Kapan ibu hamil tidak boleh tidur tengkurap?

Kapan ibu hamil tidak boleh tidur tengkurap?

Freepik

Mitos vs fakta kehamilan tidur tengkurap saat hamil

Nakita.id - Apakah Moms penasaran dengan fakta soal apakah ibu hamil boleh tidur tengkurap?

Mungkin banyak perempuan yang bingung, bagaimana posisi tidur yang baik untuk ibu hamil.

Ada yang mungkin lebih nyaman tidur miring, ada juga yang tidak memilih tidur tengkurap karena ada bayi di perutnya.

Namun, bagaimana sebenarnya fakta soal tidur tengkurap saat hamil?

Melansir dari medicalnewstoday, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tidur tengkurap selama minggu-minggu awal kehamilan menyebabkan bahaya.

Dinding rahim dan cairan ketuban melindungi janin.

Namun, kebanyakan orang merasa semakin sulit untuk tidur tengkurap saat perut mereka tumbuh dan mengangkat batang tubuh.

Hal itu bisa mengubah kelengkungan alami tulang belakang.

Tidur tengkurap juga dapat menyebabkan masalah leher dan bahu, seperti nyeri, kaku, dan nyeri.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Dilarang Melakukan Perawatan Gigi Agar Tidak Melahirkan Bayi Prematur, Benarkah?

Beberapa orang megalami nyeri punggung bawah dan nyeri korset panggul selama kehamilan, yang membuatnya lebih sulit untuk tidur.

Para peneliti telah mengamati hubungan antara penurunan kualitas tidur dan beberapa hasil selama kehamilan, seperti: preeklamsia, tekanan darah tinggi, diabetes gestasional, lahir prematur dan persalinan sesar yang tidak direncanakan.

Posisi tidur terbaik untuk ibu hamil

Dokter biasanya merekomendasikan orang tidur miring selama kehamilan. Sebuah ulasan tahun 2019 menunjukkan bahwa tidur di kedua sisi saat hamil aman.

Sisi kiri

Banyak yang menganggap tidur miring ke kiri sebagai posisi tidur "ideal" selama kehamilan. Ini sebagian besar karena alasan aliran darah.

Vena besar, yang dikenal sebagai inferior vena cava (IVC), berjalan sejajar dengan tulang belakang di sisi kanan.

IVC membawa darah terdeoksigenasi dari tubuh bagian bawah dan kembali ke sisi kanan jantung untuk oksigenasi.

Karena IVC berada di sebelah kanan tulang belakang, berbaring di sisi kiri memungkinkan aliran darah yang optimal ke jantung dan darah, serta nutrisi untuk mencapai janin.

Baca Juga: Wanita Hamil Tidak Boleh Naik Pesawat karena Berisiko Keguguran, Mitos vs Fakta Kehamilan?

Posisi tidur yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil

Tidur telentang selama trimester ketiga dapat meningkatkan kemungkinan lahir mati pada sejumlah kecil orang.

Ini karena berat rahim bisa menekan IVC dan aorta. Aorta adalah arteri besar yang membawa darah beroksigen dari sisi kiri jantung ke bagian lain dari tubuh. Kompresi ini bisa mengurangi aliran darah ke janin.

Penelitian menunjukkan bahwa tidur terlentang sejak usia kehamilan 28 minggu dapat meningkatkan risiko lahir mati 2,6 kali dibandingkan dengan tidur miring.

Tidur miring selama trimester ketiga dapat mengurangi kelahiran mati terlambat hampir 6%.

Orang yang tidur telentang selama kehamilan mungkin mengalami gejala, termasuk:

1. sulit bernafas
2. masalah sirkulasi
3. masalah pencernaan
4. sakit punggung
5. tekanan darah rendah
6. wasir

Gejala-gejala ini dapat mengakibatkan:

1. kelahiran mati
2. preeklamsia
3. berat badan lahir janin rendah
4. penurunan tingkat pertumbuhan janin

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Dilarang Melakukan Perawatan Gigi Agar Tidak Melahirkan Bayi Prematur, Benarkah?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Kapan ibu hamil tidak boleh tidur tengkurap?

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Jakarta -

Perubahan yang terjadi pada tubuh, membuat para ibu hamil berjuang dalam menentukan posisi ternyaman untuk tidur. Beberapa ibu hamil, terutama yang baru hamil pertama, mengalami kekhawatiran terhadap posisi tidur tertentu bisa memengaruhi kesehatan mereka dan janin.

Salah satu posisi tidur yang dikhawatirkan sebagian ibu hamil adalah tengkurap. Namun pada saat hamil muda karena perut belum begitu membesar, posisi tersebut masih bisa dilakukan asal membuat Bunda nyaman.

"Saat hamil muda sampai Anda memiliki tonjolan yang cukup besar, tidur tengkurap aman dan umumnya nyaman," ucap Liz Wilkes, bidan dengan pengalaman lebih dari 20 tahun, dikutip dari Bounty Parents.

Meskipun aman, namun saat perut sudah membesar, posisi ini mungkin akan tetap terasa tidak nyaman. Tubuh memiliki gagasan tentang berapa lama Bunda dapat mempertahankan posisi itu saat perut kian membesar.

Selama posisi itu membuat Bunda nyaman dan dokter yang mengontrol kehamilan mengatakan baik-baik saja, maka hal tersebut masih bisa dilakukan. "Setelah perut Anda membesar, itu (tidur tengkurap) tidak praktis tapi tidak berbahaya. Beberapa wanita akan menggunakan guling untuk tengkurap dan ini sangat nyaman," ujar Liz.

Kapan harus berhenti tidur tengkurap?

Meski aman, Bunda harus berhenti tidur dengan posisi tengkurap kapanpun di saat tidak lagi merasakan kenyamanan. Tidur tengkurap memang tetap membuat Bunda nyaman, namun mungkin hanya bertahan hingga minggu ke 16 - 18 kehamilan saja.

Nah, jika perut Bunda sudah membesar, ada satu satu posisi yang disarankan tidak dilakukan. Dikutip dari Baby Centre, posisi itu adalah tidur terlentang ketika Bunda memasuki masa pertengahan kehamilan karena memungkinkan rahim yang sedang tumbuh akan menekan pembuluh darah besar yang memompa darah dari jantung ke tubuh bagian bawah, bahkan janin.

Kapan ibu hamil tidak boleh tidur tengkurap?
Ilustrasi ibu hamil tidur/ Foto: iStock

Jika hal tersebut terjadi dapat menyebabkan penurunan aliran darah, pusing, sesak napas, atau detak jantung yang cepat. Oleh sebab itu, pada pertengahan kehamilan, sebagian besar ibu hamil disarankan tidur dengan posisi menyamping.

Berapa lama harus tidur pada trimester pertama?

Orang dewasa biasanya membutuhkan rata-rata tujuh hingga sembilan jam untuk tidur sepanjang malam, Bunda. Namun dengan kondisi hamil, Bunda mungkin membutuhkan waktu lebih banyak untuk tidur selama trimester pertama, atau saat masih hamil muda.

Jam tidur bisa bervariasi bagi masing-masing ibu hamil. Namun Bunda bisa mendengarkan tubuh dan beristirahat jika diperlukan untuk meredakan gangguan tidur.

Penelitian berjudul Longitudinal Changes In Sleep Architecture During Pregnancy and Postpartum oleh Dr Kathryn Lee dari Universitas California, menemukan bahwa pada trimester pertama, total waktu tidur meningkat, tetapi kualitasnya buruk karena Bunda bisa terbangun terus-menerus akibat beberapa sebab, di antaranya ingin buang air kecil, mual, tidak nyaman hingga stres dan cemas.

Bunda, simak juga kisah dokter hamil 7 bulan yang tetap rawat pasien Corona dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(AFN/jue)

Berapa bulan ibu hamil tidak boleh tidur tengkurap?

Biasanya, ibu masih bisa menikmati tidur tengkurap saat usia janin masih hitungan minggu awal, sebelum 16 minggu. Saat usia kehamilan mencapai 16 minggu, janin sudah semakin berkembang sehingga tonjolan pada perut semakin besar.

Bolehkah lagi hamil tidur tengkurap?

Jika perkembangan janin semakin besar, tidur tengkurap saat hamil tua tidak boleh dilakukan. Kondisi tubuh ibu tidak memungkinkan untuk posisi ini. Bukan hanya ibu yang tidak nyaman, janin juga rentan tertekan dalam kandungan. Tidak sedikit ibu yang menempatkan bantal di kaki saat trimester pertama.

Bolehkah hamil 5 bulan tidur tengkurap?

Selain tidur telentang, posisi tidur tengkurap juga tidak dianjurkan untuk ibu yang sedang hamil. Walau sebenarnya, ibu hamil muda masih diperbolehkan untuk tidur tengkurap. Hanya saja, posisi ini sebaiknya dihindari ketika ukuran perut sudah semakin membesar.

Janin tengkurap umur berapa?

Bayi tengkurap mulai sejak usia 3-4 bulan, meski ada pula yang baru bisa tengkurap pada usia 6-7 bulan. Sebagai cara melatih bayi sampai bisa tengkurap sendiri, Anda bisa memperbanyak sesi tummy time bersama sang buah hati di rumah.