Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah

Dalam perjalanan bangsa Indonesia, tidak sedikit hasil karya seni yang sudah berhasil menjadi sejarah. Luasnya peradaban negeri sudah menginspirasi banyak seniman untuk berekspresi dalam karya.

Pelukis Indonesia menjadi orang-orang yang sudah menampilkan beragam sudut pandang yang indah dan menceritakan banyak keunikan.

Dari sabang sampai Merauke, pelukis terkenal dari tanah air masih banyak yang karyanya abadi.

Bukan hanya di lingkup dalam negeri, tapi hasil karya pelukis Indonesia sudah melegenda dan berhasil diakui oleh dunia. Beberapa lukisan bahkan dipajang di museum seni di luar negeru.

Tentunya ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri untuk masyarakat Indonesia yang masih bisa melihat dan mengapresiasi karyanya. Berikut adalah 10 pelukis Indonesia yang terkenal dan karyanya sudah menjadi legenda.

Baca juga: Sejarah Prasasti Katiden, Konservasi Alam Peninggalan Majapahit

1. Raden Saleh (1807-1880)

Raden Saleh adalah pelukis legendaris dari Indonesia yang juga pernah menempuh pendidikan di bidang seni sampai ke Eropa. Raden Saleh menjadi seorang maestro lukis dengan banyak penghargaan yang diraihnya.

Raden Saleh sempat tinggal lama di Eropa dan menghasilkan karya genre naturalis.

Beberapa karyanya yang terkenal antara lain adalah A Flood on Java, Lion and Tiger Fighting, Fighting With a Lion, Fleeing Animals, Forest Fire dan lain-lain.

2. Abdullah Suriosubroto (1878-1941)

Abdullah Suriosubroto adalah salah satu pelukis Indonesia yang terkenal pada abad ke-20. Pendidikan formalnya memang kedokteran, tapi akhirnya memilih fokus menjadi pelukis sejak pindah ke Belanda.

Ciri khas lukisan Abdullah Suriosubroto adalah pemandangan alam yang tampak seperti nyata.

Orang-orang Belanda menjulukinya ‘Mooi Indie’ atau Hindia yang indah. Sampai sekarang, karya-karyanya masih tersimpan rapi di museum.

3. Affandi Koesoema (1907-1990)

Nama Affandi Koesoema menjadi salah satu pelukis Indonesia yang terkenal di dunia. Tidak kurang dari 2000 karya telah dibuatnya. Teknik melukisnya sangat unik karena tidak memakai kuas, melainkan memakai jari.

Pada tahun 1950-an Affandi pernah mengadakan suatu pameran di Inggris, Amerika, Eropa, dan beberapa negara Asia. Kini karya-karyanya disimpan dan dipamerkan di Museum Affandi di Yogyakarta.

Baca juga: Cerita Kancil dan Buaya, Punya Pesan Moral Penting

4. Agus Djaya (1913-1994)

Pelukis Agus Djaya adalah keturunan bangsawan asal Banten. Latar belakang keluarganya yang berada membuatnya mampu melanjutkan studu ke Academy of Fine Art, Amsterdam.

Bahkan di Belanda ia sempat bertemu dan berdiskusi dengan beberapa pelukis terkenal seperti Pablo Picasso, Ossip Zadkine, dan Salvador Dali.

Salah satu kontribusi pentingnya adalah mendirikan Persatuan Ahli Gambar Indonesia atau Persagi.

5. Sindu Sudjojono (1913-1985)

Sindu Sudjojono merupakan seorang pelukis Indonesia yang berasal dari Kisaran, Sumatera Utara. Semasa hidupnya, Sindu pernah belajar ilmu seni lukis di Jepang.

Karya lukisannya banyak bertema seputar perjuangan bangsa Indonesia untuk memperebutkan kemerdekaan.

Karya-karyanya yang terkenal antara lain adalah Pasukan Kita, Cap go meh, Wanita di Atas Bukit dan masih banyak lagi.

6. Basuki Abdullah (1915-1993)

Nama Basuki Abdullah terkenal dengan karya lukisan potret. Seniman kelahiran kota Solo ini termasuk pelukis potret yang berpengaruh di seantero dunia.

Sepanjang kariernya, Basuki Abdullah sempat diangkat menjadi pelukis di Istana Merdeka dan pelukis di Istana Kerajaan Thailand pada tahun 1960-an.

Karyanya banyak diapresiasi para pemimpin dunia. Sampai sekarang, sudah lebih dari 20 negera di seluruh dunia yang mengoleksi karya terbaiknya.

7. Dullah Suleiweh (1919-1996)

Sama seperti Basuki Abdullah, pelukis Dullah Suleiweh juga lahir di kota Solo, Jawa Tengah. Dullah juga menjadi pelukis di istana sejak tahun 1950-1960.

Ada beberapa pameran yang dilakukan antara tahun 1978-1980. Lukisannya juga banyak disukai oleh para pejabat tinggi di dalam dan luar negeri misalnya Ir. Soekarno, Adam Malik, Muhammad Hatta, Eisenhower presiden Amerika, sampai ke museum seni di Ceko.

Itulah nama-nama pelukis Indonesia yang terkenal sepanjang sejarah. Semoga kita bisa menjadi generasi yang mengapresiasi karya-karya para pendahulu kita.

Pelukis Terkenal Indonesia – Esensi dari seni adalah sarana untuk meluapkan ekspresi atau cita rasa dalam sebuah media. Media yang dimaksud bisa bermakna luas, seperti musik, tari, teater, seni rupa dan lainnya. Bahkan kamu juga bisa menuangkan sebuah seni hanya dengan membuat tuangan ekspresi di kaos polos depan belakang menjadi sedikit lebih berwarna.

Berbicara mengenai seni rupa, ternyata tidak sedikit nama dari seniman Indonesia yang mampu menyihir banyak orang, bahkan sampai ke penjuru dunia melalui karya lukisnya.

Tentu saja jalan yang diambil para maestro ini tidaklah mudah. Jatuh bangun, tetesan keringat, air mata dan kekecewaan menghiasi hari-harinya hingga pada suatu titik perjuangan mereka dihargai dengan penobatan “Legenda” oleh banyak karena hasil karya yang tidak diragukan lagi keindahannya.

Inilah Beberapa Biografi Pelukis Terkenal Indonesia

Pada dasarnya setiap pelukis mempunyai karakteristik dan keistimewaan tersendiri dan itulah yang membuat mereka berbeda. Dengan terus mengasah keterampilannya, sebagian dari mereka bisa mengalahkan pelukis-pelukis International saat ajang pameran, ingin tahu siapakah para maestro tersebut? Mari kita simak!

1. Abdullah Suriosubroto (1878-1941)

Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah
lh4.googleusercontent.com

Abdullah Suriosubroto lahir di Semarang pada tahun 1878. Ia adalah anak angkat dari Dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang Tokoh Gerakan Nasional Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis Indonesia pertama pada abad 20.

Pada mulanya Abdullah mengikuti jejak ayah angkatnya untuk masuk ke sekolah kedokteran di Jakarta. Setelah lulus dari Jakarta ia meneruskan kuliahnya di belanda. Setelah menetap disana, entah mengapa Abdullah tiba-tiba banting setir ke seni lukis dan masuk sekolah seni rupa.

Sepulangnya di Indonesia Abdullah konsisten menggeluti profesinya sebagai pelukis. Ia sangat menyukai pemandangan, dimana ia sering menuangkan ke dalam lukisannya.

Keputusan yang diambilnya sewaktu muda tidaklah sia-sia, berkat karya yang dihasilkannya ia dimasukkan dalam aliran yang dijuluki “Mooi Indie” atau Hindia Indah.

Abdullah Suriosubroto sering dibicarakan melalu karya-karya lukis cat minyaknya sebagai hasil memandang alam dari jarak jauh dan bersifat romantik.

Salah satu pelukis terkenal Indonesia ini lebih banyak menghabiskan waktunya di bandung agar dekat dengan pemandangan alam, sebelum akhirnya pindah ke Yogyakarta dan meninggal pada tahun 1941.

2. Affandi Koesoema (1907-1990)

Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah
dunialukisan-javadesindo.blogspot.com

Diantara para maestro dan legenda pelukis terkenal Indonesia, mungkin Affandi lah yang menggunakan teknik lukis paling aneh. Ia melukis tidak menggunakan kuas.

Proses awal yang ia lakukan adalah menumpahkan cat-cat berwarna ke dalam kanvas, jika dilihat mungkin akan memberi kesan yang amburadul. Namun setelah itu Affandi akan menyikat warna-warna cat tersebut dengan jarinya hingga tahap finishing dengan hasil yang menawan.

Affandi Koesoema termasuk seniman yang berumur panjang. Ia lahir di Cirebon pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990.

Affandi digadang-gadang sebagai pelukis Indonesia yang paling terkenal di kancah dunia, berkat gaya ekspresionisnya dan romantisme yang khas. Pada tahun 1950-an ia banyak mengadakan pameran tunggal di Amerika Serikat, Inggris, India dan Eropa.

Ia juga dikenal sebagai sosok yang sederhana dan rendah hati. Pernah pada suatu ketika, kritisi lukisan dari Barat menanyakan apa gerangan aliran-aliran lukisannya. Tanpa disangka ia malah balik bertanya dan meminta kritikus Barat tersebut untuk menjelaskan perihal aliran-aliran yang ada dalam lukisan.

Namun, banyak orang yang menilainya jenius. Karena semasa hidupnya Affandi telah menghasilkan karya lebih dari 2000.

3. Agus Djaya (1913-1994)

Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah
kreasisenifoto.blogspot.com

Pelukis terkenal Indonesia ini lahir dari keluarga Bangsawan Banten pada tanggal 1 April 1913 dengan nama asli Raden Agus Djaja Suminta.

Dengan latar belakang tersebut, tak heran ia mendapatkan pendidikan yang baik. Setelah menamatkan pendidikan di Indonesia, Agus Djaja melanjutkan belajar di Akademi Rijks (Academy of Fine Art) Amsterdam, Belanda.

Selama berada di Eropa, ia sempat berkenalan dengan beberapa seniman besar dunia, diantaranya Pablo Picasso, Salvador Dali termasuk Ossip Zadkine, pematung Polandia yang terkenal.

Sekembalinya ke Indonesia Agus Djaja mendirikan Persagi (Persatuan Ahli Gambar Indonesia) sekaligus memimpinnya pada tahun 1938-1942 yang merupakan organisasi pertama seniman senirupa di Indonesia. Oleh sebab itu, Agus Djaja dinyatakan sebagai salah seorang cikal bakal seni lukis Indonesia.

Setelah itu, ia direkomendasikan oleh Bung Karno untuk menjadi Ketua Pusat Kebudayaan Bagian Senirupa pada tahun 1942-1945.

Selain menjadi pelukis, pada jaman revolusi kemerdekaan Agus Djaja aktif sebagai Kolonel Intel dan F.P (persiapan lapangan). Ia absen untuk tidak mengadakan pameran tunggal hampir selama 40 tahun karena peran dan kondisi bangsa pada saat itu.

Setelah jaman revolusi telah usai, April pada tahun 1976 ia mengadakan pameran tunggal di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Lebih dari 70 lukisan dipajangnya. Agus Djaja mempunyai ciri khas dengan warna biru dan merah yang terkesan memberi nuansa magis. Ia juga sering menuangkan objek wayang dalam setiap karyanya.

Setelah lama malang melintang di Ibukota, akhirnya Agus Djaja memutuskan untuk pindah Bali. Di sana ia mendirikan galeri impian di tepi pantai Kuta.

4. Barli Sasmitawinata (1921-2007)

Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah
media.mutualart.com

Barli Sasmitawinata merupakan seorang maestro seni lukis realis kebanggaan Indonesia. Ia lahir di Bandung pada 18 Maret 1921 dan meninggal di Bandung 8 Februari 2007.

Barli mulai menggeluti dunia seni lukis di tahun 1935, saat kakak iparnya memintanya belajar melukis di studio milik Jos Pluimentz, pelukis asal Belgia yang sempat tinggal di Bandung.

Belum puas mendapatkan ilmu dari Jos Pluimentz, ia kemudian belajar pada Luigi Nobili, pelukis asal Italia. Di studio ini Barli mulai berkenalan dengan Affandi.

Perkenalan tersebut tidaklah menjadi angin lalu. Bersama Affandi, Hendra Gunawan, Soedarso dan Wahdi Sumanta. Barli Sasmitawinata mendirikan “kelompok Lima Bandung”. Kelompok ini menjadikan hubungan mereka layaknya saudara. Kalau ada event melukis, mereka selalu bersama-sama.

Hebatnya seorang Barli Sasmitawinata, ia tetap haus akan ilmu meskipun sudah memiliki ketenaran nama. Pada tahun 1950, ia melanjutkan pendidikannya di Academie de la Grande Chaumiere Paris, Perancis. Disusul di Rijksakademie van beeldende kunsten Amsterdam, Belanda pada tahun 1956.

Barli juga dikenal sebagai pelukis terkenal Indonesia yang mementingkan pendidikan seni, untuk itu sepulang dari Belanda ia mendirikan Rangga Gempol di Dago, Bandung pada tahun 1958.

Demi mengapresiasi sepak terjangnya yang panjang dalam hal seni lukis, pemerintah melalui presiden memberikan penghargaan Satyalancana kepada Barli Sasmitawinata pada tahun 2000.

5. Basuki Abdullah (1915-1993)

Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah
ak0.pinimg.com

Basuki Abdullah merupakan pelukis potret yang terkenal di dunia. Ia lahir di Surakarta, 25 januari 1915 dan meninggal pada 5 November 1993.

Pelukis terkenal indonesia yang beraliran realis dan naturalis ini pernah diangkat menjadi pelukis Istana Kerajaan Thailand pada tahun 1960-an dan pelukis resmi Istana Merdeka pada tahun 1974.

Lebih dari itu, obsesinya yang mengejar kemiripan wajah dan bentuk membuat Basuki Abdullah disukai orang-orang kalangan atas. Berbagai negarawan dan istri mereka berlomba meminta agar dilukis olehnya, seperti Bung karno, Pangeran Philip dari Inggris, Pangeran Bernard dari Belanda, Sultan Brunei sampai kaum jetset seperti Nyonya Ratna Sari Dewi.

Bakat melukis Basuki Abdullah terwarisi dari jiwa seni ayahnya, Abdullah Suriosubroto yang juga sebagai pelukis.

Basuki Abdullah memulai pendidikannya di HIS Katolik dan Mulo Katolik Solo, Jawa Tengah. Kemudian ia mendapatkan beasiswa pada tahun 1933 untuk belajar di Academie Voor Beeldende Kunsten Den Haag, Belanda.

Ia juga merupakan salah satu pelukis Indonesia yang mengharumkan nama bangsa, karena pada 6 September 1948, sewaktu penobatan Ratu Yuliana di Belanda Basuki berhasil mengalahkan 87 pelukis kaliber internasional dalam sebuah sayembara yang diadakan di Amsterdam.

Selain di Indonesia, ia sering menyelenggarakan pameran tunggal di luar negeri, seperti Thailand, Malaysia, Jepang, Belanda, Inggris dan Negara-negara lainnya. Bahkan tidak kurang dari 22 negera di dunia mengoleksi karyanya.

6. Delsy Syamsumar (1935-2001)

Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah
artkimianto.blogspot.com

Multitalenta, kata itu sangatlah pantas untuk menggambarkan sosok pelukis terkenal Indonesia yang bernama Delsy Syamsumar. Ya, seniman yang digadang-gadang sebagai yang terbaik se Asia Tenggara ini tidak hanya memiliki bakat melukis saja, namun juga dikenal sebagai komikus, ilustrator, desainer dan lain sebagainya.

Hal ini terbukti saat ia berhasil memenangkan penghargaan Art Director terbaik di Asia lewat film yang berjudul “Holiday in Bali” dengan sutradara H. Usman Ismail dalam sebuah Festival Film di Tokyo pada tahun 1962.

Dalam jagad seni lukis, ia bukanlah orang sembarangan. Kerja keras, kedisiplinan dan ketekunannya menghasilkan karya bernilai tinggi yang bisa membuat banyak orang terpukau. Bahkan menjadikan Delsy Syamsumar sebagai satu-satunya pelukis Indonesia yang diberi predikat Litteratures Contemporaines L’ Azie du Sud Est dan II’exellent dessinateur oleh Lembaga Seni dan Sejarah Perancis melalui buku literatur seni dunia yang fenomenal, France Art Journal 1974.

Delsy Syamsumar lahir di Medan pada tanggal 7 Mei 1935. Bakat seni yang beraliran Neo-Klasik ini sudah malai terlihat saat ia masih berusia 5 tahun. Beruntung ia bertemu dengan Wakidi, seorang pelukis ulung pada era Orde Lama. Dari pertemuan itulah Delsy Syamsumar memperdalam ilmu lukis sekaligus terus mengasah bakat yang dimilikinya.

Pernah suatu ketika dalam suatu pameran, buah karyanya dicatat sebagai lukisan termahal bersamaan dengan pelukis kondang lainnya seperti Affandi dan Basuki Abdullah. Hal tersebut mengukuhkan Delsy Syamsumar tidak hanya sebagai pelukis terkenal Indonesia namun juga sebagai salah satu legenda yang ada.

Delsy Syamsumar meninggal dunia pada tanggal 21 Juni 2001 di Jakarta pada usia 66 tahun. Dan dengan demikian ia meninggalkan 9 orang anak yang sudah dikaruniakan Tuhan kepadanya.

7. Dullah Suweileh

Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah
ridwantri14.blogspot.com

8. Hendra Gunawan

Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah
artmarketmonitor.com

9. Henk Ngantung

Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah
lelang-lukisanmaestro.blogspot.com

10. Itji Tarmizi

Berikut ini pelukis Indonesia yang dikenal sebagai pelukis istana di beberapa Negara Eropa adalah
mutualart.com

Itulah beberapa kisah hidup pelukis terkenal Indonesia yang layak kita pelajari. Pastinya perjuangan mereka sampai pada level itu tidaklah mudah, terjal, dan mungkin juga membosankan maupun melelahkan.

Namun mereka tetap konsisten melangkah, mencoba dan terus berusaha. Untuk itu Jadilah Legenda dengan tidak pernah berhenti untuk berusaha dan mencoba!

Semoga Bermanfaat!