Berapakah harga rokok di agen

Harga Jual Eceran (HJE) Rokok Per Bungkus Per Januari 2022

Berapakah harga rokok di agen
Berapakah harga rokok di agen

  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Kementerian Keuangan resmi menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) menjadi 12% yang akan berlaku per 1 Januari 2022. Kenaikan cukai rokok ini tentu mendorong harga jual eceran (HJE) rokok yang ikut terkerek naik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, HJE rokok per bungkus dengan isi 20 batang pada tahun depan akan berkisar antara Rp 10.100 sampai Rp 40.100. Pada rokok golongan rokok Sigaret Kreket Mesin (SKM) harganya berkisar antara Rp 22.800 sampai Rp 38.100.

Kemudian, rokok Sigaret Putih Mesin (SPM) harganya berkisar antara Rp 22.700 sampai Rp 40.100. Sementara, Sigaret Kretek Tangan (SKT) harganya berkisar antara Rp 10.000 sampai Rp 32.700.

(Baca: Realisasi Penerimaan Cukai Hasil Tembakau Naik 3,67% pada 2020)

Kenaikan harga jual ini sejalan dengan kenaikan tarif cukai rokok tahun depan yang berkisar antara 2,5% hingga 14,4%. Kenaikan tarif tertinggi pada golongan SPM di kisaran 12,4%-14,4%. Tarif cukai SPM I naik 13,9%, SPM II A sebesar 12,4% dan SPM II B sebesar 14,4%.

Lalu, tarif cukai rokok jenis SKM ditetapkan kenaikannya sebesar 12,1%-14,3%. Rinciannya, tarif SKM I sebesar 13,9%, SKM II A sebesar 12,1% dan SKM II B sebesar 14,3%.

Sementara, tarif cukai untuk golongan SKT di kisaran 2,5%-4,5%. Tarif SKT I A naik 3,5%, SKT I B sebesar 4,5% , SKT II sebesar 2,5%, dan SKT III sebesar 4,5%.

Pemerintah melalui ketentuan ini juga memnyederhanakan HJE rokok menjadi delapan jenis dari sebelumnya 10 jenis. Simplikasi harga ini terutama pada kelompok SPM II A dan II B yang menjadi satu harga, serta SKM II A dan II B yang juga menerapkan harga yang sama.

Berikut daftar HJE minimum rokok per bungkus yang berlaku Januari 2022:

  1. Sigaret Kretek Mesin (SKM)
  • SKM I : Rp 38.100 per bungkus atau Rp 1.905 per batang
  • SKM II A dan II B : Rp 22.800 per bungkus atau Rp 1.140 per batang
  1. Sigaret Putih Mesin (SPM)
  • SPM I : Rp 40.100 per bungkus atau Rp 2.005 per batang
  • SPM II A dan II B : Rp 22.700 per bungkus atau Rp 1.135 per batang
  1. Sigaret Kretek Tangan (SKT)
  • SKT I A : Rp 32.700 per bungkus atau Rp 1.635 per batang
  • SKT I B : Rp 22.700 per bungkus atau Rp 1.135 per batang
  • SKT II : Rp 12.000 per bungkus atau Rp 600 per batang
  • SKT III : Rp 10.100 per bungkus atau Rp 505 per batang

  • [21-05-2019 02:17]

    Transaksi selesai, pesanan telah diterima oleh: Abdul Kadir

  • [21-05-2019 02:17]

    Pesanan siap dikirim

  • [21-05-2019 02:17]

    Pesanan sedang di proses

  • [21-05-2019 02:17]

    Pesanan diterima Toko

  • [21-05-2019 02:17]

    Pembayaran Lunas

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 dan kondisi perekonomian yang sulit ternyata memaksa produsen rokok putar otak.

Sebagian besar, bahkan produsen rokok kakap, mengambil keputusan bisnis strategis. Kebanyakan dari produsen rokok meluncurkan produk baru dengan harga yang murah.

Langkah ini diambil dengan harapan, produk mereka laku di pasaran.

The big three yakni PT HM Sampoerna, PT Gudang Garam, dan PT Djarum memproduksi rokok murah atau meluncurkan ulang produk mereka dengan kemasan lebih sedikit.

Center for Indonesia Strategic Development Initiatives (CISDI) melaporkan 42% dari perokok persisten saat ini mengatakan akan mengurangi pengeluaran untuk merokok dan 24% dari mereka beralih ke rokok yang lebih murah.

Sejalan dengan temuan ini, riset Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS UI) juga menemukan bahwa kelompok masyarakat dengan pendapatan rendah masih melanjutkan untuk merokok saat pandemi meskipun kesulitan secara ekonomi dan cenderung untuk beralih ke rokok yang lebih murah.

Usut punya usut, CNBC Indonesia menemukan salah satu produk rokok murah yang diluncurkan HM Sampoerna adalah Marlboro Crafted Authentic.

Produk yang diluncurkan pada Maret 2022 ini dijual di bawah kisaran Rp 8.000-Rp 10.000 dengan isi 12 batang per pack.

Menanggapi fenomena tersebut, pengamat industri rokok Dimas Dwi Nugraha menjelaskan mahal dan murahnya harga rokok tentu saja sangat relatif bagi setiap orang.

Namun, jika dilihat dari bahan mentah, kemasan, dan faktor lain maka harga rokok murah untuk kelas Sigaret Kretek Mesin (SKM) adalah di bawah Rp 17.000-18.000 ribu per pack, kelas SPM di bawah kisaran Rp 25.000/pack, Sigaret Putih Tangan (SPT) di bawah Rp 10.000 per pack, dan Sigaret Kretek Tangan (SKT) di bawah Rp 15.000.

Penelusuran CNBC Indonesia juga menunjukkan banyaknya rokok murah yang baru beredar setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Sampoerna mengeluarkan rokok lama dengan jumlah yang sedikit, di antaranya adalah Marlboro Filter Black (untuk 12 batang harga Rp 20.600 per pack) dan Philip Morris Magnum 12 (Rp 18.300/pack).

Produk baru yang diluncurkan di antaranya Marlboro Crafted Authentic (Rp 8.000-10.000 per pack) dan Marlboro Advance (Rp 17.00-19.000/pack).

Djarum meluncurkan produk seperti Djarum Super Next dan Djarum Wave yang dibanderol Rp 16.000 untuk 12 batang. Selain itu, Djarum juga mengeluarkan varian Djarum 76 Madu Hitam (Rp 12.000-13.000 per pack).

Wismilak meluncurkan Wismilak Golden ARJA yang dibanderol dengan harga Rp 8.000-9.000 per pack dengan isi 12 batang.

Rokok murah dari produsen lainnya adalah Minak Djinggo Rempah dari PT Nojorono Tobacco International (harga Rp 10.000/pack), dan City Lite By Ares produksi PR Sejahtera (Rp 14.000-16.000 per pack).

Kansas American Blend (Rp 11.000-12.000 per pack), Aroma Mile (Mild) produksi Nojorono Group (Rp 15.000-16.000 per pack), dan Esse Bana Pop 12 batang produksi KT&G Group (Rp 21.000/pack).

Terdapat juga Camel Mild Intense Blue (Rp 20.000 per pack) dan Camel Mild Option Yellow Kretek (Rp 15.000-16.000 per pack) produksi PT. Karya Dibya Mahardhika dan Hero Casual Bold dari Hero Casual (Rp 13.000-16.000 per pack).

Selain yang beredar secara nasional, terdapat beberapa rokok yang peredarannya sangat kencang di daerah tertentu.

Sejumlah rokok yang penjualannya kencang di daerah tertentu dengan produk baru setelah 2020 di antaranya adalah Gudang Baru Premium (Rp 15.000 per pack), Mozza (Rp 11.000 per pack), dan Super 57 Madjoe (Rp14.000 per pack).

[Gambas:Video CNBC]

(haa/haa)

Berapa harga eceran rokok?

Mengutip laman kemenkeu.go.id, harga Jual Eceran (HJE) rokok tertinggi di kisaran Rp40.100 per bungkus isi 20 batang untuk kategori Sigaret Putih Mesin (SPM I) dari sebelumnya Rp35.800 per bungkus pada 2021.

1 bungkus rokok harga berapa?

Harga per bungkusnya bervariasi dengan yang tertinggi Rp 40.100/bungkus (isi 20 batang). Untuk SKM golongan I, harganya mencapai Rp 38.100/bungkus sesuai dengan merek rokok yang beredar. Untuk itu, simak besaran kenaikan tarif cukai dan harga rokok serta rokok elektrik tahun 2022.

Rokok apa yang bagus untuk pemula?

5 Merek Rokok Paling Enak dan Pas untuk Pemula.
1 L.A Lights..
2 DJarum Super MLD Putih..
3 Djarum Super..
4 Esse..
5 Sampoerna..

Berapa isi rokok 1 bos?

Sampoerna Mild Rokok [1 Slop/ 10 Bungkus] merupakan rokok dengan kemasan berisi 10 bungkus.