Bahan pangan yang berasal dari singkong yang dipotong-potong, direndam air, lalu dijemur adalah

Pembuatan Gatot dipengaruhi oleh suhu dan kalor. Suhu adalahsuatu besaran yang menyatakan ukuran panas, dinginnya benda. Pada saatpengeringan, Singkong yang sudah semi kering memerlukan kalor daripanas matahari untuk membuat Gatot benar‐benar kering sebelum masukpada tahap pemasakan menjadi gatot. Pemberian kalor menyebabkan suhubenda berubah karena kalor merupakan bentuk energi yang pindah karenaadanya perbedaan suhu. Semakin banyak kalor yang diberikan pada suatubenda, maka suhu benda tersebut semakin tinggi. Hal ini berarti kalorsebanding dengan perubahan suhu. Masa suhu dan perubahan suhubergantung pada suatu kalor yang diperlukan agar suhu pada benda naikbergantung pada jenis zat.d. Kewirausahaan Kewirausahaan adalah kemampuan dan usaha seseorang dalammenghasilkan suatu hal yang dapat memberikan nilai jual serta manfaat.Untuk gatot, selain dapat konsumsi secara pribadi juga dapat dijual kepadakhalayak umum. Gatot dapat diolah menjadi tepung gatot. Apabila ketelapohon tersebut diolah menjadi produk lain, otomatis nilai jualnya pun akanmeningkat dibandingkan dengan bahan mentahannya. Karena, dengandibuat untuk olahan yang berbeda akan tahan lama. Masyarakat di desagadung kerap menanam ketela pohon untuk bahan baku pembuatan gatot.Dikarenakan, omset penjualan ketela pohon sebagai bahan baku makanansangat menguntungkan petani.Uraian Keterkaitana. Etno-Sains1. Nama Ilmiah SingkongSingkong atau disebut ubi kayu adalah makanan pokok yang mengandungatau menghasilkan karbohidrat. Singkong tersebut dapat dijadikanmakanan tradisonal seperti Gatot, yang mempunyai nama lain yaitumanihot utilissima.2. Nama Ilmiah AirAir digunakan untuk mencuci singkong yang telah dikupas, merendamsingkong ketika akan dimasak, dan digunakan ketika mengukus gaplek.Nama latin dari air Dihidrogen oksida.3. Nama Ilmiah GaramNatrium klorida (NaCl) digunakan ketika proses pengolahan gaplek agarlebih enak. 464. Nama Ilmiah KelapaParutan kelapa dapat menambah cita rasa dari gatot. Nama ilmiah kelapaadalah Cocos nucifera.b. Teknologi Tabel 4.1 Proses Pembuatan GaplekNo Tahap Proses Pembuatan Gambar1. Mengumpulkan singkong2. Proses pengupasan singkong menggunakan pisau3. Memotong singkong yang telah dikupas menjadi bagian kecil kecil4. Menjadikan satu ketela yang telah terpotong kecil-kecil untuk dijemur5. Penjemuran dibawah terik matahari secara langsung selama kurang lebih selama 3-4 hari 476. Setelah singkong kering , dapat disebut dengan gaplekSumber Gambar: Koleksi PribadiSedangkan cara pembuatan Gatot Tabel 4.2 Proses Pembuatan GatotNo Tahap Pembuatan Gatot Gambar1. Rendamkan gaplek selama 2 hari dua malam agar empuk dan terlihat mengembang2. Cuci berulang ulang gaplek yang telah direndam hingga bersih dan air terlihat putih483. Berikan sedikit garam atau selera masing masing4. Kukus gaplek tersebut di air yang sudah mendidih, kemudian tunggu beberapa menit hingga matang5. Kemudian setelah beberapa menit kemudian gaplek tersebut sudah terlihat matang dan siap untuk ditiriskan di suatu wadah 496. Setelah itu , campurkan kelapa parut kedalam wadah yang berisi gaplek matang, aduk hingga rata dan Kemudian siap disajikan menjadi gatot Sumber Gambar: Koleksi Pribadic. Engineering1. Pengambilan dan Pengupasan Singkong Proses pengambilan singkong berawal dari sawah, kebun ataubahkan ladang dari seorang petani. Saya disini mengambil contoh darisalah satu seorang petani singkong yang berada di desa Gadung. Iamengambil singkong dari sawah menggunakan alat yang disebut cangkul.Cangkul merupakan sebuah alat untuk mencangkul tanah. Kemudianpetani itu dapat mengambil singkong dengan mencangkuli tanah yang ada 50di sekitar singkong. Sedangkan setelah singkong terkumpul maka singkong– singkong tersebut dapat dikupas menggunakan alat pisau.2. Proses Pengeringan Singkong Menjadi Gaplek Masih sering dijumpai di kalangan masyarakat Desa Gadung, Kec.Jati, Kab. Blora di musim kemarau tiba adalah nggaplek sudah cukupfamiliar di kalangan masyarakat yang tinggal di pedesaan seperti halnya diDesa Gadung ini. Nggaplek adalah proses pengeringan umbi-umbian sepertiubi singkong. Proses nggapek itu sendiri sebenarnya sangat mudah dansederhana. Mula-mula tanaman umbi-umbian yang dirasa sudah cukupumur untuk dipanen, setelah terkumpul umbi-umbian itu dikupas, dansetelah umbi-umbian dikupas langkah selanjutnya yaitu penjemurandibawah terik sinar matahari secara langsung. Penjemuran dibawah sinarmatahari bertujuan untuk mengurangi kadar air dari singkong. Jika cuacabagus biasanya petani memerlukan waktu selama 3-4 hari untukmendapatkan hasil gaplek yang baik. Apabila cuacanya kurangmendukung, proses pengeringan singkong dapat dipanggangmenggunakan oven. Nggaplek itu sendiri dilakukan selain untukmeningkatkan nilai jual umbi yang dipanen, juga merupakan prosespengawetan bahan pangan agar tetap bisa dikonsumsi diwaktu yang akandatang, hal ini berlaku untuk gaplek singkong. Seperti sudah banyakdiketahui, gaplek singkong merupakan bahan baku pembuatan nasi tiwulselain itu juga dapat dijadikan sebagai makanan tradisional seperti Gatot.3. Pemasakan Gaplek Menjadi Gatot Sebelum gaplek menjadi gatot pastinya ada proses pemasakan yaitudengan cara rendam gaplek selama 2 hari 2 malam, ganti air bersihrendaman setiap hari, lalu jika gaplek sudah empuk dan kelihatanmengembang kemudian potong menjadi bagian yang kecil- kecil,selanjutnya yaitu berikan sedikit garam sesuai selera masing masing,kemudian langkah selanjutnya kukus hingga empuk dan kenyal-kenyal,setelah matang angkat ke suatu wadah kemudian sajikan dengan kelapaparut.d. Matematika1. Perhitungan Untung Rugi Keuntungan dihitung dari satu kali produksi setiap harinya. Dalamsatu kali produksi dapat mencapai 140 bukus kecil, 100 bungkus sedangdan 80 bungkus besar. Untuk bungkus kecil dijual dengan harga Rp3.000,- 51bungkus sedang Rp6.000,- dan besar Rp8.000,-. Pendapatan yangdidapatkan dalam satu kali produksi setiap harinya dapat mencapaiRp1.660.000,- namun, itu adalah pendapatan kotornya saja dan belumdikurangi oleh biaya bahan baku, tenaga kerja serta biaya lain- lain. Dapat dihitung bahwa satu kali produksi menghabiskan biayabahan Rp332.000,- tenaga kerja Rp400.000,- dan biaya lain lain Rp100.000,-jadi total semua biaya sebanyak Rp832.000,-. Kemudian dapat dihitung lagiuntuk mendapatkan laba bersih dengan cara mengurangkan hasilpendapatan jual dan buaya bahan yaitu: Rp1.660.000 – Rp832.000 =Rp828.000,-. Jadi laba yang diperoleh dalam satu kali produksi setiapharinya dapat mencapai Rp828.000,-. Untuk masalah kerugian di usaha ini sangat minim atau bahkantidak terjadi kerugian dikarenakan usaha ini sudah pancet dan pesanansetiap harinya untuk pedagang kaki lima.2. Penggunaan Komposisi Bahan Komposisi bahan yang digunakan adalah 100% dari singkong (ubikayu) serta ditambahkan kelapa sebanyak 39 buah dalam satu kaliproduksi, garam sebanyak 10 bungkus setiap satu kali produksi dan daunpisang 20 gebok serta 16 gebok daun jati. Jadi dalam satu kali produksimenghabiskan gaplek atau yang disebut singkong kering sebanyak 39 kg.WawancaraSaya di sini mewawancarai salah satu seorang petani dari Desa Gadung,Kecamatan Jati, Kabupaten Blora yang bernama Laminah. Saya : “Assalamualaikum wr.wb, permisi Bu maaf mengganggu waktunya sebentar. Bolehkah saya disini bertanya tanya mengenai cara pembuatan gatot dari awal sampai akhir?” Laminah: “Waalaikumussalam wr.wb. baik Mbak monggo.” Saya : “Baik Ibu terima kasih. Sejak kapan ibu melakukan kegiatan sebagai petani singkong serta memproduksinya sebagai makanan tradisional gatot ini Bu?” Laminah: “Begini Mbak, saya mulai merintis usaha kecil kecilan ini dimulai sejak\ saya berumur 38 tahun dan kemudian saya sekarang berumur 43 tahun. Jadi sudah sejak 5 tahun yang lalu.” 52Saya: “Sudah sejak lama nggih Bu, baik apakah Ibu mempunyai tenaga kerja untuk membantu Ibu dalam usaha ini?”Laminah: Saya mempunyai tenaga kerja kurang lebih 4 orang untuk menjalankan usaha ini, namun dalam pertanian singkong hanya ibu dan suami ibu yang mengolahnya.Saya: “Kenapa bukan ibu dan suami Ibu saja yang menjalankan usahanya? Dan bagaimana nanti soal laba dan ruginya Ibu?”Laminah: “Bukan Mbak, saya lebih memilih untuk bertani dengan suami saya karena menurut saya bertani akan lebih menyehatkan badan, seperti halnya mendapatkan keringat serta dapat mendapatkan vitamin D ketika terkena sinar matahari di pagi hari. Soal laba dan rugi sudah saya serahkan kepada tenaga kerja yang dapat dipercaya yaitu adik kandung saya sendiri.”Saya: “Seperti itu nggih Bu. Kalau boleh tau apakah ibu dapat mengalami kerugian saat berjualan gatot ini?”Laminah: “Saya pernah mengalami kerugian, namun tidak terlalu besar ketika masih awal awal membuka usaha ini, namun saya dan suami saya tidak pernah putus asa untuk bangkit kembali usaha ini. Yang akhirnya saya mencari tenaga kerja untuk membantu saya dalam usaha ini. Dan alhamdulilah sampai saat ini usaha saya semakin meningkat karena terdapat banyak pelanggan dari desa desa lain.”Saya: “Waah… Alhamdulilah sekali ya bu. Ngomong- ngomong berapa harga jual gatot ini?”Laminah: Harga jual gatot ini berbeda beda sesuai ukurannya mba. Kalo yang kecil saya jual dengan harga Rp3.000, sedang Rp6.000 dan yang gede ini Rp8.000 mba.Saya: Setiap harinya ibu membuat berapa pcs gatot nggih bu? Lalu apakah setiap harinya juga akan terjual semua?Laminah: “Alhamdulilah mba dalam setiap harinya semua terjual secara laris. Saya membuat pcs kecil sebanyak 140, sedang, 100 dan besar 80. Karena gatot ini langsung diambil oleh pedagang pedagang keliling dari desa lain.”Saya: “Wah banyak sekali ya bu padahal di desa kecil seperti ini, namun tidak kalah dengan desa atau kota-kota besar di luar sana. Semoga usaha ibu yang tidak pernah meninggalkan makanan tradisional ini semakin maju, laris serta sukses. Terimakasih atas waktunya, sudah mengganggu ibu bekerja hehe.” 53Laminah: “Iya tidak apa-apa Mbak, saya malah senang, barangkali nanti membawakan usaha saya lebih terkenal.” Saya: “Baik bu... Assalamualaikum wr.wb” Laminah: “Waalaikumsalam wr.wb”Link video YouTubeSumber: https://youtube/84ifpdKxIMk Gambar 4.2 Video Pembuatan Gatot TEMA 5 54Pembelajaran Berbasis Etno-STEM dengan Tema “Tauco Khas Pekalongan” Oleh : Nadia Amalia Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Rizky Amalia Safitri Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Fadhilah Cahyaningrum Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Sinta Dina Afiana Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Sinta Oliviana Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Sekar Anggun Tilaras Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Sudah menjadi hal yang wajar apabila manusia ketergantunganpada sumber daya yang dihasilkan oleh alam. Bahkan sudah sepatutnyakita sebagai bangsa Indonesia bersyukur dilahirkan di tanah Indonesia,karena sumber daya alam yang dimiliki sangatlah melimpah. Sumber dayaalam yang ada di Indonesia meliputi: sumber daya pertanian, perkebunan,hingga hewani. Kali ini, kami dari kelompok praktikum PengembanganPembelajaran IPA di SD domisili Pemalang-Pekalongan akan mengulassalah satu jenis sumber daya pada sektor pertanian. Sektor pertanianmemiliki peranan sangat penting dalam upaya mempertahankanketahanan pangan dan ekonomi nasional. Direktur Jenderal Prasarana danSarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy pada tahun 2019menyampaikan bahwa total luas baku lahan pertanian Indonesia mencapai7,46 juta hektar. Salah satu hasil pertanian yang memiliki nilai jual tinggiyaitu kedelai. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) kota Pekalonganpada 6 tahun terakhir, menyatakan bahwa tanaman kedelai menempatikomunitas produksi tertinggi ketiga setelah padi dan jagung. KotaPekalongan sendiri memiliki output pada hasil panen tanaman kedelai,yaitu bahan pangan tradisional yang bernama tauco. 55Gambar 5.1 Skema Skema ETNO-STEM pada pembuatan tauco Tauco merupakan olahan makanan tradisional yang terbuat darikedelai yang memiliki aroma khas, karena proses pembuatanya yangdifermentasi. Tauco sendiri berperan sebagai bumbu alami yangditambahkan pada makanan, misalnya pada daging dan soto. Di setiapdaerah di Jawa Tengah memiliki ciri khas pada tampilan tauco itu sendiri,meski sebagian besar proses pembuatanya terbilang hampir sama. Tauco dapat dikatakan sebagai salah satu kearifan lokal yangdimiliki kota Pekalongan yang berbentuk makanan tradisional. Namundengan seiring perkembangan zaman, makanan tradisional seperti taucomengalami pergeseran minat terutama di kalangan remaja. Justru makananyang banyak beredar di pasaran yaitu makanan dengan ciri khas kearifanluar negeri. Padahal makanan tradisional memiliki nilai estetika yang lebihtinggi, seperti halnya pada tauco yang akan sangat cocok apabila dinikmatidi siang hari dengan ditemani soto sebagai makanan utama, serta lontongsebagai makanan pendamping. Dengan demikian, kami akan melakukan sebuah pelestarianmakanan tradisional seperti tauco ini, dengan cara mengulas berdasarkanmetode Etno-STEM yang menggambarkan proses awal hingga prosesperhitungan matematika pada pengolahan kedelai menjadi tauco. MetodeEtno-STEM ini cocok dilakukan karena Etno-STEM sendiri memiliki artiyaitu pendekatan dalam mempelajari ilmu sains (IPA) dengan denganmengacu budaya atau kearifan lokal pada suatu daerah. Hal ini dikuatkanpada pernyataan Khusniati (2014) yang menyatakan bahwa etnosains 56merupakan ilmu yang mendalami sains berdasarkan budaya pada suatubangsa. Etno-STEM lahir dari proses menerjemahkan fenomena yangdialami masyarakat sesuai dengan kepercayaan yang berkembang dilingkungan masyarakat tersebut.Uraian Lengkapa. Materi dan Perubahanya Pada hakikatnya, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)adalah mata pelajaran yang membahas segala aspek yang ada di alamsemesta seluruh bagian dari alam semesta, karena memiliki tujuanmendapatkan petunjuk dalam mengolah dan mengembangkan suatufenomena, hingga sumber daya alam (SDA) dengan mengemukaandampak yang terjadi alam semesta dengan mencari solusi yang tepat. Olehkarenanya, dengan adanya IPA kita dapat meneliti pada suatu benda dialam semesta dengan melakukan pengembangan metode – metodepengembanganya guna menciptakan alternatif lainya berupa produk yangdapat dikembangkan atau dialihkan fungsinya. Seiring denganperkembangan zaman, inovasi – inovasi dalam mengembangkan pada IPAitu sendiri mengalami keragaman, dengan menyesuaikan perkembanganzaman dan industri, salah satunya adalah adalah berkembangnya prosesfermentasi pada tumbuhan. Inovasi pada Ilmu Pengetahuan Alam itulahyang disebut dengan fenomena materi dan perubahanya. Fermentasi merupakan salah satu bentuk bukti inovasiperkembangan zaman pada Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yangmelibatkan materi dan perubahanya dengan konsep pelaksanaanpengubahan bahan baku menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual yangtinggi dengan manfaat atau fungsi yang berbeda seperti halnya berubahmenjadi bahan makanan. Seperti halnya pada pembuatan tauco, prosespada pembuatan tauco juga memerlukan suatu perubahan bahan bakuberupa kedelai yang difermentasi dengan tahapan peragian yangdilakukan menggunakan zat yang mengandung karbohidrat/proteindengan bantuan mikroorganisme/bakteri sehingga dapat berubah menjadizat-zat lain. Perubahan ini sendiri disebabkan karena adanya reaksi padaenzim aktif oleh mikroba. Proses pembuatan tauco itu sendiri memerlukan 57fermentasi yang berlangsung selama 3-5 hingga kedelai keluar kapangnya.Kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang dapat ditindaklanjutipada proses pengolahannya menjadi bahan makanan yang lebih kompleksdan memiliki nilai fungsi sebagai bahan makanan siap saji. Pengolahankedelai sendiri merupakan salah satu perubahan wujud benda padamakanan yang sederhana, mulai dari alat dan bahan hingga prosedurpembuatanya.b. Suhu dan Kalor Suhu dan kalor merupakan salah satu materi pada perkembanganIlmu Pengetahuan Alam yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dikarenakanbahwa kalor merupakan suatu fenomena alam berupa panas, yang dapatberpindah tempat satu ke tempat lainya, dengan memiliki suhu yangdidapatnya setiap berpindah tempat. Hal tersebut juga dibuktikan padapernyataan Mahmudah (2013) yang mengemukakan suhu dan kalordibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan, karena masing – masing suhupada suatu benda, baik suhu panas maupun suhu dingin yang terjadimasing – masing mengalami perubahan atau perpindahan kalor, yaituperubahan kalor panas menjadi kalor dingin. Pada proses pembuatan tauco sendiri, perubahan suhu dan kaloryang terjadi yaitu saat proses memasak atau mengolah bahan baku(kedelai) menjadi tauco yang terjadi saat proses memasak pada komporyang dihasilkan dari api untuk menghasilkan perubahan wujud matangpada bahan baku tersebut. Pada proses pengolahan ini terjadi apabilasemakin banyak atau semakin lama kalor yang keluar pada suatu zatbenda, maka suhu yang dihasilkan semakin banyak atau tinggi, yangditunjukan pada suhu yang dimiliki saat bahan baku sebelum dimasakmemiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan saat bahan baku setelahdimasak dengan bantuan api.c. Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan kegiatan yang mengupayakanpemenuhan kebutuhan pokok pada suatu komunitas atau kelompok yangmenghasilkan suatu produk berupa barang atau jasa. Seiring denganadanya perkembangan zaman, aktivitas berwirausaha sudah memasuki dikalangan petani dalam mengoptimalkan fungsi sumber daya alam,terutama pada bahan pangan yang berprinsip pada pengembangan inovasipada proses pengolahan hasil sumber daya alam. Menurut (Suryana 2006)pada proses kewirausahaan dapat dilaksanakan dengan proses 58pengembangan pada kewirausahaan itu sendiri dengan cara melihatperilaku, atau karakter pada diri seseorang yang mampu menciptakangagasan pikiran yang dapat memberikan perubahan fungsi, fisik maupunkarakter pada suatu benda. Adanya proses inovatif pada pengoptimalankedelai di Kabupaten Pekalongan ini dapat menghasilkan sumber dayamanusia pada kalangan masyarakat pedesaan mampu mengikutiperubahan dan perkembangan zaman yang sudah terbawa arus globalisasi.Hasil dari adanya upaya tersebut juga diperkuat dengan adanya hasilketerampilan yang berupa keahlian atau keterampilan mengolah bahanbaku mentah menjadi bahan pangan yang siap saji.Uraian EtnoSTEM (Etno-sains, Etno-Technology, EtnoEngineering,Etno-MathematicsA. Sains ilmiah1) Nama Ilmiah KedelaiKedelai yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan taucomempunyai nama latin Glycine max2) TeknologiTabel 5. 1 pembuatan taucoNo. Keterangan Gambar1. Siapkan kedelai yang akan diolah menjadi tauco, lalu cuci bersih kedelai yang akan digunakan;592. Rebus kedelai yang sudah bersih hingga mendidih (mengalami perubahan suhu dan kalor);3. Tiriskan kedelai yang sudah matang ke dalam wadah;4. Siapkan tepung beras, tepung ketan, dan ragi, lalu sangrai ketiga bahan di atas hingga terjadi perubahan warna menjadi menguning;5. Campurkan adonan yang sudah disangrai dengan kedelai. Diamkan selama 3 hari; 606. Kemudian, pisahkan kedelai dengan adonan yang menggumpal;7. Rebus kembali kembali kedelai dengan campuran air garam lalu peram selama kurang lebih 3 minggu;8. Siapkan gula merah, jahe, dan lengkuas sebagai bumbu penyedap pada tahap proses akhir pembuatan tauco, sebagai berikut: a. Olah ketiga bahan tersebut menjadi bumbu penuedap tauco dengan cara: mengiris gula merah yang nantinya akan dilarutkan ke dalam air sebanyak kurang lebih 250 gram dengan konsentrasi air sebanyak 25 ml. Setelah itu, tambahkan potongan jahe dan lengkuas yang sudah ditumbuk sebanyak 20 gram pada masing-masing bahan; b. Masukan ketiga bahan tersebut dengan cara dicampur dan dipisahkan dengan ampasnya; 619. Terakhir, masak kedelai yang sudah tercampur dengan bumbu hingga mendidih selama kurang lebih 3-4 jam, dan tauco sudah bisa disajikan atau digunakan sebagai penyedap rasa pada makanan. Sumber: Koleksi Pribadib) Alat dan Bahan1) Alat: panci, wajan, sendok, pengaduk makanan, wadah, kompor.2) Bahan: kedelai, ragi, air, gula merah, jahe, lengkuas, garamB. Proses pembuatan tauco sesuai aturan1) Siapkan kedelai yang akan diolah menjadi tauco;2) Cuci bersih kedelai yang akan digunakan;3) Rebus kedelai yang sudah bersih hingga mendidih (mengalami perubahan suhu dan kalor);4) Tiriskan kedelai yang sudah matang ke dalam wadah;5) Siapkan tepung beras, tepung ketan, dan ragi6) Sangrai ketiga bahan di atas (nomor 3) hingga terjadi perubahan warna menjadi menguning;7) Campurkan hasil sangraian dari ketiga bahan bersama dengan kedelai. Lalu, diamkan selama 3 hari;8) Kemudian, pisahkan kedelai dengan adonan yang menggumpal;9) Rebus kembali kembali kedelai dengan campuran air garam lalu simpan selama kurang lebih 3 minggu:10) Siapkan gula merah, jahe, dan lengkuas sebagai bumbu penyedap pada tahap proses akhir pembuatan tauco;11) Olah ketiga bahan tersebut menjadi bumbu penyedap tauco dengan cara: mengiris gula merah yang nantinya akan dilarutkan ke dalam air sebanyak kurang lebih 250 gram dengan konsentrasi air sebanyak 25 ml. Setelah itu, tambahkan potongan jahe dan lengkuas yang sudah ditumbuk sebanyak 20 gram pada masing-masing bahan; 6212) Masukan ketiga bahan tersebut dengan cara dicampur dan dipisahkan dengan ampasnya;13) Masak kedelai yang sudah tercampur dengan bumbu hingga mendidih selama kurang lebih 3-4 jam;14) Tauco sudah bisa disajikan atau digunakan sebagai penyedap rasa pada makanan.C. Teknik1) Perebusan kedelai Pada saat perebusan tauco, dibutuhkanya tingkat kematangan yangsesuai proporsi keadaan tauco semestinya. Semakin banyak waktu yangdibutuhkan dalam proses merebus, maka akan semakin lunak tekstur yangdidapatkan pada bahan yang direbus. Seperti halnya pada prosesperebusan kedelai, agar mendapatkan hasil yang sesuai standar pada hasilolahan kedelai berupa tauco diperlukanya 4 kali proses perebusan, diantaranya meliputi: perebusan yang pertama membuat kedelai menjadi matang;perebusan yang kedua digunakan untuk melakukan proses fermentasi;perebusan yang ketiga dengan dicampur air garam yang selanjutnyamelalui proses peram selama kurang lebih 3 minggu, dan perebusan yangterakhir dicampur dengan gula sampai mendidih hingga matang menjaditauco. Proses perebusan itu sendiri, diperlukannya penambahan rempahyang menyerap ke bahan baku, sebagai penanda identitas pada olahantauco.2) Waktu fermentasi kedelai Tahapan dalam pembuatan tauco yaitu, mula-mula tanaman kedelaidibersihkan menggunakan air bersih agar terbebas dari kotoran. Setelah ituakan dilakukan pendiaman kedelai yang sudah bersih selama 1 hari. Haltersebut dilakukan agar pada esok hari kulit kedelai dikupas dengansendirinya. Setelah itu, baru kedelai dapat direbus kemudian didinginkanagar dapat menuju proses fermentasi. Proses fermentasi yang terjadi padakedelai dengan menggunakan bantuan ragi yang ditaburkan di atas wadahtertutup. Cara seperti itu bertujuan agar hasil fermentasi menghasilkansubstrat yang ditumbuhi oleh kapang atau yang biasa dikenal dengan namaspora. Supaya menghasilkan kapang yang maksimal, proses fermentasi itusendiri dilakukan selama 2 hari pada ruangan yang tertutup. Pada prosesfermentasi, dapat dilihat tingkat protein yang dihasilkan oleh tauco, yakni 63pada jumlah atau banyaknya pertumbuhan kapang, karena pada prosestumbuhnya kapang membuat kapang mampu menguraikan protein padakedelai menjadi asam amino, yang membuat nitrogen yang terlarutmengalami peningkatan. Setelah memperoleh hasil yang diinginkan, makalangkah berikutnya yaitu kapang (hasil fermentasi) dijemur agar bijikedelai yang berbentuk gumpalan dihancurkan. Setelah itu direndam kedalam larutan garam yang mengandung natrium klorida selama 2 x 24 jampada wadah tertutup dengan ruangan yang terbuka agar keledai terkenasinar matahari. Menurut (Muchtadi, 2010), hasil fermentasi yang terjadipada larutan garam disebut dengan tauco mentah yang membuat bahanpangan baku menjadi terjaga kualitas dan keamanannya dengan carapenekanan biaya yang baik. Selain itu, proses fermentasi juga dapatmembunuh mikroorganisme yang bersifat patogen dan pembusuk.Matematikaa. Perhitungan Untung Rugi Keuntungan yang diperoleh dihitung dari satu kali produksi.Sebanyak kurang lebih 50 bungkus kecil tauco dihasilkan setiap satu kalipembuatan. Pada satu kali pembuatan bisa menghabiskan biaya sebanyakRp42.000,- yang terdiri dari 1 kg kedelai (Rp9000,-), ½ kg tepung ketan(Rp12000,-), ½ kg tepung beras (Rp11000,-), gula jawa (Rp 5000,-), dan ragi(Rp 5000,-). Satu bungkus tauco biasa di jual seharga Rp1.500,-. Makapendapatan yang diperoleh dari 50 bungkus tauco adalah Rp1.500 x 50 =Rp75.000,-. Rp75.000 – Rp42.000 = Rp33.000,- Jadi, keuntungan yangdiperoleh produsen untuk sekali pembuatan tauco sebanyak Rp33.000,-. Sedangkan perhitungan kerugian juga dihitung dari satu kalipemasakan tauco. Pada saat musim sepi, tauco hanya laku separo dari hasilproduksi, bahkan nyaris tidak laku. Pada saat seperti ini, tauco dijual hanyaseharga Rp 1000. Sehingga jika dibandingkan dengan keuntungannya,75.000,- - 50.000,- kerugian dapat mencapai Rp25000,- yang mana dari hargamodal sebesar 42.000 hanya untung Rp8.000,-.b. Perhitungan Komposisi bahan Komposisi bahan utama yang digunakan adalah 67% kedelai (500gram) dan 33% lainnya campuran tepung ketan (25 gram), tepung beras(25 gram), dan ragi (25 gram). 64Lalu untuk pemasakan hingga menjadi tauco dibutuhkan bahantambahan yaitu garam 4-5 sendok dan gula aren sebanyak ½ kg-1 kg makapersentasenya, garam 40%, dan gula 60%.Hasil WawancaraDhila : “Ibu, untuk membuat tauco bahan apa saja yang dibutuhkan?”Ibu : “Bahan yang dibutuhkan adalah kacang kedelai, tepung beras, tepung ketan, ragi, dan gula merah, Dhila.”Dhila : “Fermentasi yang dilakukan pada kedelai berlangsung berapalama?”Ibu : “Fermentasi pertama berlangsung selama 3-4 hari dan yang kedua berlangsung 3-4 minggu.”Dhila : “Apakah proses membuat tauco itu sulit, Bu?”Ibu : Tidak, tapi harus memerlukan waktu yang cukup lama”Dhila : “Apakah di daerah kita ini apakah tauco banyak dicari Bu?”Ibu : “Iya, karena di daerah kita ini banyak orang membuat tauto jadi banyak rumah makan-rumah makan yang mencari tauco sebagai bahan utama membuat tauco.”Video dan Foto Pembuatan TaucoProses pembuatan tiwul bisa dilihat di laman youtube berikut :https://youtu.be/oqlBB399yu0 Gambar 5.2 Tampilan proses pembuatan tauco di YouTube 65TEMA 6 Pembelajaran Berbasis Etno-STEM dengan Tema “Pembuatan Tiwul Khas Rembang” Oleh : Novita Ramadani Purnama Sari Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Rizki Septy Nur Intan Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Rindi Artanti Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Annisak Miftakhul Hidayah Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Neneng Oktaviani Sugiyanto Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Dunia pendidikan merupakan salah satu yang terdampak olehadanya pandemi covid-19. Baik dari jenjang SD, SMP, SMA dan tentunyaUniversitas. Akibatnya kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring,dimana sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.Setelah dikeluarkannya kebijakan tersebut, pihak universitas jugamengeluarkan suarat edaran. Sehingga pada semester ini, kami selakumahasiswa diharapkan bisa melaksanakan perkuliahan secara daring. Diberlakukannya surat edaran tersebut bertepatan pada semesteryang kami jalani ini, dimana kami mahasiswa dari progam studi PGSDsemester 4 mendapatkan tugas untuk mengunjungi salah satu industrirumah tangga yang bergerak dalam pembuatan makanan tradisional.Disini kami berkesempatan untuk mengunjungi industri rumah tangga 66pembuatan tiwul. Pembuatan tiwul merupakan salah satu bagian darikearifan lokal masyarakat di wilayah Kota Rembang, Jawa Tengah. Tiwulmerupakan salah satu makanan tradisional yang bahan utamanya adalahubi kayu. Makanan tiwul sebenarnya bukan makanan tradisional yangberasal dari wilayah kota Rembang, Jawa Tengah, melainkan makanantradisional dari daerah Yogyakarta tepatnya di kawasan Gunung Kidul.Menurut kami dengan memilih makanan tiwul sangat tepat apabila kamikaitkan dengan salah satu tema yang berada di kelas 5 Tema 6: Panas danPerpindahannya Subtema 1 : Suhu dan Kalor. Alasan kami memilih tematersebut pada kelas 5 yaitu pada proses pembuatan tiwul tentu melibatkanadanya suhu dan kalor. Penggunan suhu disini yaitu pada tahap prosespemasakan tiwul, sedangkan penggunaan kalor yaitu pada prosespengeringan atau penjemuran ubi kayu. Gambar 6.1 Skema Etno-STEM Pembuatan TiwulUlasan Pengantar 67Makanan tradisional merupakan makanan yang berkembangdikalangan masyarakat daerah yang terdiri dari makanan, minuman, danbahan campuran tradisional lainnya. Makanan tradisional merupakancerminan dari kebutuhan dan budaya suatu masyarakat. Dalampengolahannya, makanan tradisional terdapat kriteria yaitu menggunakanbahan-bahan yang sudah menjadi turun temurun, bahan yang digunakanberasal dari daerah setempat, proses pengolahannya menggunakan carayang sudah berkembang di daerah setempat. Salah satu contoh makanantradisional yang cukup familiar yaitu tiwul. Tiwul merupakan makanan tradisional dari daerah Yogyakartatepatnya di kawasan Gunung Kidul. Tiwul termasuk makanan tradisionalyang bahan utamanya adalah ubi kayu atau orang jawa menyebutnyagaplek. Gaplek merupakan olahan ubi kayu kering yang dijadikan tepung.Tiwul makanan yang berbentuk butiran yang berwarna kuning kecoklatan.Tiwul merupakan makanan yang bisa dijadikan sebagai makananpengganti. Berbahan dasar ubi kayu menjadikan tiwul kaya akankarbohidrat dan rendah akan protein jika dibandingkan dengan beras.Tiwul juga rendah akan kalori sehingga mampu memberikan rasa kenyangyang cukup lama.Seiring dengan perkembangan zaman membuat makanan tradisional tiwulmenjadi makanan yang minim akan penikmatnya karena sudah tidakpraktis dan tidak menarik sehingga tiwul tergantikan dengan makanan-makanan yang lebih praktis lainnya. Tergantikannya tiwul denganmakanan lainnya juga dikarenakan proses pembuatannya yang memakanwaktu yang cukup lama. Selama proses pembuatan, tiwul memerlukan waktu yang cukuplama karena harus melewati beberapa tahapan terlebih dahulu. Prosespembuatan tiwul diawali dengan menjadikan ubi kayu menjadi gaplek.Pada umumnya, gaplek dibuat oleh masyarakat dengan cara yangsederhana. Gaplek terdiri dari dua jenis yaitu gaplek yang berwarna hitamdan gaplek yang berwarna putih. Gaplek yang berwarna hitam dapatdibuat menjadi tiwul sedangkan gaplek yang berwarna putih dapat dibuatmenjadi gatot.Uraian Lengkapa. Materi dan Perubahannya 68Materi merupakan sesuatu yang mempunyai massa, dan dapatmenempati sebuah ruang. Materi mempunyai sifat tertentu dan khas gunamempermudah untuk mengenali dan membedakan zat lainnya. Materi bisasaja terjadi perubahan. Perubahan tersebut dikenal dengan perubahanmateri. Perubahan fisika serta perubahan kimia merupakan perubahan darimateri. Perubahan fisika merupakan perubahan materi dimana bentukserta ukuran zat dapat mengalami perubahan, tetapi tidak menimbulkanadanya zat baru. Sedangkan Perubahan kimia merupakan perubahan padamateri dimana bentuk serta ukuran dapat mengalami perubahan, tetapimenimbulkan adanya zat baru. Dalam pembuatan tiwul, bahan utama yang digunakan yaitu ketelapohon yang dikenal dengan sebutan singkong. Pada pembuatan tiwul,proses penjemuran singkong hingga kering merupakan proses yang palingpenting ketika seseorang akan membuat tiwul. Pada proses ini singkongyang telah dicuci dan dipotong hingga menjadi bentuk yang kecil akandijemur hingga singkong kering, kemudian dihaluskan hingga menjaditepung. Proses pembuatan tiwul inilah yang menyebabkan tiwulmengalami perubahan kimia, dimana singkong yang awalnya segarkemudian dijemur dibawah terik matahari tentu akan mengubah tekstur,warna, aroma pada singkong. Selain itu, dalam proses pengeringan tiwultentu akan menimbulkan adanya zat baru dari singkong.b. Suhu dan Kalor Suhu dan kalor berpengaruh dalam pembuatan tiwul. Suhu adalahsuatu besaran yang menyatakan akan ukuran atau dinginnya suatu benda.Sedangkan kalor adalah perpindahan panas dari benda yang memilikikalor lebih tinggi ke kalor yang lebih rendah. Kalor dinyatakan dengansuhu. Kalor diperlukan pada saat proses pengeringan ubi kayu yangsetengah kering. Kalor disini yang diperlukan berasal dari terik panasmatahari. Ubi kayu harus dipastikan kering terlebih dahulu sebelumberlanjut ke tahap berikutnya yaitu penghalusan. Pada tahapmenghaluskan ubi kayu dipastikan harus betul-betul kering agar mudahdiolah menjadi tepung. Apabila ubi kayu tidak melalui proses pengeringanterlebih dahulu, ubi kayu tidak dapat diolah secara sempurna menjaditepung. Suhu yang diperlukan untuk membuat tiwul harus betul-betulpanas agar matang dengan sempurna. 69c. Bioteknologi Bioteknologi berasal dari tiga kata, bios artinya hidup, teuchosartinya alat, dan lacos artinya ilmu. Bioteknologi merupakan cabang ilmuyang didalamnya mempelajari pemanfaatan makhluk hidup seperti fungi,bakteri, dan virus atau produk dari makhluk hidup yang saat melakukanproses produksi bertujuan untuk menghasilkan suatu barang dan jasadalam meningkatkan kesejahteraan pada diri manusia. Bioteknologi dapatberkembang karena mendapat pengaruh dari ilmu-ilmu dasar. Contohilmu-ilmu dasar tersebut yaitu mikrobiologi, genetika, dan biokimia. Ketigailmu tersebut secara tidak langsung menjadi pendukung dari lahirnyabiologi molekuler sehingga menjadi dasar dari bioteknologi modern.Bioteknologi memiliki banyak jenisnya seperti Bioteknologi konvensional,bioteknologi modern, bioteknologi Bidang Industri, bioteknologireproduksi, bioteknologi kedokteran / farmasi / obat-obatan, bioteknologibidang pertanian, dan bioteknologi bidang industri pertambangan. Pada pembuatan tiwul bioteknologi berpengaruh pada saat tahappengeringan ubi kayu menjadi gaplek. Pengeringan ubi kayu memerlukansuhu yang panas sekali dari sinar matahari. Jika ubi kayu pada saat dijemurtidak mendapatkan sinar matahari yang panas maka ubi kayu bijadimenjadi tempat bertumbuhnya bakteri dan menjamur sehingga warnanyaberubah kehitaman.d. Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan kemampuan atau perilaku dariseseorang dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat sehingga memilikidaya nilai jual tinggi. Pengalaman langsung yang dilakukan dilapangandan menjadi bakat yang sudah ada pada diri manusia sejak lahir serta suatuilmu yang tidak dapat diajarkan atau dipelajari merupakan anggapan awaldari kewirausahaan. Akan tetapi pada kenyataannya kewirausahaanadalah suatu ilmu yang dapat diajarkan dan dapat dipelajari sendiri sertatidak hanya menjadi bakat yang sudah ada sejak lahir. Seseorang yangmengaku dirinya sebagai seorang wirausaha adalah orang yang mampumengenal dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sehinggamampu menangkap suatu peluang usaha yang nantinya dapatdijadikannya peluang tersebut untuk merealisasikan cita-citanya. Seorangwirausaha harus memiliki jiwa tekun yang tinggi. 70Kewirausahaan sudah ada dan dikenalkan oleh orang-orang Eropa.Mengambil keputusan merupakan suatu tanggung jawab yang dimilikioleh kewirausahaan. Kreatif dan inovatif harus ada pada diri seorangwirausaha karena dengan begitu mampu menjadikan nilai suatu barang itubertambah. Dalam menciptakan nilai suatu barang yang tinggi seorangwirausaha harus berani mengambil suatu resiko. Pada pembuatan makanan tradisional tiwul diperlukan jiwa-jiwayang harus dimiliki oleh seorang wirausaha apabila ingin menciptakandaya nilai jual yang tinggi pada makanan tradisional tiwul. Berbahanutama ubi kayu menjadikan tiwul sebagai makanan yang bahan utamanyadapat ditemukan dengan mudah karena sebagian besar masyarakatmemiliki lahan yang ditanami dengan ubi kayu atau singkong. Banyaknyamasyarakat yang menanam ubi kayu atau singkong tentunya menjadikanpara produsen tiwul mampu memproduksi tiwul dalam jumlah yang besar.Uraian Lengkap Berdasarkan Etno Systema. Sains Ilmiah1. Komposisi TiwulKomposisi tiwul yaitu terdiri dari singkong yang telah di keringkan lalu dihaluskan atau diselep, gula merah di sisir tipis-tipis, garam, air, tanpabahan pengawet dan tanpa bahan pewarna.2. Nama Ilmiah Ubi PohonUbi pohon atau dikenal dengan sebutan singkong merupakan bahan utamadalam pembuatan tiwul. Nama ilmiah dari singkong adalah Manihotesculenta.3. Nama Ilmiah Gula MerahGula merah merupakan komposisi dari pembuatan yang berfungsi sebagaipemberi rasa manis pada tiwul. Selain itu, gula merah juga berfungsisebagai pemberi warna alami pada tiwul. Gula merah ini sendiri terbuatdari pohon aren. Nama ilmiah aren adalah Arenga pinnata.4. Nama ilmiah garamGaram merupakan komposisi dari pembuatan tiwul yang berfungsisebagai pemberi rasa gurih pada tiwul. Nama ilmiah dari garamadalah Natrium klorida.b. TeknologiTabel 6.1 Proses Pembuatan Tiwul 71No. Tahapan Proses Pembuatan Gambar1 Proses penyiapan bahan yaitu singkong, tepung dari singkong,gula merah,garam,air,pisau.2 Proses pengupasan singkong.3 Proses pencucian singkong.4 Proses pemotongan singkong dipotong agak kecil-kecil.5 Setelah proses pemotongan selesai lanjut dengan penjemuran kira-kira proses penjemuran sekitar 5 hari kalau sinar mataharinya mendukung atau panas, kalau sinar matahari tidak ada atau mendung kira-kira proses penjemurannya sekitar 10 hari. 726 Hasil singkong setelah di jemur.7 Setelah singkong kering lalu di haluskan atau di selep.8 Setelah singkong sudah dihaluskan kita siap olah tepung singkong tersebut kita masak menjadi tiwul.9 Lalu kita berikan air sedikit demi sedikit ke tepung singkong.10 Setelah tepung sudah tercampur rata dengan air lalu masukkan gula dan garam. 7311 Setelah tepung gulah merah dan garam sudah tercampur rata lalu kita masukkan saja adonannya kedalam panci. 12 Setelah adonan sudah dimasukkan kedalam panci lalu siap untuk dikukus.dalam pengukusan kita dapat menunggu waktu sampai 30 menit agar proses pematangannya bisa jadi sempurna dan tidak mentah. 13 Dan yang terakhir inilah hasil dari pengukusan selama 30 menitc. Teknik1. Penggunaan Alat Pisau Penggunaan pisau dalam pengupasan ketela akan mempermudahketela ketika dikupas. Pisau yang digunakan untuk mengupas pun ketelaharus benar-benar tajam. Cara untuk mengupas ketela yaitu pisahkanketela dari bagian kulitnya dengan menggunakan pisau. Kupas kulit ketelasecara tipis agar tidak banyak daging ketela pohon yang terbuang.2. Proses Lamanya Penjemuran Ketela Saat proses penjemuran ketela kita dapat menjemurnya selama 5hari apabila kondisi cuaca nya mendukung dan tidak mendung-mendung,namun ketika kondisi cuaca kurang mendukung atau sering tidak panasatau sering mendung kita dapat menjemurnya selama 10 hari bahkan lebihsampai ketela itu benar-benar kering.3. Proses Lamanya Pemasakan 74Dalam proses pemasakan akan membuat tiwul kita harusmembutuhkan waktu selama 30 menit dalam proses pemasakan agar apayang kita masak ini matang dengan sempurna dan tidak mentah.d. Matematika1. Penggunaan Komposisi BahanKomposisi bahan yang digunakan adalah singkong, penambahan air, gulamerah dan garam itu hanya secukupnya saja supaya nanti rasanya enakdan lezat.2. Perhitungan Untung RugiPengeluaran1) Pembelian tiwul per kilogram : 50 kg = Rp200.000,-2) Plastik 2 pack = Rp15.000,-3) Staples = Rp10.000,-4) Isi staples 2 pack = Rp4.000,-5) Fotocopy label 480 lembar = Rp8.000,-6) Biaya transportasi dan makan = Rp100.000,-Setiap 50 kg tiwul dapat menjadi 125 pack tiwul. Harga perpak tiwul =Rp4.500,-Dalam 1 minggu 2 sampai 3 kali berangkat untuk memasarkan dapatmenjual sekitar 65 pack tiwul, jadi dalam 2 minggu barang sudah dapatterjual habis dengan kalkulasi:Dalam 2 minggu dapat berangkat sekitar 6 kali1) Untuk tiwul Rp4.500,- X 125 = Rp562.500,-2) Biaya transportasi dan makan Rp25.000.- sekali berangkat, jadi jika 5 kali yaitu Rp25.000,- X 5 = Rp125.000,-Pendapatan bersih = Total harga jual tiwul – total harga pokok tiwul @50kg = Rp562.500 – Rp400.000 = Rp162.500,-Laba bersih = Pendapatan – Total Biaya = Rp165.500 + Rp165.500 – Rp125.000 = Rp200.000,-Jadi modal awal akan kembali dalam waktu kira-kira 2 minggu denganpendapatan bersih dalam perbulan jika mampu menjual tiwul 200 kg 75adalah Rp200.000,-Hasil WawancaraSaya : “Kak bagaimana cara pertama saat membuat tiwul?”Kakak : “Caranya yang pertama dek yaitu tuangkan air sedikit demi sedikit ke tepung singkongnya ya.”Saya : “Apakah setelah itu ada penambahan bahan lagi kak?”Kakak : “Ada dek. Setelah tepung sama air tercampur rata kita dapat memasukkan garam dan gula merah ke adonan ya.”Saya : “Mengapa harus di kasih gula merah sama garam kak?”Kakak : “Karena dengan adanya paduan rasa garam sama gula merahnya nanti akan menjadikan rasa tiwul ini menjadi enak dan lezat.”Proses pembuatan tiwul bisa dilihat di laman youtube berikut :https://youtu.be/1HAAa6uoQsU Gambar 6. 2 Tampilan Pembuatan Tiwul di YouTube 76TEMA 7 Pembelajaran Berbasis Etno-STEM dengan Tema “Pembuatan Apem Kukus Khas Bantarbolang” Oleh : Mukti Lestari Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Larasati Kusuma Dewi Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Janatun Musribatun Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Adinda Dwi Sekartaji Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Alri Purtika Megalely Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Harnum Ayu Aningdia Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Semenjak diberitakan adanya virus covid-19, kegiatan pembelajarandi kelas dialihkan menjadi pembelajaran DARING (Online). Masa pandemimerupakan masa yang tepat bagi kami untuk menambah pengetahuanbaru di lingkungan sekitar. Kelompok kami mendapatkan kesempatanuntuk mengunjungi salah satu tempat produksi makanan yang dikatakansebagai salah satu kearifan lokal di wilayah Kabupaten Pemalang, yaituApem Comal. Makanan khas tersebut sangat tepat dikaitkan dengan salah 77satu materi IPA di Sekolah Dasar, yaitu Kelas 5 pada Tema 3 “ MakananSehat “, Sub Tema 2 “ Pentingnya Makanan Sehat bagi Tubuh “Pembelajaran 2. Pada pembelajaran tersebut membahas seberapapentingkah makanan sehat bagi tubuh. Makanan disebut sebagai makanan sehat jika tidak adanyakandungan bahan kimia pada makanan tersebut. Saat ini, banyak dijumpaimakanan cepat saji di pasaran. Masyarakat sebagian besar menjadi peminatmakanan cepat saji. Untuk mencegah dampak yang membahayakan bagitubuh, kita dapat mengonsumsi makanan sehat, misalnya makanan khasdaerah. Perkuliahan yang tidak dilaksanakan secara tatap mukamendorong kami untuk melakukan pengamatan terhadap salah satumakanan khas daerah Pemalang, Apem Comal namanya. , bentuk, aromadari Apem Comal. Makanan khas Pemalang dikatakan sebagai “ApemComal”, sebenarnya bukan berasal dari daerah Comal, melainkan dari DesaWanarata Kabupaten Pemalang, tepatnya di Dukuh Lenggak. Keadaangeografis Dukuh Lenggak sangat mendukung kegiatan pembuatan ApemComal, mengingat kondisi mata air yang sangat baik, sehinggamemberikan rasa yang enak pada hasil akhir Apem Comal. Meskipundemikian, saat ini telah banyak dijumpai pedagang di berbagai daerah diPemalang yang menjual makanan Apem Comal. Gambar 7. 1 Skema Etno-STEM Pembuatan Apem KukusMateri Pendukung 78a. Materi dan Perubahannya Bahan utama dalam pembuatan Apem Kukus adalah tepung berasyang berasal dari tanaman padi. Jenis tepung beras ini memiliki teksturyang lebih halus dibandingkan dengan tepung ketan. Ciri-ciri tepung berasyaitu : berwarna putih, berbentuk bubuk, teksturnya lembut. Tepung berastermasuk dalam benda padat namun berbentuk butiran halus dan massanya sama, hanya karena melalui proses pembuatan tepung, bentuknyadiperkecil. Pada saat pembuatan Apem Kukus, tepung beras megalamiperubahan kimia. Perubahan kimia adalah perubahan zat yang terjadikarena reaksi kimia hingga menimbulkan zat baru. Peristiwa perubahankimia pada pembuatan Apem dikarenakan pengukusan. Pengukusanmerupakan cara pengolahan bahan pangan melalaui pemanasanmenggunakan uap air dalam wadah. Suhu pengukusan memperngaruhisifat fisika dan kimia bahan yang dikukus dan suhu pengukusanyang berlebih dapat merusak bahan yang dikukus. Makanan yaitu bahan yang biasanya berasal dari hewan atautumbuhan, yang dimakan oleh makhluk hidup untuk mendapatkan tenagadan nutrisi. Makanan diklasifikasikan menjadi 2 menurut bahanpembuatannya, yaitu makanan tradisional dan modern. (Anonim, 1996),makanan tradisional adalah makanan maupun jajanan dan minuman sertabahan-bahan campuran yang secara tradisional telah digunakan danberkembang di kalangan masyarakat Indonesia. Salah satu contohmakanan tradisional yang ada di Indonesia adalah Apem. Apem adalahmakanan tradisional yang berbahan dasar tepung beras yang cukup banyakdikenal masyarakat. Diperlukan suatu cara untuk mengembangkanmakanan tradisional melalui teknologi. Pembuatan apem dengan tepungberas kemudian diperkenalkan kepada masyarakat untuk melestarikanmakanan tradisional untuk mendukung dan meningkatkan ketahananpangan nasional.b. Gaya Gaya adalah suatu kekuatan (tarikan atau dorongan) yangmengakibatkan benda yang dikenainya akan mengalami perubahan posisiatau kedudukan (bergerak) serta berubah bentuk. Perubahan bentuk padatepung beras terjadi karena adanya gaya. Gaya digunakan untuk merubah 79bentuk tepung beras menjadi Apem kukus yang dibantu dengan alat legeratau panci pengukus.c. Suhu dan Kalor Suhu dan Kalor salah satu faktor yang berpengaruh dalampembuatan Apem kukus. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajatpanas maupun dingin dari suatu benda. Alat pengukur suhu adalahtermometer. Suatu proses fermentasi menyebabkan adonan menjadiberbusa. Sebelum dikukus, adonan dimasukkan ke dalam cetakan Apemsehingga ketika apem sudah matang maka apem akan memiliki bentukyang menarik. Pengukusan Apem diperlukan suhu kisaran 70℃ - 80℃.Ketika proses pengukusan, terjadi perpindahan kalor dari api menuju Pancikukus. Adanya pemberian kalor oleh api menyebabkan suhu air kukusandalam panci semakin tinggi dan mendidih hingga beruap. Hal ini berartikalor sebanding dengan perubahan suhu. Selain bergantung pada massadan perubahan suhu, kalor yang diperlukan agar suhu benda naik jugabergantung pada jenis zat.d. Kewirausahaan Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang untuk menciptakansesuatu yang yang memiliki nilai guna dan nilai jual. Pembuatan ApemKukus memiliki nilai jual yang cukup tinggi untuk sekali produksinya.Pembuatan Apem dalam sekali produksinya dapat memperolehkeuntungan mencapai Rp174.000,- . Saat ini telah mengalamiperkembangan kreasi dan inovasi dalam produksi apem kukus, sehinggadapat dijadikan salah satu peluang usaha, karena Apem Kukus mengalamiperkembangan inovasi dalam pembuatannya. Apem kukus memilikitekstur lembut kenyal dan memiliki nilai jual yang tinggi.3. Materi Pendukung ETNO - STEMa. Sains Ilmiah1. Komposisi Tepung Beras Bahan makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesiadisebut Tepung Beras. Tepung ini mengandung 364 kilo kalori,mengandung 7 gram protein, mengandung 80 gram karbohidrat,mengandung 0,5 gram lemak, kalsium 5, mengandung Vitamin A sebanyak0 IU, mengandung Vitamin B1 sebanyak 0,12 miligram dan mengandung 80Vitamin C sebanyak 0 miligram. Sehingga tepung ini sangat cocok untukmenjadi bahan utama dalam membuat apem kukus. Dalam pembuatanapem hanya digunakan sedikit campuran minyak goreng ke dalam adonantepung beras tidak lengket.2. Nama Ilmiah PadiTepung beras berasal dari padi yang memiliki nama latin Oryza Sativa L.3. Nama Ilmiah Pohon Pisang Daun pisang yang digunakan menjadi alas bawah apem yangberasal dari pohon pisang yang memiliki tiga nama latin yaitu : MusaAcuminata , M. Balbisiana , dan M. Xparadisiaca.4. Nama Ilmiah Gula Merah Gula aren atau Gula merah dengan nama latin Arenga Pinnata adalahbahan pemanis yang terbuat dari nira yang berasal dari tandan bungajantan pohon enau. Gula merah dalam pembuatan apem kukus dicairkanterlebih dahulu. Gula merah yang sudah dicairkan dan siap dicampurkanke adonan Apem.b. Teknologi “Proses Pembuatan Apem Kukus” Tabel 7. 1 Proses Pembuatan Apem Kukus 8182832) Proses Pengukusan menurut aturan Proses pengukusan Apem diawali dengan memanaskan pancipengukus. Dengan memanaskan panci kukus, maka kalor akan merambatdan menimbulkan panas, sehingga air dalam panci kukusan akanmendidih. Adonan Apem yang sudah dicetak kemudian di letakkan dalampanci pengukus. Cetakan bambu dapat ditumpuk ketika apem yang sudahberada dalam panci sebelumnya sudah mengembang. Ketika semua apemsudah dimasukkan kedalam panci pengukus, maka panci harus ditutupdengan rapat. Poses pengukusan apem membutuhkan waktu kurang lebih1 jam.c. Teknik1. Proses Pembuatan Apem menurut aturan Pembuatan apem dilakukan dengan menggunakan cetakan bambu.Digunakannya bambu sebagai cetakan merupakan hal yangsederhana.Tepung beras yang sudah menjadi adonan dituangkan satu persatu ke dalam cetakan bambu yang telah disiapkan. Ketika cetakan sudahdiisi oleh adonan, maka sudah dapat di kukus menggunakan pancipengukus.2. Proses Pengukusan Apem menurut aturan Teknik pengolahan makanan yang dilakukan melaluiproses pemanasan menggunakan uap air dalam suatu wadah tertutup 84dinamakan pengukusan. Alat yang digunakan untuk mengukus disebutsebagai sebagai kukusan. Teknik pengukusan dapat disebut salah satu caraterbaik dalam mengolah suatu bahan makanan karena menekan adanyapengurangan nilai gizi dari suatu bahan makanan. Pengukusan dinilailebih baik dan dalam menjaga kandungan gizi dan lebih menyehatkan jikadibandingkan dengan proses pengolahan makanan melalui perebusan danpenggorengan. Proses pengukusan apem kukus membutuhkan waktukurang lebih 1 jam.d. Matematika1. Penghitungan Untung Rugi Perhitungan keuntungan dihitung dari satu kali produksi untuk satukali pengukusan. Satu kali produksi bisa memproduksi 375 apem yangdimasukan ke dalam panci kukus. Untuk penjualan dalam satu kalipenjualan bisa menjual 375 apem. Harga satu apem berkisar Rp1.000,-.Sehingga jika ditotal keuntungan bersih mencapai Rp174.000,-. Perhitungannya, apabila bisa menjual 375 apem dalam sekaliproduksi dengan harga Rp1.000,- . Keuntungan bersih setelah dikurangibiaya produksi kira-kira Rp174.000,- keuntungan yang di dapat hanyaRp174.000,- tetapi jika harga apem satunya Rp1/000,- makakeuntungannya Rp174.000,-375 ×1.000 = Rp375.000 – Rp201.000 = 174.000,- Perhitungan kerugian dihitung juga dari satu kali produksi untuksatu pengukusan. Satu buah Apem dijual dengan harga Rp1.000,-perbuahnya, baik dalam keadaan sepi pembeli maupun ramai. Ketikapenjualan Apem kukus benar benar tidak ada yang membeli maka totalkerugian dalam sekali pembuatan Apem kukus adalah Rp27.000,-.2. Penggunaan Komposisi Bahan Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Apem kukusadalah tepung beras. Adapun yang digunakan sebagai bahan tambahandalam pembuatan apem kukus adalah gula merah, air putih, minyakgoreng. Gula merah yang dibutuhkan tergantung tepung beras. Jika tepungberas yang dibuat 1kg dan gula merah nya pun 1kg. Air putih digunakanuntuk mencampurkan adonan. Minyak goreng dibutuhkan dalampembuatan apem kukus, karena agar mengurangi lengketnya adonan apemketika akan dimasukkan ke cetakan. 85WawancaraJanatun : “Assalamu’alaikum wr.wb. Sebelumnya saya mau meminta izin mewawancarai ibu. Apakah diperbolehkan Bu? ”Penjual : “Wa’alaikumsallam wr.wb. Boleh Mbak”Janatun : “Perkenalkan saya Janatun Musribatun dari Universitas PGRI Semarang Prodi PGSD. Dengan datangnya saya disini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perkembangan Konsep Dasar IPA terkaitnya dengan proses pembuatan Apem Kukus di Desa Wanarata. Boleh memperkenalkan diri Bu sebelumnya?”Penjual : “Saya ibu Beny seorang penjual apem kukus.”Janatun : “Asal mula merintis pembuatan apem kukus sejak kapanBu?”Penjual : “Baru 3 bulan Mbak. Awalnya saya iseng-iseng membuat apem, lalu semakin bertambahnya hari saya berminat untuk melanjutkan usaha kecil ini.”Janatun : “Bahan utama pembuatan apem kukus gimana nggih Bu?”Penjual : “Bahan utama pembuatannya itu tepung berasMbak.”Janatun : “Apakah ada bahan campuran lainnya Bu?”Penjual : “Bahan campuran tersebut yaitu gula merah dan minyak goreng, kami hanya menggunakan sedikit minyak goreng agar adonan tidak lengket.”Janatun : “Saat pengukusan media apa yang digunakan dalam pengukusan Bu?”Penjual : “Saya menggunakan kompor gas Mbak.”Janatun : “Berapa perbandingan pemakaian antara tepung beras dengan gula merah Bu?”Penjual : “Perbandingan antara keduanya 1 : 1, masing masing5 kg.”Janatun : “Mengapa Ibu lebih memilih menggunakan kompor gas dibandingkan menggunakan tungku?”Penjual : “Saya memilih kompor gas karena lebih praktisMbak.”Janatun : “Bagaimana cara mendapatkan bahan pembuatan apem kukus tersebut Bu?” 86Penjual : “Ada penjualnya sendiri Mbak, kecuali daun pisang saya memetik sendiri.”Janatun : “Modal awal yang digunakan berapa bu dalam pembuatan apem kukus ini?”Penjual : “Untuk membeli berasnya sendiri Rp10.000,- per-kg nya, penggilingnya Rp10.000,- dan gula merah 1 kg Rp23.000,-. Jadi kurang lebih totalnya Rp43.000,- untuk modal awal.”Janatun : “Bagaimana proses cara pembuatan apem kukus ini Bu?”Penjual : “Pertama ya siapakan tepung beras, campurkan dengan air putih terus, uleni sampai merata dan muncul gelembung- gelembung kecil. Jika sudah muncul gelembung kecil itu bisa dicampurkan dengan Gula merah yang sudah dicairkan aduk hingga tercampur semua. Setelah itu pindahkan ke dalam wadah dan diamkan selama kurang Lebihnya 5 jam hingga adonan tersebut berbusa.”Janatun : “Untuk lamanya pengukusan berapa jam nggih bu dan untuk 1 kg tepung, berapa apem kukus yang dihasilkan?”Penjual : “Lamanya pengukusan 1 jam mba, menghasilkan 75buah apem.”Janatun : “Berapa keuntungan yang diperoleh dalam sekalipenjualan?”Penjual : “Sekali jualan biasanya 375 apem, satu apem nya Rp1.000,-. Keuntungan yang saya dapatkan Rp108.000,-.Janatun : “Pernahkah ibu mengalami kerugian? Totalnya mencapai berapa Bu?”Penjual : “Pernah mba untuk kerugiannya Rp27.000,- kalau pasar sedang sepi.”Janatun : “Terimakasih bu atas waktunya mohon maaf sudah mengganggu Ibu nggih.”Penjual : “Nggih Mbak sami-sami.”Proses Pembuatan Apem KukusTampilan di youtube : https://youtu.be/eKO2cl509UE 87Gambar 7.2 Tampilan Pembuatan Apem Kukus di YouTube TEMA 8 Pembelajaran Berbasis Etno-STEM dengan Tema “Pembuatan Getuk Singkong Khas Wirosari” Oleh : Rizky Al Maulana Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Rega Aji Sajiwo Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Rizky Dian Nova Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang 88Pravita Hasna Nabila Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Nila Pramesti Rahayu Mahasiswa PGSD FIP Universitas PGRI Semarang Gethuk merupakan makanan pokok Indonesia, gethuk singkongmelambangkan kesederhanaan yang mempergunakan potensi kita milikisecara aktif dan kreatif sehingga mempermudah semua orang untukberinovasi dengan ketela untuk menjadi satu makanan yang menarik untukdihidangkan dan tak membosankan untuk dimakan. Dengan demikiansingkong menjadi pilihan yang tepat untuk bertahan karena memangharganya yang murah meriah dan bisa didapatkan dimana saja. Singkongdigemari masyarakat Indonesia. Bukan semata umbinya yang bercita rasakhas, kemudian tentang singkong yang telah mengajarkan kita bahwakesederhanaan dan kerendah-hatian dan dibarengi dengan berbagaimacam potensi diri yang memadai, akan menjadikan hidup kita lebihacceptable di segala ruang dan waktu. Gambar 8. 1 Skema Etno-STEM dengan tema Getuk SingkongUlasan pengantar singkat tentang tema yang dibuat. 89Pada dasarnya bahan utama untuk pembuatan gethuk adalahsingkong yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Bahan yangakan saya gunakan untuk membuat gethuk kali ini adalah singkong, karenasingkong masuk dalam kategori bahan pangan yang mengandungkarbohidrat tinggi. Dan selain itu singkong harganya terjangkau danmudah untuk ditemui dipasar tradisional maupun bisa menanam sendiridi halaman rumah jika mempunyai halaman yang cukup luas ataumemadai.Uraian lengkapa. Gaya Gaya adalah suatu bentuk tarikan atau dorongan yangmempengaruhi perubahan suatu benda. Gaya dapat berpengaruh terhadapbentuk benda, gerak benda, dan arah gerak benda. Perubahan bentuk padaGethuk Tela Singkong terjadi karena adanya gaya. Gaya digunakan untukmerubah bentuk Singkong yang awalnya keras menjadi gethuk yang halusmerata dibantu dengan alat Tradisional.b. Suhu dan Kalor Pembuatan Gethuk Singkong Kayu ini di pengaruhi oleh suhu dankalor. Suhu merupakan besaran yang menyatakan ukuran panas ataudinginya suatu benda. Dalam proses pengukusan Singkong ini juga terjadiperpindahan kalor secara konduksi, seperti tutup panci terasa panas saatpanci di gunakan untuk mengukus dan air akan mendidih pada saat dipanaskan menggunakan panci logam saat terjadinya pengukusan. Lalupada saat pengukusan Singkong ini di kukus pada suhu di atas 100°Cselama 35 menit agar tektsturnya semakin empuk dan mudah untuk ditumbuk.c. Kewirausahaan Kewirausahaan adalah sebuah proses dalam mengerjakan danmenciptakan suatu yang baru dengan kreatif dan penuh inovasi dengantujuan agar bermanfaat bagi orang lain serta memiliki nilai jual yang lebih.Gethuk singkong merupakan alternative bagi konsumen untuk tetapmemenuhi kebutuhan bergizi mereka. Gethuk merupakan salah satubentuk olahan atau makanan tradisional yang dapat dikembangkan, 90bentuk olahan ini banyak disukai oleh anak muda maupun orang dewasakarena rasanya yang ngangeni dan mengundang selera selain itu Gethukjuga makanan yang sangat praktis seperti di pasar wirosari. Responkonsumen terhadap Gethuk Singkong cukup bagus mengingat sekarang inisulit dijumpai makanan tradisional ini. Dalam proses produksinyapembuatan Gethuk Singkong bisa menghasilkan keuntungan Rp350.000,- ,sampai dengan Rp.400.000,- dalam sehari dengan harga jual Rp.3.000,sampai dengan Rp.5.000. Oleh karena itu pembuatan Gethuk Singkongbisa dijadikan peluang usaha masyarakat dengan tujuan agar makanantradisional tidak punah dari daftar makanan tradisional di indonesia ini.Sains ilmiaha. Komposisi Tela Singkong (manihot esculenta) Singkong kayu adalah bahan baku utama dalam pembuatan produkGethuk. Singkong dipotong menjadi beberapa bagian kemudian dikupasdari kulitnya, hal ini dipengaruhi dalam cita rasa dalam pembuatanGethuk. Dalam memilih singkong untuk diproduksi menjadi Gethuksupaya memilih singkong yang merah, supaya mudah untuk ditumbukdan gurih rasanya.b. Nama Ilmiah Kelapa (Cocos nucifera) Kelapa yang digunakan untuk menambahkan citarasa gurih padapembuatan Gethuk singkong. Kelapa muda yang dikupas kulitnyakemudian diparut juga ikut di kukus agar tidak mempermudah basiGethuk, peran kelapa ini menjadi pengawet Gethuk bisa awet 1 sampai 2hari.c. Nama Ilmiah Gula Merah (Aren) Gula merah atau gula jawa merupakan salah satu gula yang kerapdipakai dalam masakan kuliner Indonesia salah satunya Gethuk Singkong.Warnanya khas yaitu cokelat gelap kemerah-merahan dan jenis gula inisering disebut sebagai gula merah. Gula Jawa banyak dijual dalam bentuksilinder kecil yang padat. Gula ini terbuat dari sari pohon kelapa atau getahpalma. Biasanya gula Jawa banyak ditemukan pada jajanan tradisionalIndonesia seperti, gethuk dan gemblong. 91d. Nama Ilmiah Garam (Sodium chloride) Garam di gunakan dalam proses akhir pengolahan pembuatanGethuk Singkong. Garam digunakan dalam proses akhir pembuatanGethuk dengan tujuan menambahkan sdikit rasa keasaman pada gethukmenambahkan rasa gurih.Tabel 8. 1 Proses Pengamatan Gambar No Keterangan 1. Tahap proses persiapan bahan - bahan pembuatan gethuk singkong, kelapa, gula merah dan garam. 922. Proses pemotongan singkong dan pengupasan dari kulitnya.3. Singkong yang telah melalui proses dipotong, kemudian di cuci terlebih dahulu sebelum di kukus.4. Singkong yang sudah sudah dipotong menjadi kecil – kecil dan sudah di cuci siap untuk proses mengukus pada kompor. Mengenai kelapa yang sudah diparut kemudian ikut dikukus bersama singkong. 935. Setelah mengukus singkong dan parutan kelapa, kemudian proses memotong Gula merah dan dipanaskan di teplon. 6. Setelah menunggu 35 menit, singkong yang di kukus sudah matang, dan kemudian proses perataan (ditumbuk). 7. Gula merah yang sudah dipanaskan menjadi cair kemudian di campurkan dalam proses menumbuk bersama singkong hingga rata agar manisnya merata. Dan garam juga dicampurkan bersama gula merah. 8. Setelah melalui beberapa proses Gethuk Singkong sudah jadi. Dibuat dengan cara praktis dan tradisional. Makanan gethuk ini bisa disajikan atau dibuat untuk makanan keseharian dirumah sendiri maupun.Sumber : Koleksi PribadiTeknik (Engineering)a. Penggunaan Alat Dapur 94Penggunaan alat dapur dalam pembuatan gethuk singkongsangatlah sederhana. Singkong dipotong – potong menjadi beberapabagian dan dikupas kulitnya, kemudian dicuci hingga bersih. Lalu siapkanpanci besar yang ada (sarangan) dan isilah air sedikit kemudian singkongdimasukan dan taruh diatas kompor gas dan nyalakan.b. Proses Lamanya Mengukus Singkong Dalam proses mengukus singkong berlangsung selama 35 hingga 40menit. Dalam proses mengukus singkong dipastikan dengan suhu yangstabil agar tingkat kematangan singkong sempurna dan mudah untukditumbuk.c. Proses Pencampuran Gula Merah dan Garam Gula merah dan garam digunakan dalam menambahi citarasa yangmanis dan sdikit keasaman dalam pembuatan gethuk. Pencampuran inidilakukan dalam penumbukan berlangsung.d. Proses Penumbukan Singkong Proses terakhir dalam pembuatan gethuk singkong adalamditumbuk. Penumbukan berlangsung setelah singkong dan parutan kelapasudah selesai melalui proses mengukus. Dengan alat sederhana seperti(baskom dan cantuk) singkong yang telah dikukus kemudian ditumbukdengan bantuan alat tersebut, dan disaat proses penumbukan berlangsungpencampuran gula merah dan garam di tuangkan sedikit- sedikit hinggarata. Dan gethuk singkong pun sudah jadi.Matematikaa. Perhitungan Untung Rugi Perhitungan keuntungan dihitung dari satu kali produksi untuksekali pemasaran. Keuntungan tersebut diperoleh dari sekali pemasaranbisa memperoleh Rp350.000,- sampai dengan Rp4.000.000,-. Darikeuntungan tersebut belum dipotong dari bahan – bahan yang digunakanuntuk membuat gethuk. Perhitungan missal memperoleh keuntunganRp400.000,- sekali pemasaran dengan harga berkisar dari Rp3.000,- sampaidengan Rp5.000,- perpotongan Gethuk tergantung dengan jenisnya.

95