Berapa lama asam lambung akan sembuh

Idam Rosyda Rabu, 29 Desember 2021 | 16:05 WIB

Berapa lama asam lambung akan sembuh

mengatasi asam lambung tanpa obat (Unsplash)

SajianSedap.com - Asam lambung adalah salah satu gangguan kesehatan yang kerap mengganggu.

Jika terjadi secara mendadak, asam lambung kerap membuat perut perih dan nyeri yang tak tertahankan.

Untuk mengatasinya sebagian besar orang kerap mengonsumsi obat-obatan.

Baca Juga: Tak Perlu Buru-buru Minum Obat, Asam Lambung Naik Bisa Diatasi Cuma dengan Kunyah Sayur Lalap Ini Mentah-mentah, Hasilnya Lebih Manjur

Baca Juga: Pengidap GERD Waspada, Asam Lambung Sering Naik Jangan Disepelekan, Bisa Jadi Penyebab Kanker Ganas Ini Kalau Tidak Segera Diobati

Namun, seperti kebanyakan obat, tentunya memiliki efek samping.

Nah, seorang dokter memberi tahu jika asam lambung ternyata bisa diatasi tanpa mengonsumsi obat.

Lalu bagaimana caranya? simak ulasannya.

"Sampai saat ini belum diketahui bagaimana GERD bisa disembuhkan secara total. Untuk mengetahuinya, kamu perlu memahami beberapa fakta tentang penyakit ini, salah satunya kadar asam lambung umumnya menurun seiring bertambah usia."

Halodoc, Jakarta - Penyakit GERD adalah gangguan pencernaan yang memengaruhi kinerja otot antara kerongkongan dan perut. Area tersebut disebut sfingter esofagus. Jika seseorang memiliki GERD, maka gejala yang muncul adalah perut terasa mulas atau gangguan pencernaan. 

Pada kebanyakan kasus, pengidap GERD bisa meredakan gejala dengan melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup. Namun, ada juga yang membutuhkan pengobatan hingga pembedahan atau operasi. GERD umumnya penyakit yang kambuhan. Bisakah GERD sembuh total?

Pengobatan GERD Hanya untuk Menghilangkan Gejala

Sembuh total artinya menyembuhkan atau memulihkan kesehatan menjadi sedia kala. Pengobatan GERD dilakukan untuk mengelola atau menghilangkan gejala atau rasa sakit. Saat penyakit sembuh, gejala tidak kembali setelah pengobatan. Menyembuhkan penyakit bisa terjadi saat penyebabnya diatasi. 

Hal ini tidak bisa terwujud pada obat untuk GERD. Ketika pengidap GERD berhenti minum obat atau tidak lagi menjalankan gaya hidup sehat, maka gejala dan rasa sakitnya pun akan kembali. Sering kali kondisi menjadi lebih buruk dibanding sebelum pengidap melakukan pengobatan. 

Hingga saat ini belum diketahui bagaimana GERD bisa disembuhkan secara total. Untuk mengetahuinya, perlu memahami beberapa fakta tentang penyakit ini, yaitu:

  • Fakta 1: Kadar asam lambung umumnya menurun seiring bertambah usia. 

Sekresi asam lambung menurun seiring bertambahnya usia. Lebih dari 30 persen pria dan wanita yang berusia di atas 60 tahun mengalami gastritis atrofi, kondisi yang ditandai dengan sedikit atau tidak adanya sekresi asam. Ada pula studi yang menemukan bahwa 40 persen wanita di atas usia 80 tahun tidak menghasilkan asam lambung sama sekali. 

  • Fakta 2: Gejala mulas dan GERD meningkat seiring bertambah usia.

GERD meningkat seiring bertambah usia. Jumlah asam di kerongkongan akan menyebabkan masalah GERD. Hal ini karena lapisannya yang halus tidak terlindungi dari asam seperti lapisan lambung. Seseorang tidak harus memiliki asam berlebih di perut untuk mengalami mulas.

Selain itu, pengurangan gejala bukan berarti penyebab utama masalah sedang ditangani. Terlalu sering obat pereduksi asam berfokus pada penekanan gejala tanpa memperhatikan apa yang menyebabkan gejala awalnya. 

Perubahan Pola Makan dan Gaya Hidup Saja Tidak Cukup

Jika perubahan pola makan dan gaya hidup tidak signifikan memperbaiki gejala GERD, maka diskusikan pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Pada beberapa kasus, tergantung pada tingkat keparahan GERD, beberapa pengidap juga diresepkan obat untuk mengontrol episode refluks.

Ketika ada masalah struktural di kerongkongan, misalnya, prosedur pembedahan yang memperbaiki sfingter esofagus mungkin diperlukan. Prosedur ini mengatasi penyebab struktural penyakit GERD, sehingga membantu menyembuhkan penyakit. Siapapun yang mengidap GERD yang parah dianjurkan untuk berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak. 

Kesimpulannya, GERD adalah penyakit kompleks dengan banyak faktor yang terlibat dalam penyebabnya. Jika penyebabnya tidak diobati, penyembuhan untuk penyakit ini sangat tidak mungkin. Pendekatan medis arus utama untuk mengobati sakit maag dan GERD hanya dengan resep obat penghenti asam. Selama masalah ini terjadi, tanpa mengatasi penyebab yang mendasarinya, maka tidak akan menyembuhkan penyakit GERD dan justru bisa memperburuknya. 

Kebanyakan orang yang mulai menggunakan obat antasida akhirnya mengonsumsinya selama sisa hidupnya. Diperlukan komitmen tingkat tinggi dari pengidap GERD untuk mempertahankan pola makan dan gaya hidup yang sehat untuk “mengalahkan” penyakit GERD yang kompleks ini. 

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. GERD.
Gem Hospital. Diakses pada 2021. Is there a Cure for GERD?

Berapa lama asam lambung akan sembuh
Berapa lama asam lambung akan sembuh

Maag merupakan sindrom yang ditandai dengan gejala masalah pencernaan, mulai dari mulas, kembung, hingga mual. Berbagai cara dilakukan agar kondisi ini tidak lagi kambuh. Sayangnya, maag masih bisa terjadi. Lantas, bisakah Anda sembuh dari maag dan tidak kambuh lagi?

Faktanya, maag alias dispepsia merupakan kumpulan gejala dari berbagai kondisi yang berkaitan dengan masalah pencernaan.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan gejala maag, seperti asam lambung, infeksi lambung, hingga pankreatitis.

Selain itu, gaya hidup yang kurang sehat pun berkontribusi terhadap kemunculan sakit maag, yaitu kebiasaan makan dan sering mengalami stres.

Kabar baiknya, orang yang mengalami maag bisa sembuh dengan beberapa cara tertentu. Cara-cara tersebut nantinya akan bergantung pada apa penyebab dari sakit maag.

Sebagai contoh, maag bisa diatasi dengan obat antasida atau bloker asam, seperti ranitidine atau omeprazole.

Obat-obatan yang disebutkan ini dapat meredakan gejala yang dialami, tetapi belum tentu bisa membuat Anda sembuh total.

Cara agar maag bisa sembuh

Pada dasarnya, proses penyembuhan maag melibatkan banyak hal, tidak hanya seputar perawatannya saja.

Dokter perlu tahu apakah penyebab dari maag bisa diatasi dengan tuntas atau tidak.

Bila penyebab maag bisa diobati, otomatis gejala maag pun akan hilang.

Artinya, maag sangat mungkin sembuh total bila mendapatkan penanganan yang menyasar ke penyebabnya, tidak hanya untuk meredakan gejala.

1. Mengatasi penyebab gejala maag

Salah satu penyebab gejala maag yang paling sering terjadi yaitu refluks asam lambung (GERD).

Bila masalah pencernaan yang muncul akibat GERD, dokter akan memberikan Anda obat seperti H2 blockers dan antasida.

Meski begitu, penggunaan obat masih bisa membuat maag kembali kambuh karena asam lambung bisa saja naik lagi.

Hal ini berlaku ketika Anda mengonsumsi makanan pemicu asam lambung atau tengah dilanda stres.

Bila gaya hidup tidak dapat mengatasi GERD, Anda mungkin perlu menjalani operasi GERD.

Operasi ini dilakukan untuk mengencangkan otot bagian atas lambung agar asam lambung tidak naik. Alhasil, gejala sakit maag pun ikut hilang.

Sementara itu, sembuh total dari gejala maag akibat ulkus atau luka di lambung masih cukup memungkinkan dengan obat jenis acid-blocking.

Bila luka di lambung sembuh total, gejala maag mungkin tidak akan kembali lagi.

Selain itu, ada beberapa penyebab gejala maag muncul yang perlu Anda ketahui, seperti:

  • radang lambung (gastritis),
  • tukak lambung,
  • penyakit celiac,
  • batu empedu,
  • sembelit,
  • pankreatitis,
  • iskemia usus,
  • penyakit tiroid, hingga
  • gaya hidup tidak sehat.

2. Mencegah maag kambuh kembali

Selain mencari tahu dan mengatasi akar penyebab sakit maag, sembuh total dari maag membutuhkan perawatan lebih lanjut.

Anda perlu mencegah maag kambuh kembali agar benar-benar terbebas dari sindrom masalah pencernaan ini.

Pencegahan ini biasanya dilihat berdasarkan apa yang memicu penyebab gejala sakit maag.

Sebagai contoh, GERD atau infeksi lambung bisa disebabkan oleh kebiasaan kurang baik. Itu sebabnya, gaya hidup sehat diperlukan untuk mencegah maag.

Berikut hal-hal yang perlu Anda perhatikan agar benar-benar sembuh dari gejala sakit maag.

Konsumsi makanan berserat tinggi

Salah satu cara mencegah sakit maag kambuh kembali yaitu mulai mengonsumsi makanan berserat tinggi.

Serat baik dapat membantu membersihkan usus dan melancarkan pencernaan hingga menurunkan risiko penyebab sakit maag.

Selain itu, makanan berserat tinggi membuat Anda merasa kenyang hingga mengurangi keinginan untuk makan berlebihan.

Pasalnya, makan berlebihan bisa menyebabkan heartburn yang menjadi bagian dari sakit maag. Jadi, cobalah perbanyak makanan serat sehat, seperti:

  • biji-bijian utuh, seperti oatmeal dan beras merah,
  • sayuran akar, seperti wortel, bit, dan ubi jalar, atau
  • sayuran berdaun hijau, seperti asparagus, brokoli, dan kacang hijau.

Mengelola stres

Stres bisa menjadi salah satu alasan mengapa Anda tidak kunjung sembuh dari maag. Itu sebabnya, cobalah untuk mengelola stres agar gejala masalah pencernaan ini tidak datang kembali.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelola stres, antara lain:

  • menciptakan lingkungan yang tenang saat makan,
  • mencoba teknik pernapasan dalam,
  • meditasi atau yoga,
  • meluangkan waktu untuk hobi, dan
  • mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Dengan begitu, Anda bisa mencegah kemunculan sakit maag yang terus-terusan mengganggu aktivitas harian.

Menghindari makanan pemicu asam lambung

Seperti yang sudah disebutkan, kenaikan asam lambung dapat memicu gejala sakit maag tidak kunjung membaik. Sementara itu, asam lambung naik dapat terjadi akibat makanan tertentu.

Maka dari itu, usahakan untuk menghindari makanan pemicu asam lambung selama proses pemulihan. Sederet makanan yang dapat memperparah sakit maag yaitu:

  • gorengan,
  • makanan cepat saji (fast food),
  • keripik kentang atau makanan ringan olahan lainnya,
  • cabai bubuk dan merica putih,
  • keju,
  • daging berlemak, seperti bacon dan sosis,
  • buah sitrus,
  • cokelat, atau
  • minuman berkarbonasi.

Intinya, orang yang mengalami sakit maag sebenarnya bisa sembuh. Namun, Anda perlu menjalani gaya hidup yang lebih sehat dan mengetahui penyebab yang mendasari sindrom pencernaan ini.

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan diskusikan dengan dokter guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.