Cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit disebut cedera

Halodoc, Jakarta - Memar dan hematoma adalah kondisi yang sama-sama menimbulkan perubahan warna pada kulit. Keduanya tampak serupa padahal ini adalah dua kondisi yang berbeda. Hematoma adalah kondisi yang lebih serius dan terkadang bisa mengancam jiwa. Memar biasanya tidak memerlukan perhatian medis, sedangkan hematoma memerlukan perawatan medis segera. 

Cara agar kamu tidak salah saat menanganinya, maka kamu perlu mengetahui tentang penyebab dan gejala keduanya. Melansir dari Verywell Health, berikut ini perbedaan antara memar dan hematoma, yaitu:

Memar

Memar disebabkan oleh trauma pada tubuh yang kemudian menyebabkan perubahan warna kulit hitam atau kebiruan di area yang terkena. Bedanya dengan hematoma, perubahan warna kulit akibat memar lebih terlihat jelas. Memar terjadi ketika pembuluh darah kecil, kapiler, jaringan otot dan serat di bawah kulit pecah. Memar biasanya disebabkan oleh pukulan langsung atau serangan berulang dari benda tumpul yang menyerang bagian tubuh. 

Baca juga: Tiba-Tiba Kulit Memar, Waspadai 5 Penyakit Ini

Memar yang tergolong ringan biasanya sembuh dengan sangat cepat tanpa memengaruhi kehidupan sehari-har. Namun, memar yang parah menyebabkan kerusakan jaringan yang dalam dan menyebabkan komplikasi termasuk infeksi yang membutuhkan antibiotik dan waktu lama untuk sembuh. Meskipun begitu, memar jarang menyebabkan kerusakan pada organ dalam. 

Hematoma

Hematoma adalah darah yang berkumpul di luar pembuluh darah. Penyebab utama hematoma adalah cedera pada dinding pembuluh darah yang mendorong darah keluar ke jaringan di sekitarnya. Hematoma memengaruhi semua jenis pembuluh darah termasuk arteri, kapiler, dan vena. Trauma akibat kecelakaan mobil, cedera kepala, jatuh, dan luka tembak sering menjadi penyebab hematoma. Selain trauma, hematoma juga bisa dipicu oleh obat- obatan tertentu, aneurisma, infeksi virus (cacar air, HIV, atau hepatitis C) dan patah tulang.

Bedanya dengan memar, hematoma ditandai dengan warna kemerahan pada kulit yang dapat membesar. Hematoma cenderung terjadi jauh di dalam tubuh di mana kerusakan tidak terlihat. Hematoma menjadi sangat besar yang bisa menyebabkan tekanan darah rendah dan syok. Hematoma yang besar dapat memenuhi organ, menyebabkan disfungsi organ, dan memerlukan pembedahan untuk memperbaiki kerusakan.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Komplikasi Akibat Hematoma

Jenis hematoma yang paling berbahaya adalah epidural, subdural, dan intraserebral yang memengaruhi otak dan tengkorak. Tengkorak adalah area tertutup, apa pun yang menumpuk dalam otak pasti memengaruhi kemampuan otak untuk bekerja secara efektif. Pendarahan otak sulit dideteksi tanpa pengujian yang tepat dan perawatan medis yang diperlukan. Gejala hematoma potensial pada tengkorak dapat meliputi sakit kepala hebat, kantuk berat, kebingungan, pusing muntah dan melantur. 

Kelesuan, kejang, dan tidak sadar adalah gejala paling serius dari hematoma yang memengaruhi otak atau tengkorak. Siapa pun yang mengalami cedera pada kepala dan mengalami gejala-gejala seperti ini harus segera mendapatkan penanganan medis. 

Baca juga: Begini Cara Mengatasi Nyeri pada Memar

Kalau kamu mengalami memar, kamu bisa merawatnya dengan kompres es untuk mengurangi rasa ngilu. Selain es, kamu bisa menggunakan obat-obatan topikal yang diresepkan oleh dokter. Kalau kamu butuh obatnya, kamu bisa bertanya dengan dokter Halodoc terlebih dahulu di aplikasi. Setelah mendapatkan resep, kamu juga bisa membeli obatnya lewat aplikasi Halodoc. Tidak perlu repot keluar rumah, tinggal order dan pesanan diantarkan dalam satu jam.

Cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit disebut cedera

Referensi:
Verywell Health. Diakses pada 2020. Is It a Bruise or a Hematoma?.
Medicinet. Diakses pada 2020. Hematoma vs. Bruise.

Cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit disebut cedera

Cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit disebut cedera
Lihat Foto

Shutterstock.com

Memar biru pada kulit tanpa rasa sakit disebut purpura simplex

KOMPAS.com- Tanda memar pada kulit kerap kali dikaitkan dengan luka akibat pukulan atau benturan. Padahal tidak semuanya demikian.

Trauma tersebut bisa juga disebabkan oleh luka sayatan yang mengakibatkan pecahnya kapiler atau pembuluh darah kecil di bagian tubuh tertentu.

Dalam kondisi itu, darah terperangkap di bawah permukaan kulit sehingga menyebabkan memar.

Beberapa memar muncul dengan sedikit rasa sakit dan umumnya ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi kemerahan hingga hitam kebiruan.

Meski memar biasa terjadi, penting bagi kita untuk memastikan apakah kondisi itu butuh perawatan medis atau tidak.

Pasalnya, lebam atau memar bisa juga dikatikan dengan gejala sejumlah penyakit. 

Baca juga: Mana Lebih Baik, Olahraga Pagi atau Sore Hari?

Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab terjadinya memar selain karena benturan:

1. Cidera saat beraktivitas

Cidera saat melakukan aktivitas, terutama olahraga bisa memicu terjadinya memar.

Cidera yang dimaksud, antara lain berupa pembengkakan otot, otot robek, keseleo, tegengangan otot, dan termasuk patah tulang.

Cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit disebut cedera

Cedera memar mungkin tampak biasa. Tapi cedera ini tetap membutuhkan perhatian untuk mengantisipasi dampak lanjutan yang lebih serius. Setiap individu hendaknya memiliki pengetahuan tentang pertolongan pertama pada cedera memar yang berguna untuk memastikan cedera dapat ditangani dengan baik.

Cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit disebut cedera

Mengenal Cedera Memar

Cedera memar umumnya diartikan sebagai cedera yang ditandai dengan munculnya warna biru keunguan atau lebam pada kulit. Cedera yang juga disebut ekimosis ini terjadi karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah jaringan kulit. Darah yang keluar lantas terperangkap di area tertentu. Selain di kulit, kumpulan darah itu bisa berada di dalam otot, dalam atau sekitar tulang, atau di dalam tubuh.

Memar pada kulit menyebukan perubahan warna dari semula agak merah muda menjadi biru keunguan, lalu kuning kehijauan. Setelah beberapa waktu, tergantung tingkat keparahan dan lokasi cedera, darah yang terkumpul akan menyebar dan warna kulit kembali normal.

Cedera memar sering kali disertai dengan rasa nyeri. Jika yang memar adalah tulang, rasa nyeri itu lebih hebat. Pembengkakan kadang juga muncul, terutama bila memar terjadi di bawah kulit. Memar biasanya dapat hilang sendiri dalam hitungan hari hingga bulan. Umumnya hanya dibutuhkan pertolongan pertama yang sederhana pada memar tanpa perlu ke rumah sakit.

Penyebab Cedera Memar

Penyebab cedera memar yang utama adalah trauma benda tumpul, misalnya akibat benturan atau pukulan. Berikut ini beberapa peristiwa yang bisa menyebabkan memar:

  • Tindak kekerasan
  • Kecelakaan lalu lintas
  • Insiden olahraga
  • Jatuh
  • Terantuk sesuatu
  • Pekerjaan tertentu
  • Perkelahian

Baca Juga:  Cedera Saat Fitness, Penyebab dan Penanganannya

Selain sejumlah penyebab yang berkaitan dengan trauma benda tumpul di atas, ada beberapa penyebab cedera memar yang lebih serius dan memerlukan perhatian lebih. Cedera ini bisa terjadi secara spontan tanpa pemicu yang jelas. Contohnya:

  • Sindrom cushing: kelainan yang menyebabkan tingginya kadar kortisol yang beredar
  • Hemofilia: kelainan langka di mana darah tak bisa membeku secara normal
  • Leukemia: kanker darah
  • Penyakit ginjal
  • Trombositopenia: jumlah trombosit darah rendah
  • Pembuluh darah vena rusak atau bocor
  • Penyakit Von Willebrand: kelainan perdarahan

Untuk beberapa penyebab memar itu, dibutuhkan penanganan yang lebih mendalam oleh dokter di rumah sakit karena bukan memar biasa.

Pertolongan Pertama Pada Cedera Memar

Pertolongan pertama pada cedera memar biasa hanya memerlukan teknik sederhana yang dapat dipelajari secara mandiri. Caranya:

  • Istirahatkan bagian tubuh yang memar jika memungkinkan. Bila kaki tertendang saat bermain bola, misalnya, segeralah menepi ke lapangan dan berhenti bermain. Dengan begitu, aliran darah ke area yang memar akan melambat. Jika terus bermain, memar akan menjadi lebih parah.
  • Balut atau tempelkan kantong es dengan handuk pada area tubuh yang memar dan biarkan selama kira-kira 10 menit. Ulangi beberapa kali dalam satu-dua hari atau selama diperlukan. Cara ini akan mengurangi ukuran memar dan membuatnya sembuh lebih cepat. Suhu dingin dari es akan membuat aliran darah di area memar lebih lambat dan mengurangi darah yang keluar dari pembuluh.
  • Kompres area yang memar jika membengkak dengan perban elastis. Kompres dapat meredakan bengkak yang terjadi dalam cedera memar.
  • Naikkan atau tempatkan bagian yang memar lebih tinggi dari tubuh. Dengan demikian, pembengkakan bisa berkurang dan memar tidak menyebar.

Baca Juga:  Cedera Tulang Kering Karena Aktivitas Berlebih

Bila merasa nyeri, boleh mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual di apotek. Setelah satu atau dua hari, Anda juga bisa menempelkan kain hangat untuk membantu sirkulasi darah dan membersihkan darah yang terperangkap setelah terjadi memar.

Berikut Ini yang Bukan Termasuk Cara Penanggulangan Cedera Memar

Memar bisa pulih dengan cepat jika mendapat penanganan yang tepat. Karena itu, perhatikan penanganan untuk cedera tersebut. Berikut ini yang bukan termasuk cara penanggulangan cedera memar:

  • Menempelkan es langsung pada area yang memar. Bila terkena es langsung dan dalam waktu lama, hal itu justru bisa berbahaya bagi kulit. Lindungi kulit dari paparan dingin es dengan kain atau handuk.
  • Membiarkan es lama di atas kulit hingga lebih dari 20 menit. Seperti poin pertama, paparan es dalam jangka waktu lama bisa merusak kulit. Sebaiknya ambil jeda setidaknya selama 30 menit-1 jam setelah menaruh es selama sekitar 10 menit.
  • Mengikat perban pada memar kuat-kuat. Perban yang terlalu kuat justru bisa membuat memar lebih parah.
  • Memijat area yang memar. Pijatan pada kulit yang memar malah dapat memperparah cedera karena bisa jadi pembuluh darah yang pecah makin banyak dan area yang memar makin melebar.

Kapan Harus ke Dokter?

Ketika mengalami cedera memar, coba lihat dulu kadar keparahan dan penyebabnya. Sebagian besar cedera memar dapat ditangani sendiri di rumah. Berkonsultasilah dengan dokter jika:

  • Merasa sangat sakit pada area yang memar
  • Ada pembengkakan berukuran cukup besar
  • Masih merasa sakit setelah tiga hari perawatan, mengalami demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius
  • Keluar darah yang mengucur dari area yang memar
  • Tidak sanggup bergerak
  • Ada dugaan patah tulang
  • Mengalami syok

Baca Juga:  Radang Sendi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Gejala syok antara lain kulit memucat, detak jantung cepat, nyeri dada, kebingungan, keringat bercucuran, dan pusing. Segera datangi instalasi gawat darurat jika terjadi syok setelah mengalami cedera memar.

Ditinjau oleh

dr. Prori Fatwa Noor, Sp.OT

Dokter Spesialis Bedah Orthopedi & Traumatologi.

Primaya Hospital Bekasi Timur

Referensi

Bruises. https://medlineplus.gov/bruises.html. Diakses 19 Februari 2022

Bruise: First aid. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-bruise/basics/art-20056663. Diakses 19 Februari 2022

Bruises. https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/bruises-article. Diakses 19 Februari 2022

A Simple Solution to the Common Problem of Ecchymosis. https://jamanetwork.com/journals/jamadermatology/fullarticle/420893. Diakses 19 Februari 2022

Bruises. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=P02795. Diakses 19 Februari 2022

Cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit disebut cedera

Bagikan ke :
Cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit disebut cedera
Cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit disebut cedera
Cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada kulit disebut cedera