Cara merubah jam tidur yang terbalik

Newborn atau bayi yang baru lahir pada umumnya akan mengalami pola tidur yang belum sesuai atau terbalik. Umumnya, bayi yang baru lahir akan tertidur sepanjang siang hari dan bangun di malam hari. Perbedaan siklus tidur pada bayi newborn sangat berbeda dengan orang dewasa dan itu adalah hal yang wajar.

Menurut Charles Shubin, direktur dokter anak di Mercy Family Care, siklus tidur bayi yang baru lahir ini bisa diubah secara perlahan-lahan. Para ahli pun mengatakan, direntang usia 4-6 bulan, kebanyakan bayi mampu tidur selama 8 sampai 12 jam tanpa jeda. Mungkin ia akan bangun untuk sesekali menyusu. Tetapi ada pula bayi yang siklus tidurnya terbalik sampai menginjak usia batita.

Anda tentu tidak inginkan hal ini menjafi kebiasannya sampai besar. Selain mengganggu waktu tidur, hal ini juga dapat membuat Anda merasa kelelahan.

Cara merubah jam tidur yang terbalik

Untuk itu, lebih baik Anda mulai mengajarkan dan menerapkan kebiasaan tidur yang baik dengan cara sebagai berikut:

  • Bangun pagi. Anda bisa mulai membangunkan anak di pagi hari, meski jam tidurnya sangat malam. Jika Anda membiarkanya tidur dan bangun siang, hal ini tidak akan mengubah siklus tidurnya.
  • Setelah berhasil membangunkannya di pagi hari, segarkan anak dengan memandikannya.
  • Main di siang hari. Anda dapat mengajak si kecil bermain di siang hari sesering mungkin. Meskipun si kecil tertidur, Anda dapat membangunkannya untuk menyusu.
  • Ciptakan suasa yang ramai di siang hari. Pada siang hari, biarkan suasana sehidup mungkin. Anda bisa membuka jendela, lampu rumah selalu terang, dan biarkan bunyi aktivitas Anda terdengar tapi ingat jangan terlalu bising.
  • Jangan main di malam hari. Usahaka untuk tidak mengajaknya bermain saat malam hari. Buatlah suasana kamar yang remang dengan lampu tidur, suasana yang membosankan. Saat mengantikan popok atau menyusui jangan menggunakan lampu yang terang, cukup dengan penerangan seadanya.
  • Bedtime routine. Buatlah kebiasaan atau kegiatan sebelum tidur secara rutin agar si kecil merasa nyaman dan aman.

Mengubah siklus tidur pada bayi yang baru lahir memang tidaklah mudah. Namun Anda dapat mencoba menerapkannya secara rutin agar si kecil pun mulai terbiasa melakukannya. Selamat mencoba! 

(Foto: mommyish)

Skip to content

Beranda / Informasi Kesehatan / Kesehatan Umum / 9 Cara Memperbaiki Pola Tidur agar Kembali Normal

9 Cara Memperbaiki Pola Tidur agar Kembali Normal


Pekerja shift malam dan pengidap gangguan tidur umumnya memiliki waktu tidur yang berbeda dari kebanyakan orang. Kondisi tersebut membuat seseorang mudah mengantuk di siang hari dan terjaga di waktu malam. Bagaimana cara memperbaiki pola tidur seperti ini? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Cara merubah jam tidur yang terbalik

Cara Memperbaiki Pola Tidur yang Berantakan

Mendapatkan tidur malam yang baik mungkin tampak mustahil bagi seseorang yang waktu tidurnya berantakan. Padahal, setiap orang memegang kendali atas kualitas dan kuantitas tidurnya.

Berikut adalah berbagai cara memperbaiki pola tidur yang tidak teratur, di antaranya:

1. Membuat Jadwal Tidur yang Teratur

Waktu tidur malam yang disarankan untuk orang dewasa yang sehat adalah setidaknya tujuh jam. Oleh karena itu, atur waktu bangun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari. Cobalah untuk membatasi perbedaan jadwal tidur di malam hari dan akhir pekan tidak lebih dari satu jam.

Jika Anda tidak tertidur dalam waktu sekitar 20 menit saat sudah di tempat tidur, tinggalkan kamar tidur dan lakukan sesuatu yang menenangkan. Cobalah membaca atau mendengarkan musik yang menenangkan. Kembali ke tempat tidur saat Anda lelah dan ulangi sesuai kebutuhan.

2. Memperhatikan apa yang Anda Makan dan Minum

Hindari tidur saat dalam keadaan lapar atau kekenyangan. Makan dalam jumlah besar sebelum tidur dapat membuat ketidaknyamanan pada perut, hal inilah yang mungkin membuat Anda tetap terjaga.

Selain itu, minuman beralkohol dan minuman yang mengandung kafein sebaiknya juga Anda hindari sesaat sebelum tidur. Efek stimulasi yang disebabkan oleh minuman tersebut membutuhkan waktu berjam-jam untuk hilang dan merusak kualitas tidur.

Meskipun alkohol mungkin membuat Anda mengantuk, minuman ini bisa mengganggu tidur Anda di malam hari.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Insomnia yang Jarang Diketahui

3. Ciptakan Lingkungan yang Tenang

Ruang tidur yang ideal untuk memberikan kenyamanan adalah yang sejuk, redup, dan tenang. Paparan cahaya yang berlebih dapat membuat Anda sulit untuk tidur. Hindari menatap layar elektronik terlalu lama sebelum tidur.

Pertimbangkan untuk menggunakan perangkat-perangkat lain yang mendukung suasana yang nyaman dan tenang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, cobalah lakukan aktivitas yang menenangkan sebelum tidur, seperti mandi atau menggunakan teknik relaksasi untuk meningkatkan kualitas tidur.

4. Membatasi Tidur Siang

Tidur siang yang terlalu lama dapat mengganggu tidur malam. Jika Anda memilih untuk tidur siang, batasi waktu tidur tidak lebih dari 30 menit dan hindari untuk tidur di sore hari.

Namun, jika Anda bekerja malam hari, Anda mungkin perlu tidur siang untuk mengganti waktu tidur yang tersita.

5. Rutin Berolahraga

Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kualitas tidur. Namun, hindari melakukan aktivitas fisik yang berat berdekatan dengan waktu tidur.

Efek stimulasi olahraga meningkatkan kewaspadaan dan hormon adrenalin. Menghabiskan waktu di luar rumah mungkin juga bisa membantu memperbaiki jam tidur yang berantakan.

6. Mengelola Rasa Khawatir

Cara memperbaiki pola tidur yang sering terlewatkan adalah tidak menangani kekhawatiran yang terjadi. Cobalah untuk menyelesaikan kekhawatiran yang Anda rasakan sebelum tidur. Catat apa yang mengganggu pikiran dan selesaikan hal tersebut di keesokan harinya.

Teknik manajemen stres mungkin bisa membantu. Mulailah dengan menetapkan prioritas dan mendelegasikan pekerjaan. Selain itu, meditasi juga dapat membantu meredakan kecemasan.

Baca Juga: 10 Bahaya Insomnia bagi Kesehatan (Jangan Diabaikan)

7. Bersantai dan Menjernihkan Pikiran di Malam Hari

Cara memperbaiki pola tidur agar berjalan normal adalah memiliki rutinitas harian yang konsisten. Agar konsisten melakukan aktivitas tertentu, Anda harus memahami ritme alami tubuh.

Jam biologis atau dikenal juga sebagai ritme sirkadian adalah mekanisme pengaturan waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. Malam hari adalah waktu di mana fungsi organ-organ tubuh mengalami penurunan.

Oleh karena itu, melakukan rutinitas sebelum tidur yang membantu tubuh lebih rileks adalah sesuatu yang penting. Teknik relaksasi sebelum tidur telah terbukti meningkatkan kualitas tidur dan merupakan teknik umum lainnya yang digunakan untuk mengatasi insomnia.

Teknik lain yang dapat Anda lakukan adalah mendengarkan musik, membaca buku, mandi air panas, bermeditasi, atau bernapas dalam-dalam. Cobalah berbagai metode dan temukan yang paling cocok untuk Anda.

8. Mengatasi Penyebab Gangguan Tidur

Kondisi kesehatan yang mendasari mungkin menjadi penyebab masalah tidur yang Anda alami. Salah satu masalah umum adalah sleep apnea, kondisi yang menyebabkan pernapasan tidak konsisten dan terganggu. Orang dengan gangguan ini berhenti bernapas berulang kali saat tidur.

Masalah umum lainnya yang didiagnosis secara medis termasuk sleep movement disorders dan circadian rhythm sleep/wake disorders.

9. Konsumsi Suplemen

Beberapa suplemen yang dijual bebas di apotek dapat membantu relaksasi dan membantu Anda tidur nyenyak. Pilih suplemen yang mengandung ginkgo biloba, glycin, akar valerian, magnesium, L-theanine, dan lavender.

Nah, itulah berbagai cara memperbaiki pola tidur yang penting untuk Anda tahu. Meski bagi beberapa orang jam tidur terbalik adalah sesuatu yang sepele, faktanya kualitas dan kuantitas tidur dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik.

Apabila Anda selalu kesulitan untuk tidur, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain penanganan medis, konsumsi obat herbal untuk insomnia yang dijual bebas di apotek juga dapat membantu, salah satunya adalah Lelap.

Cara merubah jam tidur yang terbalik

Lelap adalah obat tradisional yang terbuat dari ekstrak tanaman herbal untuk membantu meringankan gangguan sulit tidur. Obat ini mengandung akar valerian, biji pala, ginseng, dan akar lidah ayam agar Anda dapat tidur lelap bangun segar!

Obat tidur ini dapat dikonsumsi oleh dewasa dan anak usia 12 tahun keatas. Sebaiknya tidak dapat dikonsumsi oleh wanita hamil dan menyusui.

  1. Anonim. Sleep tips: 6 steps to better sleep. https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/sleep/art-20048379. (Diakses pada 19 Januari 2022).
  2. Mawer, Rudy. 2020. 17 Proven Tips to Sleep Better at Night. https://www.healthline.com/nutrition/17-tips-to-sleep-better. (Diakses pada 19 Januari 2022).


DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi


Bagaimana cara mengatasi jam tidur terbalik?

Pengobatan insomnia dapat dilakukan dengan cara merubah pola hidup, seperti :.
Melakukan aktivitas pada pagi dan siang harinya..
Hindari tidur siang..
Hindari banyak makan dan minum sebelum tidur..
Hindari minuman berkafein..
Olahraga kecil sebelum tidur..
Atur suasana ruangan menjadi tenang dan nyaman..

Apakah aman jika jam tidur terbalik?

Waktu tidur yang terbalik, begadang malam hari dan tidur siang hari, berisiko menimbulkan akibat yang serius. Misalnya saja perilaku seseorang menjadi implusif, hingga kondisi medis serius yakni obesitas atau kelebihan berat badan dan kanker.

Bagaimana cara agar tidur normal kembali?

Tips Menjaga Pola Tidur.
Perhatikan durasi tidur. Mulai dengan memperhatikan durasi pola tidur yang biasanya disesuaikan menurut usia. ... .
Konsistensi jadwal dan kualitas tidur. ... .
3. Hindari makan dan minum sebelum tidur. ... .
4. Jangan tidur siang terlalu lama. ... .
Matikan semua alat elektronik dan lampu. ... .
6. Lakukan relaksasi..

Kenapa jam tidur bisa berubah?

Perubahan pola tidur terjadi karena adanya 'utang' tidur Perubahan pola tidur biasanya diawali dengan adanya perubahan waktu terjaga. Hal ini dapat disebabkan karena faktor umur, kesibukan, aktivitas, kebiasaan berolahraga, stress, dan berbagai kondisi lingkungan.