Budaya politik yang berlangsung dalam masyarakat tradisional disebut dengan budaya politik

YOGYAKARTA - Budaya politik merupakan suatu masyarakat   dalam menerapkan sikap-sikap politiknya. Menurut artikel yang pernah diunggah VOI, masyarakat Indonesia mempunyai budaya politik campuran, yaitu campuran antara politik parokial dan partisipan.

Masyarakat Indonesia menganut budaya parokial karena disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari faktor rendahnya tingkat pendidikan, kondisi geografis, hingga faktor ekonomi.

Lalu apa yang dimaksud dengan budaya politik parokial? Berikut pengertian, ciri-ciri, dan contoh.

Pengertian Budaya Politik Parokial

Budaya politik parokial merupakan tipe budaya politik yang memiliki jangkauan partisipan yang terbatas hanya dalam wilayah tertentu yang minim atau sempit, mengutip dari buku Sistem Politik Indonesia (2013) karya Sahya Anggara.

Sifat budaya politik ini lebih cenderung kedaerahan atau regional. Masyarakat di daerah tersebut kurang antusias untuk berpartisipasi dalam kepentingan politik yang lebih luas. Orientasi politik masyarakatnya sangat rendah.

Masyarakat parokial enggan terlibat dalam kepentingan politik di luar daerahnya, misalnya pemilihan presiden, DPR, dll. Mereka hanya mau terlibat dalam urusan politik yang ada di daerahnya, seperti pemilihan kepala desa, pemilihan bupati, ketua komunitas, dan lain-lain.

Dalam jurnal berjudul Budaya Politik dalam Komunikasi Politik Indonesia, Amiruddin Setiawan, menjelaskan bahwa politik parokial umumnya terjadi di Afrika, masyarakat pedalaman di berbagai negara, tak terkecuali pedalaman Indonesia.

Masyarakat Indonesia yang menganut budaya politik ini biasanya mereka tinggal di wilayah terpencil. Wilayah yang dengan akses yang masih terbatas, baik itu transportasi, komunikasi, dan sebagainya. Bisa kita sebut, daerah tersebut seperti di pedalaman Indonesia timur, Papua, Maluku, atau NTT. Kemudian di desa-desa pedalaman Jawa, dan sebagainya.

Ciri-ciri Budaya Politik Parokial

  • Tingkat kesadaran warga terhadapa kewenangan dan aturan pusat pemerintahan negara masih rendah.
  • Masyarakat tidak memiliki ketertarikan pada objek politik yang luas atau di luar daerahnya. Masyarakat hanya antusias pada objek politik yang berada di dalam wilayahnya atau yang punya interaksi langsung dengannya.
  • Warga tidak melakukan peran politik secara khusus. Namun peran tersebut mereka campurkan dengan peran lain dalam keseharian.
  • Wilayah tempat tinggal warga masih menganut sistem sosial tertentu dan bersifat tradisional.
  • Harapan warga pada otoritas hukum atau pemerintahan yang lebih luas sangatlah kecil, bahkan tidak bisa ada.

Contoh Budaya Politik Parokial

Ketika pembagian bantuan sosial dari masyarakat ada seorang warga miskin yang tidak menerima. Warga tersebut kemudian melayangkan komplain kepada petugas bansos. Meskipun itu adalah ia tidak terdata karena berkas-berkas keluarganya tidak lengkap. Ia pun enggan mengurusnya ke kantor pemerintahan.

Ketika pemilihan daerah berlangsung ada seorang warga yang memutuskan golput atau tidak memberikan haknya. Alasannya banyak, ada yang sibuk bekerja, tidak tahu calonnya, hingga malas berangkat ke TPS. Namun ketika ada program bantuan dari Gubernur, orang tersebut mendapatkannya.

Ada seorang warga desa yang miskin sedang dilanda sakit. Ia tidak mau mau membuat kartu sehat yang merupakan program dari pemerintah. Padahal program tersebut dapat meringankan dan membantu perobatannya. Namun orang tersebut malas menerapkan dan mendaftar program tersebut.

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri di VOI .

Tag: nasional nusantara politik pengetahuan kasus hukum

M Yusuf


Perkembangan budaya politik di Indonesia merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat dengan ciri-ciri yang lebih khas. Istilah budaya politik meliputi masalah legitimasi, pengaturan kekuasaan, proses gejolak masyarakat terhadap kekuasaan yang memerintah. Dengan demikian, budaya politik langsung mempengaruhi kehidupan politik dan menentukan keputusan nasional yang menyangkut pola pengalokasian sumber-sumber daya masyrakat. Almond dan verba mendefinisikan budaya politik sebagai suatu siap orientasi yang khas warga Negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga Negara yang ada didalam sistem itu. Dengan kata lain bagaimana distribusi pola-pola orientasi khusus menuju tujuan politik diantara masyarakat bangsa itu. Budaya Politik Indonesia saat ini adalah Campuran dari Parokial, Kaula, dan Partisipan, dari segi budaya Politik Partisipan, Semua ciri-cirinya telah terjadi di Indonesia dan ciri-ciri budaya politik Parokial juga ada yang memenuhi yaitu  seperti berlangsungnya pada masyarakat tradisional dan pada budaya politik kaula ada yang memenuhi seperti warga menyadari sepenuhnya otoritas pemerintah. Kecendrungan Neo-patrimonisalistik dimana salah satu kecendrungan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah adanya kecendrungan munculnya budaya politik yang bersifat neo-patrimonisalistik; artinya meskipun memiliki atribut yang bersifat modern dan rasionalistik seperti birokrasi, perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial. Perkembangan budaya politik di Indonesia tidak terlepas dari peradaban budaya politik yang terjadi di Indonesia.


Menyebut Diri Anak Buddha, Apa Keyakinan Kartini?

Budaya politik yang berlangsung dalam masyarakat tradisional disebut dengan budaya politik

Perbesar

Ilustrasi Politik (Photo created by macrovector on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Macam budaya politik terbentuk karena adanya sistem politik, sebab hal yang diorientasikan dalam budaya politik adalah sistem politik. Artinya setiap berbicara tentang budaya politik, maka tidak akan jauh-jauh dari pembicaraan sistem politik yang mencakup komponen-komponen struktur politik, fungsi-fungsi sistem politik, atau gabungan antara struktur dan fungsi politik.

Pada dasarnya, budaya politik merupakan nilai-nilai pengetahuan, adat istiadat, dan norma-norma yang dianut bersama dan melandasi pandangan hidup warga masyarakat suatu negara. Budaya politik lebih fokus terhadap aspek-aspek non perilaku aktual, seperti pandangan, sikap, nilai, dan kepercayaan. Dengan demikian, budaya politik merupakan dimensi psikologis dari sebuah sistem politik yang mempunyai peranan penting bagi keberlangsungan suatu sistem politik.

Macam budaya politik ini juga berkembang di Indonesia dengan kurun waktu yang relatif panjang. sikap-sikap politik tersbutlah kemudian yang dipelajari oleh anggota masyarakat membentuk suatu budaya tertentu, tujuannya sendiri untuk tetciptanya sistem politik yang ideal.

Untuk lebih detailnya, berikut ini penjelasan mengenai pengertian budaya politik, macam budaya politik, hingga karakteristiknya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum’at (30/7/2021).

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Budaya politik yang berlangsung dalam masyarakat tradisional disebut dengan budaya politik

Perbesar

ilustrasi politik (sumber: freepik)

Budaya politik merupakan persepsi dan tindakan warga masyarakat suatu negara terhadap pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat yang bersangkutan maupun pemerintahnya. Supaya lebih memahami apa arti budaya politik, berikut ini ada beberapa pendapat para ahli dan tokoh mengenai pengertian budaya politik, yaitu:

Alan R. Ball

Menurut Alan R. Ball, pengertian budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.

Austin Ranney

Menurut Austin Ranney, pengertian budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola oreintasi-orientasi terhadap objek-objek politik.

Robert Dahl

Menurut Albert Widjaja, pengertian budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang terdiri dari ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul dan mitos yang dikenal dan diakui sebagain besar masyarakat. Budaya ini tersebut memberi rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.

Moctar Massoed

Menurut Moctar Massoed, pengertian budaya politik adalah sikap dan orientasi masyarakat di suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.

Miriam Budiardjo

Menurut Mirriam Budiardji, pengertian budaya politik adalah keseluruhan dari pandangan-pandangan politik, seperti norma-norma, pola-pola orientasi terhadap politik dan pandangan hidup pada umumnya.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Budaya politik dapat dikenali dengan memperhatikan karakteristiknya. Secara umum, ciri-ciri budaya politik adalah sebagai berikut:

1. Terdapat unsur pengaturan kekuasaan di pemerintahan, baik itu di pusat maupun di daerah-daerah.

2. Terdapat proses pembuatan kebijakan oleh pemerintah.

3. Pola perilaku para pejabat dan aparat pemerintah suatu negara.

4. Terdapat beberapa partai politik dan segala aktivitasnya di masyarakat.

5. Tidak jarang ada gejolak di masyarakat dalam menyikapi kekuasaan pemerintah.

6. Terdapat political culture terkait masalah legitimasi.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Budaya politik yang berlangsung dalam masyarakat tradisional disebut dengan budaya politik

Perbesar

ilustrasi Politik.

Masyarakat Indonesia sudah mengalami banyak hal dalam bidang politik. Berikut ini ada tiga macam budaya politik yang ada di Indonesia, diantaranya:

1. Budaya Politik Parokial

Pengertian budaya politik Parokial adalah suatu budaya dimana tingkat partisipasi politik masyarakatnya masih sangat rendah. Macam budaya politik yang satu ini sering ditemukan di masyarakat tradisional yang sifatnya sederhana. Politik Parokial terjadi karena masyarakat yang tidak mengetahui atau tidak menyadari tentang adanya pemerintahan dan sistem politik.

Ciri-ciri politik Parokial adalah sebagai berikut:

a.  Ruang lingkupnya kecil dan sempit.

b.  Masyarakatnya apatis.

c.  Pengetahuan masyarakat tentang politik masih sangat rendah.

d.  Masyarakat cenderung tidak perduli dan menarik diri dari wilayah politik.

e.  Masyarakatnya sangat jarang berhadapan dengan sistem politik.

f.   Rendahnya kesadaran masyarakat tentang adanya pusat kewenangan dan kekuasaan di suatu negara.

2.  Budaya Politik Kaula atau Subjek

Budaya politik Kaula atau Subjek adalah suatu budaya dimana masyarakatnya cenderung lebih maju di bidang ekonomi maupun sosial. Meskipun masyarakatnya masih relatif pasif, namun pada macam budaya politik ini masyarakatnya sudah mengerti tentang adanya sistem politik serta patuh terhadap undang-undang dan para aparat pemerintahan.

Ciri-ciri plitik Kaula atau Subjek adalah:

a.  Adanya kesadaran penuh masyarakatnya terhadap otoritas pemerintahan.

b.  Masyarakatnya masih bersikap pasif terhadap politik.

c.  Beberapa warga memberikan masukan dan permintaan terhadap pemerintah, namun telah mau menerima aturan dari pemerintah.

d.  Masyarakatnya mau menerima keputusan yang tidak dapat dikoreksi ataupun ditentang.

e.  Masyarakatnya telah sadar dan memperhatikan sistem politik umum dan khusus pada objek output, sedangkan kesadaran pada input dan sebagai aktor politik masih cukup rendah.

3.  Budaya Politik Partisipan

Budaya Politik Partisipan adalah suatu budaya di mana masyarakatnya telah memiliki kesadaran yang tinggi tentang suatu sistem politik, struktur proses politik, dan administratif. Macam budaya politik ini merupakan yang paling ideal bagi tumbuh suburnya demokrasi. Hal ini dikarenakan adanya harmoniasai hubungan warga negara dengan pemerintah. harmonisasi hubungan tersebut terlihat dari partisipasi aktif warga negara dalam proses politik.

Ciri-ciri politik Partisipan adalah:

a.  Adanya kesadaran masyarakatnya tentang hak dan tanggungjawab terhadap kehidupan berpolitik.

b.  Masyarakatnya tidak langsung menerima keadaan, namun memberikan penilaian secara sadar terhadap objek-objek politik.

c.  Kehidupan politik di tengah-tengah masyarakat berperan sebagai sarana transaksi.

d.  Masyarakatnya telah memiliki kesadaran tinggi sebagai warga negara yang aktif dan berperan dalam politik.

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Budaya politik yang berlangsung dalam masyarakat tradisional disebut dengan budaya politik

Perbesar

Ilustrasi Bendera Merah Putih Credit: unsplash.com/Nick

Masyarakat Indonesia umumnya melakukan budaya ini dalam kehidupan bernegara, dan kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Di Indonesia sendiri budaya politik sudah mengalami pembauran antara Parokial, Kaula, dan Partisipan. Percampuran berbagai budaya tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya:

a. Keberagaman yang ada di masyarakat Indonesia.

b. Adanya pengaruh dari budaya luar, peninggalan zaman penjajahan, feodalisme, paternalistik, dan lain-lain.

c. Adanya sifat ikatan primordial dimana terdapat sentimen kedaerahan, kesukuan, dan keagamaan.

d. Adanya dilmea interaksi antara modernisasi dengan kebiasaan atau tradisi dalam masyarakat.

e. Budaya Indonesia yang masih mengedapankan paternalisme, dan sifat patrimonial (warisan ayah).

Berikut ini adalah beberapa contoh budaya politik di masyarakat Indonesia:

a. Ikut serta dalam PEMILU bagi yang telah memenuhi syarat.

b. Mengikuti kegiatan unjuk rasa secara damai dan tertib.

c. Ikut serta dalam forum masyarakat untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi.

Lanjutkan Membaca ↓

Budaya politik yang berlangsung dalam masyarakat tradisional disebut dengan budaya politik