Sejalan dengan tujuan IAI melaksanakan ujian Chartered Accountant Indonesia, dalam rangka melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara pada tanggal 3 Pebruari 2014. PMK menetapkan yang dimaksud dengan Akuntan adalah seseorang yang telah terdaftar dalam Register Negara Akuntan (RNA) yang diselenggarakan oleh Menteri Keuangan. Untuk terdaftar dalam register Negara Akuntan, seseorang harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
PMK juga menyatakan bahwa pendidikan profesi akuntansi mencakup perkuliahan dan ujian akuntan profesional. Selain itu, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 153 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Program Profesi Akuntan mengatur bahwa pendidikan program profesi akuntan (PPAk) diselenggarakan oleh perguruan tinggi bekerja sama dengan IAI. Pertimbangan penetapan Permendikbud yang ditetapkan tanggal 17 Oktober 2014 tersebut adalah dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 14 ayat (2) Peraturan Pemerintah RI No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan TInggi. Permendikbud tersebut juga menyatakan mahasiswa yang dinyatakan lulus PPAk berhak menggunakan gelar profesi di bidang akuntansi dan memperoleh sertifikat profesi akuntansi setelah dinyatakan lulus seluruh uji kompetensi akuntan. Uji kompetensi akuntan merupakan ujian sertifikasi akuntan Profesional yang diselenggarakan oleh IAI. UU 34/1954 UU 12/2012 PMK 25/PMK_01/2014 Permendikbud 153/2014 Kembali ke atas
Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi Setelah mengikuti pembelajarana siswa dapat: menjelaskan dasar hukum pelaksanaan akuntansi di Indonesia; menjelaskan asumsi dan konsep dasar penyusunan laporan keuangan; menjelaskan arti, jenis, tujuan, dan unsur-unsur laporan keuangan; menjelaskan penggolongan akun. Ekonomi Kelas XI SMA dan MA Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi elaksanaan akuntansi atau pembukuan bagi perusahaan dilakukan berdasarkan hukum dari undang-undang dan peraturan. Berikut ini kita akan membahas mengenai dasar hukum pelaksanaan akuntansi atau A. Dasar Hukum Pelaksanaan Akuntansi di Dasar hukum pelaksanaan akuntansi (pembukuan) bagi perusahaan di Indonesia diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 6 dan Undang-Undang Perpajakan No. 16 Tahun 2000 pasal 28. Pasal 6 KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) Setiap orang yang menyelenggarakan suatu perusahaan diwajibkan membuat catatan-catatan dengan cara demikian sehingga sewaktu-waktu dari catatan itu dapat diketahui segala hak dan kewajibannya. Ayat 2. Dari tahun ke tahun, dalam waktu enam bulan yang pertama dari tiap-tiap tahunnya ia diwajibkan menandatangani sendiri sebuah neraca yang tersusun sesuai dengan kebutuhan Ayat 3. la diwajibkan menyimpan selama tiga puluh tahun untuk buku- buku dan dokumen sumber yang bersangkutan. Dan ia pun diharuskan menyimpan surat-surat kawat dan surat-surat lain Hakim bebas untuk kepentingan masing-masing akan memberikan kekuatan bukti sedemikian rupa kepada pemegang buku setiap pengusaha, sebagaimana menurut pendapatnya dalam tiap-tiap kejadian Tiada seorang dapat dipaksa akan memperlihatkan buku-bukunya, melainkan untuk keperluan mereka yang langsung berkepentingan terhadap buku-buku itu sebagai waris, sebagai yang berkepentingan dalam suatu perusahaan, sebagai pesero, sebagai perangkat seorang pengurus atau wakil, dan akhirnya pun dalam hal kepailitan. Peraturan pokok yang mengatur pembukuan tercantum dalam KUHD pasal 6 yang berbunyi: Mewajibkan pada setiap orang yang menjalankan perusahaan untuk mengadakan catatan-catatan mengenai keadaan kekayaan Ekonomi Kelas XI SMA dan MA perusahaan dan mengenai semua hal tentang perusahaannya sedemikian rupa sehingga setiap saat dapat diketahui hak dan kewajibannya. Selain itu, kewajiban pelaksanaan pembukuan bagi perusahaan di Indonesia diatur dalam UU Perpajakan No. 16 Tahun 2000 pasal 28 yang di antaranya mengatur ketentuan-ketentuan sebagai berikut. Orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas di Indonesia harus mengadakan pembukuan yang dapat menyajikan keterangan-keterangan yang cukup untuk menghitung penghasilan kena pajak atau harga perolehan dan penyerahan barang atas jasa guna penghitungan jumlah pajak terutang berdasarkan ketentuan-ketentuan perundang-undangan perpajakan. Bagi wajib pajak yang menurut ketentuan perundang-undangan perpajakan dibebaskan dari kewajiban untuk mengadakan pembukuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya harus menyelenggarakan pencatatan untuk dijadikan dasar pengenaan pajak Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memerhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan Pembukuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang-kurangnya terdiri atas catatan yang dikerjakan secara teratur tentang keadaan kas dan bank daftar utang piutang dan daftar persediaan barang dan pada setiap tahun pajak berakhir wajib pajak harus menutup pembukuannya dengan membuat neraca dan perhitungan rugi/laba berdasarkan prinsip pembukuan yang taat asas (konsisten) dengan tahun sebelumnya. Pembukuan atau pencatatan harus diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf latin, angka arab, satuan mata uang rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing yang diizinkan oleh Pembukuan atau pencatatan dan dokumen yang menjadi dasarnya serta dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas wajib pajak harus disimpan selama 10 tahun. Dari pembahasan pada bab 6 kita telah mengetahui, bahwa tahap terakhir dari proses akuntansi adalah tahap penyusunan laporan keuangan yang terdiri atas laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca dan Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi B. Asumsi dan Konsep Dasar Penyusunan Dalam menyusun laporan keuangan digunakan asumsi dasar dan konsep dasar. Berikut ini penjelasannya. Asumsi dasar yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan Dengan menggunakan asumsi ini (dasar akrual) maka aktiva, kewajiban, ekuitas (modal), pendapatan, dan beban diakui pada saat kejadian, bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan. Dan kemudian hal tersebut dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan di periode yang Berdasarkan asumsi ini, pendapatan dilaporkan pada saat terjadi, dan biaya dilaporkan pada saat biaya itu terjadi. Contoh, walaupun perusahaan belum menerima uang dari konsumen yang membeli secara kredit, perusahaan sudah mencatat sebagai pendapatan. Begitu juga jika perusahaan membeli perlengkapan usaha secara kredit, pengeluaran itu sudah dianggap biaya, meskipun perusahaan belum mengeluarkan uang. Kebalikan dari dasar akrual, yaitu cash basic, yaitu pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Dan, dicatat dalam akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Dengan pendekatan ini, pendapatan dilaporkan pada saat uang telah diterima, dan biaya dilaporkan pada saat uang dikeluarkan. Misalnya, penjualan hanya dicatat ketika perusahaan menerima uang dari konsumen, dan biaya sewa dicatat hanya ketika perusahaan sudah membayar sewa Dengan asumsi kelangsungan usaha, laporan keuangan harus disusun atas dasar perusahaan akan melanjutkan usahanya di masa depan, karena itu perusahaan diasumsikan tidak bermaksud membubarkan atau mengurangi secara material skala usahanya. Apabila perusahaan ingin Ekonomi Kelas XI SMA dan MA membubarkan atau mengurangi skala usaha secara material, maka laporan keuangan harus disusun dengan asumsi dasar yang berbeda, dan asumsi dasar yang digunakan harus diungkapkan. Pihak manajemen harus mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan usaha masih layak digunakan dalam menyiapkan laporan keuangan. Sebagai bahan pertimbangan, manajemen memerhatikan semua informasi masa depan yang relevan sedikitnya untuk jangka waktu dua belas bulan dari tanggal neraca. Tingkat pertimbangan bergantung pada peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perusahaan. Jika selama ini perusahaan menghasilkan laba dan mempunyai akses ke sumber pembiayaan maka asumsi kelangsungan usaha dapat digunakan tanpa melalui analisis 2. Konsep Dasar Akuntansi Konsep dasar akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan a. Konsep Kesatuan Usaha ( Konsep ini mengandung pengertian bahwa setiap perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan usaha yang berdiri sendiri dan terpisah dari pemiliknya dan dari perusahaan-perusahaan lain. Sehingga, keuangan perusahaan juga harus terpisah dari keuangan pemilik dan dari keuangan perusahaan lain. Pada saat pemilik perusahaan ingin mengetahui kemajuan perusahaannya, laporan keuangan harus disusun dengan cara tidak mencampuradukkan transaksi kepentingan pribadinya dengan transaksi Konsep ini mengandung pengertian bahwa biaya akan menjadi data dasar untuk menyusun laporan keuangan. Angka-angka yang ada di dalam laporan keuangan menggambarkan biaya yang terjadi dan tercatat dalam sistem pembukuan perusahaan (atau mendasarkan pada biaya historis = biaya yang telah terjadi). c. Konsep Harga Perolehan ( Harga perolehan adalah nilai atau biaya yang dikorbankan untuk memperoleh suatu barang hingga barang tersebut siap digunakan. Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi d. Konsep Periode Akuntansi ( Konsep ini mengandung pengertian bahwa sistem akuntansi memberikan informasi keuangan suatu perusahaan untuk dilaporkan kepada pemakai informasi secara berkala, misalnya per tiga bulan, enam bulan, atau satu tahun. Sehingga, pelaporan akuntansi dapat digunakan untuk menentukan strategi dan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang. e. Konsep Satuan Moneter (Pengukuran Nilai Uang) Menurut konsep ini, transaksi-transaksi usaha harus diukur dengan satuan uang tertentu. Begitu pula dengan aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang terdapat dalam perusahaan. Dengan demikian, nilai keseluruhan kekayaan, kewajiban, dan ekuitas perusahaan dapat ditentukan nilainya. f. Konsep Prinsip Keandalan Menurut konsep ini, catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan atas data yang tersedia dan paling dapat diandalkan, sehingga catatan dan laporan tersebut akurat dan berguna. Dengan kata lain, data harus dapat dibuktikan kebenarannya dan dapat dikonfirmasikan oleh setiap pengamat Berikut ini kita akan membahas seputar laporan keuangan yang meliputi arti, jenis, tujuan, dan unsur laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang dibuat oleh perusahaan pada akhir periode akuntansi yang memberikan berbagai informasi yang diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Ekonomi Kelas XI SMA dan MA 2. Jenis Laporan Keuangan Ada beberapa jenis laporan keuangan, yaitu: Laporan laba rugi, yaitu laporan keuangan yang menyajikan rincian pendapatan yang diperoleh dan beban yang terjadi selama satu periode akuntansi di suatu perusahaan. Laporan perubahan modal, yaitu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal (ekuitas) suatu perusahaan yang terjadi selama satu periode akuntansi. Neraca, yaitu laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang terdiri atas harta, kewajiban (utang), dan modal (ekuitas) selama satu periode akuntansi. d. Laporan arus kas, yaitu laporan keuangan yang melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar di suatu perusahaan selama satu periode 3. Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan beberapa tujuan, di antaranya adalah: Memberi berbagai informasi yang diperlukan sesuai jenis laporan keuangan yang dihasilkan, yaitu informasi mengenai pendapatan, biaya, perubahan modal, keadaan posisi keuangan (harta, kewajiban, modal), dan arus kas masuk serta arus kas keluar. Memudahkan pemakai laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Karena tanpa adanya laporan keuangan, pimpinan perusahaan, para manajer, kantor pajak, calon kreditur sebagai pemakai laporan keuangan akan kesulitan dan lama dalam mengambil keputusan. Memberikan informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi tentang aktivitas investasi, pembiayaan dan informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipakai perusahaan. d. Memudahkan pemimpin dan para manajer dalam mengelola dan mengontrol perusahaan dengan lebih baik. 4. Fungsi Laporan Keuangan Laporan keuangan memiliki beberapa fungsi yang sesuai dengan jenis laporan keuangan yang dibuat, yaitu: Untuk mengetahui besarnya laba atau rugi yang diperoleh perusahaan dengan membandingkan jumlah pendapatan dan beban. Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi Untuk mengetahui perubahan modal yang terjadi dalam perusahaan dengan menganalisa faktor-faktor atau transaksi-transaksi yang Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dengan melihat jenis dan jumlah dari harta, kewajiban, dan modal. d. Untuk mengetahui arus kas masuk dan arus kas keluar di suatu perusahaan dan melihat pengaruhnya terhadap saldo kas akhir periode. 5. Unsur-Unsur Laporan Keuangan Laporan keuangan terdiri atas beberapa jenis. Oleh karena itu, unsur- unsur laporan keuangan bergantung pada jenis laporan keuangan yang dibuat. Berikut penjelasannya. Pada laporan laba rugi terkandung unsur pendapatan dan beban. Pendapatan adalah penerimaan yang timbul dari aktivitas perusahaan, seperti penjualan, penerimaan jasa, bunga, dan lain-lain. Beban adalah sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan, seperti beban listrik, beban gaji dan upah, dan lain-lain. b. Pada laporan perubahan modal terkandung unsur-unsur, sebagai 1) Modal awal, yakni jumlah modal di awal periode akuntansi. 2) Laba atau rugi, yakni selisih antara pendapatan dan beban. Bila pendapatan lebih besar dari beban akan diperoleh laba, bila pendapatan lebih kecil dari beban akan diperoleh rugi. 3) Modal tambahan, yakni modal yang ditambahkan selama periode ), yakni besarnya kas atau uang perusahaan yang diambil pemilik untuk kepentingan pribadinya. 5) Modal akhir, yakni jumlah modal di akhir periode akuntansi setelah dipengaruhi oleh keempat unsur di atas. Pada neraca terkandung unsur-unsur, sebagai berikut: 1) Aktiva atau harta, yakni kekayaan yang dimiliki perusahaan yang berupa aktiva berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai uang dan akan mendatangkan manfaat di masa yang akan datang. 2) Kewajiban atau utang, yakni utang perusahaan di masa kini yang timbul akibat peristiwa di masa lalu yang telah memberikan manfaat kepada perusahaan dan penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar 3) Modal atau ekuitas adalah kekayaan pemilik perusahaan yang ditanamkan ke dalam perusahaan yang besarnya merupakan selisih antara aktiva dan kewajiban. Ekonomi Kelas XI SMA dan MA d. Pada laporan arus kas terkandung unsur-unsur, sebagai berikut: 1) Arus kas masuk, yakni transaksi-transaksi yang mengakibatkan masuknya kas ke dalam perusahaan. 2) Arus kas keluar, yakni transaksi-transaksi yang mengakibatkan keluarnya kas dari perusahaan. Akun sangat berkaitan dengan laporan keuangan. Karena laporan keuangan memuat berbagai akun yang ingin dilaporkan sesuai jenis laporan keuangan yang dibuat. Apakah akun itu? Akun adalah formulir atau tempat untuk mencatat transaksi keuangan yang sejenis. Mengapa harus ada akun? Karena transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan umumnya sangat banyak dan beragam. Untuk memudahkan pencatatan maka perlu pengelompokan transaksi yang sejenis sehingga perlu dibuat akun. Dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan), akun dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut: Akun riil atau akun permanen, yaitu akun yang saldo-saldonya pada akhir periode akuntansi dipindahkan ke neraca. Contohnya: semua akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Akun laba rugi atau akun nominal, yaitu akun yang saldo-saldonya pada akhir periode akuntansi dipindahkan ke laporan rugi laba. Contoh semua akun pendapatan dan semua akun beban. Menurut jenis dan susunan informasi yang akan disajikan dalam laporan keuangan, maka akun dapat digolongkan menjadi : Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang berupa aktiva berwujud dan tidak berwujud yang memiliki nilai uang dan akan mendatangkan manfaat pada masa yang akan datang. Aktiva dapat Aktiva lancar (current asset) yaitu kekayaan yang berupa uang tunai dan kekayaan lain yang dapat dicairkan (diuangkan) dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, di antaranya: Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi b) surat-surat berharga yang mudah dijual c) deposito jangka pendek piutang lain yang akan direalisasikan dalam jangka waktu satu h) pembayaran pajak di muka biaya dibayarkan di muka, yang akan menjadi beban dalam waktu satu tahun, contoh asuransi dibayar di muka. Investasi Sementara, yaitu investasi dalam bentuk surat berharga (mar- ketable) yang terdiri dari saham dan obligasi dan tujuan kepemilikan surat-surat berharga ini adalah untuk memanfaatkan dana kas yang berlebih. Dan suatu saat bila dibutuhkan surat-surat berharga tersebut dapat dijual kembali untuk memperoleh uang tunai. a) Aktiva tetap berwujud ( yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan cara dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam kegiatan perusahaan dan mempunyai masa pakai/ manfaat lebih dari satu tahun. Contohnya yaitu: gedung, tanah, peralatan, mesin, dan kendaraan. b) Aktiva tetap tidak berwujud ( yang tidak berwujud (tidak dapat dilihat) yang umumnya berupa hak-hak istimewa atau hak hukum yang berlaku dalam jangka panjang (lebih dari satu tahun). Aktiva tetap tidak berwujud terdiri (1) Hak paten, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perorangan atau badan usaha sebagai penemu untuk menggunakan penemuannya di bidang teknologi. (2) Hak cipta, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan atau badan usaha sebagai pencipta atau penerima hak cipta untuk menjual atau memperbanyak hasil karya seni/ (3) Hak merek, yaitu hak yang diberikan oleh pemerintah kepada badan usaha untuk menggunakan nama, cap atau lambang bagi , yaitu nilai lebih yang dimiliki suatu perusahaan yang timbul karena adanya keistimewaan-keistimewaan tertentu, seperti usaha strategis dan nama terkenal. Ekonomi Kelas XI SMA dan MA (5) Franchise, yaitu hak istimewa yang diperoleh perusahaan atau perseorangan dari pihak lain untuk mengkomersilkan produk, teknik atau formula tertentu. c) Aktiva lain-lain, adalah aktiva yang dimiliki perusahaan tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam jenis-jenis aktiva di atas. Contohnya, mesin baru yang belum digunakan, piutang kepada pemegang Kewajiban (liabilities) merupakan utang perusahaan di masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu yang telah memberikan manfaat kepada perusahaan dan penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar sumber daya perusahaan. Berdasarkan jangka waktu, kewajiban atau utang terbagi 1) Kewajiban jangka pendek (utang lancar/ kewajiban atau utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan. Misalnya, utang ), utang wesel, utang beban yang masih harus dibayar, sewa diterima di muka, dan utang dividen ( Kewajiban jangka panjang ( ), adalah utang perusahaan yang akan dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun, misalnya utang ), utang-utang hipotek (hipotek u/m) , dan utang 3) Kewajiban lain-lain meliputi semua kewajiban yang tidak dapat dikelompokkan sebagai kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang, seperti uang jaminan yang diterima dari pelanggan. Ekuitas (modal), artinya kekayaan pemilik suatu perusahaan yang ditanamkan ke dalam perusahaan, yang besarnya merupakan selisih antara aktiva dengan kewajiban (E = A - K). Ekuitas terdiri dari ekuitas sendiri (biasa disebut modal), ekuitas saham, laba tidak dibagi, dan ekuitas ) adalah penerimaan yang timbul dari aktivitas perusahaan seperti penjualan, penerimaan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa. Pendapatan berbeda dengan penghasilan karena penghasilan dapat Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi Pendapatan dapat digolongkan menjadi : Pendapatan usaha yaitu pendapatan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan, contohnya pendapatan jasa salon dan penjualan barang Pendapatan di luar usaha yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan di luar usaha pokok, contohnya pendapatan bunga, pendapatan dari penjualan aktiva tetap, dan pendapatan dari komisi penjualan. ) artinya sejumlah pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan. Beban dapat digolongkan menjadi : Beban usaha adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk membiayai usaha pokok perusahaan, contohnya beban gaji, beban listrik, beban sewa, beban telepon, beban air, dan beban perlengkapan. 2) Beban di luar usaha adalah pengorbanan yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan di luar usaha pokok perusahaan. Contoh: beban bunga dan beban sumbangan. 2. Kode Akun/Kode Perkiraan Akun atau perkiraan yang digunakan suatu perusahaan umumnya berjumlah relatif banyak. Untuk memudahkan mencari akun yang diinginkan serta memudahkan pencatatan transaksi ke dalam akun yang tepat, perlu dibuat kode akun yang disusun dalam bagan akun ( ). Manfaat lain dari pembuatan kode akun adalah memudahkan penyusunan laporan keuangan. Kode akun adalah suatu kode yang menggunakan angka, huruf, atau kombinasi keduanya untuk memberikan tanda pada akun-akun. Kode akun ada bermacam-macam, di antaranya sebagai berikut. Kode numeral adalah pembuatan kode akun dengan cara memberi nomor-nomor pada akun-akun secara berurutan. Contoh: Ekonomi Kelas XI SMA dan MA Persediaan barang dagangan Akumulasi penyusutan peralatan Akumulasi penyusutan kendaraan- Akumulasi penyusutan gedung Kode angka blok adalah pembuatan kode akun dengan mengelompokkan akun menjadi beberapa kelompok, dan setiap kelompok diberi satu blok angka yang berurutan sebagai kodenya. Contoh: Aktiva tetap tidak berwujud Beban administrasi dan umum Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi Kode Angka Desimal, adalah pembuatan kode akun dengan menggunakan sepuluh angka, dari 0 sampai 9. Dan, tiap-tiap angka menunjukkan kelompok, golongan, dan jenis akun. Contoh: Akumulasi penyusutan peralatan toko persediaan bahan baku dibagi menjadi bahan baku pelepah pisang persediaan bahan baku kayu dibagi menjadi Kode mnemonik adalah pembuatan kode akun dengan menggunakan Berikut ini adalah contoh pembuatan kode akun dengan cara kode Ekonomi Kelas XI SMA dan MA e. Kode Kombinasi Huruf dan Angka Kode kombinasi huruf dan angka adalah pembuatan kode akun dengan menggunakan kombinasi huruf dan angka. Pada umumnya hsuruf digunakan sebagai kode kelompok dan golongan akun, sedangkan angka menunjukkan Misalnya: Kelompok aktiva ditunjukkan dengan kode A. Golongan aktiva lancar ditunjukkan dengan kode AL. Golongan aktiva tetap ditunjukkan dengan kode AT. Angka 10 menunjukkan nama akun, misalnya kas. Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi Dasar hukum pelaksanaan akuntansi bagi perusahaan di Indonesia tercantum dalam pasal 6 KUHD dan Undang-Undang Perpajakan pasal 28.. Asumsi dasar penyusunan laporan keuangan terdiri dari dasar accrual ( artinya pengakuan pada saat kejadian atas aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, Asumsi kelangsungan usaha, yaitu laporan keuangan yang disusun atas dasar asumsi perusahaan akan melanjutkan usahanya di masa depan dan tidak akan membubarkan atau Konsep dasar dalam menyusun laporan keuangan terdiri atas: konsep kesatuan usaha, konsep biaya, konsep harga perolehan, konsep periode akuntansi, konsep satuan moneter, dan konsep 6. Konsep kesatuan usaha berarti sebuah perusahaan dipandang sebagai kesatuan usaha yang terpisah dari pemilik dan dipandang sebagi unit akuntansi sendiri 7. Konsep biaya berarti bahwa biaya akan menjadi data dasar untuk menyusun laporan keuangan dan data biaya bersifat historis (telah terjadi). Konsep harga perolehan terdiri atas beban pembelian ditambah beban perolehan. Konsep peroleh akuntansi berarti informasi keuangan suatu perusahaan dilaporkan secara 10. Konsep satuan moneter berarti transaksi-transaksi usaha harus diukur dengan satuan uang 11. Konsep prinsip keandalan berarti catatan dan laporan akuntansi harus berdasarkan data yang tersedia dan dapat diandalkan. 12. laporan keuangan yang disusun dalam akuntansi terdiri atas: laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas. 13. Penggolongan akun menurut jenis dan susunan informasi dalam laporan keuangan terdiri dari aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban. 14. Kode akun adalah suatu kode yang menggunakan angka, huruf, atau kombinasi keduanya untuk memberikan tanda pada akun-akun. 15. Macam-macam kode akun yaitu kode numeral, kode angka blok, kode angka desimal, kode mnemonik, kode kombinasi huruf dan angka. Ekonomi Kelas XI SMA dan MA aktiva tetap tidak berwujud kewajiaban jangka panjang konsep kelangsungan usaha A. Pilihlah satu jawaban yang benar! Dasar hukum pelaksanaan akuntansi bagi perusahaan di Indonesia Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) perusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, yakni pendapatan dan biaya dicatat pada . . . . Jika pengaruh transaksi dan peristiwa lain dalam penyusunan laporan keuangan dicatat pada saat kas atau yang setara kas diterima atau dibayar, maka asumsi dasar yang berlaku adalah . . . . Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi Bila perusahaan membeli perlengkapan secara kredit, pembelian sudah dicatat sebagai biaya walau perusahaan belum mengeluarkan uangnya. Ini penerapan dari asumsi . . . . Yang tidak termasuk sebagai jenis laporan keuangan adalah . . . . B. laporan perubahan modal C. laporan perubahan harta Laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan disebut . . . . C. laporan perubahan modal Modal awal, laba atau rugi, modal tambahan, prive dan modal akhir adalah unsur-unsur dari . . . . C. laporan perubahan mosal Berikut ini yang merupakan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan secara umum berlaku di Indonesia adalah . . . . Di bawah ini yang bukan merupakan informasi akuntansi adalah . . . . A. informasi laporan penjualan tiap cabang perusahaan B. informasi laporan penjualan para pedagang C. informasi jumlah siswa yang membolos D. output pemrosesan faktur penjualan E. informasi berbagai jenis barang yang dijual Ekonomi Kelas XI SMA dan MA 10. Laporan keuangan yang disusun atas dasar melanjutkan usahanya di masa depan dan tidak ingin melikuidasi perusahaannya, yaitu . . . . 11. Apabila perusahaan menerima uang tunai karena jasanya telah menyelesaikan pesanan dari pelanggan, maka kenaikan kas ini dapat dikatakan sebagai . . . . 12. Harta, utang dan modal merupakan unsur-unsur dari . . . . B. laporan perubahan modal 13. Yang bukan tujuan pembuatan laporan keuangan adalah . . . . A. memudahkan pengambilan keputusan di perusahaan B. memudahkan pengelolaan dan pengawasan perusahaan C. memberi informasi yang sesuai dengan jenis laporan keuangan D. memberi informasi yang berkaitan dan relevan dengan laporan E. memudahkan pembubaran perusahaan 14. Menurut pasal 6 ayat 3 KUHD setiap perusahaan diwajibkan menyimpan buku-buku dan dokumen sumber selama . . . . 15. Kekayaan yang berupa uang tunai dan kekayaan lain yang dapat dicairkan (diuangkan) dalam waktu kurang dari satu tahun disebut . . . . Dasar Hukum dan Pelaksanaan Akuntansi 16. Kewajiban yang akan dilunasi dalam waktu lebih dari satu tahun disebut B. kewajiban jangka pendek D. kewajiban jangka panjang 17. Di bawah ini yang bukan termasuk unsur harga perolehan adalah. . . .. 18. Bagi perusahaan pembuat rokok, pendapatan dari menyewakan sebuah ruangan tergolong sebagai . . . . C. pendapatan di luar usaha E. pendapatan sehari-hari 19. Menurut KUHD, setiap orang yang menyelenggarakan suatu perusahaan diwajibkan membuat catatan/pembukuan hal ini untuk . . . . A. melihat aktiva dan kewajiban B. mengetahui segala hak dan kewajiban perusahaan C. mengetahui likuiditas perusahaan D. mengetahui kelengkapan persyaratan pembukuan suatu perusahaan E. mengetahui surat izin perusahaan 20. Pembuatan kode akun dengan menggunakan huruf-huruf disebut . . . . B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan Dasar hukum pelaksanaan akuntansi perusahaan di Indonesia tercantum dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang pasal 6 ayat 3, jelaskan Ekonomi Kelas XI SMA dan MA Sebutkan dua pendapatan perusahaan! Apa yang dimaksud dengan kode akun? Sebutkan akun-akun yang akan disajikan dalam laporan keuangan menurut jenis dan susunan informasinya? Uraikan secara singkat! Apa yang dimaksud dengan asumsi kelangsungan usaha? Faktor apa yang harus dipertimbangkan oleh manajemen untuk kelangsungan Berilah contoh prinsip keandalan dalam suatu perusahaan? Sebutkan komponen-komponen yang menentukan besarnya harga Sebutkan komponen-komponen yang termasuk dalam akun aktiva? Apa perbedaan pendapatan usaha dan pendapatan luar usaha? Berikan uraian singkat beserta contohnya. 10. Konsep dasar-dasar akuntansi terdiri dari beberapa prinsip (konsep), |