Jaringan yang terdapat pada kelenjar berfungsi sebagai sekresi misalnya kelenjar keringat adalah

Merdeka.com - Jaringan epitel tersebar luas di seluruh tubuh. Jaringan ini membentuk penutup bagi semua permukaan tubuh, garis rongga tubuh dan organ berlubang, dan merupakan jaringan utama dalam kelenjar.

Jaringan epitel melakukan berbagai fungsi yang meliputi perlindungan, sekresi, penyerapan, ekskresi, filtrasi, difusi, dan penerimaan sensorik, melansir dari SEER Training Modules oleh National Cancer Institute of US.

Sel-sel dalam jaringan epitel sangat padat dengan matriks antar sel yang sangat sedikit. Karena jaringan membentuk penutup dan lapisan, sel memiliki satu permukaan bebas yang tidak bersentuhan dengan sel lain.

Di seberang permukaan bebas, sel-sel dilekatkan ke jaringan ikat yang mendasari oleh membran basal non-seluler. Membran ini merupakan campuran karbohidrat dan protein yang disekresikan oleh sel jaringan epitel dan jaringan ikat.

Sel epitel dapat berbentuk skuamosa, kuboid, atau kolumnar dan dapat disusun dalam satu atau beberapa lapisan. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai fungsi jaringan epitel beserta jenis dan strukturnya yang perlu diketahui.

2 dari 5 halaman

Jaringan epitel (epithelium) disusun oleh sel-sel sejenis yang menutupi atau membalut permukaan luar dan dalam organ tubuh yang berbentuk tubulus (saluran) maupun cavum (rongga), dikutip dari publikasi yang diterbitkan leh Universitas Udayana.

Sel-sel epitel juga diketahui dapat berproliferasi menumbuhkan folikel kelenjar, seperti folikel rambut. Epitel permukaan organ tubuh terdiri dari kumpulan atau deretan selsel yang sangat rapat susunannya sehingga membentuk suatu lembaran atau lapisan yang substansi interselulernya sangat sedikit dan tipis atau tidak punya, dan cairannya sangat sedikit.

Epithelium berasal dari kata epi yang berarti di atas dan thele berarti punting (nipple). Istilah persebut untuk pertama kali digunakan terhadap suatu lapisan pada permukaan bibir yang tembus cahaya. Di bawah lapisan tersebut terdapat punting-punting (papilae) jaringan pengikat yang banyak mengandung kapiler darah.

Jaringan epitel tidak berdiri terlepas, tetapi melekat erat pada jaringan di bawah deretan sel, jaringan ini dinamakan membrana basalis. Membrana basalis ini merupakan tempat sel epitel melekat.

3 dari 5 halaman

Pada dasarnya, fungsi jaringan epitel adalah sebagai berikut:

  1. Fungsi yang pertama yaitu sebagai pelindung atau proteksi jaringan yang berada di sebelah dalamnya. 
  2. Fungsi jaringan epitel sebagai kelenjar, yaitu cairan yang menghasilkan getah. Kelenjar merupakan lekukan dari jaringan epitel dimana pada dindingnya terdapat sel kelenjar. Sel kelenjar adalah sel yang mengambil bahan baku dari darah lalu dibuat menjadi sesuatu. Kelenjar Ekskresi bila zat yang dikeluarkannya untuk dibuang, contohnya urine. Kelenjar sekresi jika zat yang dikeluarkannya untuk digunakan kembali, contohnya enzim-enzim. Kelenjar endokrin bila zat yang dikeluarkan (hormone) langsung ke dalam darah.
  3. Fungsi jaringan epitel sebagai penerima rangsang atau reseptor, disebut epitel sensori atau neuroepitelium. Epitel sensori kebanyakan berada di alat indra.
  4. Fungsi lainnya sebagai pintu gerbang lalu lintas zat, berfungsi melakukan penyerapan zat ke dalam tubuh dan mengeluarkan zat dari dalam tubuh. Contohnya pada alveolus paru-paru, jonjot usus, dan nefron ginjal.

4 dari 5 halaman

Jaringan epitel dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok berdasarkan atas bentuk dan jumlah lapisan sel-selnya. Untuk penamaan epitel banyak lapis umumnya berdasarkan bentuk sel permukaannya tanpa memperhatikan bentuk sel yang ada pada lapisan di bawahnya.

Dari uraian ini maka jaringan epitel dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yakni:

  1. Epitel pelapis yaitu epitelium superfisial yang bersifat membran atau membaran/lapisan.
  2. Epitel kelenjar yaitu epitelium glandulare.

Sementara, jenis-jenis jaringan epitel dapat dibedakan menjadi dua yaitu epitel simpleks (terdiri dari satu lapis sel) dan epitel kompleks (tersusun atas beberapa lapisan sel).

1. Epitel simpleks

  • Epitel pipih selapis.
  • Epitel kubus selapis
  • Epitel silindris selapis
  • Epitel silindris selapis bersilia
  • Epitel silindris semu berlapis (Epitel silindris bersilia)

2. Epitel kompleks

  • Epitel pipih berlapis
  • Epitel kubus berlapis
  • Epitel silindris berlapis
  • Epitel transisional
  • Epitel kelenjar eksokrin
  • Epitel kelenjar endokrin

5 dari 5 halaman

Pengkhususan struktur pada permukaan sel epitel merupakan modifikasi pada permukaan lateral, bagian basal dan bagian apeks.

Terjadinya modifikasi untuk berbagai fungsi seperti mengikat epitelium yang satu dengan yang lainnya, difusi antar sel, untuk penghalang (barier) antar sel, masuknya zat-zat dari lumen yang dibatasi oleh jaringan dibawahnya, untuk komunikasi antar sel, untuk mengisi celah antar sel pada tempat tertentu dan merambatkan listrik.

Jaringan epitel merupakan salah satu jaringan utama yang tersebar luas di seluruh tubuh dan menutupi bagian luar serta dalam tubuh. Jaringan ini terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenisnya memiliki fungsi yang berbeda-beda, tergantung jaringan tersebut berada.

Jaringan epitel melapisi kulit luar dan organ berongga, seperti lapisan usus, dinding pembuluh darah, saluran pernapasan, rongga perut, dan kelenjar keringat. Secara anatomi, jaringan epitel memiliki tiga bentuk utama, yaitu pipih (skuamosa), silinder (kolumnar), dan kubus (kuboid).

Jaringan yang terdapat pada kelenjar berfungsi sebagai sekresi misalnya kelenjar keringat adalah

Jenis-Jenis Jaringan Epitel

Jaringan epitel ada yang hanya terdiri dari satu lapisan saja, tetapi ada juga yang berlapis-lapis atau pseudostratifikasi. Berikut ini adalah beberapa jenis jaringan epitel dalam tubuh:

Jaringan epitel skuamosa

Jaringan epitel skuamosa berbentuk datar dan terlihat seperti lembaran. Jaringan ini melapisi pembuluh darah dan rongga tubuh. Jaringan epitel skuamosa selapis berfungsi untuk mengatur jalannya zat ke dalam jaringan di bawah epitel.

Sementara itu, jaringan epitel skuamosa berlapis memiliki peran sebagai pelindung dan bisa ditemukan di lapisan luar kulit atau epidermis dan kornea mata.

Jaringan epitel berbentuk kuboid

Jaringan epitel yang berbentuk seperti kubus ini memiliki lebar, tinggi, dan kedalaman yang sama. Jaringan epitel kubus selapis biasanya ditemukan di jaringan kelenjar dan tubulus ginjal, sedangkan yang berlapis bisa ditemukan di saluran ekskresi kelenjar ludah dan keringat.

Jaringan epitel kolumnar

Jaringan epitel kolumnar tampak seperti kolom yang berbentuk lebih tinggi daripada lebarnya. Jaringan epitel kolumnar selapis memilliki fungsi penyerapan sehingga umumnya berada di dalam rongga usus.

Sementara itu, jaringan epitel kolumnar berlapis berfungsi sebagai pelindung dan penghasil lendir. Jenis jaringan ini bisa terlihat di konjungtiva yang melapisi bola dan kelopak mata bagian dalam.

Selain itu, jaringan epitel kolumnar juga ada yang berlapis semu. Jenis epitel ini terdiri dari sel-sel yang terusun rapat, memiliki ukuran yang berbeda-beda, dan tampak berlapis-lapis meski sebenarnya hanya ada satu lapisan sel.

Epitel kolumnar berlapis semu berfungsi untuk melancarkan proses sekresi dan pergerakan lendir pada organ tubuh. Jaringan ini bisa ditemukan di saluran pernapasan bagian atas.

Berbagai Fungsi Jaringan Epitel

Jaringan epitel memiliki berbagai fungsi penting bagi tubuh, seperti fungsi perlindungan, penyerapan, dan pengeluaran zat. Karena jaringan ini bisa ditemukan di seluruh tubuh, fungsi dan tujuannya pun berbeda-beda tergantung lokasinya.

Berikut ini adalah beberapa fungsi jaringan epitel dalam tubuh:

1. Fungsi perlindungan

Fungsi ini berarti melindungi suatu jaringan lain atau fungsi organ itu sendiri. Misalnya, jaringan epitel di kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya yang lebih dalam, seperti pembuluh darah dan otot. Sementara itu, jaringan epitel yang melapisi usus melindungi tubuh dari bakteri jahat di usus.

2. Fungsi sekresi

Sekresi sendiri berarti menghasilkan suatu zat yang akan digunakan kembali oleh tubuh untuk menjalani fungsi tertentu. Contohnya adalah jaringan epitel di kelenjar tubuh yang berfungsi untuk mengeluarkan enzim atau hormon.

3. Fungsi ekskresi

Fungsi ekskresi pada jaringan epitel berperan dalam mengeluarkan limbah atau kotoran hasil metabolisme dari tubuh. Jenis jaringan epitel ini biasanya terdapat di ginjal dan kelenjar keringat.

4. Fungsi penyerapan

Jaringan epitel di organ tertentu juga berperan dalam proses penyerapan zat penting bagi tubuh. Misalnya, jaringan epitel di usus yang dapat menyerap nutrisi dari makanan yang Anda konsumsi.

5. Fungsi filtrasi

Filtrasi memiliki arti menyaring. Fungsi ini umumnya dimiliki oleh jaringan epitel di saluran pernapasan yang mampu menyaring kotoran dan partikel dari udara yang dihirup serta membersihkannya. Sementara itu, jaringan epitel di ginjal juga memiliki fungsi yang sama, yaitu menyaring darah.

6. Fungsi difusi

Dalam istilah biologi, istilah difusi berarti perpindahan cairan atau partikel dari satu tempat ke tempat lainnya. Nah, fungsi difusi pada jaringan epitel adalah mendukung proses penyerapan, penyaringan, dan pengeluaran dengan mengalirkan cairan, hormon, atau partikel dalam tubuh.

7. Fungsi penerimaan sensoris

Ujung saraf sensoris yang tertanam di jaringan epitel membuat tubuh mampu menerima rangsangan sensoris dari luar. Misalnya, jaringan epitel di telinga penting untuk fungsi pendengaran dan keseimbangan, sedangkan epitel di lidah bisa menilai rasa makanan.

Nah, itulah bagian-bagian anatomi jaringan epitel beserta fungsinya. Karena jaringan epitel termasuk jaringan yang sangat penting bagi tubuh, Anda harus selalu menjaganya agar tetap berfungsi dengan baik. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah mencukupi kebutuhan cairan tubuh.

Apabila tidak dirawat dengan baik, jaringan epitel tubuh dapat mengalami beragam gangguan atau penyakit tertentu, misalnya radang usus, asma, atau penyakit kulit, seperti kutil.

Selain itu, jaringan epitel juga dapat tumbuh terlalu cepat melewati batas normal pertumbuhannya. Kondisi ini dapat memicu terjadinya kanker, seperti kanker serviks, kanker tiroid, kanker payudara, kanker pankreas, dan kanker paru-paru.

Penyebab kanker memang belum diketahui secara pasti, tetapi Anda bisa mencegahnya dengan menerapkan pola hidup sehat dan pola makan bergizi seimbang.

Jika Anda memiliki keluhan terkait jaringan epitel, misalnya benjolan di kulit atau benjolan dalam tubuh yang teraba dari luar, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter agar penyebab benjolan dapat diketahui dan ditangani dengan tepat.