Kalimat yang menunjukkan sebab akibat pada kutipan teks persuasi di atas terdapat pada kalimat

Jakarta -

Teks persuasi adalah paragraf yang berisi pernyataan untuk mendorong seseorang mengikuti apa yang diinginkan oleh penulis. Teks persuasi bersifat ajakan, maka pernyataannya cenderung untuk mempromosikan sesuatu.

Teks persuasi berfungsi untuk menyampaikan ajakan, bujukan, ajakan, himbauan, saran, dan pertimbangan tentang berbagai topik dan permasalahan yang aktual. Teks persuasi juga bisa dikatakan sebagai kelanjutan atau pengembangan dari argumentasi.

Dikutip dari buku "Materi Umum Bahasa Indonesia SMP" karya Hari Wibowo, S.S., M.Pd. dan Iin Hendriyani, S.Pd., berikut merupakan penjelasan dari struktur dan kaidah kebahasaan yang dimiliki teks persuasi:

Teks persuasi terbagi menjadi tiga bagian. Tiap bagian teks persuasi akan disusun secara sistematis dan saling berhubungan. Tiga struktur bagian teks persuasi terdiri dari:

1. Pengenalan isu (pengantar permasalahan)

Pengenalan isu merupakan bagian yang berisi awalan atau pengantar, tentang topik dasar yang menjadi pembahasan.

2. Rangkaian Argumen (pendapat penulis dan fakta-fakta)

Berisi sejumlah pendapat penulis terkait topik yang telah dipaparkan sebelumnya. Maksudnya adalah, karena persuasi merupakan bagian dari pengembangan argumentasi, maka pada bagian ini kamu perlu mengemukakan data atau fakta, untuk memperkuat argumen.

3. Pernyataan Ajakan

Bagian pernyataan ajakan merupakan inti penting dari sebuah teks persuasi. Pada bagian ini, akan berisi berbagai ajakan/dorongan kepada pembacanya, agar melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan penulis.

Ciri Kebahasaan yang Dimiliki Teks Persuasi

Kaidah kebahasaan teks eksposisi yang menandai dari sebuah teks eksposisi adalah teksnya menggunakan kata-kata teknis dan istilah yang terkait dengan topik pembahasan.

  • Memakai kata-kata penting, contohnya: haruslah, sepantasnya dan lain sebagainya.
  • Menggunakan kata imperatif, contohnya: ayo, jadikanlah, jawablah, berilah, jagalah, jangan, dan lain sebagainya.
  • Memakai kata penghubung argumentatif, contohnya: sebab, karena, akibatnya, oleh karena itu... dan lain sebagainya.
  • Menggunakan kata-kata perujuk, contohnya: dilansir dari.., berdasarkan data..., merujuk pada pendapat.. dan lain sebagainya.

Setelah mengetahui pengertian, struktur dan ciri kebahasaannya agar lebih jelas kita lihat contoh teks persuasi di bawah ini yuk detikers!

Contoh Bentuk Teks Persuasi

Berikut merupakan beberapa contoh teks persuasi, seperti dikutip dari buku Kemendikbud bertajuk "Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia : Paragraf" karya Suladi.

Contoh 1

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menghasilkan penduduk yang berkualitas sebagai modal pembangunan. Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh bagi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat sangat penting pada abad ke-21 ini. Sebagai negara berkembang, Indonesia masih memiliki tingkat pendidikan yang bisa dibilang masih cukup rendah. Menurut data United Nation Development Programme (UNDP), tingkat pendidikan masyarakat Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara yang disurvei. Tingginya angka putus sekolah karena ketidakadaan biaya mungkin menjadi sebab rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia ini. Oleh karena itu, sudah saatnya pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Seluruh lapisan masyarakat harus mengambil peran dalam pendidikan ini. Seluruh komponen masyarakatlah yang seharusnya membantu mereka yang membutuhkan agar dapat melanjutkan pendidikannya.

Contoh 2

Pencemaran Sungai Ciliwung sudah sangat parah dan dapat dikategorikan sebagai pencemaran tingkat berat. Rumah tangga merupakan penyumbang terbesar sampah di Sungai Ciliwung. Jika kondisi ini terus berlanjut, sejumlah daerah yang menggantungkan sumber air dari Sungai Ciliwung dikhawatirkan akan mengalami krisis. Untuk itu, kesadaran untuk menjaga lingkungan perlu ditanamkan secara kuat kepada masyarakat. Jika lingkungan terjaga, kita jugalah yang akan diuntungkan.


Nah, itu tadi penjelasan mengenai teks persuasi. Detikers, jadi gak bingung lagi kan tentang teks persuasi? Semangat belajar!

Simak Video "Keren! Astronaut Ini Mengajar Kelas Kimia dari Luar Angkasa"



(pal/pal)

tirto.id - Kalimat persuasif adalah kalimat yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi agar mau melakukan sesuatu seperti yang disampaikan. Dalam konteks dunia kepenulisan misalnya, tak jarang penulis berusaha mempengaruhi pembaca dengan ide atau gagasan melalui informasi dalam teks. Harapannya agar pembaca mau mengikuti dan terpengaruh oleh pesan tertentu yang hendak disampaikan.

Bahasa persuasif umumnya dibuat semenarik mungkin. Pilihan katanya menggunakan diksi yang menggugah perasaan pembaca. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat persuasif tepat dipergunakan untuk tujuan propaganda seperti ajakan untuk hidup sehat dan rajin berolahraga, atau memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga sungai tetap bersih dari sampah.

Dalam dunia bisnis, kalimat persuasif sering ditemukan dalam iklan melalui media apa pun. Kalimat ajakan yang menggelitik pada iklan televisi, misalnya, memudahkan produk iklan diingat oleh pemirsa. Efek selanjutnya adalah produk tersebut bisa dikonsumsi di kemudian hari.

Dalam buku Bahasa Indonesia Kelas VIII (Kemendikbud 2017) disebutkan, sejumlah pendapat dapat dimasukkan dalam teks persuasif seperti halnya teks argumentasi, untuk mengantarkan pembaca agar mau mengikuti bujukan. Di samping itu, pelibatan beragam fakta akan lebih memperkuat dan meyakinkan pembaca. Dengan begitu, maka sebuah teks persuasi tersusun oleh tiga hal yaitu argumentasi, fakta, dan ajakan.

Ciri utama dalam kalimat persuasif yaitu adanya unsur ajakan. Maksud ajakan di sini adalah penggunaan kata-kata atau perbuatan untuk mengajak, atau undangan. Selain itu ajakan bisa berarti anjuran, imbauan, dan semisalnya dengan tujuan untuk melakukan sesuatu.

Oleh sebab itu, dalam kalimat persuasi ditemukan kata-kata ajakan seperti harus, hendaknya, sebaiknya, usahakanlah, jangan, hindarilah, dan sejenisnya. Kendati demikian, tidak jarang pula sebuah teks persuasi menyampaikan ajakannya secara tersirat atau tidak langsung. Ajakan itu akan terasa saat pembaca memahami isi teks yang tersembunyi di balik pernyataan penulis.

Contoh kalimat persuasif

"Penyebab seseorang mengalami gangguan pencernaan, antara lain, pola makan tidak teratur. Misalnya, sering terlambat makan, kurang mengonsumsi sayur dan buah, dan kurang memperhatikan gizi makanan. Salah satu upaya menjaga saluran pencernaan agar tetap sehat, makanlah dengan pola makan sehat dan seimbang."

"Sejak terjadinya bencana gempa bumi dan gelombang tsunami itu sering kali bencana tersebut dijadikan sarana untuk memungut uang dari masyarakat. Banyak organisasi atau kelompok orang tak bertanggung jawab meminta sumbangan untuk korban bencana tersebut. Mereka beroperasi di atas bus kota, lampu merah, dan pinggir-pinggir jalan lainnya yang mengatasnamakan dinas sosial. Oleh karena itu, masyarakat harus berhati-hati terhadap ulah oknum tersebut. Kami organisasi Sosial Peduli Kasih, tidak pernah meminta sumbangan dengan cara-cara seperti itu."

Baca juga:

  • Apa Itu Frasa, Klausa dan Perbedaannya?
  • Apa Itu Cerita Pendek, Pengertian dan Ciri-cirinya?
  • Amanat dan Nilai yang Terkandung dalam Hikayat Bayan Budiman

Baca juga artikel terkait KALIMAT atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/ale)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Kalimat yang menunjukkan sebab akibat pada kutipan teks persuasi di atas terdapat pada kalimat

Ilustrasi menulis. Cari tahu contoh kalimat sebab akibat, yuk! (Photo by Gabby K from Pexels)

Bobo.id - Bisakah teman-teman membuat contoh kalimat sebab akibat?

Kalimat sebab akibat biasanya menggunakan konjungsi seperti ‘karena’, ‘maka’, atau ‘sebab’.

Coba kita cari tahu beberapa contoh kalimat sebab akibat, yuk!

Baca Juga: Contoh Penggunaan Kata Depan 'di' dan Penggunaan Huruf Kapital dalam Kalimat atau Judul

Kalimat Sebab Akibat

Seperti yang Bobo sebutkan di atas, kalimat sebab akibat biasanya menggunakan konjungsi ‘karena’, ‘maka’, atau ‘sebab’.

Konjungsi adalah kata penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.

Konjungsi juga disebut kata sambung, teman-teman.

Nah, kata ‘karena, ‘sebab’, maka’, merupakan konjungsi sebab.

Selain itu, ada juga kata sambung ‘oleh karena’, ‘akibatnya’, dan ‘sehingga’, yang bisa digunakan dalam kalimat sebab akibat.

Dalam kalimat sebab akibat, ada hubungan pada awal dan akhir kalimat, yaitu salah satunya menjadi penyebab dan salah satunya menjadi dampaknya.

Biasanya, kalimat sebab akibat kita gunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa penyebab dan suatu peristiwa yang menjadi dampaknya.

Baca Juga: Contoh Penggunaan Huruf Kapital yang Tepat, Kata Apa Saja yang Harus Ditulis dengan Huruf Kapital?


Page 2

Avisena Ashari Rabu, 13 Januari 2021 | 08:24 WIB

Kalimat yang menunjukkan sebab akibat pada kutipan teks persuasi di atas terdapat pada kalimat

Ilustrasi menulis. Cari tahu contoh kalimat sebab akibat, yuk! (Photo by Gabby K from Pexels)

Contoh Kalimat Sebab Akibat

Kalimat yang menunjukkan sebab akibat pada kutipan teks persuasi di atas terdapat pada kalimat

Ilistrasi menulis karangan. (pxhere.com)

Baca Juga: Contoh Penggunaan Awalan 'ber-', 'me-', dan 'meng-' yang Benar dalam Kalimat

Ada beberapa contoh penggunaan kata sambung dalam kalimat sebab akibat, teman-teman.

Misalnya:

- Tari belum sarapan pagi sehingga ia merasa lapar.

Pada kalimat ini, awal kalimatnya menjelaskan peristiwa yang menjadi penyebab, kemudian akhir kalimatnya menjelaskan peristiwa yang menjadi dampaknya.

Contoh kalimat sebab akibat lainnya:

- Bobo suka naik angkutan umum karena tidak terjebak macet.

- Jalanan yang rusak ini sedang diperbaiki, oleh karena itu kita harus lewat jalan yang lain.

- Di daerah itu sering terjadi penebangan liar dan kebakaran hutan, akibatnya hutan menjadi gundul.