Bagian organ reproduksi pria yang berfungsi mengatur suhu testis adalah

Sistem reproduksi pria tersusun dari sejumlah organ beserta komponen-komponen di dalamnya. Salah satu bagian dari alat reproduksi pria adalah skrotum. Apa itu skrotum? Bagaimana anatomi dan fungsinya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Apa itu skrotum?

Skrotum (scrotum) adalah kantong kulit yang menggantung di luar tubuh, letak tepatnya berada di bawah pangkal penis.

Fungsi skrotum, alias kantong buah zakar, adalah pembungkus testis. Testis atau buah zakar sendiri merupakan kelenjar berbentuk oval yang bertugas untuk memproduksi dan menyimpan sperma. 

Selain memproduksi dan menyimpan sperma, fungsi testis juga menghasilkan beberapa hormon, termasuk testosteron alias hormon seks pria.

Letak skrotum berada di luar tubuh karena perlu menjaga suhu sedikit lebih rendah—sekitar 2 derajat Celcius—daripada bagian tubuh lainnya. Suhu yang lebih rendah atau dingin bertujuan untuk membantu menjaga produksi sperma. 

Anatomi skrotum

Skrotum dibagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh raphe perineum, yakni garis yang berada di tengah kantong buah zakar ini.

Raphe bergabung dengan septum internal. Septum membagi kantong  buah zakar menjadi dua sisi dengan anatomi yang mirip.

Setiap sisi skrotum idealnya terdiri atas:

1.Testis

Testis atau ‘buah zakar’ menghasilkan hormon testosteron. Testis juga mengandung tubulus dan sel yang menghasilkan sel sperma (spermatozoa). Sperma dipindahkan dari testis ke epididimis melalui vas deferens.

2. Epididimis

Epididimis terletak di atas setiap testis. Epididimis adalah tabung yang melingkar rapat untuk menyimpan sperma sampai matang, biasanya sekitar 60-80 hari. Epididimis juga menyerap cairan ekstra yang dikeluarkan oleh testis untuk membantu menggerakkan sperma melalui saluran reproduksi.

3. Tali sperma 

Tali sperma atau korda spermatika mengandung pembuluh darah, saraf, kelenjar getah bening, dan tabung yang disebut vas deferens. Tabung ini mengeluarkan sperma dari epididimis ke saluran ejakulasi. 

4. Otot kremaster

Setiap otot kremaster mengelilingi testis dan korda spermatiknya. Otot ini membantu menggerakkan testis ke arah luar dan menjauh dari tubuh untuk menjaga suhu ideal. Inilah sebabnya  kantong buah zakar menggantung lebih rendah dalam kondisi hangat dan lebih dekat ke tubuh saat cuaca dingin.

Semua struktur tersebut terbungkus oleh lapisan dinding kulit yang terdiri atas sejumlah komponen, yaitu:

  • Kulit tipis berisi kelenjar keringat
  • Otot halus (dartos fascia)
  • Membran dasar dinding skrotum (membran serous)

Otot halus (dartos fascia), bersama dengan otot kremaster, bertugas untuk melebarkan atau mengencangkan kulit kantong zakar saat bergerak ke atas dan ke bawah.

Sementara itu, suplai darah dan sistem saraf berasal dari pembuluh darah dan saraf-saraf yang ada di sekitarnya.

Fungsi skrotum

Skrotum berguna untuk membungkus organ reproduksi pria yang ada di dalamnya, yakni testis beserta komponen-komponen lainnya sebagaimana tadi disebutkan.

Selain itu, fungsi skrotum juga bertugas untuk menjaga suhu testis agar produksi hormon dan pematangan sel sperma berjalan baik.

Guna menunjang kestabilan suhu testis tersebut, skrotum memiliki otot yang bernama tunica dartos. Otot ini akan mengendur saat terpapar panas, kemudian mengencang (kontraksi) saat terpapar dingin. Mekanisme tersebutlah yang membuat suhu testis tetap stabil.

Macam-macam gangguan kesehatan pada skrotum

Sebagai bagian dari sistem reproduksi pria, peran kantong buah zakar sangatlah penting. Sayangnya, kantong kulit ini—beserta organ dan jaringan di dalamnya—tidak lepas dari risiko penyakit.

Oleh karena kantong zakar membungkus testis, berikut ini adalah beberapa risiko penyakit yang mungkin terjadi pada kedua bagian tersebut

  • Hidrokel
  • Varikokel
  • Hernia inguinalis
  • Torsio testis
  • Epididimitis
  • Orkitis
  • Kanker 

Mengingat pentingnya fungsi dari organ reproduksi pria yang satu ini, maka menjaganya agar tetap sehat menjadi suatu keharusan. 

Selain menerapkan gaya hidup sehat, melakukan pemeriksaan medis secara berkala sebaiknya juga dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan skrotum dan alat kelamin Anda.

Untuk mengetahui lebih lanjut seputar kesehatan organ intim pria, jangan ragu untuk bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang juga.

Organ reproduksi pria selama ini identik dengan penis, skrotum, ataupun bagian lain yang dapat terlihat mata. Padahal, masih banyak organ lain yang menyusun suatu sistem reproduksi laki-laki yang kompleks.

Mengenal lebih jauh tentang alat reproduksi pria dan bagiannya yang normal serta fungsinya dapat membantu Anda mengantisipasi kelainan di organ-organ tersebut, seperti hipogonadisme.

Organ reproduksi pria bagian eksternal

Alat reproduksi laki-laki sebenarnya terdiri dari bagian luar (eksternal) dan dalam (internal). Mungkin selama ini Anda paling hafal bagian luarnya. Namun sebenarnya, bagian internal juga memiliki peran yang penting untuk sistem reproduksi pria.

Berikut ini organ reproduksi pria yang termasuk dalam bagian eksternal.

1. Penis

Terdapat 3 bagian utama anatomi penis, yaitu:

  • Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
  • Batang penis. Bagian ini merupakan alat kelamin pria yang berfungsi untuk penetrasi ke dalam vagina.
  • Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan saat menjalani sunat.

Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari saluran kemih. Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluarnya cairan semen dan urine. Pada alat kelamin pria ini juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap rangsangan.

Penis tak lepas dari risiko sejumlah penyakit. Penyakit penis yang dimaksud antara lain:

2. Skrotum

Skrotum merupakan bagian dari sistem reproduksi pria yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut dengan testis atau buah zakar.

Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah. Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. 

Skrotum dapat mengalami pembengkakan. Biasanya, ini diakibatkan oleh torsio testis (gangguan pada testis yang memicu tersumbatnya aliran darah).

Selain itu, pembengkakan skrotum juga bisa dipicu oleh peradangan dan pertumbuhan yang tidak normal di dalam skrotum. Pembengkakan ini bisa menimbulkan rasa sakit, atau malah tidak menimbulkan nyeri sama sekali.

3. Testis

Organ reproduksi pria berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis.

Fungsi testis adalah menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi sperma.

Beberapa masalah kesehatan yang bisa menyerang testis, antara lain:

  • Trauma testis
  • Torsio testis
  • Radang testis (orkitis)
  • Kanker testis

4. Epididimis

Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di testis.

Selain itu, epididimis juga merupakan organ reproduksi pria yang berfungsi dalam mematangkan sperma, yang dibentuk oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya dalam membuahi sel telur.

Bagian organ reproduksi pria yang berfungsi mengatur suhu testis adalah
Bagian organ reproduksi pria yang berfungsi mengatur suhu testis adalah
Gambar sistem reproduksi pria

Organ reproduksi pria bagian internal

Alat reproduksi pria bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori. Dilansir dari Cleveland Clinic, ada enam organ yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu:

1. Vas deferens

Fungsi vas deferens adalah mengantar sperma keluar tubuh saat ejakulasi. Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga ke rongga panggul.

Dari epididimis, sperma disalurkan melalui vas deferens, untuk kemudian menuju saluran kemih alias uretra. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. 

2. Vesikula seminalis

Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada vas deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam memproduksi cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.

3. Saluran ejakulasi

Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis. Sesuai dengan namanya, saluran ejakulasi menjadi "jalan" bagi air mani untuk keluar saat pria berejakulasi.

4. Saluran kemih

Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh.

5. Kelenjar prostat

Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum atau anus. Prostat berfungsi memproduksi cairan yang membantu pergerakan sperma saat terjadi ejakulasi dan membantu menjaga sperma tetap sehat.

6. Kelenjar bulbourethral

Kelenjar bulbourethral atau disebut juga kelenjar cowper berfungsi untuk memproduksi cairan yang melumasi saluran kemih. Selain itu, bagian dari sistem reproduksi pria ini juga membantu menetralisir tingkat keasaman di saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.

Fungsi organ reproduksi pria dimulai saat masa puber

Peran utama dari semua organ reproduksi pria yang telah disebutkan di atas adalah untuk bekerja sama memproduksi dan mengeluarkan semen ke sistem reproduksi wanita, saat melakukan hubungan seksual. Namun, alat reproduksi pria dan bagiannya tidak serta-merta langsung berfungsi.

Saat bayi baru lahir, semua alat reproduksi pria tersebut sudah terbentuk. Namun, fungsi reproduksi baru akan berjalan saat seorang laki-laki memasuki masa pubertas. Saat masa puber dimulai, kelenjar pituitari akan mulai memproduksi hormon yang dapat merangsang testis untuk menghasilkan testosteron. Sebutan lain dari testosteron adalah hormon seks pada pria.

Hormon yang berperan dalam sistem reproduksi pria

Hormon bisa disebut sebagai bahan bakar bagi alat reproduksi pria. Tanpa hormon, alat reproduksi pria dan bagiannya tidak dapat berjalan dengan baik. Ada tiga hormon utama yang memiliki peran penting untuk organ reproduksi manusia, yaitu:

  • Follicle stimulating hormone (FSH)
  • Luteinizing hormone (LH)
  • Testosteron

FSH dan LH adalah dua hormon yang diproduksi di kelenjar pituitari. FSH berperan penting dalam proses produksi sperma di tubuh. Sementara itu, LH berperan dalam produksi testosteron, yang juga diperlukan dalam proses pembentukan sperma. 

Produksi testosteron jugalah yang menyebabkan berbagai perubahan fisik pada laki-laki yang sedang puber, seperti:

  • Membesarnya skrotum dan testis 
  • Membesarnya penis, vesikula seminalis, kelenjar prostat
  • Tumbuhnya rambut di area genital dan ketiak
  • Suara yang semakin berat
  • Bertambahnya tinggi badan 

Terbukti, bukan? Ternyata, alat reproduksi pria dan bagiannya tidak hanya sebatas yang dapat terlihat. Organ-organ ini sangatlah penting bagi kesehatan. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan alat reproduksi pria menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.

Bagaimana cara agar alat reproduksi Anda senantiasa sehat dan berfungsi dengan baik? Anda bisa bertanya langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi gratis sekarang juga di App Store dan Google Play.