neraka, serta mendapatkan pahala setimpal dengan orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang berpuasa tersebut. Berikut 8 keistimewaan Ramadhan berbandingkan bulan-bulan lain : Azhim adalah nama dan sifat Allah Taala. Namun juga digunakan untuk menunjukkan kekaguman terhadap kebesaran dan kemuliaan sesuatu. Sesuatu yang diagungkan Nabi s.a.w tentulah memiliki nilai yang lebih besar dan sangat mulia dengan sesuatu yang diagungkan oleh manusia biasa. Alasan mengagungkan bulan Ramadhan adalah kerana Allah juga mengagungkan bulan ini. Diagungkan Allah kerana pada bulan inilah Allah s.w.t mewajibkan puasa sebagai salah satu dari lima rukun Islam. Allah Yang Maha Pemurah Penyayang menetapkan dan mensucikan bulan ini kemudian memberikan segala kemurahan, kasih sayang dan kemudahan bagi hamba-hamba yang ingin mendekatkan diri kepada-Nya. Barangsiapa mengagungkan syiar-syiar agama Allah, maka itu datang dari hati yang bertakwa. Bulan ini penuh dengan keberkatan dan bermanfaat secara maksima. Detik demi detik di bulan suci ini bagaikan rangkaian berlian yang sangat berharga bagi orang beriman. Sebabnya semua perbuatan kita di saat berpuasa menjadi ibadah berpahala yang balasannya langsung dari Allah s.w.t. Amal baik sekecil apapun nilainya dilipatgandakan sehingga kita menjadi puas dalam melakukannya. Keberkatan Ramadhan dibagi tiga, iaitu; 10 malam pertama penuh rahmat Allah, 10 berikutnya diisi dengan keampunan (maghfirah), sedangkan 10 malam terakhir merupakan pembebas manusia dari api neraka. Keberkatan yang Allah berikan ini akan menjadi optimum jika kita memanfaatkan waktu dengan mendekatkan diri kepada Allah. Allah mengistimewakan Ramadhan sekaligus menyediakan target terbesar, iaitu menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Target utama amaliyah Ramadhan adalah membentuk insan takwa yang menjadikan Kitabullah sebagai manhajul hayat (pedoman hidup). Dapat dikatakan bahawa Ramadhan tidak dapat dipisahkan dengan al-Qur’an. Rasulullah s.a.w menerima wahyu pertama baginda dalam bulan Ramadhan dan di setiap bulan Ramadhan Malaikat Jibril a.s datang sampai dua kali untuk menguji hafalan dan pemahaman Rasulullah s.a.w terhadap al-Qur’an. Bulan Ramadhan menggairahkan umat Islam untuk menjalankan amalan orang-orang soleh seperti solat tahajjud dan membaca al-Qur’an di dalam solat malamnya. Di Bulan Ramadhan juga setiap mukmin sangat dianjurkan melakukan solat tarawih dan witir agar di luar Ramadhan dia terbiasa mengamalkan qiyamullail. Pada Bulan Ramadhan dari awal hingga akhir kita menegakkan satu dari 5 rukun Islam yang sangat penting, iaitu shaum (puasa). Kewajiban puasa sebagaimana kewajiban ibadah solat 5 waktu. Maka sebulan penuh seorang muslim mengkonsentrasikan diri untuk ibadah sebagaimana dia mendirikan solat Subuh atau Maghrib yang memakan waktu beberapa minit saja. Puasa Ramadhan dilakukan setiap hari Ramadhan dari terbit fajar hingga terbenam matahari (Maghrib). Tidak cukup menilai dari yang membatalkannya seperti makan dan minum atau berhubungan intim suami isteri di siang hari saja, tetapi wajib membangun akhlaqul karimah (berakhlak mulia), meninggalkan perbuatan maksiat dan yang makruh (yang dibenci Allah). Bulan Ramadhan melatih jiwa muslim untuk senantiasa sabar tidak mengeluh dan tahan ujian. Sabar adalah kekuatan jiwa dari segala bentuk kelemahan mental dan spiritual. Orang bersabar akan bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah syurga. Sabar lahir bersama dengan segala bentuk kerja besar yang berisiko seperti dalam dakwah dan jihad fi sabilillah. Ramadhan melatih muslim beramal dalam berjamaah untuk meninggikan kalimat Allah. Ramadhan menjadi bulan santunan manakala orang-orang beriman sedar sepenuhnya bahawa puasanya mendidik mereka untuk memiliki empati kepada fakir miskin keraa merasakan lapar dan haus sebagaimana yang mereka rasakan. Kerana itu kaum muslimin selayaknya menjadi pemurah dan dermawan. Segala amal yang berkaitan dengan amwal (harta) seperti zakat fitrah, sedekah, infak, wakaf dan sebagainya, bahkan zakat harta pun sebaiknya dilakukan di bulan yang mulia ini. Memberi walaupun kecil, bernilai besar di sisi Allah. Siapa yang memberi makan minum pada orang yang berpuasa walaupun hanya seteguk air mendapat pahala puasa seperti yang diperolehi orang yang berpuasa. Bulan ini rezeki orang-orang beriman bertambah kerana segala kemudahan dibuka oleh Allah s.w.t seluas-luasnya. Para peniaga akan memperolehi untung, orang yang jadi pegawai dapat kelebihan pendapatan dan sebagainya. Namun rezeki terbesar adalah hidayah Allah dalam mudah melakukan amal-amal soleh kemudian hikmah dan ilmu yang begitu mudah diperolehi di bulan mulia ini.

      Baca : 6 Tip Untuk Kawal Perbelanjaan Semasa Di Bulan Ramadhan

ADVERTISEMENT

Sempena bulan Ramadhan kali ini, kita cuba memenuhi ia dengan tuntutan amal agama sebanyak mungkin kerana Allah dan mengurangkan perkara duniawi yang melalaikan.

- Daku Amat

Tags : bulan ramadhan penghulu segala bulan ramadan kareem lailatulqadar bulan sabar kelebihan bulan ramadan berbuka puasa semasa bulan ramadan

Dalam rangkaian ayat-ayat yang berbicara tentang puasa, Allah menjelaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan. Dan pada ayat lain dinyatakannya bahwa Al-Quran turun pada malam Qadar, Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada Lailat Al-Qadr.

Ini berarti bahwa di bulan Ramadhan terdapat malam Qadar itu, yang menurut Al-Quran lebih baik dari seribu bulan. Para malaikat dan Ruh (Jibril) silih berganti turun seizin Tuhan, dan kedamaian akan terasa hingga terbitnya fajar.

Di sisi lain, dalam rangkaian ayat-ayat puasa Ramadhan, disisipkan ayat yang mengandung pesan tentang kedekatan Allah Swt. kepada hamba-hamba-Nya serta janji-Nya untuk mengabulkan doa –siapa pun yang dengan tulus berdoa.
Dari hadis-hadis Nabi diperoleh pula penjelasan tentang keistimewaan bulan suci Ramadhan. Namun seandainya tidak ada keistimewaan bagi Ramadhan kecuali Lailat Al-Qadr, maka hal itu pada hakikatnya telah cukup untuk membahagiakan manusia.

Beberapa Keutamaan Bulan Ramadhan dibandingkan dengan Bulan Lain

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia dan banyak sekali keutamaan yang dijumpai di dalamnya, antara lain:

1. Bulan yang diberkahi oleh Allah.

Dibukakan pintu-pintu surga, pintu-pintu neraka ditutup. setan-setan dibelenggu. Sabda Rasulullah SAW :

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةُ وَ غُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ

“Apabila datang bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka,dan setan-setan diikat (dibelenggu).” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Waktu yang Mustajab untuk Berdoa.

لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُوْ بِهَا فِيْ رَمَضَانَ

“Setiap muslim memiliki doa yang mustajab (terkabulkan) yang ia berdoa dengannya pada bulan Ramadhan.” (HR. Ahmad)

ثَلاَثٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ : الصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ وَ اْلإِمَامُ الْعَادِلُ وَ دَعْوَةُ المَظْلُوْمِ

“Tiga hal yang tidak tertolak doa mereka : orang yang puasa ketika berbuka, imam (pemimpin) yang adil, doa orang yang terdzolimi.” (HR. Ahmad)

3. Ramadhan Bulan Turunya Al-Qur’an.

Al Qur’an diturunkan di bulan Ramadhan sebagai petunjuk bagi umat manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan batil)”.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَ الْفُرْقَان

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil)” (QS. Al Baqoroh : 185)

4. Puasa Ramadhan adalah Salah Satu Rukun Islam

Firman Allah SWT : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. “(Al-Baqarah: 183).

Sabda Nabi SAW: “Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitul Haram. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab mendapatkan ampunan dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah SWT telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya.

Firman Allah SWT dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi SAW: “Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Dan sabda Nabi SAW: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini: a. Mengimani dengan benar akan kewajiban ini. b. Mengharap pahala karenanya di sisi Allah SWT.

Baca Juga: Tujuan Pensyariatan Puasa Ramadhan

5. Pada Bulan Mulia ini Disunatkan Shalat Tarawih.

Yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi SAW, para sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Sabda Nabi SAW: “Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

6. Pada bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar.

,Malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, do’a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan (baca: Anjuran Doa Ramadhan). Sabda Nabi SAW: “Barangsiapa mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada di malam-malam lainnya. Karena itu, seyogianya seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan takut dari siksa-Nya, memanfaatkan kesempatan pada malam-malam itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari kesepuluh malam tersebut dengan shalat malam, membaca Al-Qur’anul Karim, dzikir, do’a, istighfar dan taubat yang sebenar-benamya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati, dan mengabulkan do’a kita.

7. Peristiwa Perang Badar

Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang Badar, yang pada keesokan harinya Allah membedakan antara yang haq dan yang bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin serta hancurlah syirik dan kaum musyrikin.

8. Pembebesan Kota Mekkah

Pada bulan suci ini terjadi pembebasan kota Makkah Al-Mukarramah, dan Allah SWT memenangkan Rasul-Nya, sehingga umat manusia masuk ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong dan Rasulullah SAW menghancurkan syirik dan paganisme (keberhalaan) yang terdapat di kota Makkah, sehingga Makkah pun menjadi negeri Islam.

Perlu diingat, bahwa ada sebagian orang berpuasa tetapi tidak shalat, atau hanya shalat pada bulan Ramadhan saja. Orang seperti ini tidak berguna baginya puasa, haji, maupun zakat. Karena shalat adalah sendi agama Islam yang ia tidak dapat tegak kecuali dengannya. Sabda Nabi SAW:

“Jibril datang kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika mati ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan: Amin!. Aku pun mengatakan: Amin.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya) “‘ Lihat kitab An Nasha i’hud Diniyyah, him. 37-39.

Maka seyogianya waktu-waktu pada bulan Ramadhan dipergunakan untuk berbagai amal kebaikan, seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an, dzikir, do’a dan istighfar. Ramadhan adalah kesempatan untuk menanam bagi para hamba Allah SAW, untuk membersihkan hati mereka dari kerusakan.

Juga wajib menjaga anggota badan dari segala dosa, seperti berkata yang haram, melihat yang haram, mendengar yang haram, minum dan makan yang haram agar puasanya menjadi bersih dan diterima serta orang yang berpuasa memperoleh ampunan dan pembebasan dari api Neraka.

Tentang keutamaan Ramadhan, RasulullahSAW bersabda: ‘”Aku melihat seorang laki-laki dari umatku terengah-engah kehausan, maka datanglah kepadanya puasa bulan Ramadhan lalu memberinya minum sampai kenyang ” (HR. At-Tirmidzi, Ad-Dailami dan Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir dan hadits ini hasan).

“Shalat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat Jum ‘at lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan. ” (HR.Muslim).

Jadi hal-hal yang fardlu ini dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, dengan syarat dosa-dosa besar ditinggalkan. Dosa-dosa besar, yaitu perbuatan yang diancam dengan hukuman di dunia dan siksaan di akhirat. Misalnya: zina, mencuri, minum arak, mencaci kedua orang tua, memutuskan hubungan kekeluargaan, transaksi dengan riba, mengambil risywah (uang suap), bersaksi palsu, memutuskan perkara dengan selain hukum Allah SWT.

Seandainya tidak terdapat dalam bulan Ramadhan keutamaan-keutamaan selain keberadaannya sebagai salah satu fardhu dalam Islam, dan waktu diturunkannya Al-Qur’anul Karim, serta adanya lailatul dadar -yang merupakan malam yang lebih baik daripada seribu bulan- di dalamnya, niscaya itu sudah cukup. Semoga Allah SWT melimpahkan taufik-Nya. Lihat kitab Kalimaat Mukhtaarah, hlm. 74 – 76.