Lihat Foto Show
KOMPAS.com - Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai perbedaan. Namun, bangsa ini tetap bersatu karena selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan bangsa mengandung makna bahwa meskipun terdiri atas bermacam-macam suku, agama, budaya, bahasa daerah, dan adat istiadat, namun merupakan satu kesatuan yang utuh, yang tidak terpecah-pecah yaitu sebagai Bangsa Indonesia. Persatuan dan kesatuan bangsa dimulai dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Hingga diterapkan di masyarakat dan secara luas bagi lingkungan bangsa dan negara. Baca juga: Siswa Asal Kota Ini Terbanyak Diterima di SNMPTN 2020 Melansir laman emodul.kemdikbud.go.id, berikut penerapan dan contoh perilaku persatuan dan kesatuan. Informasi bagi siswa sekolah yang sedang ikut pembelajaran jarak jauh (PJJ). 1. Persatuan dan Kesatuan dalam Keluarga Manusia diciptakan sesuai kodratnya sebagai mahluk individu dan sekaligus mahluk sosial. Sebagai makhluk individu manusia memiliki ciri khas, watak, dan kepribadian Kita tentu akan merasa nyaman tinggal di rumah yang anggota keluarganya rukun. Menjalani kehidupan dengan tenang, damai, dan nyaman merupakan manfaat persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga yaitu rumah. Ada banyak sikap maupun tindakan yang dapat kita lakukan dalam menerapkan persatuan dan kesatuan di lingkungan keluarga atau rumah contohnya:
2. Persatuan dan Kesatuan di Sekolah Penerapan nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bersama di lingkungan sekolah juga berdampak positif seperti contoh berikut ini. Toleransi merupakan sikap yang penting untuk diajarkan dalam menghadapi bentuk keragaman dalam kehidupan. Selain di rumah, Moms juga harus mulai mengenalkan contoh tolerasi di sekolah pada Si Kecil. Contoh toleransi di sekolah dapat Moms kenalkan melalui berbagai media termasuk melalui artikel. Karena kebiasaan ini akan mempengaruhi cara anak bergaul dengan teman-temannya lho Moms. Mengutip jurnal Frontiers of Psychology, pendidikan toleransi dimulai sejak usia dini di sekolah dasar untuk kehidupan multikultural. Aplikasi pendidikan berbasis video memberikan agar anak berpartisipasi aktif dan belajar. Nah, berikut contoh toleransi di sekolah yang bisa Moms kenalkan pada Si Kecil sejak dini. Baca juga: Mengenal Sekolah Inklusi dan Rekomendasi Tempatnya di Jabodetabek Contoh Toleransi di SekolahFoto: Orami Photo Stock Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) toleransi adalah bentuk lain dari kata toleran yang artinya bersikap menghargai pendirian, pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Sikap ini wajib dimiliki oleh semua Moms, apalagi yang menetap di Indonesia. Seperti yang diketahui, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman suku dan juga agama. Jadi, penting untuk Moms mengajarkan Si Kecil untuk memiliki sikap toleransi saat bertemu dengan orang lain dari suku dan agama yang berbeda. Biasanya, anak-anak juga akan diajarkan contoh perilaku di sekolah sebagai bagian dari kurikulum yang ada. Lalu, apa saja sih contoh toleransi di sekolah? Simak selengkapnya yuk Moms. 1. Menaati Peraturan dan Tata Tertib di SekolahMenaati peraturan dan tata tertib merupakan salah satu contoh toleransi di Sekolah. Saat Si Kecil selalu taat terhadap peraturan di sekolah, tandanya mereka sudah mengharagai apa yang sudah ditetapkan dalam suatu lingkungan. Contoh menaati peraturan di sekolah adalah melakukan kegiatan piket sesuai jadwalnya dan itu bekerjama dalam membersihkan kelas atau lingkungan di sekolah. 2. Menghindari Kesenjangan SosialTidak mengenakan perhiasan, aksesori, atau mengenakan barang-barang mahal juga merupaka contoh toleransi di sekolah. Jika Moms tidak membiasakan Si Kecil menggunakan barang-barang yang mencolok, tandanya Moms sudah mengajarimya untuk menghindari kesenjangan sosial antar siswa di sekolah. Selain itu, tidak bersikap sombong pada teman hanya karena memiliki barang mahal, bukanlah contoh sikap toleransi di sekolah lho. 3. Saling MembantuContoh toleransi di sekolah lain adalah tidak membeda-bedakan teman. Karena memilih-milih teman adalah tindakan yang tidak mencerminkan kesatuan serta toleransi. Sebaliknya, ajarkan anak-anak untuk saling membantu dengan teman-temannya di sekolah. Membuat kelompok belajar untuk membantu teman-teman yang kesulitan dalam pelajaran juga bisa menjadi contoh sikap toleransi. Baca juga: 10+ Kue Tradisional Jepang yang Enak Jadi Pendamping Minum Teh 4. Tidak Merundung TemanMengejek dan berlaku kasar, apalagi sampai merundung bukanlah contoh sikap toleransi di sekolah. Ingat ya Moms, merundung tidak hanya melalui fisik, tetapi juga verbal. Kemudian memberi stereotip pada teman bukanlah contoh toleransi di sekolah dan tidak boleh diikuti ya. 5. Menghargai Agama dan SukuToleransi beragama merupakan hal yang penting di sekolah. Contoh toleransi beragama di sekolah adalah menghormati teman yang berbeda agama. Jangan pernah mengejek, apalagi mengganggu teman yang sedang beribadah ya. Karena ini meruapakan contoh tidak terpuji dalam suatu lingkungan. Social Issue and Policy Review menjelaskan toleransi dalam beragama dan keberagaman dapat memberikan efek psikologis pada masyarakat. ADVERTISEMENT Mengucapkan selamat hari raya pada teman yang berbeda keyakinan saat sedang merayakan hari rayanya merupakan contoh toleransi beragama yang baik. Selain agama, toleransi terhadap suku dari teman-teman di sekolah juga penting. Pastikan anak-anak tidak terbiasa diri untuk memandang rendah suku atau ras tertentu ya Moms. Karena ini bukanlah sikap yang terpuji. Baca juga: 5+ Hadits Senyum dan Hikmahnya, Masya Allah! 6. Saling MenghormatiSaling menghormati, baik terhadap guru atau sesama siswa di sekolah adalah contoh sikap toleransi. Hal ini bisa ditunjukan dengan saling menyapa atau memberi hormat saat bertemu guru ketika bertemu dimanapun. 7. Supportif dan Mengutamakan Kepentingan BersamaBersikap suportif pada teman saat ada pertandingan class meeting merupakan contoh toleransi di sekolah. Tak hanya itu, saat di sekolah Si Kecil juga tidak boleh egois dan selalu utamakan kepentingan bersama. Baca juga: 7 Manfaat Daun Melinjo dan Resep Lezat untuk Keluarga 8. Saling Meminta MaafJika ada teman yang bertengkar satu sama lain, coba melerai terlebih dahulu. Kemudian, ajak mereka untuk bicara penyebabnya setelah itu ajak mereka saling meminta maaf dan menyelesaikan masalah. Baca juga: Ingin Bibir Terlihat Cantik? Ini 7 Rekomendasi Lip Serum yang Bisa Dicoba! Nah, demikian artikel mengenai contoh toleransi di sekolah yang perlu Moms ajarkan kepada Si Kecil. Semoga artikelnya bermanfaat ya. Sumber
Keberagaman adalah hal mutlak di Indonesia. Seperti yang Anda tahu, terdapat banyak suku, ras, agama, etnik dan keberagaman lain yang justru membuat Indonesia makin “kaya”. Oleh karenanya, Regina Pacis percaya bahwa keberagaman ini adalah suatu hal baik. Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah justru akan semakin mendukung proses belajar dan mengajar, seperti dalam hal menumbuhkan rasa saling menghormati, memahami perbedaan, meningkatkan toleransi, dan lainnya. Siswa akan memahami beragam perbedaanAdanya perbedaan yang datang dari berbagai suku, budaya, agama, ras, dan etnik tentunya akan memberikan pembelajaran pada siswa bahwa Indonesia kaya akan keberagaman. Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah ini akan menjadi contoh nyata kepada siswa bahwa meskipun ada banyak suku dan ras, kita semua tetap bisa rukun dan bersatu. Misalnya, kebanyakan siswa yang tinggal di Kota Jakarta cenderung lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia maupun Betawi. Lalu, ketika berada di sekolah, ia bertemu dengan teman yang berasal dari suku Jawa dan Sunda. Maka, secara otomatis di antara anak-anak ini terdapat beragam perbedaan kebiasaan maupun bahasa. Dengan memahami adanya perbedaan ini, maka akan muncul penerimaan bahwa setiap individu memiliki karakteristik masing-masing. Memupuk rasa saling menghormatiManfaat keberagaman di lingkungan sekolah secara lebih lanjut akan memupuk rasa saling menghormati. Siswa telah mengerti bahwa adanya keunikan dalam hal agama, suku, ras, etnik dan lain sebagainya menghasilkan banyak perbedaan. Namun, bukan berarti perbedaan tersebut buruk. Sebaliknya, perbedaan itulah yang menguatkan dan menyatukan Indonesia. Oleh karena itu, siswa akan mengerti bahwa keberagaman harus dihormati, serta tidak mengejek maupun memaksa. Memunculkan toleransiLingkungan sekolah yang majemuk, terdiri dari berbagai macam budaya, etnik, hingga agama, akan menuntut siswa untuk dapat saling menghormati. Setelah siswa bisa menghormati, maka berikutnya ia akan dapat memupuk rasa toleransi dalam dirinya. Ketika ia sudah memiliki rasa toleransi, maka ia dapat menerima dan menghargai berbagai keragaman tersebut. Inilah manfaat keberagaman di lingkungan sekolah, di mana siswa dapat belajar hal baru, termasuk saling menerima kebiasaan dan pilihan orang lain. Bisa belajar mengenai budaya lainSisi positif adanya keanekaan di lingkungan sekolah bisa pula menjadi pembelajaran siswa tentang budaya, adat, dan etnik dari kelompok lain. Ini merupakan pengetahuan yang berharga dan tidak semua anak bisa mengalami tinggal di lingkungan yang beragam. Dengan adanya keberagaman adat istiadat, bahasa, dan kebudayaan di dalam lingkungan sekolah, siswa secara nyata dikenalkan langsung dengan budaya lain. Ujungnya, wawasan budayanya akan semakin bertambah. Belajar bersosialisasiLingkup sekolah merupakan lingkungan di mana siswa dapat berlatih untuk bersosialisasi dengan lebih banyak orang selain anggota keluarga di rumah. Ia akan berinteraksi dengan teman satu kelas, kakak kelas, adik tingkat, guru, penjaga kantin, satpam, dan warga sekolah lain. Bila keberagaman budaya tercipta di lingkungan sekolah, maka kemampuan bersosialisasi siswa akan makin terasah. Misalnya, ia bertemu dengan teman yang berasal dari luar Jakarta dan kebetulan memiliki suku berbeda. Maka, ia secara tidak langsung akan menyesuaikan sikap dan serta caranya berkomunikasi agar bisa berinteraksi dan bersosialisasi dengan temannya ini. Ke depannya, ia akan terlatih untuk menjalin pertemanan dengan banyak siswa dari latar belakang beragam. Kemajemukan di lingkungan sekolah memang terbukti bisa menjadi pembelajaran sekaligus latihan bagi siswa agar dapat memahami serta menghormati latar belakang setiap orang. Siswa akan jadi orang yang terbuka, serta mampu berteman dengan siswa lain meski bukan berasal dari suku maupun ras yang sama. Manfaat keberagaman di lingkungan sekolah akan membangun karakter anak sebagai orang yang menghargai pilihan orang lain serta selalu membawa kedamaian pada lingkungan sekitar. |