Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Abstract
The purpose of this research was to find out the factors that influence students learning motivation. The problem of this research was students low motivation of learning. The method of this research was qualitative descriptive. The subject of this research was three students of VIII grade of SMPN 4 Natarwho have low motivation of learning. The technique of data collection used observation and interview. The data analysis used coding. The result of this research showed that the factors that influence students learning motivation were the factors of family and school environment.The factors of family were the parenting, the relation between relative, houses situation, the economy of family and the backgroundof family culture. The factors of school were the relation between teacher and students, the relation between friends, and the school facility.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subyek penelitian sebanyak tiga siswa kelas VIII SMPN 4 Natar yang memiliki motivasi belajar rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa adalah faktor keluarga dan faktor sekolah. Faktor keluarga meliputi pola asuh keluarga, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, ekonomi keluarga dan latar belakang budaya keluarga. Faktor sekolah meliputi hubungan antara guru dan siswa, hubungan dengan teman sekolah serta fasilitas belajar di sekolah.
Kata kunci: bimbingan konseling, konseling individu, motivasi belajar
References
Ahmadi, A. 2013. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Gramedia.
Dimyati, & Mudjiono 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghufron, M.N. & Riswati, R.S. 2010. Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: At-Ruzz.
Lubis, Namora Lumangga. 2011. Memahami Dasar-dasar Konseling dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Kencana.
Makmun, Abin Syamsudin. 2009. Psikologi Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Santrock, J.W. 2007. Psikologi Perkembangan. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Sardiman, A. M. , 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Yusuf, Syamsu. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Bentuk-Bentuk Motivasi Di Sekolah Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasi bagi pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan
kegiatan belajar. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, di antaranya yaitu: 1) Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada rapot angkanya baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.
2) Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut.
3) Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong siswa untuk belajar. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat mmeningkatkan prestasi belajar para peserta didik.
4) Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk belajar lebih giat lagi. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
5) Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tetap. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mepertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.
6) Memberi Ulangan
Para siswa akan giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah yang terlalu sering melakukan ulangan (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan para peserta didik.
Di samping bentuk-bentuk motivasi yang sudah dijelaskan di atas, sudah barang tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan. Hanya yang penting bagi guru adanya bermacam-macam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna. (Sardiman, A.M, 2001).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut dimyati dan mudjiono, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut:
1) Cita-cita atau Aspirasi Siswa
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil. Keberhasilan mencapai keinginan dapat menumbuhkan kemauan belajar yang akan menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Cita cita dapat memperkuat motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
2) Kemauan Siswa
Keinginana seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan untuk mencapainya, karena kemauan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
3) Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar.
4) Kondisi lingkungan Siswa
Siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar, oleh karena itu kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan, dan ketertiban pergaulan perlu di pertinggi mutunya agar semangat dan motivasi belajar siswa mudah diperkuat.
5) Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. (Dimyati dan Mujiono, 2002)
Artikel terkait : Kelebihan seorang pendiam yang jarang disadari oleh orang lain
Views: 491