Berikut beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara yaitu

Berikut beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara yaitu

Perbesar

ISPA

Penyakit Saluran Pernapasan

Saluran pernapasan adalah organ utama yang dapat dipengaruhi polusi udara. Polusi udara menjadi penyebab kematian lebih dari 800.000 orang (penyakit paru obstruktif kronis/COPD) dan 280.000 orang kena kanker paru-paru.

Sebagian besar pasien dengan penyakit pernapasan kronis yang parah mengalami sesak napas. Ini dipengaruhi polusi udara. Polutan udara ikut memengaruhi seluruh bagian sistem pernapasan.

Polutan yang menyasar anak dikaitkan dengan mengi dan asma. Laju pertumbuhan fungsi paru-paru juga bisa berkurang akibat paparan polutan 89,90. Pada orang dewasa, paparan jangka panjang terhadap polusi udara berisiko menurunkan fungsi paru-paru, yang dipercepat dengan penuaan. Anak-anak juga berisiko asma.

Selain asma, polusi udara dikaitkan dengan risiko kanker paru-paru dan radang tenggorokan kronis. Polusi udara rumah tangga mungkin lebih berbahaya daripada polusi udara luar karena konsentrasi dan lamanya paparan. Kondisi ini merupakan faktor risiko utama COPD dan bronkitis kronis di negara-negara berpenghasilan rendah

Penyakit Kardiovaskular

Polusi udara terkait dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, infark miokard, stroke, dan gagal jantung kongestif. Diperkirakan 19 persen dari kematian karena kardiovaskular, 23 persen kematian akibat penyakit jantung, dan 21 persen kematian karena stroke.

Studi menemukan hubungan polusi udara dengan peningkatan mortalitas infark miokard, stroke, gagal jantung, dan hipertensi. Peningkatan dalam kadar karboksihemoglobin (dalam kisaran 3 persen-6 persen) dapat terjadi ketika individu terpapar polusi dan memicu aritmia yang disertai penyakit jantung koroner.

Penyakit Kulit

Kualitas kulit juga dipengaruhi polusi udara, seperti perubahan tingkat dan komposisi kulit. Beberapa penyakit kulit telah dikaitkan dengan polusi udara. Sebuah penelitian menemukan, polusi udara berhubungan dengan penyakit kulit atopik danurtikaria (eksim atopik) dan sebore (frekuensi ketombe yang lebih rendah) .Urticaria (biduran) juga terkait dengan polusi udara.

Biduran dapat terjadi saat seseorang kena paparan lebih buruk selama 2 hingga 3 hari. Sejumlah penelitian menemukan, hubungan positif antara polusi udara dan prevalensi serta peningkatan eksim, terutama pada anak-anak. Paparan polusi udara luar dan dalam ruangan juga terkait dengan peningkatan penuaan kulit.

Lingkungan bumi yang semakin panas memicu masalah yang mengancam kehidupan manusia. Polutan udara merupakan salah satu masalah yang patut diwaspadai. Hasil bahan bakar dan pencemaran udara yang serius dapat mudah dihirup oleh kita. Apalagi menghadapi kemarau panjang, ancaman kebakaran hutan dapat mencemari udara.

Dilansir dari laman Medanta, ada beberapa polutan yang memenuhi atmosfer bumi dan mengancam kesehatan manusia. Untuk itu, kamu perlu memahami beberapa zat dan penyebab polutan tersebut. Berikut berbagai jenis polutan udara yang dapat memicu masalah kesehatan. 

Berikut beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara yaitu
Berikut beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara yaitu
Pixabay.com/life-of-pix

Kendaraan bermotor dan hasil pembakaran pabrik dapat mengeluarkan limbah yang mencemari udara. Apalagi jika disertai dengan kebakaran hutan yang terjadi saat kemarau. Udara di sekitar kita akan dipenuhi oleh materi partikulat (PM) dan cairan berbahaya yang memenuhi atmosfer kita. Partikel ini terdiri dari komponen seperti nitrat, sulfat, partikel debu, alergen dan serbuk sari. 

Partikel-partikel ini berukuran kecil, sehingga mudah masuk ke dalam hidung dan paru-paru. Setelah terhirup, ini akan memicu masalah pada paru-paru dan jantung. Efek jangka pendeknya akan menyebabkan sakit tenggorokan, iritasi mata dan asma. Sedangkan jangka panjangnya akan memicu masalah seperti berkurangnya fungsi paru-paru dan kardiovaskuler.

Baca Juga: Parah, Ini 7 Kota dengan Polusi Udara Terburuk Dunia per Juli 2019

Berikut beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara yaitu
Berikut beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara yaitu
Pixabay.com/doctor-a

Pembakaran bahan bakar fosil dapat melepaskan zat berbahaya seperti sulfur dioksida ke atmosfer. Gas ini pun dapat muncul akibat letusan gunung berapi yang sering terjadi di negara kita. Sulfur dioksida merupakan sejenis zat yang tidak berwarna dan berbau, sehingga kamu sulit melihatnya dengan mata telanjang. 

Sulfur dioksida berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan dengan berbentuk partikel yang dilepaskan ke udara. Jika zat ini tercium, maka akan menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan, paru-paru, kardiovaskuler dan penyakit pernapasan lainnya. Kamu harus mewaspadai zat ini agar terhindar dari penyakit penyempitan saluran udara, mengi, sesak dada dan sesak napas.

Berikut beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara yaitu
Berikut beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara yaitu
Pixabay.com/denfran

Pencemaran udara yang terjadi akibat limbah pabrik dapat melepaskan zat karbon monoksida yang cukup berbahaya. Zat ini tidak berwarna dan tidak berbau, sehingga mudah sekali terhirup. Zat ini dapat menghambat jumlah oksigen yang dibutuhkan organ dan jaringan tubuh. Selain itu, akibat fatalnya bisa menyebabkan kematian. 

Paparan polutan ini dapat menyebabkan gejala seperti flu, sakit kepala, pusing, disorientasi, mual hingga kelelahan. Pada orang yang memiliki riwayat jantung, zat ini membuat sakit dada. Selain itu, paparan dalam konsentrasi yang tinggi akan menyebabkan masalah gangguan penglihatan dan berisiko pada bayi yang belum lahir. 

Berikut beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara yaitu
Berikut beberapa polutan yang berakibat pada polusi udara yaitu
Pixabay.com/skeeze

Dilansir dari Departemen Lingkungan dan Energi Australia, nitrogen dioksida adalah polutan berbahaya karena berkontribusi terhadap pembentukan kabut fotokimia yang mengancam kesehatan.

Emisi berbahaya dari kendaraan bermotor, industri, bahan bakar fosil dan kompor yang menggunakan gas dapat melepaskan gas nitrogen dioksida (NO2) yang berbahaya. Zat ini dapat mudah ditemukan di jalan raya dan ruangan yang digunakan saat memasak dengan gas.

Jika konsentrasi gas yang kamu hirup terlalu tinggi, makan akan menyebabkan masalah kesehatan yang tidak boleh disepelekan. Nitrogen dioksida memicu peradangan saluran pernapasan, infeksi seperti influenza dan pneumonia dan rentan terhadap infeksi paru-paru. Zat ini juga dapat menyebabkan alergi dan asma. Jika jumlahnya terlalu banyak, makan berdampak pada lapisan ozon dan struktur tanah.

Baca Juga: 5 Hal Seputar Polusi Udara yang Penting untuk Diketahui

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Pencemaran udara yang terjadi dipicu dari bentuk gas, cair, dan padat tertentu yang terpendam di udara. Partikel berasal dari aerosol, debu, asap pabrik, kebakaran hutan, asap kendaraan bermotor, dan asap rokok.

Beberapa polutan yang biasanya menyebar, yakni logam berat, karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik volatil (VOC), dan sulfur dioksida (SO2). Indonesia sendiri masuk dalam jajaran negara yang tingkat polusinya cukup tinggi. Apa dampak pencemaran udara bagi kesehatan? Berikut informasinya!

Pernapasan Jadi Terganggu

Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok, dan lain-lain bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma, ISPA, dan kanker paru-paru.  Selain itu, pencemaran udara juga bisa berakhir pada berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh manusia.

Mengganggu Jalannya Oksigen yang Ada dalam Darah

Bukan hanya saluran pernapasan, sistem peredaran darah juga dapat terganggu karena dampak dari pencemaran udara. Hal ini disebabkan oleh karbon monoksida (CO) yang jumlahnya sangat banyak sehingga membuat kadar protein inflamasi dan jumlah kekentalan darah bertambah. Itulah yang memicu radang pembuluh darah yang bisa mengakibatkan penyakit kardiovaskular.

Pemanasan Global

Salah satu dampak pencemaran udara adalah peningkatan pemanasan global. Akibatnya suhu udara di seluruh dunia jadi bertambah, permukaan laut meninggi, dan membuat banyaknya es di daerah yang dingin lebih cepat mencair. Kondisi ini juga bisa mengakibatkan berkurangnya tempat tinggal untuk sebagian spesies tumbuhan dan hewan di berbagai negara.

Memicu Keguguran dan Autisme

Bagi ibu hamil, polusi udara juga sangat membahayakan diri dan janinnya. Dampak pencemaran udara bagi ibu hamil bisa memicu peradangan di seluruh tubuhnya dan memicu kelahiran prematur. Sementara untuk janin, keadaan ini dapat mengakibatkan keguguran, asma untuk anaknya kelak, dan memicu autisme.

Nah, itu tadi dampak pencemaran udara bagi kesehatan yang perlu diketahui. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah pencemaran udara, diantaranya menghindari penggunaan listrik berlebihan, memanfaatkan transportasi umum, menerapkan konsep reduce (mengurangi), reuse (gunakan kembali), dan recycle (daur ulang).

Selain itu, jangan sampai lupa untuk memproteksi diri dengan Asuransi Kesehatan. Ada Prudential Indonesia yang menyediakan berbagai produk asuransi kesehatan yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan.