Berapa banyak kandungan gizi protein pada daging sapi?

TRIBUNNEWS.COM - Kandungan gizi daging sapi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.

Daging sapi mengandung protein, zat besi, dan beberapa vitamin terutama vitamin B.

Selain kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh, daging sapi juga bisa diolah menjadi banyak pilihan menu makanan, terutama di momen Idul Adha.

Mulai dari sate daging sapi, tongseng sapi, bakso daging sapi, hingga rendang, dan banyak lagi.

Baca juga: Resep Bumbu Rendang, Inspirasi Olahan Daging Kurban Spesial Hari Raya Idul Adha

Dikutip dari kemendag.go.id, berikut zat-zat bergizi yang terkandung dalam sapi dan manfaatnya bagi tubuh:

1. Zat Besi

Daging sapi merupakan sumber zat besi yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh.

Zat besi penting bagi pengangkutan oksigen, produksi energi, dan perkembangan otak.

Ketimbang zat besi pada sayuran dan makanan olahan, zat besi daging sapi lebih mudah diserap tubuh.

2. Vitamin B

Daging sapi juga mengandung vitamin grup B, termasuk di dalamnya riboflavin, niacin, pantothenic acid, vitamin B6, dan vitamin B12.

Untuk diketahui, vitamin B12 tidak ditemukan dalam makanan nabati.

Mengonsumsi vitamin B12 dapat menguatkan daya ingat dan konsentrasi.

Sebaliknya jika kekurangan vitamin B12, dapat merugikan fungsi neurologi, yaitu daya ingat dan konsentrasi.

Baca juga: Konsumsi Olahan Daging Kurban Tanpa Takut Kolestrol Naik? Yuk Ikuti Cara Aman Dari Ahli Gizi

Berapa banyak kandungan gizi protein pada daging sapi?
Suasana penjualan daging sapi di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (11/5/2022). Daging sapi kaya akan gizi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. (Tribunnews/JEPRIMA)

Masyarakat di dunia telah mengonsumsi daging sapi sejak ribuan tahun lalu. Dari dulu hingga sekarang, terdapat banyak produk olahan untuk daging merah ini. Namun, kandungan nutrisi dan manfaat daging sapi masih tetap sama, apa saja?

Kandungan daging sapi

Daging sapi adalah salah satu jenis daging merah yang mengandung zat besi lebih tinggi dibandingkan ayam atau ikan.

Kebanyakan orang biasanya mengonsumsi daging sapi sebagai daging panggang, iga, steik, hingga topping utama hamburger.

Sama seperti daging lainnya, daging sapi menawarkan berbagai olahan yang bisa dikonsumsi dengan mudah, seperti kornet, dendeng, dan sosis.

Normalnya, daging sapi segar rendah lemak mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

Berikut kandungan zat gizi per 100 gram daging sapi segar dengan lemak sedang.

  • Air: 66,0 g
  • Energi: 201 kal
  • Protein: 18,8 g
  • Lemak: 14,0 g
  • Abu: 1,2 g
  • Kalsium: 11 mg
  • Fosfor: 170 mg
  • Besi: 2,8 mg
  • Natrium: 105 mg
  • Kalium: 378 mg
  • Tembaga: 4,58 mg
  • Seng: 5,2 mg
  • Retinol (Vit. A): 9 mkg
  • Beta-karoten: 198 mkg
  • Thiamin (Vit. B1): 0,08 mg
  • Riboflavin: 0,56 mg
  • Niasin: 1,3 mg

Dengan kandungan zat gizi di atas, tidak heran bila daging sapi menawarkan begitu banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, bukan?

Manfaat daging sapi

Berapa banyak kandungan gizi protein pada daging sapi?

Daging sapi merupakan sumber protein berkualitas tinggi yang juga kaya akan vitamin dan mineral. Itu sebabnya, daging sapi bisa menjadi salah satu makanan yang baik dalam pola makan sehat.

Berikut ini segudang manfaat daging sapi yang ditawarkan berkat kandungan nutrisi di dalamnya.

1. Menjaga massa otot

Salah satu khasiat daging sapi yang sayang dilewatkan yaitu membantu menjaga massa otot. Bagaimana tidak, daging sapi merupakan sumber protein yang mengandung semua asam amino esensial.

Asam amino esensial dibutuhkan oleh semua orang, terutama lansia, untuk menjaga kesehatan tubuh.

Selain itu, protein pada daging sapi membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, serta meningkatkan aktivitas otot.

Tidak heran bila Anda yang ingin meningkatkan massa otot perlu menambah jumlah asupan protein.

Bila tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang tepat, upaya untuk mendapatkan tubuh berotot tentu akan memakan waktu yang lama.

2. Meningkatkan performa latihan

Selain menjaga massa otot, manfaat daging sapi lainnya yang mungkin sangat berpengaruh terhadap atlet yakni meningkatkan performa latihan.

Begini, ikan dan daging, termasuk daging sapi, mengandung beta-alanine yang menghasilkan carnosine di tubuh. Carnosine merupakan senyawa penting yang diperlukan untuk menjalankan fungsi otot.

Konsumsi daging sapi dapat meningkatkan kadar carnosine pada otot. Kadar carnosine yang tinggi dapat menurunkan rasa lelah dan meningkatkan performa latihan, terutama saat lari.

3. Mencegah anemia

Berkat kandungan zat besi di dalamnya, konsumsi daging sapi diklaim dapat membantu mencegah anemia.

Anemia dapat disebabkan oleh kekurangan zat besi yang biasanya ditandai dengan kelelahan dan kelemahan.

Dengan mengonsumsi daging sapi, tubuh mendapatkan zat besi yang cukup, terutama dalam bentuk heme. Heme merupakan bentuk zat besi yang hanya dijumpai pada protein hewani.

Tubuh manusia menyerap zat besi heme lebih efektif dibandingkan zat besi non-heme, yaitu yang berasal dari tumbuhan.

Artinya, konsumsi daging sapi bermanfaat membantu memenuhi kebutuhan zat besi yang bisa mencegah anemia.

4. Memelihara sistem kekebalan tubuh

Tahukah Anda bahwa daging sapi termasuk sumber zinc (seng) yang cukup tinggi dan bisa membantu meningkatkan kekebalan?

Manfaat daging sapi ini didapat dari sifat antioksidan seng yang bertanggung jawab menghasilkan antibodi.

Antibodi yang dihasilkan ini membantu melawan radikal bebas yang bisa menimbulkan penyakit kronis.

Selain itu, protein dalam daging sapi membantu menghasilkan antibodi tersebut agar tubuh terlindungi dari infeksi.

Oleh sebab itu, anak-anak hingga orang dewasa memerlukan jumlah zinc dan protein yang cukup. Kebutuhan zinc ini bisa diperoleh dengan makan daging sapi secukupnya.

5. Mempercantik kulit dan rambut

Daging, termasuk daging sapi, mungkin mengandung tokoferol dan vitamin E yang cukup tinggi. Keduanya dikenal dapat melawan kolagen sehingga bisa meningkatkan penuaan kulit.

Meski begitu, beberapa bagian daging tertentu, seperti hati, kaya akan ubiquinol.

Ubiquinol merupakan senyawa antioksidan kuat yang dijumpai di lapisan kulit terluar (epidermis). Antioksidan ini bisa membantu melawan kerusakan oksidatif pada kulit.

Selain itu, konsumsi daging sapi dianggap baik untuk menjaga kesehatan rambut karena kaya akan zat besi. Pasalnya, kekurangan zat besi menjadi salah satu penyebab rambut rontok.

Bahaya makan daging sapi berlebihan

Daging sapi memang menawarkan segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.

Meski begitu, terlalu banyak mengonsumsi daging merah ini bisa berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti:

  • penyakit jantung,
  • kanker usus besar,
  • kelebihan zat besi, dan
  • infeksi cacing pita jika daging tidak matang.

Kabar baiknya, Anda bisa menghindari berbagai risiko tersebut dengan mengenali apa saja jenis daging sapi yang sehat.

Selain jenisnya, jangan lupa untuk mengetahui berapa banyak porsi aman makan daging yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi guna memahami solusi yang tepat untuk Anda.

[embed-health-tool-”bmr”]

Berapa kandungan gizi protein pada daging sapi?

apabila tidak aman, oleh karena itu, perlu penjagaan yang mutlak dalam keamanan pangan supaya menjadikan berguna bagi tubuh (Bahri, 2008). Komposisi daging sapi terdiri dari 19% protein, 5% lemak, 70% air, 3,5% zat-zat non protein, dan 2,5% mineral (Forrest et al., 1992).

Berapakah kandungan gizi protein pada daging sapi brainly?

Jawaban. Jawaban: 100 gram daging sapi mengandung 201 Kkal, 18,8 gr protein, 14 gr lemak, 11 mg kalsium dan 2,8 mg zat besi.

Apa kandungan gizi pada daging sapi?

Berikut kandungan zat gizi per 100 gram daging sapi segar dengan lemak sedang..
Air: 66,0 g..
Energi: 201 kal..
Protein: 18,8 g..
Lemak: 14,0 g..
Abu: 1,2 g..
Kalsium: 11 mg..
Fosfor: 170 mg..
Besi: 2,8 mg..

Apakah daging sapi memiliki banyak protein?

Daging sapi memiliki kandungan protein sebesar 26 gram dan ini lebih tinggi dibandingkan kandungan protein yang terdapat pada daging kambing yaitu sebesar 16,6 gram, sehingga daging sapi lebih baik digunakan sebagai sumber protein hewani dibandingkan daging kambing.