95 tayangan
11 halaman
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Bagikan dokumen Ini
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
95 tayangan11 halaman
Tata Cara Penanaman Ari Ari
Lompat ke Halaman
Anda di halaman 1dari 11
You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 10 are not shown in this preview.
Puaskan Keingintahuan Anda
Segala yang ingin Anda baca.
Kapan pun. Di mana pun. Perangkat apa pun.
Tanpa Komitmen. Batalkan kapan saja.
Posted by on June 13, 2013
Menyambut buah hati yang masih dalam kandungan adalah hal yang mendebarkan, excited itulah cerminan perasaan menjelang lahirnya buah hati. Sebagai umat Hindu menanam ari-ari sepatutnya dilakukan sesuai dengan ajaran pustaka suci baik dari lontar atau pun sumber lainnya. Artikel dibawah akan menjelaskan bagaimana mendem(baca:mengubur) ari-ari menurut lontar Angastyaprana.
Bagi saudara yang sedang memiliki istri hamil tua, maka calon bapak sudah menyiapkan sarana untuk mendem ari-ari, agar nanti tidak kelabakan, antara lain;
- Buah kelapa yang sudah tua, pilih yang agak besar satu biji.
- Ijuk (dari pohon enau).
- Kain putih secukupnya.
- Minyak wangi.
- Anget-anget (katik cengkeh, jebugarum dsb.).
- Lontar tulis.
- Madu secukupnya.
- Bunga-nguaan yang harum-harum.
- air kumkuman.
- Batu hitam (batu bulitan sebesar buah kelapa).
- Pohon pandan berduri.
Setelah bayi lahir, maka ari-arinya dibawa pulang, sesampainya di rumah lalu si bapak bayi tersebut mencuci ari-ari itu memakai air biasa dan boleh menggunakan sabun sampai bersih.(catatan saat membersihkan ari-ari jangan menyentuh ari-ari itu dengan tangan kiri duluan, pakailah tangan kanan, kemudian tangan kiri kerjakan seperti biasa), usahakan saat itu pula pikiran penuh dengan kasih sayang. Setelah bersih lalu dimandikan lagi dengan air kumkuman yang telah tersedia. Kemudian buah kelapa tua yang sebelumnya sudah dipotong (tidak dibelah), tulis kelapa bagian dalamnya yang atasan dengan hurup Bali Ongkara. Masukan ari-ari yang sedah bersih kedalam kelapa, isi madu, wangi-wangian, minyak wangi, anget-anget, dan lontar bertuliskan huruf bali berisi kalimat nunas panugrahan kepada Ibu pertiwi nitip arai-ari, semoga beliau berkenan mengayomi sijebang bayi. Lalu cakupkan kedua belah kelapa yang di potong tadi lalu dibungkus memakai ijuk, kemudian lanjut dibungkus dengan kain putih. Dan seterusnya di pendem di depan Bale daja (meten), kalau tidak punya meten,boleh mendem di natar di depan kamar tidur, kalau bayinya perempuan di sebelah kira dari meten, kalau laki disebelah kanan dari meten. Kemudian siram memakai air bekas membersihkan itu, lalu kubur, diatasnya isi batu hitam dan tanamkan pandan berduri. Haturkan sepasang canang berisi dupa, waktu menghaturkan canang itu ( kehadapan Ibu Pertiwi ), lagi memohon agar si bayi mendapat perlindungan dari Beliau.
Demikianlah tatacara mendem ari-ari menurut tuntunan lontar Angastyaprana. Selamat melakukan, semoga si Bayi pajang umur dan mejadi anak yang suputra. Bila ada hal-hal yang belum dimengerti bisa dikonsultasikan kepada para sulinggih agar mendapat pengertian yang jelas di dalam melaksanakan.
Semoga anak-anak kita menjadi anak suputra, berguna bagi nusa bangsa dan agama.
Terima kasih:
- Ida Pedanda Gede Made Gunung
Artikel terkait:
- Upacara Ari-ari di Perantauan
Minggu, 01 Agustus 2021 – 12:23 WIB
Ilustrasi mendem ari-ari. (Istimewa)
bali.jpnn.com, DENPASAR - Dalam kepercayaan agama Hindu, ada empat saudara yang mengikuti anak manusia yang baru lahir. Empat saudara itu disebut Catur Sanak.
Catur Sanak itu personifikasi dari Sang Anta Preta, Sang Kala, Sang Bhuta, dan Sang Dengen. Kepercayaan itu pula yang mengantarkan munculnya ritual khusus.
Salah satunya ritual menanam ari-ari sang jabang bayi alias Mendem Ari-ari. Menurut Ida Pedanda Gede Manara Putra Kekeran, ari-ari sangat berguna sebagai sumber kehidupan saat bayi masih dalam kandungan.
Ari-ari merupakan transformator dan mediator zat-zat makanan dari ibu kepada bayi. Ari-ari sekaligus sebagai selimut dalam menjaga stabilitas suhu tubuh bayi terhadap suhu badan si ibu
Sebelum ritual mendem Ari – ari, saat si ibu dalam proses bersalin, disiapkan sebuah periuk tanah yang berisi tutup untuk tempat Ari-ari, setelah bayi lahir.
Ari-ari lalu dibawa pulang, setelah itu diletakkan di dalam baskom atau ember baru sekali pakai. Ari – ari kemudian dicuci dengan air.
Sang ayah harus membersihkannya dengan bersih, menggunakan kedua tangan, sembari mengucap penuh syukur dan kasih sayang.
Setelah bersih lalu dibilas dengan air air bunga. Siapkan sebuah kelapa ukuran besar yang masih lengkap dengan kulitnya, lalu dipotong dan dikeluarkan airnya.
Sebelum ritual mendem Ari – ari, saat si ibu dalam proses bersalin, disiapkan sebuah periuk tanah yang berisi tutup untuk tempat Ari-ariSilakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News