Bagaimana upaya menyatukan dua dinasti yang besar di Mataram?

Akses instan ke jawaban di aplikasi kami

Dan jutaan jawaban atas pertanyaan lain tanpa iklan

Bagaimana upaya menyatukan dua dinasti yang besar di Mataram?

Lebih pintar, unduh sekarang!

atau

Lihat beberapa iklan dan buka blokir jawabannya di situs

Klik Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Wed, 04 May 2022 00:23:17 +0700 with category IPS and was viewed by 345 other users

Upaya yang dilakukan untuk menyatukan kembali Kerajaan Mataram Kuno yaitu dengan menikahkan wangsa sailendra dengan wangsa sanjaya yaitu pernikahan antara Pramodyawardhani dengan Rakai Pikatan.

Penjelasan:

Sudah diketahui sejak dulu, untuk mendapatkan kekuatan politik, tak jarang antar kerajaan melakukan pernikahan, tujuannya adalah agar kerajaan semakin kuat dan besar, seperti yang dilakukan oleh kerajaan mataram kuno, yaitu menyatukan 2 wangsa yang berbeda antara wangsa sailendra dan wangsa sanjaya melalui pernikahan antara Rakai Pikatan yang merupakan wangsa sanjaya dengan Pramodyawardhani yang merupakan wangsa sailendra.

Pelajari lebih lanjut materi tentang kerajaan mataram kuno

Baca Juga: Coba Buat gambar ilustrasi berdasarkan cerita yang anda buat!​


en.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

Oleh Switzy Sabandar pada 23 Sep 2016, 20:21 WIB

Diperbarui 23 Sep 2016, 20:21 WIB

Bagaimana upaya menyatukan dua dinasti yang besar di Mataram?

Perbesar

Candi Borobudur. (Liputan6.com/Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pendirian Candi Borobudur rupanya diwarnai cerita persaingan dan perkawinan antardinasti di Kerajaan Mataram Kuno. Candi Borobudur yang menjadi wujud kekuasaan Dinasti Syailendra memancing reaksi Dinasti Sanjaya.Rakai Pikatan sebagai pemimpin Dinasti Sanjaya kemudian mendirikan Candi Prambanan pada 850 Masehi sebagai tandingan sekaligus menunjukkan kekuasaan dinasti Hindu di Tanah Jawa.

"Seperti yang diketahui, dua dinasti itu bersaing di Kerajaan Mataram Kuno, walaupun akhirnya juga berdampingan karena perkawinan politik," ujar Ririn Darini, dosen Ilmu Sejarah Fakultas Universitas Yogyakarta (UNY), kepada Liputan6.com, Selasa, 20 September 2016.

Perkawinan politik yang dimaksud adalah antara Rakai Pikatan dan Pramudyawardani, raja Mataram Kuno dari Dinasti Syailendra. Menurut Ririn, perkawinan itu tidak disetujui oleh Balaputradewa, saudara laki-laki Pramudyawardani.

Dia menantang saudara iparnya untuk berkelahi dan kalah. Kekalahan itu membuat Balaputradewa melarikan diri Sumatera dan kelak menjadi orang nomor satu di Kerajaan Sriwijaya.Candi Prambanan terletak di perbatasan Klaten dan DIY. Legenda yang dipercaya masyarakat selama ini candi yang disebut dengan 1.000 candi itu dibangun oleh Bandung Bandawasa untuk mendapatkan cinta Loro Jonggrang, putri Prabu Boko yang menempati Candi Boko. Namun, Loro Jonggarang berusaha mangkir dari Bandung Bandawasa dan membuat pangeran dari daerah Barat itu murka. Ia mengutuk Lara Jonggrang menjadi arca."Memang ada arca dewi perempuan, tetapi sebenarnya itu representasi dari Dewi Laksmi, istri Siwa," kata Ririn. Prambanan, lanjut dia, memang dibangun untuk memuliakan Dewa Siwa.

Sekitar 930 Masehi, ibu kota kerajaan pun dipindah ke Jawa Timur yang akhirnya berdiri Wangsa Isyana. Alasan kepindahan tidak diketahui secara pasti. Tetapi, kemungkinan besar karena letusan Gunung Merapi.

Bagaimana upaya menyatukan dua dinasti yang besar di Mataram?

Bagaimana upaya menyatukan dua dinasti yang besar di Mataram?
Lihat Foto

Wikimedia Commons

Candi Prambanan, salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

KOMPAS.com - Rakai Pikatan adalah raja keenam Kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa antara 840-856 M.

Masa pemerintahannya menandai bersatunya Dinasti Sanjaya (Hindu) dan Dinasti Syailendra (Buddha), yang sebelumnya saling bersaing.

Selain itu, Rakai Pikatan dikenal sebagai raja yang mengawali pembangunan Candi Prambanan.

Perdebatan asal-usul Rakai Pikatan

Nama Rakai Pikatan terdapat pada Prasasti Mantyasih yang memuat daftar para raja Mataram Kuno.

Menurut Prasasti Argapura, nama aslinya adalah Mpu Manuku. Sejarawan De Casparis meyakini bahwa Rakai Pikatan adalah putra dari Mpu Palar, keturunan Dinasti Sanjaya dan beragama Hindu Siwa.

Akan tetapi, pendapat ini ditolak oleh Slamet Muljana, karena berdasarkan Prasasti Gondosuli, Mpu Palar adalah seorang pendatang dari Sumatera dan semua anaknya perempuan.

Terlepas dari perdebatan asal-usulnya, Rakai Pikatan diketahui menikah dengan Pramodawardhani, putri Raja Samaratungga yang berasal dari Dinasti Syailendra dan beragama Buddha Mahayana.

Baca juga: Kerajaan Mataram Kuno: Letak, Masa Kejayaan, dan Peninggalan

Pernikahan Rakai Pikatan dan Pramodawardhani

Sebelum turun takhta, Raja Samaratungga menikahkan putri mahkota Pramodawardhani dengan Rakai Pikatan.

Pernikahan keduanya adalah momen bersatunya dua wangsa besar yang berbeda keyakinan.

Tujuan Raja Samaratungga menikahkan Pramodawardhani dan Rakai Pikatan adalah untuk menyatukan dua wangsa.

Bagaimana upaya menyatukan dua dinasti yang besar di Mataram?

Salah satu upaya dinasti Sanjaya mempersatukan kerajaan Mataram adalah dengan cara?

  1. Pernikahan politik antara Rakai Pikatan dengan Pramodhawardani
  2. Balaputra Dewa menjadi raja di dinasti Sanjaya dan Syailendra
  3. Pembangunan Candi Borobudur dan Prambanan
  4. Hubungan harmonis antara pemeluk agama Hindu dan Buddha
  5. Disatukannya pusat pemerintahan di daerah Yogyakarta

Jawaban: A. Pernikahan politik antara Rakai Pikatan dengan Pramodhawardani

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, salah satu upaya dinasti sanjaya mempersatukan kerajaan mataram adalah dengan cara pernikahan politik antara rakai pikatan dengan pramodhawardani.

Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Segala peristiwa yang terjadi di masa lalu dalam kehidupan manusia disebut sebagai? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.

Dalam hal pemerintahan, Kerajaan Mataram Kuno dipegang oleh dua dinasti yang berbeda, yaitu Dinasti Sanjaya yang bercorak Hindu dan Dinasti Syailendra yang bercorak Buddha. Terdapat beberapa raja yang memerintah dari Dinasti Sanjaya, yaitu Raja Sanjaya, Sri Maharaja Rakai Pikatan (840–856 M), dan Sri Maharaja Rakai Empu Sindok (929–930 M). Adapun beberapa raja yang memerintah dari Dinasti Syailendra adalah Samaratungga (812–883 M), Pramodhawardhani (883–856 M), dan Balaputradewa (883–850 M).

Dengan demikian, dalam pemerintahan Dinasti Sanjaya, terdapat beberapa raja yang memerintah, yaitu:

  1. Raja Sanjaya. Ia merupakan raja pertama Kerajaan Mataram Kuno.
  1. Sri Maharaja Rakai Pikatan (840–856 M). Ia merupakan raja terbesar dari Dinasti Sanjaya yang berhasil membawa Kerajaan Mataram Kuno ke masa kejayaan.
  2. Sri Maharaja Rakai Empu sindok (929–930 M) pusat Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur.

Adapun dalam pemerintahan Dinasti Syailendra, terdapat beberapa raja yang memerintah, yaitu:

  1. Samaratungga (812–883 M) merupakan raja terbesar dari Dinasti Syailendra.
  2. Pramodhawardhani (883–856 M). Ia merupakan putri Samaratungga, ia kemudian menikahi Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya. Pernikahannya berhasil menyatukan dua dinasti yang berbeda ini.
  3. Balaputradewa (883–850 M). Ia merupakan putra Samaratungga dari ibu Dewi Tara, putri raja Sriwijaya.