Jelaskan dampak positif dan negatif bioteknologi di bidang pertanian kesehatan dan lingkungan hidup

Jelaskan dampak positif dan negatif bioteknologi di bidang pertanian kesehatan dan lingkungan hidup

Bioteknologi, sebuah cabang ilmu yang banyak digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini sebenarnya sudah berkembang dan dikenal manusia sejak 6.000 SM. Saat itu teknik bioteknologi sederhana digunakan untuk membuat berbagai macam jenis makanan seperti, keju, roti, dan mengawetkan susu.

Jenis Bioteknologi

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Ada dua macam jenis bioteknologi yang dikembangkan manusia, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang sudah diterapkan sejak ilmu pengetahuan belum berkembang pesat.

Sedangkan bioteknologi modern adalah sejumlah teknik yang melibatkan manipulasi gen, sel, dan jaringan hidup secara sengaja dengan cara yang dapat diprediksi dan dikendalikan. Bioteknologi modern itu sendiri dibagi lagi menjadi 4 jenis yaitu:

Bioteknologi Merah (Red Biotechnology)

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Bioteknologi merah merupakan bioteknologi yang difokuskan dalam bidang kesehatan atau pun medis. Bioteknologi merah mencakup berbagai macam spektrum pengobatan manusia dari mulai tahap preventif hingga ke tahap pengobatan. Beberapa contoh hasil bioteknologi merah yang sukses yaitu vaksin, obat, serum, dan lain-lain.

Bioteknologi putih dan abu-abu (White / Gray Biotechnology)

merupakan bioteknologi yang pengaplikasiannya cenderung mengarah ke bidang industri seperti industri makanan, industri minuman dan usaha penemuan atau pembentukan energi terbarukan. Beberapa produk bioteknologi putih dan abu-abu yang sukses mempermudah aktivitas kehidupan manusia yaitu bir, ragi, enzim, dan berbagai macam penemuan lainnya.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology)

Sering juga disebut dengan istilah bioteknologi akuatik, merupakan bioteknologi yang pengaplikasiannya difokuskan pada bidang perairan atau akuatik. Pengembangan dunia bioteknologi biru banyak dilakukan dengan menggunakan aktivitas rekayasa genetika.

Bioteknologi Hijau (Green Biotechnology)

Merupakan bioteknologi yang pengaplikasiannya lebih diarahkan ke bidang pertanian dan peternakan. Aktivitas bioteknologi hijau difokuskan kepada para penelitian untuk mengembangkan dan menghasilkan produk-produk pendukung pertanian dan peternakan.

Beberapa produk bioteknologi hijau yang telah terbukti bermanfaat dan dapat digunakan untuk mempermudah aktivitas manusia di bidang pertanian dan peternakan yaitu produk pestisida, produk pembasmi hama, produk probiotik untuk ternak, dan berbagai macam produk lainnya.

Dampak Negatif

Bioteknologi memang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari meningkatkan hasil produksi dalam bidang perkebunan, pangan, perikanan, hingga pertanian. Selain itu mampu mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme, hingga meningkatkan jumlah spesies melalui kultur jaringan.

Meski begitu, bioteknologi modern telah menciptakan berbagai kemungkinan untuk menciptakan banyak intervensi terhadap lingkungan. Dibalik memberikan dampak positif, ternyata pemanfaatan bioteknologi juga mengakibatkan dampak negatif yang serius, di antaranya:

Kepunahan Plasma Nutfah

Ragam teknologi rekayasa genetik dalam produksi bibit tanaman dapat memicu kepunahan plasma nutfah. Ini karena petani mulai meninggalkan varian lokal dan memilih budidaya tanaman dengan penampilan fisik yang lebih baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberdayaan konservasi plasma nutfah.

Kerusakan Ekosistem

Penerapan bioteknologi dapat mengganggu habitat makhluk hidup. Jika dibiarkan, hal ini bisa memicu kerusakan ekosistem. Contohnya adalah rekayasa genetik pada bunga matahari yang merugikan kupu-kupu dalam proses penyerbukan.

Keracunan

Beberapa gen asing yang disisipkan dalam makanan dapat meracuni manusia. Misalnya, bakteri Burkholderia cocovenenans pada pembuatan tempe bongkrek. Efek dari racun biologis yang dihasilkan bakteri itu dapat mengganggu sistem pernafasan dan menyebabkan bahkan kematian bagi manusia.

Memicu Alergi

Bioteknologi dapat memicu alergi terhadap tubuh. Ini karena tidak semua penyisipan gen asing yang digunakan sebagai bahan makanan, minuman, obat-obatan bisa diterima oleh tubuh manusia. Karenanya, penyisipan gen asing harus diteliti dengan benar agar aman bagi tubuh.

Kematian Pengurai

Tanaman pangan yang didapat melalui hasil transgenik cenderung sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, proses pembusukan tidak terjadi dan sampah pun menumpuk.

Perlindungan terhadap Dampak Negatif Bioteknologi

Dikutip dari Journal of International Law, yang membahas tentang Pengaturan Hukum Internasional Mengenai Bioteknologi dan Dampaknya Terhadap Keanekaragaman Hayati disebutkan bahwa perlu adanya perlindungan dari dampak negatif maupun komersialisasi hasil bioteknologi.

Dalam bidang pertanian, peningkatan produksi pestisida sering tidak disadari bisa menimbulkan bahaya yang berkepanjangan. Dalam bidang Kesehatan, berbagai obat-obatan hasil rekayasa genetika dapat juga menimbulkan kekebalan pada penyakit tertentu. Dalam bidang lingkungan hidup, pelepasan Organisme Hasil Modifikasi Genetik (OHMG) ke lingkungan bebas dapat mengganggu keberadaan keanekaragaman hayati yang sudah ada.

Dalam perkembangannya, kecenderungan komersialisasi, produksi besar-besaran OHMG dan lemahnya pengawasan serta kurangnya informasi dan hal lainnya menjadi kendala dalam pemanfaatan bioteknologi.

Melihat pada kenyataan tersebut, guna pengaturan global mengenai masalah ini maka diluncurkan pengaturan Hukum Internasional mengenai Bioteknologi, yang tercantum dalam:

1. Pada KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro, Brazil, telah disepakati United Nations Convention on Biological Diversity (UNCBD) 1992. UNCBD merupakan perjanjian global pertama yang bersifat komperhensif dan mencakup semua aspek keanekaragaman hayati, sumber daya genetis, dan ekosistem.

Hal ini membuka kesempatan akan adanya suatu protokol baru yang secara khusus mengatur tentang bioteknologi, yang mencakup penggunaan, penanganan, dan perpindahan antar wilayah dari organisme yang sudah di rekayasa genetis. Usulan protokol ini dinamakan Biosafety Protocolatau Protokol Keamanan Hayati. Sementara di Indonesia pengesahan United Nation Convention on Biological Diversityini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994.

2. Cartagena Protocol on Biosafety to the Convention on Biological Diversity 2000 (Protokol Cartagena 2000).

Protokol ini memuat prinsip-prinsip yang menjadi acuan oleh negara anggota dalam menangani bioteknologi di negaranya untuk mencegah atau menanggulangi dampak yang merugikan dari bioteknologi.

3. Tak hanya itu, komersialisasi bioteknologi telah membawa suatu perdebatan antara negara maju dengan negara berkembang mengenai pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai sumber daya bioteknologi. Oleh karena itu, pada pertemuan COP ke-10 disepakati The Nagoya Protocol on Access to Genetic Resources and the Fair and Equitable Sharing of Benefits Arising from Their Utilization2010 yang mengatur tentang Akses dan Pembagian Keuntungan dari hasil komersialisasi Organisme Hasil Modifikasi Genetik (OHMG).

Oleh

Vey Kresnawati, Kontributor Opini

Pengertian Bioteknologi – Kita tahu bahwasanya manusia adalah makhluk tersempurna yang Tuhan ciptakan, diantara mahluk-mahluk yang lain. Salah satu bukti kecerdasan dan kehebatan manusia adalah cara bertahan hidup dengan memproduksi makanan. Misal proses fermentasi pembuatan tempe, tahu, yogurt dan masih banyak lagi. 

Dimana pembuatan makanan seperti fermentasi tempe, tahu, yogurt belakangan ini kita kenal dengan istilah bioteknologi. Di era teknologi dan modern seperti sekarang, bioteknologi bukan sesuatu yang asing kita dengar. Lantas apa jadinya orang-orang jaman dahulu kala? 

Pasalnya istilah bioteknologi sebenarnya sudah ada sejak abad ke-19. Jadi di abad tersebut, masyarakat sudah tahu teknologi pembuatan keju dan kecap. Dengan kata lain, orang jaman dulu pun sudah menerapkan bioteknologi untuk membuat bahan makanan.

Namun, istilah bioteknologi mulai banyak dikenal pada tahun 1919. Pada masa itu banyak ilmuwan yang melakukan penelitian, salah satunya adalah Alexander Fleming, jadi pada tahun 1928 ia berhasil menemukan antibiotik pencilin dan penicilium untuk obat mengatasi penyakit kulit manusia akibat gangguan bakteri staphylococcus aureus. Nah buat kamu nih yang masih belum tau tentang apa sih bioteknologi, kali ini kita akan simak dan ulas lengkap.

Pengertian Bioteknologi

Secara umum, pengertian bioteknologi dapat diartikan sebagai makhluk hidup yang mampu memproduksi hal yang baru. Diambil dari kata dasar “bio” yang bermakna makhluk hidup, dan kata “teknologi” yang mampu memproduksi sesuatu yang baru. 

Secara umum, bioteknologi dapat pula diartikan sebagai ilmu terapan. Ilmu terapan bioteknologi terdiri biokimia, rekayasa genetika, mikrobiologi, biologi molekuler dan masih banyak lagi. Pada dasarnya, bioteknologi sebagai agen biologi yang dapat menghasilkan produk sendiri sekaligus. 

Jika sebelumnya sudah disebutkan tentang agen bioteknologi. Ternyata, agen bioteknologi meliputi banyak hal, mulai dari tumbuhan, bakteri, mikroorganisme, hewan dan masih banyak lagi. Sementara teknologi adalah sarana atau penggerak atau sistem kerja dari agen bioteknologi.

Jelaskan dampak positif dan negatif bioteknologi di bidang pertanian kesehatan dan lingkungan hidup

Pengertian Bioteknologi Konvensional

Dikatakan sebagai bioteknologi konvensional karena proses pengerjaannya masih menggunakan peralatan sederhana. Misalnya dalam proses fermentasi, agen utama yang digunakan adalah mikroba tertentu. Mikroba inilah yang nantinya akan mengurai bahan makanan yang difermentasikan. 

Adapun ciri-ciri dari bioteknologi konvensional, yaitu prosesnya dilakukan secara sederhana, bahkan dapat dilakukan tanpa memiliki keahlian khusus. Adapun ciri lain seperti belum mengenal pemanfaatan enzim dan tidak diproduksi secara besar.

Contoh Bioteknologi Konvensional

Ketika kita berbicara tentang bioteknologi konvensional, ada banyak contoh. Diantaranya sebagai berikut. 

1. Cuka atau Alkohol

Proses pembuatan cuka terbuat dari air nira kelapa. Dapat pula diubah menjadi alkohol. Adapun proses lain, dimana alkohol yang diberi bakteri acetobacter aceti maka dapat berubah menjadi asam cuka. 

2. Bir/Anggur/Wiski dan Arak

Bahan dasar pembuatan bir terbuat dari biji gandum. Sementara biji gandum yang sudah ditumbuk dan difermentasikan akan menjadi khamir, dan kemudian jika dilanjutkan bisa berubah zat gula menjadi alkohol atau karbondioksida.

3. Kecap 

Siapa sih yang tidak tahu kecap? Pasti semua orang Indonesia tahu kecap. Selain untuk makan, kecap juga sering digunakan untuk campuran masakan. Ternyata kecap dibuat dengan proses bioteknologi tradisional. Bahan dasar pembuatan kecap adalah kacang kedelai dan jamur Aspergillus sp. Yang difermentasikan akan menjadi kecap. 

4. Nata de coco 

Kamu suka jajan, pasti tahu nata de coco bukan? Yap, ternyata nata de coco termasuk olahan kelapa yang difermentasi dengan air kelapa dan bakteri acetobacter xylinum.

Itulah beberapa contoh bioteknologi konvensional. Sementara bioteknologi di dunia pertanian, ada cara cangkok tanaman, okulasi tanaman dan grafting atau penyambungan tanaman.

Pengertian Bioteknologi Modern

Sementara itu, pengertian bioteknologi modern adalah bioteknologi yang metode pengolahannya sudah menggunakan alat-alat canggih dan mutakhir. Termasuk juga hal-hal yang sudah disertai dengan rekayasa genetika. Bioteknologi modern lebih sering digunakan untuk beberapa bidang, paling banyak di bidang pertanian, kesehatan dan bidang pangan. 

Teknik bioteknologi modern yang sudah mengalami mutasi genetika dengan cara transfer gen dari satu organisme ke organisme lain, tujuannya jelas, untuk menghasilkan produk seperti yang diinginkan.

Jelaskan dampak positif dan negatif bioteknologi di bidang pertanian kesehatan dan lingkungan hidup

Nah, dalam kehidupan sehari-hari, teknik ini banyak ditemukan ketika ingin menghasilkan bibit unggul, kultur jaringan, pembuatan antibiotik dan vaksin, pembuatan hormon dan masih banyak lagi deh. 

Contoh Bioteknologi Modern

Contoh bioteknologi modern sebenarnya banyak, berikut beberapa contohnya. 

1. Teknik Rekayasa Genetika (DNA Rekombinan) ada Tanaman

Pernahkah kamu mendengar teknik rekayasa genetika (DNA Rekombinan)? Teknik untuk memperoleh organisme transgenik, yang sering digunakan untuk rekayasa genetika. 

Tanaman transgenik adalah organisme yang memiliki materi genetik. Dalam dunia pertanian, sering dilakukan dengan cara menyisipi gen asing dari makhluk hidup lain, yang bertujuan menghasilkan tanaman dengan sifat yang sesuai dengan keinginan. Nah, ini lah contoh bioteknologi modern yang sangat banyak dipelajari dan dikembangkan.

2. Kloning Hewan Ternak 

Contoh bioteknologi modern kedua adalah kloning hewan ternak. Cara kerja klonik hewan dengan memasukan inti DNA ke sel embio, kemudian ditanamkan ke sel telur yang belum dibuahi. Proses pembuatan pun dapat dimasukan dengan memberikan kejutan listrik atau dengan bahan kimia tertentu.

Sel-sel yang sudah dimasukan akhirnya akan dikembangkan dan ditanamkan ke rahim. Hasilnya hewan kloningan pun memiliki ciri identik dengan sel aslinya.

Jelaskan dampak positif dan negatif bioteknologi di bidang pertanian kesehatan dan lingkungan hidup

Itulah beberapa contoh bioteknologi modern. Adapun contoh lain seperti hibridoma, rekaya genetic, jaringan kultur dan polymerase chain reaction (PCR). 

Dampak Positif Bioteknologi

Bioteknologi yang dimanfaat secara tepat dan benar, tentu saja akan memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi kerja manusia. Lantas, apa saja sih dampak positif dari bioteknologi? Diantaranya sebagai berikut. 

  1. Di Bidang pertanian, bioteknologi membantu menghasilkan pupuk penyubur tanaman. 
  2. Dari segi teknologi semakin banyak peralatan modern yang mempercepat dan mempermudah kerja petani. Misal, lahirnya teknologi traktor, atau teknologi untuk menanam padi. 
  3. Melahirkan sumber energi alternatif yang lebih ramah 
  4. Meningkatkan kualitas produksi sumber makanan 
  5. Pengelolaan produk makanan

Dampak Negatif Bioteknologi

Sebaliknya, jika bioteknologi dimanfaatkan secara tidak baik, maka akan menimbulkan dampak negatif. Tidak hanya berdampak negatif pada manusia, tetapi juga berdampak pada hewan dan alam. Adapun dampak negatif dari bioteknologi, sebagai berikut. 

  1. Hewan ternak yang disuntik hormon pertumbuhan BGH (bovine growth hormone) ternyata mengandung zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan manusia. 
  2. Tanaman jagung yang direkayasa dan mengandung zat berbahaya, maka saat jagung tersebut diberikan untuk hewan ternak dan dimakan manusia, maka juga berbahaya untuk kesehatan manusia dan hewan ternak. 
  3. Munculnya virus seperti Severe acute respiratory syndrome (SARS) digosipkan sebagai bentuk rekayasa genetika, yang membahayakan manusia
  4. Organisme transgenik yang menyebar di alam bebas, dapat menyebabkan pencemaran terhadap biologi.

Itulah pembahasan tentang pengertian bioteknologi, bioteknologi modern dan konvensional bahkan sampai contoh dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga penjelasan diatas dapat dipahami dengan baik ya.

Penulis: Irukawa Elisa

Baca artikel terkait lainnya