Hewan-hewan di bawah ini yang dapat menghasilkan serat stapel adalah

Ayu Ma'as Rabu, 13 April 2022 | 10:40 WIB

Serat yang bisa kita temukan pada benda-benda yang kita gunakan sehari-hari berasal dari alam.

GridKids.id - Kids, pernahkah kamu menyadari pakaian nyaman yang kamu kenakan setiap hari merupakan rajutan dari serat-serat yang ditemukan di alam?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], serat merupakan sel atau jaringan serupa benang atau pita panjang yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang dipergunakan untuk pembuatan kertas, tekstil, dan sikat.

Salah satu sumber serat alami yang bisa didapatkan di alam adalah serat hewan yang mengandung protein tertentu.

Selain itu, sumber serat alami juga bisa berasal dari tumbuh-tumbuhan, lo.

Berikutnya akan dijelaskan tentang jenis-jenis serat alami yang bisa ditemukan pada tumbuhan dan hewan. Yuk, simak uraian lebih lengkapnya di bawah ini, Kids.

1. Serat tumbuhan

Benang yang berasal dari tumbuhan disebut dengan serat tumbuhan. Biasanya jenis serat ini dimanfaatkan untuk produksi kerajinan.

Serat tumbuhan diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu serat yang berasal dari biji, buah, batang, dan daun. Jenis serat ini biasanya tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan juga lignin.

Beberapa contoh serat tumbuhan alami yaitu serat rami, serat abaka, serat urena, serat sunn, dan serat kenaf.

Serat dari hewan domba. Foto:Unsplash.

Serat dari hewan dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat. Biasanya yang dijadikan bahan baku untuk serat tekstil adalah rambut atau bulu hewan yang tebal. Hewan-hewan ini bisa ditemukan di daerah beriklim sedang hingga dingin.

Di Indonesia, mayoritas produksi tekstil dibuat dari serat hewan, salah satunya kepompong ulat sutera. Namun, untuk serat dari hewan lain kurang begitu populer dan lebih banyak didominasi oleh produk impor. Itu karena hewan yang hidup di daerah tropis seperti Indonesia tidak memiliki bulu atau rambut tebal.

Untuk lebih jelasnya, berikut macam-macam serat hewan beserta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Wol didapat dari kulit domba dan merupakan serat yang relatif kasar dan berkerut dengan sisik pada permukaannya. Tampilan seratnya bervariasi, tergantung pada jenis domba.

Serat yang lebih halus, lembut, dan hangat cenderung memiliki lebih banyak sisik. Sedangkan serat yang lebih tebal, kasar, dan kurang hangat memiliki sedikit sisik.

  • Mudah menyerap kelembaban

  • Menyatu pada suhu lebih tinggi daripada kapas

  • Tingkat penyebaran api, pelepasan panas, dan pembakaran lebih rendah

  • Tahan terhadap listrik statis.

  • Diolah menjadi pakaian seperti jaket, jas, celana, baju hangat, dan topi.

  • Selimut, karpet, bulu kempa, dan pelapis.

  • Karpet kuda dan kain pelana.

Serat dari ulat sutera. Foto: Unsplash.

Serat sutera berasal dari air liur ulat sutera saat menjadi kepompong. Jenis kain sutera memiliki daya jual tinggi yang tidak dimiliki serat lain. Serat sutera akan terasa dingin dan dapat menyerap keringat dengan baik jika dijadikan pakaian. Namun, serat sutera dapat berubah warna menjadi kuning jika terlalu banyak terpapar cahaya matahari.

Karakteristik Serat Sutra

  • Berkilau, tekstur halus, dan tidak licin.

  • Ringan, kuat, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya ketika basah.

  • Elastisitas sedang hingga buruk. Jika dipanjangkan, tetap akan merenggang.

  • Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor.

  • Diolah menjadi kemeja, dasi, blus, gaun formal, dan pakaian mode kelas atas.

  • Pakaian dalam wanita, piyama, jubah, setelan pria, dan baju musim panas.

  • Diaplikasikan sebagai furnishing.

  • Pelapis jok, penutup dinding, dan hiasan dinding.

Serat dari hewan Alpaca. Foto: Unsplash.

Serat ini berasal dari hewan alpaca, yang merupakan keluarga dari unta dan menyerupai ilama. Ada dua jenis serat alpaca. Pertama adalah huacaya, yaitu serat alpaca yang menghasilkan serat spons lembut dan memiliki kerutan alami, sehingga benang elastis yang dihasilkan cocok untuk dirajut. Yang kedua adalah suri, yaitu serat yang tidak memiliki kerutan sehingga cocok untuk bahan tenunan.

Karakteristik Serat Alpaca

  • Lembut, halus, dan tahan air.

  • Tidak mengandung anolin, sehingga tidak menimbulkan alergi.

  • Pakaian seperti jaket dan jas kelas atas.

  • Benang yang dihasilkan untuk merajut dan kain tenun.

Video liên quan

Serat dari hewan domba. Foto:Unsplash.

Serat dari hewan dapat diolah menjadi produk yang bermanfaat. Biasanya yang dijadikan bahan baku untuk serat tekstil adalah rambut atau bulu hewan yang tebal. Hewan-hewan ini bisa ditemukan di daerah beriklim sedang hingga dingin.

Di Indonesia, mayoritas produksi tekstil dibuat dari serat hewan, salah satunya kepompong ulat sutera. Namun, untuk serat dari hewan lain kurang begitu populer dan lebih banyak didominasi oleh produk impor. Itu karena hewan yang hidup di daerah tropis seperti Indonesia tidak memiliki bulu atau rambut tebal.

Untuk lebih jelasnya, berikut macam-macam serat hewan beserta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

Wol didapat dari kulit domba dan merupakan serat yang relatif kasar dan berkerut dengan sisik pada permukaannya. Tampilan seratnya bervariasi, tergantung pada jenis domba.

Serat yang lebih halus, lembut, dan hangat cenderung memiliki lebih banyak sisik. Sedangkan serat yang lebih tebal, kasar, dan kurang hangat memiliki sedikit sisik.

  • Mudah menyerap kelembaban

  • Menyatu pada suhu lebih tinggi daripada kapas

  • Tingkat penyebaran api, pelepasan panas, dan pembakaran lebih rendah

  • Tahan terhadap listrik statis.

  • Diolah menjadi pakaian seperti jaket, jas, celana, baju hangat, dan topi.

  • Selimut, karpet, bulu kempa, dan pelapis.

  • Karpet kuda dan kain pelana.

Serat dari ulat sutera. Foto: Unsplash.

Serat sutera berasal dari air liur ulat sutera saat menjadi kepompong. Jenis kain sutera memiliki daya jual tinggi yang tidak dimiliki serat lain. Serat sutera akan terasa dingin dan dapat menyerap keringat dengan baik jika dijadikan pakaian. Namun, serat sutera dapat berubah warna menjadi kuning jika terlalu banyak terpapar cahaya matahari.

Karakteristik Serat Sutra

  • Berkilau, tekstur halus, dan tidak licin.

  • Ringan, kuat, tetapi dapat kehilangan hingga 20% kekuatannya ketika basah.

  • Elastisitas sedang hingga buruk. Jika dipanjangkan, tetap akan merenggang.

  • Dapat dirusak oleh serangga, terutama jika dibiarkan kotor.

  • Diolah menjadi kemeja, dasi, blus, gaun formal, dan pakaian mode kelas atas.

  • Pakaian dalam wanita, piyama, jubah, setelan pria, dan baju musim panas.

  • Diaplikasikan sebagai furnishing.

  • Pelapis jok, penutup dinding, dan hiasan dinding.

Serat dari hewan Alpaca. Foto: Unsplash.

Serat ini berasal dari hewan alpaca, yang merupakan keluarga dari unta dan menyerupai ilama. Ada dua jenis serat alpaca. Pertama adalah huacaya, yaitu serat alpaca yang menghasilkan serat spons lembut dan memiliki kerutan alami, sehingga benang elastis yang dihasilkan cocok untuk dirajut. Yang kedua adalah suri, yaitu serat yang tidak memiliki kerutan sehingga cocok untuk bahan tenunan.

Karakteristik Serat Alpaca

  • Lembut, halus, dan tahan air.

  • Tidak mengandung anolin, sehingga tidak menimbulkan alergi.

  • Pakaian seperti jaket dan jas kelas atas.

  • Benang yang dihasilkan untuk merajut dan kain tenun.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA