Bagaimanakah keterlibatan pbb dalam upaya penyelesaian konflik indonesia-belanda

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah organisasi internasional yang beranggotakan negara-negara di kawasan dunia yang salah satu tujuannya memelihara keamanan dan perdamaian dunia. Konflik antara negara Israel dan Palestina menuntut keterlibatan PBB dalam proses perdamaian kedua negara tersebut. Konflik Israel-Palestina telah menjadi konflik regional, perang Arab-Israel telah beberapa kali terjadi, diantaranya perang tahun 1948, 1967, dan 1973 yang mengakibatkan seluruh wilayah Arab Palestina direbut oleh Israel. PBB telah mengeluarkan resolusi-resolusi yang mengharuskan Israel keluar dari daerah pendudukan, namun Israel tetap tidak meninggalkan daerah pendudukan tersebut dan PBB tidak memberikan sanksi terhadap Israel. Peranan PBB dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina menarik untuk diteliti karena walaupun PBB telah melakukan upaya-upaya untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina namun konflik tetap berlangsung. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) kebijakan apa saja yang telah dikeluarkan PBB dalam upaya menyelesaikan konflik Israel-Palestina tahun 1947- 1988; (2) faktor-faktor apa yang mempengaruhi berlarut-larutnya penyelesaian konflik Israel-Palestina tahun 1947-1988; (3) mengapa kebijakan PBB dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina tahun 1947-1988 tidak efektif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan deskriptif mengenai kebijakan yang telah dikeluarkan PBB dalam upaya menyelesaikan konflik Israel-Palestina tahun 1947- 1988, faktor-faktor yang mempengaruhi berlarut-larutnya penyelesaian konflik Israel- Palestina tahun 1947-1988 dan faktor penyebab kebijakan PBB dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina tahun 1947-1988 tidak efektif. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Dalam studi literatur ini peneliti mendapatkan sumber dari UPT perpustakaan Universitas Jember, perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan, perpustakaan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, referensi Kelamas milik HMP Pendidikan Sejarah dan buku koleksi pribadi. Konflik antara Israel dan Palestina berkembang menjadi konflik regional yang dapat membahayakan perdamaian dan keamanan dunia. Oleh karena itu PBB ikut terlibat dalam upaya penyelesaian konflik Israel dengan Palestina. Upaya-upaya yang dilakukan PBB dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina tahun 1947-1988 dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yaitu berupa resolusi-resolusi yang dikeluarkan oleh Majelis Umum dan Dewan Keamanan serta dengan viii menyelenggarakan Konferensi Internasional mengenai masalah Palestina dengan mempertemukan pihak-pihak yang bertikai agar dapat menyelesaikan konfliknya dengan jalan damai. Penyelesaian konflik antara Israel dengan Palestina dipengaruhui oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri dari negara Israel dan Palestina yang merupakan negara-negara yang terlibat konflik. Faktor eksternal terdiri dari PBB, Amerika Serikat, negara-negara Arab dan negara-negara Eropa. Usaha-usaha yang dilakukan dalam penyelesaian konflik antara Israel dengan Palestina ternyata tidak efektif. Hal ini disebabkan tidak dipatuhinya kebijakan PBB oleh pihak-pihak yang terlibat konflik, serta kurangnya dukungan dari negara-negara Arab dan negara-negara Eropa.

Bagaimanakah keterlibatan pbb dalam upaya penyelesaian konflik indonesia-belanda
Indonesia secara resmi menjadi anggota PBB pada masa kabinet Moh Natsir yakni pada tanggal 28 September 1950 menjadi anggota PBB yang ke-60. Masuknya Indonesia menjadi anggota PBB dengan dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif. Dalam hal ini Indonesia aktif serta dalam upaya perdamaian dunia yang terbukti dengan mengirimkan misi dibawah naungan bendera PBB yang terkenal dengan Kontingen Garuda.

Peran dan keterlibatan PBB di Indonesia terjadi pada awal kemerdekaan yang mana Indonesia berupaya mempertahankan kemerdekaan. Kedatangan AFNI yang dibonceng NICA menjadi ancaman bagi eksistensi negara Indonesia dikarenakan NICA/Belanda tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Kemudian Belanda menduduki berbagai tempat penting yang ada di Indonesia terutama daerah yang kaya akan sumber daya alam.

Keterlibatan PBB dalam menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda diantaranya:

  1. Pembentukan Komisi Tiga Negara saat Belanda mengadakan agresi militer pada tanggal 21 Juni 1947.
  2. Mengecam tindakan Belanda yang telah melakukan agresi militer Belanda II dengan menduduki Yogyakarta dan menangkap pemimpin Indonesia
  3. Mengeluarkan resolusi dewan keamanan PBB

Hubungan Indonesia dengan PBB tidak hanya terjadi pada masa usaha mempertahankan kemerdekaan (1945-1949), melainkan juga pada saat Indonesia melakukan upaya mengembalikan Irian Barat dalam pangkuan ibu pertiwi. PBB menjadi penengah antara Indonesia dengan Belanda. Pasca perundingan New York, maka wilayah Irian Barat dibawah kendali PBB melalui United Nations Temporary Authority (UNTEA). UNTEA selaku pemerintahan sementara PBB kemudian menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia pada tanggal 1 Mei 1969. PBB juga turut serta dalam penentuan pendapat rakyat (pepera) dengan mengirimkan duta besarnya yakni Ortis Sanz.

Peranan PBB yang lainnya juga nampak pada masalah jajak pendapat di Timor-Timur. Pada tanggal 5 Mei 1999 muncul kesepakatan bersama antara Menteri Luar Negeri Indonesia Ali Alatas, Menteri Luar Negeri Portuga Jaine Gama dan Sekjen PBB Kofi Annan mengenai jajak pendapat di Timor-Timur. Misi PBB yang bertugas dalam menyelenggatakan jajak pendapat adalah United Nations Mission in East Timor (UNAMET). Hasil jajak pendapat diumumkan pada tanggal 4 September yang menyatakan 78,5% keluar dari Indonesia dan 21,5% tetap bersama Indonesia. Kemudian PBB membentuk pemerintahan transisi di Timor-Timur yaitu United Nations Transition at East Timor (UNTAET).

Untuk materi secara lengkap mengenai Pemikiran dalam Piagam PBB serta materi lainnya silahkan klik link youtube berikut ini. Jika bermanfaat, jangan lupa subscribe, like, komen dan share. Terimakasih

Bagaimanakah keterlibatan pbb dalam upaya penyelesaian konflik indonesia-belanda

Mari berlomba lomba dalam kebaikan. Semoga isi dari blog ini membawa manfaat bagi para pengunjung blog. Terimakasih

Bagaimanakah keterlibatan pbb dalam upaya penyelesaian konflik indonesia-belanda

Bagaimanakah keterlibatan pbb dalam upaya penyelesaian konflik indonesia-belanda
Lihat Foto

kemdikbud.go.id

Komisi Tiga Negara (KTN) bentukan PBB

KOMPAS.com - Konflik berdarah antara Indonesia dan Belanda mengundang simpati dari dunia Internasional.

PBB dan beberapa negara di dunia khawatir akan meluasnya konflik Indonesia-Belanda dan menimbulkan era perang yang baru.

Oleh sebab itulah PBB dan beberapa negara di dunia mengambil peran dalam upaya penyelesaian konflik Indonesia – Belanda.

Berikut peran Internasional dalam penyelesaian konflik Indonesia-Belanda:

PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa)

Dalam buku Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid 4: Periode Linggarjati (1978) karya A.H Nasution, peran PBB dalam menyelesaikan konflik antara Indonesia dan Belanda bermula pada 12 April 1946.

Baca juga: Konflik Indonesia – Belanda dan Pengaruhnya

Pada tanggal tersebut PBB menyarankan agar Belanda dan Indonesia mengadakan perundingan terkait dengan penyelesaian konflik akibat kedatangan Belanda di Indonesia pasca proklamasi kemerdekaan.

Pada tanggal 1 Agustus 1947, PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang beranggotakan Australia, Belgia dan Amerika Serikat untuk menyelesaikan konflik Indonesia-Belanda.

Selain membentuk KTN, Dewan Keamanan PBB juga mengadakan agenda sidang untuk membahas konflik antara Indonesia-Belanda.

Sidang tersebut dilaksanakan pada 14 Agustus 1947 di Lake Succes, New York, Amerika Serikat. Dalam sidang tersebut, Indonesia mengirimkan lima perwakilan yaitu Agus Salim, Sutan Sjahrir, Soemitro Djojohadikusumo dan L N Palar untuk menghimpun dukungan internasional atas kemerdekaan Indonesia.

Meski Dewan Keamanan PBB sudah mengeluarkan beberapa resolusi dan upaya penyelesaian konflik, Belanda tetap bersikeras untuk melakukan Agresi Militer Belanda II.

Baca juga: Kedatangan Belanda di Indonesia

Terangkan faktor yang mendorong kedatangan kuasa Barat ke negara kita pada abad ke-19 dan abad ke-20

bangunan apa yang bersejarah diindonesia​

sejak awal fasisme itu menentang paham apa saja?​

Nyatakan aspek aspek budaya serumpun dalam masyarakat alam melayu

ketika terbangun Hal pertama yang dirasakan oleh Ashabul Kahfi adalah​

apa pengaruh dari teh yg diambil langsung dari teh pucuk?...

menurut syekh Dzunan Al misri dzikir dapat menolak... ​

Apa karakteristik raja "Sang Nila Utama"?​

jelaskan mengapa pertikaian antara Ali Bin Abi Thalib dan muawiyah Bin Abu Sufyan menimbulkan perpecahan.. ​

buatlag analisis tentang proses awal masuknya islam di indonesia seiring dengan perkembangan kerajaan islam di kawasan timur tengah dan eropa timur​