Oleh : Ujang Permana, S.Sos., M.Si Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam. Keberagaman masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya keberagaman budaya. Misalnya perbedaan suku bangsa menyebabkan adat-istiadat, bentuk rumah, pakaian serta kesenian yang memiliki ciri khas yang berbeda. Bangsa Indonesia menyadari dan menghormati adanya perbedaan budaya tersebut. Bangsa Indonesia sejak dahulu telah dipersatukan dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda, tetapi tetap satu. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu Negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi berasal dari bahasa Inggris, integrate, artinya menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
Integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi Negara untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Ketika masyarakat suatu Negara senantiasa diwarnai pertentangan atau konflik, maka akan banyak kerugian yang diderita baik kerugian berupa fisik materi, seperti kerusakan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun kerugian mental spiritual. Seperti perasaan kekhawatiran, cemas dan ketakutan bahkan juga tekanan mental yang berkepanjangan. Adapun syarat keberhasilan suatu integrasi di suatu negara adalah sebagai berikut :
Di dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai menyalahgunakan hak karena banyak sekali orang yang bisa seenaknya melakukan sesuatu hal yang bisa merugikan orang lain. Begitu pula dengan orang yang selalu berusaha menghindar dari kewajibannya sebagai warga negara. Perilaku ini bisa dijadikan salah satu contoh perilaku yang bisa merugikan masyarakat lain, khususnya bagi pemerintah. Pelanggaran akan hak orang akan menyebabkan terjadinya disintegrasi sehingga orang tersebut tidak menjalankan kewajibannya. Rakyat Indonesia harus memiliki sikap untuk mempersiapkan diri jika terdapat Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan (ATHG) yang dapat mengganggu integrasi nasional. DAFTAR PUSTAKA Al-Hakim, S. 2002. Pendidikan Kewarganegaeraan untuk Perguruan Tinggi. Malang : UM Press. Budiarjo, Miriam.2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Satriya, Bambang. 2009. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Nirmana Jakarta: Media Subagyo dkk, 2009, Pendidikan Kewarganegaraan, Semarang: UPT UNNES PRESS. Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina, Jakarta : Gramedia Winarno. 2007. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi. Jakarta : Bumi aksara. Susunan Dewan Redaksi
Ilustrasi pengertian integrasi nasional dan contohnya KOMPAS.com - Integrasi berasal dari Bahasa Inggris yaitu integrate yang berarti meyatupadukan, mempersatukan, atau menggabungkan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan yang ada dalam sebuah negara, sehingga tercipta keserasian dan keselarasan secara nasional. Indonesia merupakan bangsa yang besar baik dari kebudayaan maupun wilayahnya. Oleh karena itu, integrasi nasional menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan warga negara. Suku, ras, dan agama yang beragam di Indonesia dapat terpecah belah tanpa integrasi nasional. Menjaga dan mempertahankan integrasi nasional menjadi tanggung jawab bersama. Sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara dalam rangka terwujudnya integrasi nasional adalah rasa persatuan yang tinggi serta kepedulian terhadap sesama manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Baca juga: Pengertian Integrasi Nasional Menurut Para Ahli Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan integrasi nasional:
Integrasi nasional dapat terhambat dan terancam oleh sejumlah faktor, yaitu:
Referensi
Ilustrasi Demokrasi Pancasila KOMPAS.com – Integrasi nasional merupakan proses yang harus diwujudkan demi terciptanya identitas nasional, kesatuan, dan persatuan bangsa. Menciptakan integrasi nasional memang tidak mudah. Ada berbagai ancaman di berbagai bidang yang siap menghampiri. Namun, ancaman tersebut masih bisa diatasi, sesuai dengan bidang masing-masing. Berikut penjelasan upaya mengatasi ancaman integrasi nasional di berbagai bidang: Bidang ideologi dan politikUpaya mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik dapat dilakukan dengan cara penguatan ideologi Pancasila. Pancasila merupakan falsafah hidup negara Indonesia, sehingga penguatan Pancasila wajib dilakukan. Penguatan ideologi Pancasila dapat dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebisa mungkin, nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia. Baca juga: Berbagai Bentuk Ancaman terhadap Integrasi Nasional Selain penguatan Pancasila, konsep Bhinneka Tunggal Ika juga perlu dikuatkan. Agar persatuan dan kesatuan warga negara Indonesia tetap terjaga. Dilansir dari buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Damri dan Fauzi Eka Putra, beberapa cara lain untuk mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik, yaitu:
Bidang ekonomiAncaman utama di bidang ekonomi adalah globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi dapat diatasi dengan cara menerapkan sistem ekonomi kerakyatan. Dilansir dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, sistem ekonomi kerakyatan adalah suatu struktur dan proses ekonomi yang demokratis dan berkeadilan yang mendorong keikutsertaan rakyat banyak sebagai pemilik modal dan pengendali jalannya roda perekonomian. Baca juga: Integrasi Timor Timur ke Indonesia masa Orde Baru Agar sistem ekonomi kerakyatan dapat terwujud, ada hal-hal yang harus dilakukan, antara lain:
Ancaman di bidang sosial budaya dapat diatasi dengan cara:
Baca juga: Faktor Integrasi Nusantara Bidang pertahanan dan keamananUpaya mengatasi ancaman di bidang pertahanan dan keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan, tetapi merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. Untuk mengatasi ancaman militer, Indonesia menggunakan sistem pertahanan bersifat semesta. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2019, sistem pertahanan bersifat semesta melibatkan seluruh sumber daya nasional yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah untuk menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman. Baca juga: Integrasi Nasional: Pengertian, Faktor Pembentuk dan Penghambat Sistem pertahanan bersifat semesta memiliki ciri-ciri:
|