Berapa biaya pap smear di prodia

Pap Smear GratisPap Smear adalah pemeriksaan yang berfungsi untuk mengetahui potensi risiko kanker serviks pada tubuh. Melihat pemeriksaan ini termasuk sangat dibutuhkan oleh banyak wanita, pemerintah memberikan layanan pap smear gratis kepada pengguna BPJS Kesehatan. Dengan begitu, CITO sebagai salah satu penyedia fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan berkesempatan untuk menjadi fasilitator layanan pemeriksaan pap smear gratis.

Risiko kanker serviks bisa ditangani sejak dini dengan berbagai pemeriksaan. Bahkan, pemeriksaan diagnosa genetik HPV juga dapat dijadikan untuk mengetahui potensi risiko kanker. Membahas soal pap smear dan bagaimana metodenya, Sahabat dapat membacanya melalui artikel Pap Smear, Cara Untuk Kenali dan Deteksi Potensi Kanker Serviks.

Baca juga: HPV, Dapat Dideteksi Dini Dengan Pemeriksaan Genomik

Syarat yang Berlaku

Dengan diberlakukannya pemeriksaan pap smear gratis, Pemerintah persyaratan yang di berlakukan untuk masyarakat yang ingin melakukan pap smear gratis. Berikut ini adalah peraturan dan ketentuan pap smear gratis oleh BPJS Kesehatan:

  • Peserta JKN-KIS aktif
  • Wanita, sudah menikah atau pernah menikah
  • Berusia 30-50 tahun
  • Menunjukkan kartu peserta (asli dan fotocopy)/KIS Digital
  • Membawa pengantar pemeriksaan Pap Smear dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
  • Belum melakukan pemeriksaan IVA/Pap Smear dari program Pemerintah
  • Jika hasil positif maka dapat melakukan Pap Smear 1 tahun sekali. Jika hasil negatif dapat melakukan Pap Smear 3 tahun sekali
  • Tidak dalam kondisi menstruasi (minimal 7 hari setelah menstruasi)
  • Tidak sedang dalam mengonsumsi obat tertentu
  • Tidak melakukan hubungan seksual 2 x 24 jam sebelum pemeriksaan Pap Smear dilakukan
  • Pemeriksaan dilaksanakan di Laboratorium Klinik CITO
  • Berlaku hingga 31 Desember 2022
  • Tidak berlaku di Cabang Solo dan Surabaya

Mengenai Hasil Pap Smear

Untuk mengetahui hasil yang mengenai potensi risiko kanker serviks, pap smear akan mendiagnosa beberapa sel yang dapat diketahui dengan pemeriksaan ini, berikut ini adalah beberapa sel yang terkait:

  • Sel skuamosa atipikal
    Sel skuamosa atipikal adalah sel abnormal yang tumbuh di jaringan yang melapisi dinding luar leher rahim. Kondisi ini dapat menandakan infeksi HPV, infeksi jamur, atau tumor jinak, seperti kista atau polip.
  • Lesi skuamosa intrarepitel
    Lesi skuamosa intrarepitel adalah sel-sel epitel abnormal yang cepat atau lambat dapat berubah menjadi sel kanker.
  • Sel glandular atipikal
    Sel glandular atipikal adalah sel abnormal yang menghasilkan lendir (mukus), tetapi belum bisa dipastikan apakah sel-sel ini akan berubah menjadi kanker.
  • Kanker sel skuamosa dan adenokarsinoma
    Jika pada hasil pemeriksaan pap smear ditemukan sel-sel abnormal ini, maka besar kemungkinan pasien menderita kanker.

Baca juga: Kanker Serviks, Dapat Dicegah dan Dideteksi Sejak Dini

Sahabat dapat lakukan konsultasi Dokter terlebih dahulu jika ingin bertanya mengenai info lebih lanjut terkait kanker serviks. Manfaatkan pemeriksaan pap smear gratis ini segera di cabang CITO yang terdekat di kota Sahabat.

Apa itu Pap smear?

Pap smear adalah sebuah tes untuk mendeteksi kanker serviks alias kanker leher rahim. Pada proses pemeriksaan Pap smear, dokter akan mengambil sampel sel jaringan serviks (leher rahim) yang akan dianalisis oleh petugas laboratorium.

Dari hasil pap smear, dapat diketahui jika sampel tersebut memiliki sel-sel abnormal yang mungkin berkembang menjadi kanker (sel prakanker) ataupun sel yang sudah menjadi kanker. 

Manfaat pap smear yang paling utama adalah sebagai langkah deteksi dini kanker serviks sebelum stadiumnya bertambah semakin parah. Semakin cepat kanker terdeteksi, maka tingkat keberhasilan pengobatan pun akan semakin tinggi. 

Berapa biaya Pap smear?

Harga pap smear tentu bervariasi dari rumah sakit atau klinik yang menyelenggarakannya. Biaya pemeriksaan pap smear pada umumnya berkisar dari mulai Rp300.000-600.000. 

Di samping itu pap smear juga termasuk prosedur medis yang ditanggung oleh asuransi kesehatan (BPJS Kesehatan), selama pemeriksaannya sesuai dengan indikasi medis yang telah ditentukan dokter.

Kenapa Pap smear diperlukan?

Tujuan pemeriksaan Pap smear adalah mendeteksi kanker serviks sejak dini. Sebagian besar kasus kanker serviks disebabkan oleh virus yang disebut human papillomavirus (HPV). Oleh karena itu, pap smear umumnya dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan panggul maupun tes HPV.

Dengan mengetahui kondisi serviks melalui Pap smear, pengobatan bisa dilakukan sedini mungkin apabila Anda terdeteksi mengalami tanda-tanda kanker sehingga sel-sel kanker tidak menyebar luas. Pemeriksaan ini juga bisa menjadi salah satu upaya pencegahan kanker serviks.

Siapa saja yang membutuhkan Pap smear?

Secara umum, semua wanita yang sudah memasuki usia 21 tahun dan sudah aktif secara seksual perlu melakukan pap smear. Pemeriksaan ini dianjurkan untuk dilakukan tiap tiga tahun sekali. Terlebih, jika sudah aktif secara seksual mengingat HPV paling sering disebarkan melalui hubungan seksual.

Sementara itu, wanita berusia 30-65 tahun perlu melakukan pemeriksaan pap smear setiap 5 tahun sekali, dikombinasikan dengan tes HPV. 

Namun, dokter Anda dapat memutuskan kapan pastinya Anda dapat memulai pap smear dan seberapa sering tes ini harus dilakukan. Kelompok usia dan kondisi tertentu yang dimiliki seorang wanita dapat memengaruhi frekuensi pap smear yang perlu mereka jalani. 

Pap smear wajib dilakukan pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker leher rahim, seperti:

  • Memiliki hasil abnormal yang menunjukkan adanya sel prakanker pada pap smear sebelumnya.
  • Mengidap HIV
  • Terkena paparan dietilstilbestrol (DES) saat masih di dalam kandungan.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena transplantasi organ, kemoterapi, atau penggunaan jangka panjang kortikosteroid.
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker serviks.
  • Memiliki kebiasaan merokok dan sering berganti pasangan seksual. 
  • Terlalu muda saat berhubungan seksual pertama kali.
  • Memiliki riwayat infeksi menular seksual. 

Umumnya, Anda boleh berhenti melakukan pemeriksaan ini pada usia 65 tahun, jika selama 10 tahun terakhir pemeriksaan berjalan baik dan tidak ditemukan hal yang abnormal.

Apa saja persiapan sebelum menjalani Pap smear?

Hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan pap smear meliputi:

  • Menentukan jadwal tes berdasarkan rekomendasi dokter.
  • Tunda Pap smear jika sedang menstruasi. Waktu terbaik untuk pap smear adalah 5 hari setelah haid selesai.
  • Jangan berhubungan seksual maupun menggunakan krim atau obat untuk vagina dan kontrasepsi selama 1-2 hari sebelum tes. Kontrasepsi berupa pil KB yang mengandung estrogen dan progestin bisa berpengaruh pada hasil tes.
  • Bila Anda mengalami peradangan leher rahim (servisitis), tunggu sampai penyakit tersebut sembuh.
  • Untuk ibu hamil, pap smear masih aman dilakukan hingga usia kehamilan 24 minggu.
  • Untuk wanita yang baru melahirkan, pap smear bisa dilakukan pada 12 minggu setelah proses persalinan.

Sebelum menjalani tes pap smear, sebaiknya Anda buang air kecil terlebih dahulu untuk mengosongkan kandung kemih. Jangan lupa untuk tetap tenang dan tidak tegang agar prosesnya dapat berjalan lancar.

Bagaimana prosedur pap smear dilakukan?

Keseluruhan pemeriksaan Pap smear umumnya berlangsung selama 20-30 menit. Prosedur ini dilakukan dengan memanfaatkan suatu alat yang disebut spekulum dan pemeriksaan laboratorium.

Dokter akan melakukan tes ini dibantu oleh perawat. Berikut langkah-langkahnya:

  • Anda akan diminta untuk melepaskan pakaian bagian bawah, termasuk celana dalam.
  • Anda akan diminta untuk berbaring di meja periksa. 
  • Kaki Anda diletakkan di penyangga kaki selama tes berlangsung.
  • Dokter akan memasukkan spekulum, yakni alat pemeriksaan pap smear berbentuk cocor bebek untuk melebarkan bukaan vagina.
  • Spekulum akan dibuka agar leher rahim bisa terlihat.
  • Dokter akan menggunakan swab khusus untuk mengambil sampel jaringan dari serviks.
  • Setelah swab dikeluarkan, Anda bisa kembali berpakaian dan tes pun selesai.

Sampel jaringan leher rahim akan ditaruh dalam toples kecil dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Dokter atau pihak rumah sakit akan menghubungi Anda ketika hasil tes sudah selesai.

Selama tes, Anda mungkin akan merasakan sedikit tekanan atau sensasi seperti dicubit yang dihasilkan dari alat pap smear. Anda juga bisa merasakan kram ringan atau ketidaknyamanan di perut bawah usai menjalani tes. 

Bagaimana cara membaca hasil pemeriksaan pap smear?

Berikut beberapa hasil yang bisa didapatkan dari tes Pap smear:

  • Negatif (normal)

Hasil ini menunjukkan bahwa sel serviks Anda dalam kondisi normal atau negatif dari keberadaan sel kanker dan prakanker. 

Dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan tes kembali setelah 3-5 tahun.

  • Hasil tidak jelas atau kurang memuaskan

Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurangnya sampel yang diuji atau ada permasalahan lain yang memengaruhi hasil analisis. Oleh sebab itu, Anda biasanya akan diminta untuk mengulangi Pap smear untuk mendapatkan hasil yang lebih valid.

  • Positif (abnormal)

Hasil ini menandakan adanya perubahan yang abnormal pada sel-sel serviks Anda.

Apa yang harus dilakukan bila hasil pap smear positif?

Sebagian wanita yang mendapatkan hasil pap smear positif (abnormal) belum tentu terkena kanker serviks. Namun, Anda sebaiknya menjalani pengujian lebih lanjut untuk memantau kondisi sel-sel serviks Anda.

Salah satu contoh kondisi medis yang bisa memicu hasil abnormal, antara lain peradangan serta displasia (perubahan kecil pada sel-sel). Kedua kondisi ini biasanya akan hilang dengan sendirinya.

Saat mendapatkan hasil tes positif, dokter akan melakukan pemantauan kondisi. Dokter juga akan menyarankan untuk menjalani tes pada beberapa bulan kemudian. 

Hasil pap smear positif bisa jadi disebabkan oleh beberapa hal berikut ini:

  • Sel skuamosa atipikal. Sel skuamosa yang tumbuh pada permukaan leher rahim. Dokter akan melakukan pemeriksaan menggunakan cairan khusus untuk mengetahui keberadaan HPV. Mungkin tak ada yang perlu diperhatikan jika HPV tidak ditemukan
  • Lesi skuamosa intraepitel. Hasil pap smear ini menandakan kemungkinan sel prakanker. Dibutuhkan tes lanjutan untuk mengetahui seberapa cepat kemungkinan sel ini berubah menjadi kanker.
  • Sel glandural atipikal. Sel ini tampak seperti jaringan lendir (mukus) yang berada di bukaan serviks hingga ke dalam rahim (uterus). Dokter akan melakukan tes lanjutan untuk memastikan apakah ini kanker atau bukan.
  • Sel kanker skuamosa atau adenokarsinoma. Hasil pap smear ini menandakan kemungkinan kanker serviks yang besar. Dokter akan mengadakan pemeriksaan lanjutan untuk menentukan stadium kanker serviks yang Anda alami.

Apabila hasil tes tetap menunjukkan keabnormalan, dokter akan merekomendasikan prosedur kolposkopi.

Berbeda dengan pap smear, kolposkopi memungkinkan dokter untuk melihat kondisi serviks untuk mencari bagian yang mencurigakan. Dokter bisa mengambil gambar maupun melakukan biopsi (pengambilan jaringan) dari bagian yang diperiksa.

Untuk proses biopsi, dokter akan menggunakan swab yang sudah diberi cuka atau cairan lain pada bagian tersebut. Cuka berfungsi menyingkirkan lendir di lokasi yang hendak diperiksa, sekaligus memberikan perubahan tertentu pada sel-sel abnormal. Dengan ini, dokter pun bisa lebih mudah untuk mendeteksinya.

Swab yang sudah dioleskan ke leher rahim tersebut kemudian akan dibawa ke laboratorium agar sampel jaringan yang sudah diambil dapat diperiksa lebih lanjut.

Adakah risiko melakukan tes pap smear?

Pemeriksaan dengan spekulum bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada beberapa wanita. Selain itu, Anda juga mungkin akan merasakan kram perut bagian bawah setelah menjalani pemeriksaan.

Perdarahan ringan atau flek juga terkadang dapat terjadi segera setelah tes. Namun, ini adalah hal yang terbilang normal.

Meski begitu, Anda perlu segera menghubungi dokter jika perdarahan dan kram terus berlanjut pada keesokan harinya.

Apakah bisa pap smear di prodia?

Kegiatan pemeriksaan Pap Smear tanpa dikenakan biaya ini hanya berlaku di beberapa cabang Laboratorium Klinik Prodia*) dengan periode pelaksanaan yang dapat berbeda dan akan ditutup bila jumlah kuota telah terpenuhi.

Berapa sih biaya pap smear?

Biaya Pap smear bervariasi, tergantung dari rumah sakit yang menyelenggarakannya. Di Indonesia, biaya dimulai dari Rp. 200.000 hingga lebih dari Rp. 1.000.000. Sama dengan Indonesia, biaya Pap smear di Malaysia juga dimulai dari Rp. 200.000. Biaya ini belum termasuk biaya tes lanjutan bila diperlukan.

Apakah BPJS menanggung biaya pap smear?

Prasetya menambahkan layanan pemeriksaan IVA/Papsmear ini dapat dijamin oleh BPJS Kesehatan, sehingga peserta JKN-KIS tidak perlu khawatir dengan biayanya. Jika setelah diperiksa dan peserta memerlukan penanganan lebih lanjut, maka akan dirujuk sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

Penyakit apa saja yg bisa di tes dengan pap smear?

Pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk deteksi dini kanker serviks atau kanker leher rahim. Karena itu, perempuan menjadi objek utama pemeriksaan ini dibanding laki-laki.