Berapa harga saham pantas beli

Berapa harga saham pantas beli
Foto: Direktur dan Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava (Anisatul Umah/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ditutup menguat 7,55% atau berada di level Rp 57/saham pada penutupan Selasa, (24/11/2020).

Berdasarkan RTI, saham BUMI sepanjang hari ini diperdagangkan di level Rp 53 sampai Rp 58/saham. Sebanyak 1,36 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 76,11 miliar.

Investor domestik tampak mendominasi aksi jual dan beli saham BUMI. Tercatat aksi beli investor domestik sebesar 45,58% atau 1,2 miliar saha senilai Rp 67,6 miliar. Sementara itu untuk aksi jual tercatat 46,061% atau 1,3 miliar saham senilai Rp 68,3 miliar.

Terlihat aksi jual beli investor asing tidak banyak pergerakan, di mana aksi beli hanya 4,42% atau 6,6 miliar saham senilai Rp 224 juta. Sementara untuk aksi jual sedikit lebih rendah 3,94% atau 110 juta saham senilai Rp 3,8 miliar.

Director & Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan harga saham perusahaan telah naik 14% dari pembukaan awal pekan Rp 50/saham. Harga saham BUMI pen berada di puncaknya hari ini, dan menjadi yang tertinggi di antara emiten lainnya.

"Sulit untuk berkomentar tentang pemicu nyata untuk Bumi, tetapi tidak dapat disangkal bahwa BUMI adalah saham yang nilainya sangat rendah meskipun prospek jangka menengahnya cerah," kata Dileep saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (24/11/2020).

Menurutnya prospek harga batubara yang lebih tinggi di tengah berita penemuan vaksin, juga dapat mendongkrak ekonomi global sehingga permintaan batubara akan membaik. Untuk itu Dileep mengatakan kondisi ini menguntungkan sektor khususnya Bumi Resources.

Selain itu, pemerintah Indonesia pun semakin gencar menggerakan hilirisasi batu bara melalui gasifikasi batu bara. Saat ini ada tiga perusahaan yang dinilai paling siap dalam menjalankan proyek gasifikasi dengan menyelesaikan studi kelayakan ataupun pra kajian.

Salah satunya adalah PT Arutmin Indonesia, anak usaha dari perusahaan batu bara terbesar PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang akan mengolah dari batu bara menjadi methanol.

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, proyek gasifikasi Arutmin berlokasi di IBT terminal, Pulau Laut Kalimantan Selatan dengan feedstock 6 juta ton per tahun. Proyek ini diperkirakan beroperasi pada 2025, dengan kapasitas produksi 2,8 juta ton per tahun.

"Ini adalah kesempatan yang menarik dan manajemen PT Arutmin Indonesia terlibat dalam pengembangan studi kelayakan .. ini adalah proyek prioritas bangsa dan terlihat sangat menjanjikan dalam segala hal," kata Dileep.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Uptrend Kuat, Saham BUMI Ditutup Meroket 26,32%

(dob/dob)

Rabu, 16 Mar 2022 17:00 WIB

Bagikan :  

Berapa harga saham pantas beli
Analis menyebut harga saham GoTo kemahalan karena perusahaan itu mencatatkan kerugian bersih Rp11,58 triliun per September 2021. Ilustrasi. (ADITYA PRADANA PUTRA/ADITYA PRADANA PUTRA).

Jakarta, CNN Indonesia --

Penawaran sahamperdana (initial public offering/IPO) decacorn GoTo akhirnya terealisasi pada Selasa (15/3) kemarin. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mengumumkan akan melepas 52 miliar saham dengan harga kisaran Rp316-Rp346 per saham.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai harga yang ditawarkan GoTo lebih murah dibandingkan dengan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). Kesimpulan diambil dengan membandingkan ekuitas dan price book value (PBV) kedua perusahaan.

Hans menambahkan dari kapitalisasi pasar (market cap) setelah IPO pun, GoTo lebih besar, yakni Rp377 triliun-Rp413 triliun. Sementara, kapitalisasi BUKA di bursa modal dalam negeri senilai Rp87,6 triliun. Sebagai pembanding, harga saham BUKA dibanderol Rp850 per saham kala IPO.

"Melihat ekosistemnya, kalau lihat datanya GoTo lebih murah valuasinya dibandingkan BUKA, artinya ekuitas dan price book value dan sebagainya, posisi GoTo lebh murah," jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (16/3).

Walau begitu, Hans berpendapat tetap saja harga GoTo masih kemahalan. Apalagi perusahaan masih mencetak rugi dengan jumlah jumbo.

Mengutip prospektus, GoTo menyatakan masih rugi bersih sebesar Rp11,58 triliun per September 2021. Nilai kerugian itu meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 senilai Rp10,43 triliun.

Dari sana, perusahaan teknologi tersebut mengalami rugi saham Rp197 per saham pada September 2021. Rugi memang turun dibandingkan pada periode sama 2020 lalu yang Rp365 per saham.

[Gambas:Video CNN]

Nah, melihat itu, ia menyarankan investor ritel untuk hati-hati karena ruang pertumbuhan saham masih terbatas. Di sisi lain ada kemungkinan saham dilego dan bernasib sama seperti BUKA yang pada perdagangan sesi II hari ini dibanderol Rp260 per saham.

Hans menyebut memang GoTo memberlakukan skema greenshoe guna menjaga stabilitas harga saham pasca IPO. Lewat skema ini penjamin emisi bisa membeli hingga 15 persen tambahan saham dengan harga penawaran (perdana). Dalam hal ini, GoTo menyiapkan 'cadangan' 7,8 miliar saham.

Karena itu, Hans menilai harga bisa saja jatuh ke bawah level IPO jika pasar melego saham lebih dari 7,8 miliar lembar.

"Pemegang saham harus hati-hati, jumlah saham yang ditawarkan 52 miliar saham, stabilisasi oleh penjamin itu nilainya 7,8 miliar, kalau terjadi tekanan jual lebih dari 7,8 miliar tadi berarti tidak ada stabilitas harga dilakukan," beber dia.

Ia pun menyarankan investor untuk tak buru-buru mengantre membeli GoTo dan sebaiknya membaca detail prospektus perusahaan.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menilai saham GoTo tak menarik untuk dikoleksi saat ini karena harganya yang kemahalan. Kendati demikian, ia tak gamblang menyebut berapa harga pantas saham tersebut.

Ia pun menilai ada kemungkinan harga GoTo jatuh ketika ada unicorn lain yang melantai, seperti harga BUKA yang terjun bebas usai kabar GoTo melantai diumumkan.

Dennies menambahkan bahwa secara prospek GoTo juga belum menarik.

"Di prospektusnya bahkan mereka bilang 'mungkin tidak akan mencapai profitabilitas'," ujarnya.

(wel/agt)

Bagikan :  

Beli saham minimal berapa?

Perlu dicatat, jumlah transaksi saham yang boleh dilakukan minimal adalah 1 lot. Di Indonesia, 1 lot setara dengan 100 lembar saham. Peraturan tersebut mengacu pada peraturan yang dibuat oleh Bursa Efek Indonesia sebagai lembaga yang mengatur tentang pasar modal di Indonesia.

Berapa maksimal beli saham?

Maksimal pembelian saham sebanyak 50.000 lot atau 5% dari jumlah efek tercatat (mana yang lebih kecil). Jika lebih dari itu, maka akan kena auto rejection. Sejak pandemi, ARB diubah menjadi 7% (auto reject asimetris) untuk menahan penurunan harga saham dan IHSG secara signifikan.

Apa itu nilai wajar saham?

Harga wajar saham adalah harga saham yang berada pada titik tertentu yang dianggap sebanding dengan fundamental perusahaan. Tentu saja ini mengacu pada kinerja bisnis dan keuangan perusahaan tersebut. Namun, bisa saja hal ini dipengaruhi oleh pasar.

Bagaimana cara menentukan harga wajar saham?

Cara menghitung harga wajar saham dengan Earning per Share Nilai EPS yang besar menandakan nilai saham perusahaan tersebut termasuk baik. Rumusnya adalah: Earning per Share (EPS) = (Laba bersih – Dividen preferen) / Jumlah saham yang beredar pada akhir periode.