Berapa harga solar industri sekarang

Harga Solar Industri Melonjak, HPP Tambang Naik 4-15%

Jakarta, CNBC Indonesia- Industri pertambangan menjadi salah satu sektor yang merasakan dampak kenaikan harga solar industri, meskipun efeknya berbeda tergantung stripping ratio dan jarak angkut.

Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arief mencatat efek lonjakan harga BBM Industri pada kenaikan harga pokok produksi di industri pertambangan mencapai 4-15%.

Seperti apa dampak kenaikan harga BBM ke pertambangan? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arief dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Senin, 28/08/2022)

Saksikan live streaming program-program CNBC Indonesia TV lainnya di sini

Jakarta - Harga BBM industri yang berlaku mulai besok Senin (1/12/2008) turun bervariasi antara 1,5% hingga 9,4%. Variasi penurunan ini disebabkan fluktuasi MOPS dan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

"Dibanding periode sebelumnya, untuk harga jual keekonomian tersebut, dengan menggunakan valas (US$) ada penurunan 6,5% sampai dengan 14%, sedangkan untuk penggunaan rupiah ada penurunan sekitar 1,5% sampai dengan 9,4%," demikian tercantum dalam siaran pers Pertamina, Minggu (30/11/2008).

Harga baru BBM industri Pertamina yang berlaku mulai besok, 1 Desember 2008 adalah sebagai berikut :

Wilayah 1: Harga berlaku Ex. Suplai Point (Depot/Transit Terminal) selain UPms VII, UPms VIII Jayapura dan Propinsi NTT.
Premium Rp 6.500 per liter, minyak tanah Rp 7.130 per liter, minyak solar Rp 6.727 per liter, minyak diesel Rp 6.096 per liter, minyak bakar Rp 3.644 per liter, diesel V10 Rp 5.514 per liter dan Pertamina Dex Rp 7.500 per liter.

Wilayah 2: Harga berlaku Ex. Suplai Point (Depot/Transit Terminal) di UPmsVII Makasar.
Premium Rp 6.617 per liter, minyak tanah Rp 7.595 per liter, minyak solar Rp 7.354 per liter, minyak diesel Rp 6.709 per liter, minyak bakar Rp 3.863 per liter.

Wilayah 3: Harga berlaku Ex. Suplai Point (Depot/Transit Terminal) di UPmsVIII Jayapura dan Propinsi NTT.
Premium Rp 6.734 per liter, minyak tanah Rp 7.781 per liter, minyak solar Rp 7.534 per liter, minyak diesel Rp 6.873 per liter, minyak bakar Rp 3.955 per liter.

Wilayah 4: Harga berlaku Ex. Inst. Medan Grup, Depot Panjang TT. TG. Gerem, Depot Plumpang, Inst. Tanjung Priok, Inst. Semarang/Pengampon, Inst. Surabaya Group.
Premium Rp 6.500 per liter, minyak tanah Rp 7.130 per liter, minyak solar Rp 6.627 per liter, diesel V10 Rp 5.514 per liter, minyak bakar Rp 3.644 minyak diesel Rp 6.096 per liter dan Pertamina Dex Rp 7.500 per liter.(lih/nwk)

Ilustrasi kilang minyak, Foto: pexels

Berapa harga solar industri? Sebelum mengetahui mengenai rincian harganya. Alangkah baiknya untuk mengetahui seperti apa solar industri dan apa saja kegunaannya.

Solar industri atau juga dikenal dengan sebutan solar HSD (High Speed Diesel) merupakan salah satu produk dari Pertamina selaku perusahan milik negara yang mengelola produksi bahan bakan nasional.

Solar industri atau solar HSD merupakan BBM (Bahan Bakar Minyak) tipe solar yang memiliki cetane number 45. Dengan begitu, bahan bakar tersebut didesain khusus penggunaannya bagi alat-alat industri, semisal genset, mesin kapal lau, alat berat, dan mesin industri lainnya.

Tidak cuma itu, bahan bakar yang diperuntukkan bagi mesin diesel dengan kecepatan rata-rata 1000RPM juga bisa digunakan sebagai bahan bakar furnace burner, mesin pemanas, pengering, atau mesin pemanas ketel uap.

Sebagai informasi tambahan, jenis solar ini berasal dari minyak mentah atau crude oil. Lalu minyak tersebut diproses destilasi dan diteruskan dengan penguapan menggunakan tekanan tinggi atau dikenal sebagai aumospheric destillation.

Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa jenis solar ini memiliki harga yang berbeda dengan solar lainnya.

Daftar Harga Solar Industri

Perlu diketahui bahwa harga solar industri di setiap wilayah berbeda-beda. Namun, harga di setiap daerahnya tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Mengutip dari situs infohargabbm.com, berikut ini daftar harganya:

Ilustrasi pekerja Pertamina, Foto: pertamina.com

  • Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 1: Rp 21.500

  • Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 2: Rp 21.500

  • Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 3: Rp 21.600

  • Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 4: Rp 21.750

Sementara itu, mengutip laman damarpetro.com. Daftar harga yang berbeda ditunjukkan oleh situs tersebut. Untuk mengetahuinya, berikut daftar harga solar industri pada periode 1 Juli – 14 Juli 2022:

  • Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 1: Rp 22.900

  • Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 2: Rp 22.900

  • Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 3: Rp 23.000

  • Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 4: Rp 23.150

Wilayah-wilayah di atas memiliki cakupannya masing-masing. Adapun untuk wilayah atau area satu meliputi Sumatera, Jawa, Bali dan Madura. Sementara untuk wilayah dua meliputi Pulau Kalimantan.

Sementara itu, untuk wilayah tiga, terdiri atas Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat. Dan yang terakhir, yakni wilayah empat memiliki cakupan Maluku, Nusa Tenggara Timur dan Irian Jaya.

Namun, perlu diketahui bahwa berdasarkan situs resmi pertamina.com, pihak Pertamina mengatakan bahwa penetapan harga terkait produk BBM solar industri, yakni berdasarkan kesepakatan B2B atau business-to-business antara PT Pertamina Patra Niaga SH C&T dengan mitra bisnis sesuai dengan kontrak yang disepakati. Oleh karena itu, seluruh ketentuan dan harga dalam kontrak tersebut tidak berlaku dan tidak dapat menjadi acuan bagi pihak lain.

Berapa harga solar industri per liter?

Penawaran Harga Khusus BBM (Bahan Bakar Minyak) Solar Industri B30 Pertamina PT Megah Anugerah Energi: Rp 17.500/ liter.

Berapa solar industri?

Daftar Harga Solar Industri Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 1: Rp 22.900. Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 2: Rp 22.900. Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 3: Rp 23.000. Harga Dasar Solar Industri di Wilayah 4: Rp 23.150.

Berapa harga 1 liter bio solar?

Sama seperti Pertalite, harga Bio Solar juga sama di seluruh wilayah, yaitu Rp 6.800 per liter.

Apa beda solar industri dan solar biasa?

Solar industri adalah BBM yang dijual oleh rekanan Pertamina ke kalangan industri seperti pabrik. Sedangkan Solar subsidi adalah BBM yang dijual di POM Bensin Pertamina untuk kendaraan berbahan bakar solar.