Tes Kebugaran Jasmani – Terdapat serangkaian langkah tes yang bisa kita lakukan dengan tujuan mengukur tingkat kebugaran jasmani masing-masing. Show
Fungsinya agar kita bisa menganalisa apakah gaya hidup kita baik atau tidak, jika hasilnya tidak maka kita seharusnya memperbaiki pola hidup. Kami harap kamu sudah membaca artikel Kebugaran Jasmani yang pernah dibahas di blog ini sebelumnya, agar lebih paham mengenai macam-macam rangkaian tes kebugaran jasmani yang akan dilakukan. A. Pengertian Tes Kebugaran JasmaniTes kebugaran jasmani adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan mengukur sejauh mana kemampuan kebugaran jasmani nya dan mengetahui tingkat kebugaran jasmani nya.
B. Hal Yang Harus DiperhatikanSebelum melakukan tes kebugaran jasmani, kamu perlu memperhatikan petunjuk umum kebugaran jasmani yaitu:
Selain petunjuk umum yang harus dilaksanakan, ada juga ketentuan khusus yang mesti dipatuhi:
Penilaian Kesegaran Jasmani dari ICSPFT:
Tidak lupa juga Yuksinau.id sertakan rangkaian tes kebugaran jasmani dilengkapi dengan apa saja alat dan perlengkapan yang diperlukan serta bagaimana cara melakukan tes nya. Alat dan fasilitas untuk TKJI: Lintasan lari, bendera start, nomor dada, stopwatch, palang tunggal yang bisa di naik turunkan, tiang pancang/kun, papan berskala, penghapus, peluit, formulir tes dan alat tulis, serbuk kapur, dll. 8 Jenis tes kebugaran jasmani meliputi:
Sedangkan berikut ini tes kesegaran jasmani yang dilakukan berdasarkan kategori masing-masing, yaitu: Tes Kesegaran Jasmani A.C.S.P.F.T untuk Sekolah Dasar:
Tes Kesegaran Jasmani A.C.S.P.F.T Untuk Siswa SLTP/STLA/Mahasiswa/Taruna:
Fungsi tes kebugaran jasmani diantaranya:
Adapun manfaat kebugaran jasmaa megani sebagai berikut:
Sehingga hakikat nya kebugaran jasmani bisa diperoleh apabila seseorang latihan secara teratur sesuai dengan kaidah yang berlaku. Karena latihan jasmani sangat berdampak pada tubuh, seperti manfaat yang diuraikan diatas. Sehingga kami mengajaktingkat kebugaran jasmani. agar kita semua memperhatikan tingkat kebugaran jasmani. (1) Pernahkah kamu mengikuti tes? Tes apa saja yang pernah kamu ikuti? Apa maksud diadakannya tes? Ternyata apabila suatu usaha tanpa disertai pengetesan dan pengukuran, maka sukar untuk dapat menyatakan adanya kekurangan atau kemajuan. Nah, ternyata kebugaran jasmani pun perlu adanya tes. Lihatlah orang-orang yang memiliki tubuh sehat dan bugar, mereka mampu melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan baik. Seperti apakah tes kebugaran jasmani? Ayo ikuti pelajaran ini untuk menambah pengetahuanmu. Tujuan Pembelajaran: • Siswa mampu mempraktikan tes kesegaran jasmani secara sederhana • Ssiswa mampu menginterpretasi secara sederhana hasil tes dalam menentukan derajat kebugaran. Pelajaran 16Tes Kebugaran Jasmani(2) • Kebugaran • Muscle explosive power • Jasmani • Muscle endurance • Endurance • Speed • Bounce pass • Agility • Biological function • Flexibility • Body composition • Coordination • Muscle strength • Balance Peta KonsepKata KunciTes Kebugaran Jasmani Pengertian tes kebugaran jasmani Klasifikasi tes kebugaran jasmani Uji kebugaran jasmani Indonesia untuk siswa sekolah menengah pertama Komponen kebugaran jasmani Pengukuran daya tahan jantung paru Pengukuran daya tahan otot Pengukuran kecepatan Pengukuran kelincahan (3) A. Pengertian Tes Kebugaran JasmaniTes adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang seseorang atau objek tertentu. Untuk memperoleh data tersebut diperlukan suatu proses pengumpulan dan alat ukur. Sementara itu, kebugaran jasmani adalah kecocokan keadaan fisik terhadap tugas yang harus dilaksanakan oleh fisik tersebut. Oleh karena itu, kebugaran jasmani bersifat relatif, baik secara anatomis maupun fisiologis. Artinya fit atau tidaknya seseorang selalu dalam hubungan dengan tugas fisik yang harus dilaksanakan. Dengan kata lain, kebugaran jasmani adalah derajat sehat dinamis seseorang yang merupakan kemampuan jasmani yang menjadi dasar untuk keberhasilan pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Beberapa istilah lain dari kebugaran jasmani di antaranya kesegaran jasmani, kesanggupan jasmani, dan kesamaptaan jasmani. Kebugaran jasmani merupakan bagian dari keseluruhan kemampuan (total fitness). Dalam total fitness terdapat beberapa komponen, yaitu anatomical fitness, physiological fitness, dan phsychologikal fitness. Menurut Karpovich, physiological fitness adalah suatu kemampuan untuk melakukan suatu tugas tertentu yang memerlukan usaha otot. Menurut Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda, yang dimaksud dengan physiological fitness adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Mengacu kepada definisi physiological fitness, maka kebugaran jasmani mempunyai beberapa unsur, yaitu strength (kekuatan), power (daya), speed (kecepatan), flexibility (kelentukan), agility (kelincahan), dan endurance (daya tahan). Adapun komponen kebugaran jasmani menurut Larson terdiri atas: 1. endurance (daya tahan); 2. biological function (fungsi biologis); 3. body composition (komposisi tubuh); 4. muscle strength (kekuatan otot); 5. muscle explosive power (peregangan otot); 6. muscle endurance (daya tahan otot); 7. speed (kecepatan); 8. agility (kelincahan); 9. flexibility (kelantukan); 10. reaction time (waktu reaksi); 11. coordination (koordinasi); dan (4) B. Klasifikasi Kebugaran JasmaniKebugaran jasmani diklasifikasikan menjadi dua, yaitu kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan dan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan gerak. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan yaitu daya tahan jantung dan paru-paru, daya tahan otot, kekuatan otot dan kelentukan Daya tahan jantung dan paru-paru adalah kemampuan sistem jantung, paru-paru, dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal melakukan aktivitas sehari-hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Adapun daya tahan otot adalah kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun atau berulang-ulang terhadap suatu beban dalam jangka waktu tertentu. Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan meliputi kecepatan, kelincahan, keseimbangan, ketepatan, dan koordinasi. Kecepatan (speed) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan gerak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Adapun kelincahan adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah secara cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan. Pelatihan 21. Jelaskan yang dimaksud kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan! 2. Apa yang dimaksud daya tahan jantung paru? 3. Sebutkan perbedaan antara kecepatan dan ketepatan! C. Uji Kebugaran Jasmani Indonesia untuk SiswaSekolah Menengah PertamaKebugaran jasmani sangat penting untuk menunjang aktivitas seseorang sehari-hari. Jika seseorang memeiliki tubuh yang bugar, maka semua aktivitasnya dapat berjalan dengan baik. Seseorang dikatakan bugar jika telah memenuhi unsur-unsur yang telah ditetapkan, yaitu strength(kekuatan), power (daya), speed (kecepatan), flexibility (kelenturan), agility (kelincahan), dan endurance (daya tahan) Pelatihan 11. Apa yang dimaksud dengan tes? 2. Apa yang dimaksud dengan kebugaran jasmani? 3. Menurutmu, apakah perbedaan antara physiological fitness dan phsychological fitness? (5) Untuk menguji kebugaran tubuhmu, kamu perlu mengikuti serangkaian tes kebugaran yang terdiri atas beberapa tes, yaitu tes untuk daya tahan jantung dan paru-paru, daya tahan otot, kecepatan, dan kelincahan. Tujuan melakukan tes kebugaran adalah untuk mengukur kemampuan fisik siswa dan meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Pengukuran terhadap keempat unsur gerak tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pengukuran Daya Tahan Jantung dan Paru-ParuTes yang dapat dilakukan untuk mengukur daya tahan jantung dan paru-paru, yaitu tes lari 2,4 km. Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes lari 2,4 km adalah sebagai berikut. a. Lintasan lari atau dapat pula memanfaatkan jalan datar sepanjang 2,4 km. b. Stopwatch. c. Nomor dada. d. Bendera start. e. Alat tulis. Adapun petugas yang diperlukan antara lain sebagai berikut. a. 1 orang pemberi aba-aba (starter). b. Pencatat waktu sesuai dengan kemampuan petugas dan jumlah peserta. c. Pengawas lintasan sesuai dengan kondisi lintasan dan jumlah peserta tes. Dalam pelaksanaannya, peserta tes berlari secepat mungkin sepanjang lintasan (jarak tempuh 2,4 km). Jika peserta tidak mampu berlari, boleh berjalan kaki, kemudian lari lagi. Pada saat pengukuran, peserta tidak boleh berhenti untuk istirahat atau minum. Jika hal tersebut dilakukan, peserta dinyatakan gagal. Waktu yang ditempuh dari saat start sampai melalui garis finis sepanjang 2,4 km dicatat sebagai skor akhir peserta tes. Kemudian, catatan waktu tersebut dicocokkan dengan tabel untuk memperoleh gambaran mengenai kebugaran jasmani peserta dalam hal kecepatan. Tabel 1 Tes Lari 2,4 km Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Kategori (waktu dalam menit) (waktu dalam menit) <08.37 <11.50 Terlatih 08.37–09.40 11.50–12.29 Sangat baik 09.41–10.48 12.30–14.30 Baik 10.49–12.10 14.31–16.54 Sedang 12.11–15.30 16.55–18.30 Kurang >15.31 >18.31 Sangat kurang Sumber: Wahjoedi. 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: Rajagrafindo Persada (6) Tabel 2 Tes Push Up Jenis Gerakan Laki-laki Perempuan >54 >48 Sangat baik 45–54 34–48 Baik 35–44 17–33 cukup 20–34 6–16 Kurang 0-19 0–5 Sangat kurang Kategori Sumber: Wahjoedi. 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: Rajagrafindo Persada 2. Pengukuran Daya Tahan OtotPengukuran daya tahan otot dapat dilakukan melalui beberapa bentuk tes. Bentuk tersebut di antaranya sebagai berikut. a. Tes Push Up Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes push up adalah sebagai berikut. 1) Lantai datar atau matras 2) Stopwatch 3) Alat tulis Petugas yang terlibat dalam tes ini yaitu satu orang petugas yang mencatat jumlah gerakan push up. Peserta tes mulai melakukan gerakan push up setelah ada aba-aba “ya”. Peserta melakukan gerakan push up sebanyak-banyaknya dalam waktu 60 detik. Penilaian dilakukan berdasarkan tabel berikut. b. Tes Sit Up Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes sit up adalah sebagai berikut. 1) Lantai datar atau matras 2) Stopwatch 3) Alat tulis Petugas yang terlibat dalam tes ini yaitu satu orang petugas yang mencatat jumlah gerakan sit up. Peserta tes mulai melakukan gerakan sit up setelah ada aba-aba “ya”. Peserta melakukan gerakan sit up sebanyak-banyaknya dalam waktu 60 detik. (7) 3. TesKecepatanKecepatan dapat diukur melalui tes lari cepat yang dilakukan selama6 detik.Tujuan pelaksanaan tes ini adalah untuk mengukur kecepatan. Fasilitasdan sarana yang digunakan dalam pelaksanaan tes, antara lain: 1) lintasan lari; 4) peluit; dan 2) meteran; 5) stopwatch. 3) bendera juri; Dalam pelaksanaannya, peserta tes berdiri di belakang garis start. Ketika aba-aba “ya”, peserta tes lari secepat-secepatnya menempuh jarak sejauh-jauhnya dalam waktu 6 detik. Hasil pengukuran adalah skor terbaik dari dua kali kesempatan lari yang diberikan selama 6 detik sejak aba-aba “ya” sampai bunyi peluit tanda waktu selesai. Hasil tersebut dicocokkan dengan tabel berikut ini. Tabel 3 Tes Lari Cepat 6 Detik Jenis kelamin dan Jarak (dalam Yard) Laki-laki Perempuan >50 >42 Sangat baik 48-50 40-42 Baik 43-47 35-39 cukup 40-42 32-34 Kurang 0-39 0-31 Sangat kurang Kategori Sumber: Wahjoedi. 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: Rajagrafindo Persada Catatan: 1 yard = 0,914 meter 4. Pengukuran KelincahanZig-zag run test merupakan salah satu bentuk pengukuran kelincahan.Tujuan pelaksanaan zig-zag run test adalah untuk mengukur kelincahan dalam berlari dan mengubah arah. Fasilitas dan sarana yang digunakan, antara lain: a. lintasan lari sepanjang 15 m; b. kapur; c. patok kayu sebagai penanda; dan d. stopwatch. Peserta tes berdiri di belakang garis start. Ketika aba-aba “ya”, peserta tes lari cepat dengan cara bolak-belok melewati patok kayu sebagai penanda arah dan kembali lagi ke garis start. Hasil pengukuran tes ini adalah skor terbaik dan skor ini dicatat sebagai skor akhir peserta tes. Penentuan kategori dilakukan berdasarkan pengelompokan data mulai dari yang paling cepat sampai yang paling lambat. (8) RefleksiKebugaran jasmani sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kebugaran jasmani dapat menunjang aktivitasmu sehari-hari. Sekarang kamu telah mengetahui bahwa kebugaran jasmani seseorang perlu diukur melalui beberapa bentuk tes yang disesuaikan dengan tujuan pengukuran. Apakah kamu sudah dapat melakukan tes kebugaran? RangkumanKebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Beberapa cara untuk menjaga kebugaran jasmani yaitu dengan berolahraga dengan teratur. Adapun beberapa bentuk tes kebugaran jasmani yang dipakai untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani seseorang, yaitu tes kecepatan, daya tahan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi. Info OlahragaLatihan kecepatan biasanya menuntut aktivitas yang maksimal dari otot, tendon, dan ligamen, karena itu kemungkinan cedera sangat tinggi apalagi kalau kurang melakukan pemanasan atau kondisi tubuh yang sudah lelah. Oleh sebab itu, pemanasan yang baik sebelum latihan atau pertandingan merupakan suatu keharusan. Latihan kecepatan harus dihentikan apabila atlet sudah merasa lelah atau merasa ada bagian yang sakit. Sumber:Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching, 1988 Pelatihan 31. Apa yang dimaksud objek pengukuran? 2. Praktikkan tes untuk mengukur daya tahan jantung paru! 3. Jelaskan tujuan dari kecepatan! (9) Evaluasi 16A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar! 1. Tes yang bertujuan mengumpulkan data kebugaran jasmani seseorang disebut .... a. tes kebugaran b. tes kesehatan jasmani c. tes kebugaran jasmani d. tes kekebalan tubuh 2. Kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti disebut .... a. kesehatan tubuh b. kekuatan tuhuh c. kesegaran jasmani d. kebugaran jasmani 3. Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang memiliki tubuh bugar, kecuali .... a. berpandangan sehat b. mampu menjaga harga diri c. memiliki pergaulan yang baik d. ceroboh melakukan berbagai tindakan 4. Kapasitas otot untuk melakukan kontraksi yang berulang-ulang terhadap suatu beban dalam jangka waktu tertentu disebut .... a. kekuatan otot b. daya tahan otot c. kelentukan otot d. kelincahan otot 5. Istilah lain untuk kelincahan adalah .... a. speed b. endurance c. agility d. strength 5. Suatu proses untuk memperoleh nilai dari suatu objek dengan menggunakan alat ukur atau tes yang baku disebut .... a. penilaian b. pencatatan c. pengukuran d. pengembangan 6. Yang bukan termasuk fasilitas dan sarana yang digunakan dalam tes lari 2,4 km adalah .... a. bendera start b. stopwatch c. pengawas lintasan d. alat tulis-menulis (10) 7. Yang bukan termasuk komponen kebugaran jasmani menurut Larson adalah .... a. speed b. endurance c. body threatment d. balance 8. Waktu yang digunakan untuk tes push up adalah .... a. 25 detik b. 40 detik c. 60 detik d. 80 detik 9. Salah satu tes untuk mengukur kelincahan yaitu .... a. tes lari cepat 6 detik b. zig-zag run test c. tes push up d. tes sit up 10. Salah satu jenis tes yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan adalah .... a. tes lari 2,4 km b. tes lari cepat 4,8 km c. tes lari cepat 6 detik d. zig-zag run test B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar! 1. Apakah yang dimaksud dengan kebugaran jasmani? 2. Jelaskan klasifikasi kebugaran jasmani! 3. Sebutkan petugas yang diperlukan dalam pelaksanaan tes lari 2,4 km! 4. Sebutkan fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam zig-zag run test! 5. Sebutkan salah satu tes untuk mengukur daya tahan seseorang! C. Praktikkanlah gerakan senam ketangkasan berikut ini! 1. Tes lari 2,4 km 2. Tes push up 3. Tes sit up 4. Tes lari cepat 6 detik 5. Zig-zag run test (1) Untuk menguji kebugaran tubuhmu, kamu perlu mengikuti serangkaian tes kebugaran yang terdiri atas beberapa tes, yaitu tes untuk daya tahan jantung dan paru-paru, daya tahan otot, kecepatan, dan kelincahan. Tujuan melakukan tes kebugaran adalah untuk mengukur kemampuan fisik siswa dan meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Pengukuran terhadap keempat unsur gerak tersebut adalah sebagai berikut. 1. Pengukuran Daya Tahan Jantung dan Paru-ParuTes yang dapat dilakukan untuk mengukur daya tahan jantung dan paru-paru, yaitu tes lari 2,4 km. Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes lari 2,4 km adalah sebagai berikut. a. Lintasan lari atau dapat pula memanfaatkan jalan datar sepanjang 2,4 km. b. Stopwatch. c. Nomor dada. d. Bendera start. e. Alat tulis. Adapun petugas yang diperlukan antara lain sebagai berikut. a. 1 orang pemberi aba-aba (starter). b. Pencatat waktu sesuai dengan kemampuan petugas dan jumlah peserta. c. Pengawas lintasan sesuai dengan kondisi lintasan dan jumlah peserta tes. Dalam pelaksanaannya, peserta tes berlari secepat mungkin sepanjang lintasan (jarak tempuh 2,4 km). Jika peserta tidak mampu berlari, boleh berjalan kaki, kemudian lari lagi. Pada saat pengukuran, peserta tidak boleh berhenti untuk istirahat atau minum. Jika hal tersebut dilakukan, peserta dinyatakan gagal. Waktu yang ditempuh dari saat start sampai melalui garis finis sepanjang 2,4 km dicatat sebagai skor akhir peserta tes. Kemudian, catatan waktu tersebut dicocokkan dengan tabel untuk memperoleh gambaran mengenai kebugaran jasmani peserta dalam hal kecepatan. Tabel 1 Tes Lari 2,4 km Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Kategori (waktu dalam menit) (waktu dalam menit) <08.37 <11.50 Terlatih 08.37–09.40 11.50–12.29 Sangat baik 09.41–10.48 12.30–14.30 Baik 10.49–12.10 14.31–16.54 Sedang 12.11–15.30 16.55–18.30 Kurang >15.31 >18.31 Sangat kurang (2) Tabel 2 Tes Push Up Jenis Gerakan Laki-laki Perempuan >54 >48 Sangat baik 45–54 34–48 Baik 35–44 17–33 cukup 20–34 6–16 Kurang 0-19 0–5 Sangat kurang Kategori Sumber: Wahjoedi. 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: Rajagrafindo Persada 2. Pengukuran Daya Tahan OtotPengukuran daya tahan otot dapat dilakukan melalui beberapa bentuk tes. Bentuk tersebut di antaranya sebagai berikut. a. Tes Push Up Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes push up adalah sebagai berikut. 1) Lantai datar atau matras 2) Stopwatch 3) Alat tulis Petugas yang terlibat dalam tes ini yaitu satu orang petugas yang mencatat jumlah gerakan push up. Peserta tes mulai melakukan gerakan push up setelah ada aba-aba “ya”. Peserta melakukan gerakan push up sebanyak-banyaknya dalam waktu 60 detik. Penilaian dilakukan berdasarkan tabel berikut. b. Tes Sit Up Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes sit up adalah sebagai berikut. 1) Lantai datar atau matras 2) Stopwatch 3) Alat tulis Petugas yang terlibat dalam tes ini yaitu satu orang petugas yang mencatat jumlah gerakan sit up. Peserta tes mulai melakukan gerakan sit up setelah ada aba-aba “ya”. Peserta melakukan gerakan sit up sebanyak-banyaknya dalam waktu 60 detik. (3) 3. TesKecepatanKecepatan dapat diukur melalui tes lari cepat yang dilakukan selama6 detik. Tujuan pelaksanaan tes ini adalah untuk mengukur kecepatan. Fasilitasdan sarana yang digunakan dalam pelaksanaan tes, antara lain:1) lintasan lari; 4) peluit; dan 2) meteran; 5) stopwatch. 3) bendera juri; Dalam pelaksanaannya, peserta tes berdiri di belakang garis start. Ketika aba-aba “ya”, peserta tes lari secepat-secepatnya menempuh jarak sejauh-jauhnya dalam waktu 6 detik. Hasil pengukuran adalah skor terbaik dari dua kali kesempatan lari yang diberikan selama 6 detik sejak aba-aba “ya” sampai bunyi peluit tanda waktu selesai. Hasil tersebut dicocokkan dengan tabel berikut ini. Tabel 3 Tes Lari Cepat 6 Detik Jenis kelamin dan Jarak (dalam Yard) Laki-laki Perempuan >50 >42 Sangat baik 48-50 40-42 Baik 43-47 35-39 cukup 40-42 32-34 Kurang 0-39 0-31 Sangat kurang Kategori Sumber: Wahjoedi. 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: Rajagrafindo Persada Catatan: 1 yard = 0,914 meter 4. Pengukuran KelincahanZig-zag run test merupakan salah satu bentuk pengukuran kelincahan.Tujuan pelaksanaan zig-zag run test adalah untuk mengukur kelincahan dalam berlari dan mengubah arah. Fasilitas dan sarana yang digunakan, antara lain: a. lintasan lari sepanjang 15 m; b. kapur; c. patok kayu sebagai penanda; dan d. stopwatch. Peserta tes berdiri di belakang garis start. Ketika aba-aba “ya”, peserta tes lari cepat dengan cara bolak-belok melewati patok kayu sebagai penanda arah dan kembali lagi ke garis start. (4) RefleksiKebugaran jasmani sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kebugaran jasmani dapat menunjang aktivitasmu sehari-hari. Sekarang kamu telah mengetahui bahwa kebugaran jasmani seseorang perlu diukur melalui beberapa bentuk tes yang disesuaikan dengan tujuan pengukuran. Apakah kamu sudah dapat melakukan tes kebugaran? RangkumanKebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Beberapa cara untuk menjaga kebugaran jasmani yaitu dengan berolahraga dengan teratur. Adapun beberapa bentuk tes kebugaran jasmani yang dipakai untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani seseorang, yaitu tes kecepatan, daya tahan, kelincahan, keseimbangan, dan koordinasi. Info OlahragaLatihan kecepatan biasanya menuntut aktivitas yang maksimal dari otot, tendon, dan ligamen, karena itu kemungkinan cedera sangat tinggi apalagi kalau kurang melakukan pemanasan atau kondisi tubuh yang sudah lelah. Oleh sebab itu, pemanasan yang baik sebelum latihan atau pertandingan merupakan suatu keharusan. Latihan kecepatan harus dihentikan apabila atlet sudah merasa lelah atau merasa ada bagian yang sakit. Sumber:Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching, 1988 Pelatihan 31. Apa yang dimaksud objek pengukuran? 2. Praktikkan tes untuk mengukur daya tahan jantung paru! 3. Jelaskan tujuan dari kecepatan! (5) Evaluasi 16A. Berilah tanda silang (×) pada jawaban yang benar! 1. Tes yang bertujuan mengumpulkan data kebugaran jasmani seseorang disebut .... a. tes kebugaran b. tes kesehatan jasmani c. tes kebugaran jasmani d. tes kekebalan tubuh 2. Kemampuan tubuh untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti disebut .... a. kesehatan tubuh b. kekuatan tuhuh c. kesegaran jasmani d. kebugaran jasmani 3. Berikut ini merupakan ciri-ciri orang yang memiliki tubuh bugar, kecuali .... a. berpandangan sehat b. mampu menjaga harga diri c. memiliki pergaulan yang baik d. ceroboh melakukan berbagai tindakan 4. Kapasitas otot untuk melakukan kontraksi yang berulang-ulang terhadap suatu beban dalam jangka waktu tertentu disebut .... a. kekuatan otot b. daya tahan otot c. kelentukan otot d. kelincahan otot 5. Istilah lain untuk kelincahan adalah .... a. speed b. endurance c. agility d. strength 5. Suatu proses untuk memperoleh nilai dari suatu objek dengan menggunakan alat ukur atau tes yang baku disebut .... a. penilaian b. pencatatan c. pengukuran d. pengembangan 6. Yang bukan termasuk fasilitas dan sarana yang digunakan dalam tes lari 2,4 km adalah .... a. bendera start (6) 7. Yang bukan termasuk komponen kebugaran jasmani menurut Larson adalah .... a. speed b. endurance c. body threatment d. balance 8. Waktu yang digunakan untuk tes push up adalah .... a. 25 detik b. 40 detik c. 60 detik d. 80 detik 9. Salah satu tes untuk mengukur kelincahan yaitu .... a. tes lari cepat 6 detik b. zig-zag run test c. tes push up d. tes sit up 10. Salah satu jenis tes yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan adalah .... a. tes lari 2,4 km b. tes lari cepat 4,8 km c. tes lari cepat 6 detik d. zig-zag run test B. Jawablah soal-soal berikut dengan benar! 1. Apakah yang dimaksud dengan kebugaran jasmani? 2. Jelaskan klasifikasi kebugaran jasmani! 3. Sebutkan petugas yang diperlukan dalam pelaksanaan tes lari 2,4 km! 4. Sebutkan fasilitas dan sarana yang diperlukan dalam zig-zag run test! 5. Sebutkan salah satu tes untuk mengukur daya tahan seseorang! C. Praktikkanlah gerakan senam ketangkasan berikut ini! 1. Tes lari 2,4 km 2. Tes push up 3. Tes sit up 4. Tes lari cepat 6 detik 5. Zig-zag run test |