Hukum berhubungan setelah keguguran menurut Islam

Selain menghindari hubungan seksual untuk sementara waktu, Anda juga tidak diperbolehkan untuk memakai tampon maupun melakukan douching vagina selama satu hingga dua minggu. Intinya, sebaiknya tidak memasukkan benda apapun ke dalam vagina selama tubuh sedang dalam proses penyembuhan pasca keguguran.

Apa yang harus dilakukan bila merasa belum yakin untuk memulai seks kembali?

Jika sudah saatnya bercinta kembali dengan pasangan, tapi masih merasa belum mampu melakukannya, beberapa tips ini bisa Anda lakukan:

1. Pulihkan fisik dan mental Anda

Keguguran adalah salah satu komplikasi umum yang biasanya terjadi di usia awal kehamilan. Respon setiap wanita yang baru saja mengalami keguguran bisa berbeda-beda. Bahkan, meskipun Anda merasa siap secara fisik bukan berarti Anda telah siap juga secara emosional untuk kembali berhubungan intim pasca keguguran.

Ada kalanya, Anda mungkin merasa sulit untuk menghidupkan kembali sisi intim bersama pasangan di kala perasaan bersalah masih melanda. Wajar bila Anda memilih untuk menghindari melakukan seks setelah keguguran. Terutama ketika memang sedang berusaha untuk hamil, atau merasa telah memiliki ikatan emosional yang kuat dengan janin di dalam kandungan.

Memberi ruang sementara waktu untuk tidak berhubungan intim bisa jadi pilihan yang tepat, sembari memulihkan kondisi fisik dan mental Anda.

2. Minta dukungan orang terdekat

Tidak ingin mengecewakan pasangan, tapi masih merasa sulit untuk melakukan hubungan seks kembali? Coba komunikasikan hal ini dengan pasangan Anda.

Berusahalah untuk terbuka dengan setiap kondisi dan kesulitan yang sedang Anda hadapi. Dengan begitu, Anda berdua bisa mencari solusi yang terbaik tanpa harus kehilangan sisi keintiman bersama.

Tidak ada salahnya juga untuk meminta dukungan dari sahabat dan keluarga. Jika perlu, jangan segan untuk menemui terapis untuk berkonsultasi permasalahan Anda.

Terapis biasanya dapat membantu Anda untuk mengatasi rasa bersalah dan terpuruk usai keguguran. Terlebih bila Anda memang sedang merencanakan kehamilan dalam jangka waktu tertentu.

Ustadz, beberapa waktu yang lalu saya mengalami keguguran di usia janin 5 minggu. Pada waktu darah pertama kali keluar, saya masih melaksanakan shalat. Setelah dipastikan bahwa darah yang keluar adalah gugurnya janin, saya tidak shalat. Ketika mendapati darah berhenti, saya bersuci dan shalat. Ternyata, belakangan saya membaca fatwa Syaikh Utsaimin bahwa untuk kondisi seperti saya di atas, maka hukum darah yang keluar adalah darah istihadhah, dimana tetap diwajibkan atas saya shalat, dan lain-lain. Mengingat bahwa saya telah meninggalkan shalat selama keluarnya darah, apa yang harus saya lakukan, ustadz? Masalah ini sungguh merisaukan saya. Mohon penjelasannya. Jazakallahu khairan.

Wassalamu’alaikum.
Jawaban:

Wa alaikumus salam

Kami turut berdoa semoga musibah yang menimpa ibu mendapatkan pahala dari Allah dan segera mendapat ganti dengan yang lebih baik.

Terkait status darah keguguran yang dialami wanita, para ulama memberikan rincian sebagai berikut:

Pertama, keguguran terjadi ketika janin berada pada dua fase pertama, yaitu fase nutfah yang masih bercampur dengan mani, berlangsung selama 40 hari pertama dan fase ‘alaqah, yaitu segumpal darah yang berlangsung selama 40 hari kedua. Sehingga total dua fase ini berjalan selama 80 hari.

Apabila terjadi keguguran pada dua fase ini, ulama sepakat bahwa status darah keguguran tidak dihukumi sebagai darah nifas. Para ulama menghukumi darah ini sebagai darah istihadhah. Sehingga hukum yang berlaku untuk wanita ini sama dengan wanita suci yang sedang mengalami istihadhah, sehingga tetap wajib shalat, puasa, dst. Dan setiap kali waktu shalat, wanita ini disyariatkan untuk membersihkan darahnya dan berwudhu. Jika ada darah yang keluar di tengah shalat, tetap dilanjutkan dan status shalatnya sah, serta tidak perlu diulang.

Kedua, keguguran terjadi pada fase ketiga, yaitu fase mudhghah, dalam bentuk gumpalan daging. Pada fase ini, mulai terjadi pembentukan anggota badan, bentuk, wajah, dst. Fase ini berjalan sejak usia 81 hari sampai 120 hari masa kehamilan.

Jika terjadi keguguran pada fase ini, ulama merinci menjadi dua:

  1. Janin belum terbentuk seperti layaknya manusia. Pembentukan anggota badan masih sangat tidak jelas. Hukum keguguran dengan model janin semacam ini, statusnya sama dengan keguguran di fase pertama. Artinya, status wanita tersebut dihukumi sebagai wanita mustahadhah.
  2. Janin sudah terbentuk seperti layaknya manusia, sudah ada anggota badan yang terbentuk, dan secara dzahir seperti prototype manusia kecil. Status keguguran dengan model janin semacam ini dihukumi sebagaimana wanita nifas. Sehingga berlaku semua hukum nifas untuk wanita ini.

Oleh karena itu, jika mengalami keguguran pada usia 81 sampai 120 hari, untuk memastikan apakah statusnya nifas ataukah bukan, ini perlu dikonsultasikan ke dokter terkait, mengenai bentuk janinnya.

Ketiga, ketika keguguran terjadi di fase keempat, yaitu fase setelah ditiupkannya ruh ke janin. Ini terjadi di usia kehamilan mulai 121 hari atau masuk bulan kelima kehamilan. Jika terjadi keguguran pada fase ini, ulama sepakat wanita tersebut statusnya sebagaimana layaknya wanita nifas.

Bagaimana status janinnya, ini perlu dikupas dalam kajian tersendiri.

Disadur dari fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah (21/437)

Dijawab oleh Ammi Nur Baits
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

🔍 Hukum Menabung Di Bank Syariah Mandiri, Ayat Alquran Yang Ditakuti Jin Dan Setan, Do A Jiarah Kubur, Doa Agar Segera Diberi Keturunan, Ruqyah Untuk Anak, Orang Gendut

Setelah keguguran kapan bisa berhubungan suami istri lagi?

Hubungan intim usai keguguran bisa dilakukan jika perdarahan yang terjadi sudah benar-benar berhenti. Waktu paling minim yang dibutuhkan agar masalah tersebut selesai sekitar dua minggu. Apabila hubungan intim dilakukan saat perdarahan belum selesai, infeksi pada rahim dapat meningkat.

Bolehkah berhubungan sebelum 40 hari pasca keguguran?

Alo, terima kasih atas pertanyaannya untuk Alodokter, Berhubungan intim setelah mengalami keguguran boleh saja dilakukan ketika sudah tidak terdapat perdarahan pada masa nifas, terutama dengan menggunakan kondom yang dapat mencegah kehamilan.

Kapan bisa berhubungan intim pasca keguguran tanpa kuret?

• KEHAMILAN SETELAH KEGUGURAN TANPA KURET Bila pendarahan Mamy telah berhenti serta tidak ada keluhan lain maka tidak ada larangan bagi Mamy untuk berhubungan badan kembali.

Apa akibat jika melakukan hubungan intim setelah keguguran?

Efek setelah mengalami keguguran adalah merasakan nyeri, terutama di area vagina. Berhubungan seks setelah keguguran dapat menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berkembang lebih lanjut. Itu juga bisa menyebabkan tanda infeksi jika disertai demam dan keputihan berbau tidak sedap.