Berikut ini yang tidak termasuk sikap tasamuh adalah

tirto.id - Tasamuh merupakan suatu istilah yang berkaitan dengan akhlak terpuji.

agama Islam mengajarkan banyak sikap maupun perbuatan terpuji yang sebaiknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah tasamuh.

Pengertian Tasamuh

Berikut ini yang tidak termasuk sikap tasamuh adalah

Kata tasamuh berasal dari bahasa Arab yang berarti murah hati atau lapang hati. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tasamuh artinya kelapangan dada, keluasan pikiran, dan toleransi.

Secara istilah, dalam buku Akidah Akhlak kelas XII yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) Tahun 2019, halaman: 32, tasamuḥ adalah sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh agama Islam.

Maksud dari tasamuh adalah bersikap menerima dan damai terhadap keadaan yang dihadapi, misalnya toleransi dalam agama ialah sikap saling menghormati hak dan kewajiban antaragama.

Tasamuḥ dalam agama bukanlah mencampuradukkan keimanan dan ritual dalam agama, melainkan menghargai eksistensi agama yang dianut orang lain.

Dalil tentang Tasamuh

Islam, adalah agama yang sangat menghargai perbedaan, dalam batasan tertentu. Nabi Muhammad SAW telah memberikan contoh dalam hal tasamuh ini, yakni di saat ingin memajukan Madinah, yang di dalamnya banyak suku dan agama.

Dalam Al-Qur'an penjelasan Tasamuh salah satunya dijelaskan pada surah Al-Kafirun ayat 1-6 yang artinya:

"Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah; Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah; Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah; Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku sembah; Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

Dalam ayat tersebut dapat dipahami bahwa Islam sangat toleran terhadap adanya perbedaan agama. Pada akhir ayat ditegaskan, bagimu agamamu, dan bagiku agamaku.

Islam sangat menghargai jalan berfikir seseorang, tentang hal ini Allah SWT berfirman:

فَاِنۡ حَآجُّوۡكَ فَقُلۡ اَسۡلَمۡتُ وَجۡهِىَ لِلّٰهِ وَمَنِ اتَّبَعَنِ‌ؕ وَقُل لِّلَّذِيۡنَ اُوۡتُوا الۡكِتٰبَ وَالۡاُمِّيّٖنَ ءَاَسۡلَمۡتُمۡ‌ؕ فَاِنۡ اَسۡلَمُوۡا فَقَدِ اهۡتَدَوْا ‌ۚ وَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَاِنَّمَا عَلَيۡكَ الۡبَلٰغُ ‌ ؕ وَاللّٰهُ بَصِيۡرٌۢ بِالۡعِبَادِ

Fa in haaajjuuka faqul aslamtu wajhiya lillaahi wa manit taba'an; wa qul lillaziina uutul Kitaaba wal ummiyyiina 'a-aslamtum; fa in aslamuu faqadih tadaw wa in tawallaw fa innamaa 'alaikal balaagh; wallaahu basiirum bil 'ibaad

ِArtinya: “Kemudian jika mereka membantah engkau (Muhammad) katakanlah, "Aku berserah diri kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku." Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Kitab dan kepada orang-orang buta huruf, "Sudahkah kamu masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, berarti mereka telah mendapat petunjuk, tetapi jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya." (QS. Ali Imran: 20)

Tidak ada paksaan pula dalam memilih agama, sebagaimana diterakan pada surah Al-Baqarah ayat 256:

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya Telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.”( QS. Al Baqarah [2]:256)

Karakteristik Tasamuh

Tasamuḥ menurut Syekh Salim bin Hilali memiliki karakteristik, yaitu sebagai berikut:

  • Kerelaan hati karena kemuliaan dan kedermawanan.
  • Kelapangan dada karena kebersihan dan ketaqwaan.
  • Kelemah-lembutan karena kemudahan.
  • Muka yang ceria karena kegembiraan.
  • Rendah diri di hadapan kaum muslimin bukan karena kehinaan.
  • Mudah dalam berhubungan sosial (mu'amalah) tanpa penipuan.
  • Menggampangkan dalam berdakwah ke jalan Allah tanpa basa-basi.
  • Terikat dan tunduk kepada agama Allah SWT tanpa rasa keberatan.
Tasamuh adalah modal utama dalam menghadapi keragaman dan perbedaan (yanawwu'iyyah). Tasamuh bisa bermakna penerimaan kebebasan beragama dan perlindungan undang-undang bagi hak asasi manusia dan warga negara.

Tasamuh adalah sesuatu yang mustahil untuk dipikirkan dari segi kejiwaan dan intelektual dalam hegemoni sistem-sistem teologi yang saling bersikap ekslusif.

Namun, jika pengertian ini diimplementasikan dalam kehidupan beragama, maka dapat berarti mengakui, menghormati daan membiarkan agama atau kepercayaan orang lain.

Contoh Perilaku Tasamuh

Berikut ini contoh perilaku tasamuh dalam kehidupan sehari-hari seperti dikutip dari buku Akidah Akhlak kelas VIII terbitan Kemenag Tahun 2020:

  1. Menghentikan sementara acara atau rapat karena tiba waktu shalat.
  2. Tidak menyalakan klakson motor atau mobil ketika melewati tempat ibadah.
  3. Ikut menjaga keamanan dan ketertiban pada waktu umat agama lain merayakan hari rayanya.
  4. Memberi waktu untuk libur bagi karyawan yang sedang berhari raya.
  5. Menghormati pendapat orang lain terhadap penafsiran dan pemahaman suatu masalah.
  6. Tidak makan di sembarang tempat pada waktu siang hari bulan puasa.

Hikmah Perilaku Tasamuh:

  • Dapat memberikan kesejukan jiwa kepada diri sendiri dan orang lain.
  • Menimbulkan sikap dan perangai yang mulia.
  • Mendapatkan teman yang semakin banyak.
  • Timbul rasa tenang pada diri sendiri dan orang lain.
  • Memudahkan penyelesaian persoalan yang nampak sulit bagi orang lain.
  • Mudah mendapatkan relasi.
  • Jika mendapat kesulitan, akan banyak orang yang menolong.
  • Jika melakukan kesalahan, banyak orang yang mau memahami.
Upaya Membiasakan Diri Bersikap Tasamuh

Untuk mempunyai akhlakul karimah dalam bentuk tasamuh, maka perlu melakukan hal-hal seperti di bawah ini:

1. Memahami jalan pikiran orang lain atas perbuatan yang dilakukan. Dengan demikian kita dapat lebih mengetahui hakikat dari perbuatan tersebut. Dengan kata lain, tidak hanya menilai fakta, namun perlu memahami proses.

2. Menghargai dan menghormati hak-hak orang lain. Sebagaimana kita juga merasa senang jika keadaan kita dihargai dan dihormati oleh orang lain.

3. Mencoba mengetahui lebih mendalam atas perbuatan orang lain terhadap kita. Sehingga mengetahui sejauh manakah hubungan perbuatan dengan motivasi, keyakinan dan kepentingannya.

4. Berusaha lebih teliti melihat perbuatan sendiri. Kemungkinan, orang lain lebih benar daripada apa yang kita lakukan.

5. Senantiasa mengevaluasi diri. Sehingga tahu akan kekurangan diri sendiri untuk diperbaiki dan mau menghargai orang lain.

Baca juga:

  • Memahami Arti Ta'awun Menurut Agama Islam, Dalil dan Contohnya
  • Arti Tabayyun dan Tawakal Menurut Agama Islam Serta Maknanya
  • Mengenal Akhlak Tercela Ananiah, Sikap yang Asalnya dari Iblis

Baca juga artikel terkait PENGERTIAN TASAMUH atau tulisan menarik lainnya Dhita Koesno
(tirto.id - tha/isw)


Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Tasamuh Adalah – Pada dasarnya, sikap tasamuh ini sama kok dengan sikap toleransi yang merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dilakukan oleh semua orang. Yap, sebagai manusia sosial pasti kita semua tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, bahkan hingga meninggal dunia sekalipun. Apalagi lingkungan sosial kita ini termasuk dalam masyarakat multikultural yang mana memiliki keberagaman warna, mulai dari agama, ras, suku, hingga pola pikir.

Nah, ketika menjalani kehidupan sosial tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa pasti akan terdapat konflik antar kelompok masyarakat, baik itu konflik besar maupun kecil yang berkaitan dengan ras atau agama. Sebenarnya, konflik-konflik tersebut dapat saja dihindari jika antar individunya menyadari bahwa sikap saling menghormati dan menghargai sangat diperlukan. Lagipula, setiap warga negara Indonesia ini telah diwajibkan untuk saling menjaga hak dan kewajibannya, yang bahkan sebisa mungkin tidak perlu menimbulkan perpecahan. Dalam agama Islam, hal tersebut disebut dengan tasamuh. Lalu sebenarnya, apa sih tasamuh itu? Apa saja aspek-aspek yang dapat ditemukan dalam akhlak tasamuh ini? Apakah semua umat muslim di seluruh dunia wajib melaksanakan tasamuh? Nah, supaya Grameds memahami akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini!

Pengertian Tasamuh

Istilah “tasamuh” ini dapat juga diartikan sebagai “toleransi”, yang dalam Bahasa Indonesia memiliki definisi berupa ‘bersikap menghargai, membiarkan, memperbolehkan adanya pendapat, pandangan, kepercayaan, dan kebiasaan (milik orang lain) yang berbeda dengan dirinya sendiri’. Apabila melihat dalam Al-Quran, memang kata “toleransi” tidak dapat ditemukan, tetapi jika kata “al-samhah” dapat ditemukan dalam sebuah hadist.

Dalam pengertian secara umum, tasamuh ini dapat diartikan sebagai sikap atau akhlak terpuji pada pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang telah digariskan oleh ajaran Islam”. Ada beberapa orang yang mengartikan tasamuh atau toleransi ini sebagai sikap menerima dan damai terhadap keadaan yang dihadapinya, salah satunya adalah toleransi agama. Nah dari sini, tasamuh juga dapat dimaknai sebagai “toleransi beragama”.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tasamuh atau toleransi yang sebenarnya bukanlah dengan mencampur-adukkan keimanan dan ritual agama Islam dengan agama non Islam, melainkan menghargai akan eksistensi agama dan ritual dari agama orang lain. Yap, tasamuh atau toleransi ini juga dapat condong pada konteks sosial, budaya, dan agama, dengan tidak melakukan aksi diskriminasi terhadap umat minoritas dalam kehidupan bermasyarakat.

Adanya akhlak tasamuh ini dapat memberikan kemudahan hati terutama ketika menjalani hidup yang berdampingan dengan individu lain, dengan mengenyampingkan perbedaan yang ada ketika menjalin hubungan timbal balik demi mencapai kedamaian, keadilan, dan kebajikan. Tidak hanya itu saja, keberadaan akhlak tasamuh ini justru dapat memberikan kesempatan dan tempat bagi setiap orang tanpa memandang status apapun dari mereka. Perbedaan agama, ras, suku, etnis, bukanlah halangan untuk hidup bersama dalam masyarakat multikultural ini. Dengan kata lain, dalam menjalankan akhlak tasamuh ini harus memiliki hati yang besar untuk menerima kebaikan dan kebenaran dari orang lain.

Konsep akhlak tasamuh dalam agama Islam ini dapat dijalani secara praktis dan tidak berbelit-belit kok. Islam tidak pernah mengajarkan umat-Nya untuk mencela Tuhan dari agama lain, sebab memang pada dasarnya manusia di muka bumi ini memiliki keberagaman dari segi agama, warna kulit, suku, adat istiadat, dan lain-lain. Namun meskipun begitu, kita tentu saja tidak diperbolehkan secara bebas mengikuti ibadah agama lain tanpa aturan atau bahkan mencampurinya.

Di dunia Barat, keberadaan “toleransi” malah menunjukkan adanya sebuah otoritas berkuasa, yang mana enggan bersikap sabar atau membiarkan orang lain untuk memiliki perbedaan. Namun dalam agama Islam, “tasamuh” justru dapat menjembatani kata toleransi itu yang mana menunjukkan adanya kemurahan hati dan kemudahan dari kedua belah pihak atas dasar saling pengertian.

Nah, untuk mengembangkan sikap tasamuh secara umum, dapat dilakukan dengan mengelola kemampuan diri kita dalam menyikapi adanya perbedaan yang mungkin terjadi dalam lingkungan keluarga, teman sekolah, atau rekan kerja sesama muslim. Perbedaan itu tidak hanya sekadar pada agama, ras, dan etnis saja, tetapi juga pada pola pikir dan pendapat. Sikap toleransi atau adanya akhlak tasamuh ini dapat juga dimulai dengan cara membangun kebersamaan dan keharmonisan sehingga menyadari adanya perbedaan antara diri kita dengan orang lain.

Berkaitan dengan tasamuh antar umat beragama, hendaknya dimaknai sebagai suatu sikap untuk dapat hidup bersama individu penganut agama lain, disertai memberikan kebebasan kepada mereka untuk menjalankan prinsip-prinsip keagamaan atau beribadah masing-masing, tanpa adanya paksaan atau tekanan, baik untuk melaksanakan ibadah maupun tidak. Lagipula, Allah SWT juga pernah memberikan ajaran bagi umat-Nya bahwa kita harus menjadikan semua orang sebagai kawan, yakni dalam Al-Quran Surah Al-Mumtahanah ayat 8-9.

Artinya:

Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Di negara kita yang memiliki beragam pemeluk agama, sikap toleransi beragama tentu saja wajib untuk diajarkan dan dilakukan. Apalagi dalam Pancasila yang mana sebagai dasar negara kita ini, pada sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, jelas mengindikasikan bahwa negara ini adalah negara Ketuhanan. Maksudnya adalah negara Indonesia benar-benar menghendaki setiap warga negaranya untuk menganut satu agama atau kepercayaan. Berhubung di Indonesia ini ada 6 agama yang diakui yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu, maka setiap warga Indonesia “diwajibkan” untuk menganut salah satu dari keenam agama tersebut.

Tidak hanya itu saja, pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 29 Ayat 2 berbunyi “Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya”. Dalam perundang-undangan tersebut jelas bahwa negara telah mengatur bahwa setiap warganya untuk memeluk agama dan menjamin perlindungan ketika melaksanakan prosesi peribadatan.

Aspek-Aspek Dalam Tasamuh

Dalam menerapkan akhlak tasamuh ini memiliki beberapa aspek, yakni sebagai berikut:

1. Mengasihi dan Menyayangi Orang Lain

Dari adanya kasih sayang atau rasa untuk saling mengasihi sekaligus menyayangi terhadap orang lain, tentu saja akan menjadikan seseorang bersikap empati. Dari sikap empati tersebut, nantinya seseorang tersebut mampu merespon segala peristiwa dan tindakan yang dilakukan oleh orang lain yang ada di sekitarnya. Mulai dari saling tolong menolong hingga menerima adanya kelebihan maupun kekurangan yang dimiliki oleh orang lain,

2. Menjaga Kedamaian

Menjaga kedamaian terutama ketika tengah menjalin hubungan dengan orang lain yang memiliki perbedaan agama tentu saja menjadi aspek dalam tasamuh ini. Dalam upaya menjaga kedamaian tersebut, kita tidak boleh memaksakan kehendak untuk bersatu dalam aqidah, sebab pada dasarnya agama dan ibadahnya sudah berbeda.

Cara lain untuk menjaga kedamaian ini adalah dengan menciptakan keamanan dan kenyamanan di lingkungan bersama, saling memaafkan, tidak ada dendam dan prasangka jelek, tidak memaksakan kehendak, tidak menyakiti baik dalam lisan maupun perbuatan, hingga adanya rasa saling empati terutama ketika tengah menyelesaikan masalah.

Maksudnya adalah dengan berbuat baik melalui perilaku yang layak terhadap sesama manusia meskipun mereka memiliki perbedaan agama dengan kita. Perilaku yang layak tersebut dapat berupa adanya interaksi secara baik, saling memaafkan, dan saling memuliakan antar sesama.

4. Berlaku Adil

Kita tentu saja harus memperlakukan orang lain secara baik dan adil. Adil disini maksudnya adalah menyeimbangkan dan menyesuaikan hak yang diterima oleh seluruh orang secara proporsional. Dengan kata lain, kita tidak boleh membeda-bedakan dan berlaku diskriminasi terhadap orang lain, terutama kepada umat minoritas.

Faktor yang Mempengaruhi Tasamuh Dalam Diri Seorang Muslim

Sebenarnya, penerapan akhlak tasamuh dalam diri seorang muslim itu dapat didukung oleh beberapa faktor, yakni sebagai berikut:

1. Kepribadian

Apakah Grameds menyadari bahwa kepribadian yang dimiliki oleh seseorang itu dapat mempengaruhi adanya akhlak tasamuh ini? Yap, individu yang memiliki kepribadian dengan sifat optimis, santai, aktif, dan suka bersosialisasi disertai dengan adanya ilmu pengetahuan tentang agama yang baik, cenderung memiliki akhlak tasamuh. Namun, jangan merasa kecil hati akan hal tersebut, sebab pada dasarnya akhlak tasamuh ini dapat ditanamkan dalam diri setiap orang sejak dini.

2. Lingkungan

Apabila didasarkan pada proses belajar sosial, maka memang sejatinya perilaku seseorang itu cenderung dapat terbentuk melalui proses sosialisasi di lingkungan sekitarnya. Maka dari itu, munculnya akhlak tasamuh ini dalam diri seorang muslim juga dipengaruhi oleh lingkungannya, baik itu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pertemanan, hingga lingkungan kerja.

3. Pengetahuan

Ternyata tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seorang individu juga dapat berpengaruh pada akhlak seseorang lho… Terutama pada akhlak tasamuh ini yang mana merupakan cerminan dari toleransi, maka dari itu setiap individu yang memiliki akhlak ini juga turut mempelajari ilmu sosial.

Macam-Macam Tasamuh

Sama halnya dengan toleransi, akhlak tasamuh ini juga memiliki dua macam, yakni akhlak tasamuh terhadap muslim dan akhlak tasamuh terhadap non muslim. Nah, berikut uraiannya.

1. Tasamuh Terhadap Muslim

Dalam tasamuh jenis ini, merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim untuk memiliki akhlak tasamuh terhadap sesama umat muslim lain, disamping karena tuntutan agama bahwa semua umat muslim adalah saudara yang harus diikat dengan tali aqidah sama. Bahkan hal tersebut juga diungkapkan oleh Rasulullah SAW bahwa kesempurnaan iman dari seorang muslim itu dapat diwujudkan dalam bentuk tenggang rasa dan kasih sayang kepada saudaranya, yakni:

“Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu, sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kebaikan hati dan tasamuh terhadap sesama umat muslim nantinya dapat membias kembali kepada diri kita. Kemudian, pada akhirnya diri kita juga akan memperoleh banyak kemudahan dan peluang hidup sebab adanya relasi dengan manusia lain, selain itu semua kebaikan yang telah kita lakukan juga akan dibalas oleh Allah SWT di akhirat kelak.

2. Tasamuh Terhadap Non Muslim

Seorang muslim memang tetap diwajibkan untuk menerapkan akhlak tasamuh kepada rekan non muslim, sebab pada dasarnya kita semua adalah manusia ciptaan Allah SWT. Namun perlu diingat bahwa akhlak tasamuh ini bukan berarti kita memperbolehkan sesuatu tanpa pendirian, melainkan harus terdapat prinsip dalam membela kebenaran.

Dalam tasamuh jenis ini, kita harus menghargai hak-hak yang dimiliki oleh para non muslim selaku manusia dan anggota masyarakat yang berada di dalam satu negara. Dengan kata lain, tasamuh ini didasarkan pada beberapa prinsip, yakni:

  • Bertetangga dengan baik.
  • Saling membantu dalam menghadapi musuh bersama.
  • Membela mereka yang teraniaya.
  • Saling menasihati untuk tetap melakukan hal-hal kebajikan.
  • Menghormati kebebasan beragama.

Manfaat Tasamuh Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Dalam kehidupan sehari-hari ini, penerapan akhlak tasamuh ini ternyata mampu memberikan manfaat bagi pelakunya, yakni berupa:

  • Menjalin persatuan dan kesatuan dalam hidup bermasyarakat.
  • Terwujudnya ketenangan dan terhindar dari berbagai konflik.
  • Menimbulkan sikap saling menghormati antar sesama.
  • Terwujudnya kerukunan dan terhindar dari perpecahan antar golongan.
  • Menghilangkan fitnah, kebencian, dan dendam antar golongan.
  • Menciptakan rasa aman, tenang, tentram, dan damai di kehidupan bermasyarakat.

Contoh Tasamuh Beragama Dalam Kehidupan Bermasyarakat

  • Memperbolehkan teman atau individu lain beribadah sesuai dengan agama mereka.
  • Tidak memaksakan orang lain untuk berpindah keyakinan.
  • Tidak melakukan diskriminasi terutama pada agama minoritas.
  • Tidak mengganggu proses ibadah orang lain.
  • Tidak mencela dan merendahkan agama orang lain.
  • Tidak menjadikan agama orang lain sebagai bahan gurauan.
  • Tidak menjadi provokator ketika agama lain tengah merayakan hari besarnya.
  • Berteman dengan semua orang, tanpa memandang apa latar belakang agama mereka.
  • Menghormati adanya perayaan hari besar keagamaan dari umat lain.
  • Tetap menjaga silaturahmi dengan tetangga, teman, maupun rekan kerja yang berbeda agama.
  • Tetap menolong orang lain yang tengah tertimpa musibah walaupun latar belakang agama mereka berbeda dengan kita.
  • Tidak merusak tempat ibadah umat beragama lain.
  • Tidak mengganggu ketenangan ibadah yang dilakukan oleh umat beragama lain.
  • Tidak perlu menyombongkan agama sendiri di depan umat beragama lain, hargai adanya perbedaan yang ada.

Nah, itulah ulasan mengenai apa itu tasamuh dan aspek-aspek dalam penerapan akhlak tasamuh. Apakah Grameds sudah menjadikan tasamuh ini sebagai akhlak yang wajib dilaksanakan sebagaimana kewajiban untuk umat muslim?

Baca Juga!

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien