Doa Tidur di depan pintu Rumah

Rasulullah memberikan contoh dan dan bacaan sebelum tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, Tidur ibarat kematian atau kebangkitan. Ini tercermin dari doa yang sering dibaca sebelum tidur: 

بِسْمِكَ اَللّٰهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ

“ Bismika Allahumma ahya wa amut(Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan mati)”. 

Dan, doa bangun tidur: 

اَلْحَمْدُ ؚللهِ الَّذِىْ اَحْيَانَا بَعْدَمَآ اَمَاتَنَا وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ

“Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amatana wa ilaihin nusyur(Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya kami dibangkitkan)”.

Orang-orang saleh terdahulu selalu memaknai tidur dengan kematian. Bagi mereka, tidur adalah ke matian sesaat. Ini terlihat dari cara mereka tidur menghadap kiblat, yakni tidur di atas sisi kanan, seperti mayat berbaring di liang lahat dengan bagian depan badan menghadap kiblat. Bahkan Hujjatul Islam, Imam Ghazali, dalam kitabnya Bidayatul Hidayah menganjurkan seorang Mukmin agar sebelum tidur menuliskan wasiat terlebih dahulu. Karena, barangkali nyawanya diambil Allah SWT ketika sedang tidur.

Banyak sekali amalan sebelum tidur yang telah dipraktikkan Nabi Muhammad SAW dan dianjurkan para ulama, supaya tidur dalam keadaan suci lahir dan batin. Di antara adab tidur yang berhubungan dengan kesucian lahir, yaitu menggosok gigi. Dari segi kesehatan, kuman akan semakin berkembang pada malam hari saat kita sedang tidur, di mana mulut tidak melakukan aktivitas.

Sahabat Hudzaifah berkata, “Jika Nabi Muhammad SAW bangun di malam hari, beliau membersihkan mulutnya dengan sikat gigi.” (HR Bukhari). Kemudian, disunahkan berwudhu. Ini menandakan kesucian lahiriah. Sahabat Bara’ bin ‘Azib berkata, Rasulullah menasihatinya, “Jika engkau hendak mendatangi peraduanmu, hendaklah berwudhu dulu sebagaimana wudhu hendak shalat.” (HR Bukhari, Muslim).

Lalu, setelah di tempat tidur jangan lupa berdzikir untuk kesucian batin. Imam Ghazali dalam kitabnya tersebut juga menganjurkan seorang Mukmin sebelum matanya terpejam, mengingat berbagai dosa dan kesalahan yang dilakukan seharian. Kemudian, dia bertobat kepada Allah SWT serta memohon kepada- Nya kekuatan untuk tidak mengulanginya lagi.

Menurut Siti Aisyah, Rasulullah terbiasa membaca istighfar. “Rasulullah banyak membaca: 

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Subhanallah wa bihamdihi, astagfirullah wa atubu ilaihi, (Mahasuci Allah dengan segala pujinya, aku memohon ampun kepada Allah) sebelum tidur.” (HR Bukhari, Muslim)

Di antara amalan zikir lainnya adalah membaca surah-surah tertentu. Nabi Muhammad setiap malam sebelum mendatangi peraduanya, seperti dituturkan Siti Aisyah, selalu membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. 

“Selanjutnya, beliau mengusapkannya ke seluruh tubuh yang biasa beliau jangkau. Di mulai dari kepala, wajah, dan bagian depan bagian tubuh beliau. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali.” (HR Bukhari, Muslim). Itulah sebagian adab sebelum tidur. Intinya kesucian lahir dan batin sebelum tidur harus menjadi perhatian setiap Mukmin.  

sumber : Harian Republika

Menutup pintu sebelum tidur merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW dalam beberapa riwayat hadits menyampaikan tata cara yang perlu dilakukan sebelum tidur di malam hari. Tata cara ini memiliki faedah untuk mencegah mimpi buruk saat tidur. 

Salah satu cara agar dalam tidur tidak mimpi buruk yaitu dengan terlebih dulu menutup pintu. Menutup pintu merupakan salah satu cara agar seorang Muslim terhindar dari mimpi buruk saat tidur. Tujuan mengapa penting menutup pintu adalah supaya mencegah masuknya setan. 

Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Jabir radhiyallahu ‘anhu,  Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut: 

إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ – أَوْ أَمْسَيْتُمْ – فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَحُلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا

"Jika datang malam, atau berada di sore hari, maka tahanlah anak-anak kalian (di rumah). Sebab pada waktu itu setan sedang bertebaran. Jika telah berlalu sesaat dari waktu malam, maka biarkan mereka. Tutuplah pintu dan berdzikirlah kepada Allah. 

Karena sesungguhnya setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup.”(HR Bukhari dan Muslim)

Cara berikutnya yang diajarkan Rasulullah SAW yakni berwudhu dan berdzikir terlebih dulu sebelum tidur. Kemudian tidur dengan menghadap atau miring ke kanan. 

Untuk menghindari berulangnya mimpi buruk, maka terlebih dulu berwudhu, berdzikir, membaca surat al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas), dan ayat Kursi, kemudian tidur dengan posisi seperti yang diajarkan  Nabi  Muhammad SAW.

Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk senantiasa membersihkan tempat tidur sebelum tidur di atasnya, dengan cara mengibaskannya hingga tiga kali. Dalam riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: 

دُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَأْخُذْ دَاخِلَةَ إِزَارِهِ فَلْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ وَلْيُسَمِّ اللهَ فَإِنَّهُ لاَ يَعْلَمُ مَا خَلَفَهُ بَعْدَهُ

"Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan, 'bismillaah,' karena dia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi." (HR Al Bukhari, Muslim, At Tirmidzi, dan Abu Dawud) 

Selain itu, untuk mencegah mimpi buruk, dianjurkan agar seorang Muslim tidur dengan meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanan.

Dalam riwayat al-Bara' RA, dia berkata bahwa ketika Rasulullah SAW ingin tidur, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya, kemudian mengucapkan: 

اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ (HR Ahmad) Arti doa tersebut, "Ya Allah, hindarkanlah aku dari azab-Mu, di hari Engkau mengumpulkan hamba-hamba-Mu".

Sumber: elbalad