Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif

Hai Sobat Zenius, lo pernah gak pas gabut iseng ngeliatin bagian belakang bungkus cemilan yang baru aja lo makan? Di situ pasti ada yang namanya komposisi. Isinya meliputi bahan-bahan yang digunakan untuk membuat cemilan tersebut.

Nah, sama seperti itu, penduduk sebuah wilayah juga ada komposisinya, lho. Apa itu komposisi penduduk? Kemudian, ada juga yang namanya piramida penduduk yang terdiri atas piramida ekspansif, stasioner, dan konstruktif. Wah, apaan lagi tuh? Tenang, sekarang gue bahas satu-persatu, ya!

Pengertian Komposisi Penduduk

Kalo di cemilan, lo bisa menemukan komposisi yang berisi gula, tepung terigu, susu skim, dan sebagainya. Bagaimana dengan komposisi penduduk? Tentunya lo gak mungkin bakal baca kalo penduduk terbuat dari tepung, ya, haha.

Komposisi penduduk di Indonesia terdiri dari beragam latar belakang, identitas, dan atribut. Hal-hal inilah yang jadi isi dari komposisi penduduk. Apa yang dimaksud dengan komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu.

Komposisi penduduk ini nantinya akan disajikan dalam bentuk piramida penduduk yang memuat banyak informasi mengenai penduduk. Nanti kita lihat bareng jenis-jenis dan cara membaca piramida penduduk.

Komposisi dan piramida penduduk termasuk dalam materi Isu dalam Dinamika Kependudukan kelas 11. Untuk baca artikel lengkapnya, klik link berikut: Dinamika Kependudukan Indonesia.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Penduduk

Ada dua hal yang mempengaruhi komposisi penduduk: usia dan jenis kelamin. Dari dua hal ini, lo bisa menentukan rasio beban ketergantungan atau dependency ratio dan jenis kelamin dari suatu wilayah yang ditempati oleh penduduk.

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Pertama-tama kita mulai dari sex ratio atau rasio jenis kelamin, ya. Kita punya rumus sebagai berikut:

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif

Misalnya di wilayah A jumlah penduduk laki-laki ada 204.000 dan perempuan ada 200.000, maka:

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif

Hasilnya, terdapat 102 laki-laki per 100 perempuan. Jadi laki-laki di wilayah A ada lebih banyak dari perempuan.

Rasio Beban Ketergantungan (Dependency Ratio)

Umpama lo mau menghitung dependency ratio dari keproduktifan penduduk suatu wilayah. Rumus yang lo pake adalah:

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif

Contohnya kita punya data jumlah penduduk belum produktif 260 jiwa, non produktif 100 jiwa, dan produktif 18.000 jiwa. Apabila mau menghitung dependency ratio nya, maka:

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif

Kita akan mendapatkan hasil berupa angka dependency ratio sebesar 2%.

Materi Video Rasio Beban Ketergantungan dan Jenis Kelamin

Pelajari perhitungan Rasio Beban Ketergantungan dan Jenis Kelamin dengan video animasi menarik hanya di web Zenius. Buat yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya!

Piramida Penduduk

Piramida penduduk, seperti yang udah gue bilang tadi, menyajikan informasi mengenai komposisi penduduk sebuah wilayah itu kayak gimana. Nah, piramida nya ada tiga yaitu ekspansif, stasioner, dan konstruktif.

Piramida Penduduk Ekspansif

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif
Gambar piramida penduduk ekspansif (Arsip Zenius)

Cara baca piramida nya gimana, sih? Gambar diatas merupakan piramida penduduk ekspansif jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2021 berdasarkan jenis kelamin dan kelompok usianya.

Pada bagian bawah piramida, kita bisa melihat jumlah penduduknya. Kemudian piramida terbagi atas dua sisi: sebelah kiri laki-laki dan kanan perempuan. Lalu, di sebelah kiri, kita punya kelompok usia dari penduduk.

Ciri dari piramida ekspansif yang pertama adalah berbentuk kerucut dengan bagian bawah, alias penduduk usia muda, sebagai yang dominan. Misalnya pada gambar, yang dominan berarti usia 0-4 hingga 15-19 tahun. Semakin keatas, semakin tinggi angka usianya, piramidanya semakin mengecil.

Ciri berikutnya adalah komposisi yang disajikan mungkin untuk mengalami ledakan penduduk karena pertumbuhan yang pesat. Biasanya piramida ini dimiliki oleh negara-negara berkembang seperti Thailand dan Indonesia.

Coba lihat peta negara-negara dengan piramida ekspansif di video belajar Zenius ini, yuk!

Apa sih, ledakan penduduk itu? Apa saja penyebab dan dampaknya? Simak selengkapnya di artikel ini: Ledakan Penduduk – Pengertian, Dampak, & Cara Mengatasinya.

Piramida Penduduk Stasioner

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif
Gambar piramida penduduk stasioner (Arsip Zenius)

Kalo gak ada kelompok yang mendominasi, biasanya yang kepake adalah piramida penduduk stasioner, seperti gambar di atas. Cara bacanya juga masih sama, ya, ada jumlah penduduk, ada jenis kelamin, ada kelompok usia.

Ciri khas piramida stasioner adalah bentuknya seperti granat. Kenapa bisa begitu, karena jumlah penduduk usia muda dan usia tua jumlahnya gak terlalu beda jauh sebagai hasil dari pertumbuhan penduduk yang stabil.

Piramida ini umumnya dipake oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris. Peta negara-negara yang pake piramida ini bisa lo lihat di video ini!

Piramida Penduduk Konstruktif

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif
Gambar piramida penduduk konstruktif (Arsip Zenius)

Gimana kalo piramidanya menunjukkan bahwa yang dominan adalah penduduk usia tua? Berarti, piramidanya ini yang konstruktif. Cara bacanya juga tetep sama kayak piramida-piramida sebelumnya, ya!

Cirinya yang pertama tentunya adalah dari data yang disajikan, bisa dilihat yang dominan adalah penduduk usia tua. Jumlah orang muda yang lebih sedikit daripada orang tua menunjukkan pertumbuhan penduduk yang lambat.

Selain itu, berarti angka harapan hidupnya juga tinggi, karena rata-rata usia hidup penduduk bisa sampe tua-tua banget. Berarti wilayah ini udah punya kualitas kesehatan yang oke banget dan angka kelahirannya rendah.

Biasanya yang punya piramida ini tuh negara-negara maju seperti Jepang dan Jerman. Petanya juga bisa lo lihat di video ini.

Contoh Soal Komposisi Penduduk

Oke deh, to check your understanding, lo coba kerjain soal berikut ini, ya!

Setelah melakukan pendataan, ternyata di Zenius Land, ada sejumlah 200 jiwa penduduk belum produktif, 50 jiwa penduduk non produktif, dan 14.000 jiwa penduduk produktif. Berapakah rasio beban ketergantungan wilayah tersebut?

Pembahasan:

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif

Jadi, rasio beban ketergantungan Zenius Land adalah 0,017%.

Oke deh, kita udah selesai bahas komposisi dan piramida penduduk, nih. Gampang buat dipahami, kan? Ketemu lagi di pembahasan berikutnya dengan klik banner di bawah ini, ya!

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif

Data penduduk suatu wilayah biasanya dikategorikan menjadi beberapa kelompok, salah satunya adalah pengelompokan komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin. Pengelompokan penduduk berdasarkan kategori ini disebut dengan piramida penduduk.

Sesuai dengan namanya, piramida penduduk ini disusun sehingga berbentuk piramida yang menunjukkan data penduduk. Penggunaan piramida penduduk untuk mengategorikan data penduduk ini akan membuat data penduduk lebih mudah dibaca.

Piramida penduduk juga dibagi menjadi beberapa jenis, sesuai dengan bentuknya. Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui penjelasan tentang piramida penduduk!

Apa itu Piramida Penduduk?

Bersumber dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, piramida penduduk adalah komposisi umur dan jenis kelamin suatu penduduk secara grafis yang digambarkan dalam bentuk piramida. Sedangkan menurut Bagja Waluya, piramida penduduk adalah penggambaran jumlah komposisi berdasarkan jenjang usia dan jenis kelamin berdasarkan data, sehingga pembuatannya dilakukan melalui langkah menyusun dua garis yang saling tegak lurus.

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif

Piramida penduduk terbagi menjadi dua sisi atau dua bagian, yaitu bagian kiri dan kanan. Bagian kiri dari piramida penduduk menunjukkan data penduduk laki-laki, sedangkan bagian kanan adalah data penduduk perempuan.

Fungsi dari piramida penduduk bukan hanya untuk menyajikan data penduduk berdasarkan jenis kelamin dan usianya saja. Piramida penduduk juga berfungsi untuk mempelajari masa depan dari suatu wilayah dan memeriksa tren populasi historis yang terjadi saat ini.

Misalnya populasi yang dipengaruhi oleh perubahan populasi secara mendadak, seperti adanya konflik bersenjata, kematian perempuan karena melahirkan, hingga migrasi penduduk ke daerah lain. Adanya piramida penduduk ini akan memperlihatkan bagaimana populasi penduduk di masa depan.

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif

Gambar Bentuk Piramida Penduduk

Gambar bentuk piramida penduduk ini terlihat seperti piramida, dengan bagian yang mengerucut di bagian atasnya. Bagian dasar piramida merupakan kelompok penduduk dengan usia termuda dan semakin ke atas, maka semakin tua usia penduduk yang disajikan dalam piramida penduduk.

Data penduduk dalam piramida penduduk digambarkan dalam bentuk diagram batang berbentuk horizontal. Setiap batang yang digambarkan dari bawah ke atas ini menunjukkan jumlah penduduk pada kategori atau pada kelompok usianya. Piramida penduduk dibagi menjadi dua bagian, yaitu pada sisi kiri dan sisi kanan diagram. Sisi kiri diagram menunjukkan data penduduk yang berjenis kelamin laki-laki, sedangkan sisi sebelah kanan diagram menunjukkan data penduduk berjenis kelamin perempuan.

Selain piramida penduduk yang berbentuk seperti segitiga, ada juga piramida penduduk yang bentuknya seperti sarang lebah. Piramida penduduk yang berbentuk seperti sarang lebah ini menunjukkan bahwa penduduk dengan usia muda jumlahnya seimbang dengan penduduk berusia tua.

Ciri-Ciri Piramida Penduduk

Ciri-ciri piramida penduduk terdiri atas bentuk, populasi penduduk, pertumbuhan penduduk dan usia penduduk. Mari kita bahas satu per satu sebagai berikut.

1. Bentuk

Piramida penduduk terdiri dari tiga jenis yang berbeda dengan bentuk yang berbeda pula. Ada piramida penduduk yang berbentuk mengerucut ke atas, yang disebut sebagai piramida ekspansif. Jenis piramida yang kedua berbentuk seperti sarang tawon atau granat, yang disebut sebagai piramida stasioner. Bentuk piramida yang terakhir adalah seperti guci terbalik dan tidak mengerucut, yaitu piramida konstruktif.

2. Populasi Penduduk

Ciri berikutnya dari piramida penduduk adalah menggambarkan populasi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan usia penduduk, sesuai dengan jenis piramida yang digunakan. Jenis piramida penduduk yang berbeda menunjukkan jumlah populasi penduduk yang juga berbeda.

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif

3. Pertumbuhan Penduduk

Ciri piramida penduduk yang ketiga adalah menunjukkan pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah atau negara yang menggunakan piramida penduduk jenis tertentu. Setiap jenis piramida penduduk menunjukkan pertumbuhan penduduk yang berbeda, sesuai dengan kondisi kependudukan wilayah yang menggunakannya.

4. Usia Penduduk

Menunjukkan usia penduduk juga menjadi ciri dari piramida penduduk. Piramida penduduk dapat digambarkan memiliki sumbu X dan Y, yang menunjukkan usia dan jumlah penduduk.

Usia penduduk pada piramida penduduk dituliskan atau digambarkan pada sumbu X secara vertikal, sedangkan jumlah penduduk dengan usia tersebut dituliskan secara horizontal.

Jenis Piramida Penduduk

Piramida penduduk terdiri dari tiga jenis dengan fungsi dan ciri yang berbeda-beda. Tiga jenis piramida penduduk ini adalah piramida ekspansif, piramida stasioner, dan piramida konstruktif.

1. Piramida Ekspansif

Ada berbagai sebutan untuk piramida ekspansif, yaitu piramida segitiga, piramida kerucut, atau piramida penduduk muda. Piramida ekspansif ini berbentuk seperti segitiga dengan bagian dasar yang lebar dan bagian yang semakin mengerucut di sisi atas.

Fungsi dari piramida ekspansif adalah untuk menunjukkan pertumbuhan penduduk di suatu wilayah. Piramida penduduk ekspansif juga menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang berusia muda lebih tinggi atau besar dibandingkan dengan penduduk berusia tua.

Hal ini artinya bahwa angka kelahiran di wilayah itu tinggi, sedangkan tingkat kematian bayi rendah. Pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara tersebut membuat pemerintah masih berfokus pada pengendalian penduduk dan memberikan pembinaan kepada penduduk berusia produktif.

Piramida ekspansif digunakan pada beberapa negara berkembang, seperti Indonesia, India, Tiongkok, Brasil, atau Nigeria.

2. Piramida Stasioner

Piramida penduduk yang diberi nama piramida stasioner memiliki bentuk yang cukup berbeda dengan piramida ekspansif. Bentuk dari piramida stasioner mirip seperti sarang tawon. Bentuk piramida stasioner yang menyerupai sarang tawon dan tidak semakin mengerucut ke bagian atas ini menunjukkan adanya perbedaan karakteristik dengan piramida ekspansif.

Bentuk piramida stasioner yang bentuknya tidak semakin mengerucut ke atas ini menunjukkan adanya pertumbuhan penduduk yang stabil atau tetap pada suatu wilayah tersebut. Selain itu, piramida stasioner juga digunakan untuk menunjukkan tingkat kematian dan kelahiran yang cenderung seimbang.

Penggunaan piramida stasioner ini biasanya digunakan oleh negara-negara maju, seperti Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat.

3. Piramida Konstruktif

Jenis piramida penduduk yang terakhir adalah piramida konstruktif, atau yang disebut juga dengan piramida penduduk tua. Bentuk dari piramida konstruktif ini berkebalikan dari piramida ekspansif, sehingga bentuknya seperti guci terbalik.

Bentuk piramida konstruktif yang berkebalikan dari piramida ekspansif ini disebabkan karena tingkat kematian penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat kelahiran pada wilayah tersebut. Hal inilah yang menyebabkan piramida konstruktif disebut juga sebagai piramida tua, karena penduduk berusia dewasa pada wilayah atau negara yang piramida konstruktif ini lebih tinggi.

Jumlah penduduk dewasa di negara yang menggunakan piramida konstruktif ini lebih tinggi karena dipengaruhi beberapa faktor. Salah satunya adalah usia produktif penduduk yang membuat penduduknya lebih fokus pada pengembangan karir, sehingga membuat angka kelahiran jadi rendah.

Nah akibatnya, pertumbuhan penduduk di negara tersebut menjadi langka. Namun penduduk usia dewasa di negara tersebut memiliki tingkat Kesehatan dan kesejahteraan yang tinggi, sehingga angka harapan hidupnya juga tinggi.

Negara-negara di Eropa kebanyakan menggunakan piramida konstruktif untuk menggambarkan penduduknya, seperti Swedia, Belgia, dan Perancis.

Contoh Piramida Penduduk

Gambar piramida penduduk di atas merupakan contoh dari piramida penduduk Papua Nugini pada tahun 2016. Dua jenis diagram batang pada sisi kanan dan kiri yang berbeda warna menunjukkan perbedaan jenis kelamin dari penduduk negara tersebut. Warna merah menunjukkan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan, sedangkan warna biru menunjukkan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki.

Jelaskan perbedaan antara piramida penduduk ekspansif stasioner dan Konstruktif
Contoh piramida penduduk

Jenis piramida penduduk yang digunakan oleh negara Papua Nugini adalah piramida ekspansif yang bentuknya mengerucut ke atas dengan bagian alas yang lebih lebar. Hal ini menunjukkan bahwa populasi penduduk berusia muda lebih banyak dibandingkan penduduk yang berusia lanjut atau sudah tua. Lebih tingginya penduduk berusia muda juga menunjukkan pertumbuhan penduduk yang tinggi di Papua Nugini.

  • Fakta Sosial: Ciri-Ciri dan Paradigma
  • Ketimpangan Sosial
  • Fenomena Sosial

Penulis: Tyas Wening