Hal apa yang semestinya dilakukan untuk mengurangi dampak negatif tersebut

Hal apa yang semestinya dilakukan untuk mengurangi dampak negatif tersebut

ranies-ranies.blogspot.com

Manusia haruslah menjaga lingkungan agar ramah. Lingkungan yang sudah di rusak akan mengakibatkan beberapa dampak buruk bagi manusia. Buktinya sudah banyak terjadi di Indonesia. Banyak bencana alam yang disebabkan oleh rusaknya lingkungan.

Untuk mengurangi Dampak Kerusakan Lingkungan harus dimulai sejak dini. Penanaman sikap menjaga dan merawat lingkungan ditanamkan mulai dari anak-anak sebagai generai bangsa.

Banyak Cara Mengatasi Dampak Kerusakan Lingkungan Hidup yang biasa anda lakukan. Untuk menaggulangi tentunya berbeda dengan pencgahan. Karena sudaha terjadi maka harus di tanggulangi.

Berikut ini beberapa cara yang bisa anda lakukan.

1. Menerapkan Prinsip 4R

Apa saja 4R itu? Reduce, Reuse, Recycle dan juga Replant. Prinsip ini berguna untuk menaggulangi adanya bencana banjir yang sering terjadi. Apa maksud dari prinsip tersebut?

Yang pertama yaitu Reduce yaitu mengurangi pemakian barang yang tidak berguna. Reuse yaitu memakai ulang barang yang masih bisa digunakan. Recycle yaitu mendaur ulang barang ataupun sampah untuk menjadi barang yang berguna. Replant  yaitu menimbun sampah organik untuk dijadikan kompos.

Dengan menggunakan prinsip tersebut diharapkan sampah yang ada di berbagai daerah dikurangi dengan kesadaran masing-masing masyarakat.

2. Reboisasi

Hutan di berbagai negara menjadi paru-paru dunia. Jika ada hutan yang dirusak maka beberapa negara lain juga akan mendapatan efek tersebut. Tentunya yang akan menerima pertama akibatnya yaitu negara yang sudah merusak lingkungannya sendiri.

Untuk itu jangan pernah merusak hutan yang ada. Jika and ingin menebang pohon, maka anda harus memiliki sikap tebang pilih dan menanam benih untuk pohon yang baru.

3. Bioremidiasi

Limbah tidak hanya terjadi di industri saja, ada juga limbah rumah tangga. Tapi, yang sering menyebabkan efek yang terasa adalah limbah industri.

Untuk itu suatu industri haruslah mengetahui apa itu bioremidiasi. Terutama untuk industri yang mengeluarkan banyak limbah berbahaya berupa zat-zat toksik. Dampaknya tidak hanya mencari lingukungan saja, tapi bisa mengganggu kesehatan masyarakat di daerah sekitar.

Bioremidiasi ini yaitu pemanfaatan mikroba ataupun tanaman dari kontaminasi. Jadi limbah yang akan dibuang harus di bersihkan dahulu kontaminasinya. Jadi dengan adanya bioremidiasi ini limbah yang akan dibuang tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

4. Rehabilitasi Lahan

Adanya rehabilitasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengembalikan lahan secara ekologis.

Rehabilitasi ini juga menjadi upaya untuk mengembalikan lingkungan fisik untuk bisa di fungsikan lagi.

Tanggung jawab yang membuat rehabilitasi ini adalah pengusaha yang sudah melakukan penambangan di lahan tersebut. Jika hal ini tidak dilakukan, maka tanah akan menjadi tandus dan mati.

5. Reklamasi Pantai

Reklamasi pantai merupakan kegiatan pemulihan pantai untuk menyelamatkan lahan yang ktitis dan mati untuk menjadi lahan yang lebih produktif.

Adanya lahan kritis dikarenakan ulah penambangan pasir yang dilakukan oleh manusia. Nah dengan reklamasi pantai dan penanaman tembakau ini menjadi Cara Menanggulangi Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Ulah Manusia.

Jika di perhitungkan antara penambangan pasir dan biaya yang dibutuhkan untuk reklamasi pantai tidaklah seberapa. Justru lebih banyak biaya yang digunakan untuk mereklamasi pantai.

Mari Rawat Lingkungan

Demikian tadi beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk menanggulangi kerusakan lingkungan yang terjadi. Lahan ataupun daerah yang sudah terkena bencana, jika tidak segera dilakukan penanggulangan, maka akan terjadi bencana yang sama dari sebelumnya. Bahkan bisa lebih parah dari sebelum-sebelumnya. Untuk itu jaga dan rawatlah lingkungan anda.

INDUSTRY.co.id - Internet atau dunia maya dapat dijadikan tempat berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang dari berbagai belahan dunia. Hal ini juga didukung banyaknya pengguna internet di Indonesia sebanyak 202 juta. 

"Ruang digital dan dunia maya menjadi tempat berkomunikasi tanpa diketahui latar belakang seseorang. Namun, perbedaan latar belakang ini sering kali menimbulkan interpretasi informasi yang berbeda-beda dan mengakibatkan masalah. Dampak negatifnya, ketika masalah ini berubah menjadi ujaran kebencian, hoaks, dan isu negatif," papar Vivi Andriyani, Marcomm & Promotion Specialist, saat menjadi pembicara dalam Webinar Literasi DIgital di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui siaran pers yang diterima Industry.co.id.

Ada 10 langkah yang bisa dilakukan untuk bisa menghindari permasalahan tersebut. Pertama setiap pengguna perlu memahami etika digital. Etika ini dapat mengingatkan kita bahwa meski berada di dunia digital, kita tetap berkomunikasi dengan manusia yang berada di balik layar.  Kedua, taat kepada standar perilaku dunia nyata dan diaplikasikan ke dunia maya. 

Ketiga, berpikir sebelum berkomentar. Keempat, menghormati waktu dan kuota orang lain, pastikan kita mengetahui kapabilitas lawan bicara. Kelima, menggunakan bahasa yang sopan dan santun. 

Lanjutnya, keenam yaitu membagikan ilmu dan keahlian. Ketujuh, membawa diskusi yang sehat. Kedelapan, menghormati privasi orang lain. Kesembilan, jangan menyalahgunakan kekuasaan. Kesepuluh, memaafkan orang lain yang melakukan kesalahan di media digital.

Dalam berkomunikasi via email, kita harus mengingat bahwa kita berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gunakan bahasa yang sopan dan santun. Selain itu, karena pada media digital kita berkomunikasi menggunakan bahasa tulis, hal penting yang harus diperhatikan adalah penggunaan tanda baca. 

Hal ini menghindari kesalahan tulisan dan juga interpretasi dalam menyampaikan pesan. Sebaiknya, menghindari penggunaan huruf kapital pada keseluruhan pesan, karena penggunaan huruf kapital pada seluruh pesan memberikan kesan sedang marah.

"Kemudian, sampaikan yang perlu disampaikan. Jangan bertele-tele. Sesuatu yang singkat, padat, dan jelas jauh lebih baik. Harus kita sadari bahwa platform internet itu terbatas, pastikan apa yang kita tulis bisa langsung disampaikan kepada penerima pesan sesuai maksud yang kita tuju," ujarnya.

Sedangkan, dalam bermedia sosial, etika yang harus dipenuhi antara lain, hati-hati dalam menyebarkan informasi ke publik. Menurut Vivi, media sosial menjadi sesuatu yang personal. Seringkali kita sebagai pengguna tanpa sadar oversharing mengenai kehidupan kita di media sosial. Kemudian, data pribadi berisi identitas dapat merugikan. 

Menggunakan etika dan norma saat berkomunikasi di media sosial. Berhati-hati terhadap orang tidak dikenal, karena dalam dunia digital anonimitas sangat tinggi. Jangan mengunggah hal yang belum tentu sumbernya, dikhawatirkan informasi merupakan hoaks.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (19/7/2021) juga menghadirkan pembicara, Dino Hamid Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia),  Shandy Susanto (Dosen Podomoro University), Oman Kumarudin (Relawan TIK), dan Nyimas Indriana.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital merupakan rangkaian panjang kegiatan webinar di seluruh penjuru Indonesia. Kegiatan ini menargetkan 10 juta orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Bernas.id – Pesatnya perkembangan teknologi, tidak hanya menimbulkan dampak positif terhadap kehidupan manusia, tetapi juga banyak menimbulkan berbagai dampak negatif. Seperti contoh, banyak terjadi kasus pencullikan yang terjadi akibat salah bergaul menggunakan media sosial berupa Facebook, Whatsapp, Instagram dan lain-lain.

Begitu juga orang yang sering menggunakan teknologi seperti handphone dan alat lainnya sering kali mengabaikan orang yang ada di sekitarnya seperti keluarga, saudara dan teman. Ketika berkumpul dengan keluarga maupun teman, orang yang telah kecanduan menggunakan teknologi akan terus menggunakannya tanpa adanya batasan. Hal ini dapat merusak mental maupun fisik si pengguna. Oleh karena itu perlu sekiranya adanya penanggulangan atas meretasnya dampak negatif tersebut.

1. Dengan diberikan pemahaman kepada masyarakat tentang cara menggunakan teknologi yang baik dan tidak melanggar etika, sehingga teknologi dapat digunakan sebagai alat informasi yang dapat menopang keberlangsungan hidup manusia.

2. Memblokir situs-situs yang dapat mengantarkan pada hal negatif sebagai antisipasi untuk memfilter diri sendiri dan orang lain.

3. Menggunakan teknologi sebaik mungkin dengan mengakses situs-situs yang bernilai positif dan mempunyai nilai pendidikannya.

4. Tetap menjaga diri agar tidak mudah terpengaruh oleh berbagai penawaran yang ditawarkan oleh situs tertentu tanpa mengetahui manfaatnya.

5. Mengatur waktu penggunaan teknologi agar tidak memunculkan rasa candu.

6. Tidak terlalu mengekspos berbagai kegiatan harian Anda karena akan memunculkan kesempatan bagi para orang jahat yang mengambil keuntungan dari hal tersebut.

7. Berinternetlah dengan sehat. Maksudanya berinternet sesuai dengan kebutuhan yang Anda butuhkan. Jangan berlebihan.

Demikian, supaya kita semua senantiasa bijak dan berhati-hati dalam menggunakan teknologi. Karena apapun yang ada tentu ada dampak positif dan negatif yang sudah semestinya bisa kita kelola.

Untuk menghindari dampak negatif lainnya, Anda juga butuh rumah yang kondusif. Lingkungan yang kondusif dan aman juga dapat membantu Anda mencegah hal-hal negatif lainnya. Direkomendasikan bagi Anda memiliki hunian berupa rumah desain 2 lantai Jogja yang sangat cocok dan nyaman.

Semoga bermanfaat!

Hal apa yang semestinya dilakukan untuk mengurangi dampak negatif tersebut