Bagaimana remaja menyikapi tawuran yang terjadi di kalangan pelajar?

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Tawuran pelajar sudah seperti penyakit kronis yang sulit disembuhkan. Banyak pihak telah mengupayakan pencegahan tawuran antarpelajar, mulai dari sekolah hingga pihak berwenang lain.

Pada kenyataannya, bentrokan antarpelajar khususnya yang memasuki usia remaja masih saja terjadi. Tak hanya merugikan mereka sendiri, tetapi juga merugikan orang lain, karena banyak fasilitas umum dan aset milik masyarakat yang turut menjadi sasaran. 

Nah, Parents, tentu kita tidak mau, dong, bila anak kita kelak menjadi salah satu pelaku tawuran yang meresahkan masyarakat. Lantas apa langkah yang harus dilakukan? Berikut cara mencegah anak ikut tawuran pelajar. 

Artikel Terkait: Memahami Cara Anak Usia Sekolah Memecahkan Masalah

Faktor Penyebab Tawuran Pelajar

Untuk mencegah sebuah persoalan muncul, tentu harus diketahui dahulu faktor yang menyebabkannya, begitu pun dengan tawuran pelajar. Melansir laman Inovasi Litbang Kementrian dalan Negeri, tawuran pelajar disebabkan oleh dua faktor dasar, yakni faktor internal dan faktor eksternal. 

1. Faktor Internal

Faktor internal meliputi realisasi frustasi negatif, gangguan pengamatan dan tanggapan pada diri remaja, serta gangguan emosional/perasaan pada diri remaja. Tawuran pada dasarnya terjadi karena remaja tidak berhasil mengontrol dirinya sendiri. 

2. Faktor Eksternal

Bagaimana remaja menyikapi tawuran yang terjadi di kalangan pelajar?

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Sumber: freepik

Keluarga, lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan, dan lingkungan sekitar menjadi penyebab maraknya tawuran. 

Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa salah satu penyebab kenakalan remaja dikarenakan tidak berfungsinya orang tua sebagai figur teladan yang baik bagi anak (hawari, 1997). Jadi di sinilah peran orang tua sebagai penunjuk jalan.

Artikel Terkait: 5 Hal Wajib yang Perlu Diperhatikan saat Survei Sekolah Anak Menurut Pakar

Selanjutnya faktor sekolah yang seharusnya tidak hanya menjadikan para siswa pandai secara akademis, tetapi juga secara moral dan emosinya. Sekolah merupakan wadah untuk para siswa mengembangkan diri menjadi lebih baik. Saat kualitas pendidikan menurun, yang terjadi justru sebaliknya. 

Misalnya saat seorang guru tidak mampu menahan kesabaran dan melampiaskannya dengan kekerasan, anak-anak bisa meniru hal tersebut.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Kemudian faktor lingkungan, baik lingkungan rumah maupun sekolah. Kekerasan yang sering dilihat dalam lingkungan akan membentuk pola kekerasan pada remaja. Perkelahian pun menjadi cara yang dipilih untuk menyelesaikan masalah ketimbang bernegosiasi. 

Mencegah Anak Ikut Tawuran Pelajar 

Tawuran di lingkungan pelajar merupakan masalah berulang yang memerlukan komitmen banyak pihak untuk mengatasinya. Sekolah dan kepolisian memiliki upayanya tersendiri.

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Yang terpenting, orang tua harus mengambil peran dalam mencegah tawuran antarpelajar. Sebab, pola asuh orang tua ternyata turut berpengaruh pada maraknya tawuran. 

Psikolog dari Universitas Islam Bandung Ihsana Sabriani Borualogo mengungkapkan pola asuh orang tua yang tidak tepat dapat memicu anak bersikap negatif dan diekspresikan dengan tawuran. Pola asuh tidak tepat yakni saat orang tua kurang memberikan perhatian kepada anak. 

“Dengan dia tawuran, orang tua dipanggil sekolah sehingga anak jadi mendapat tanggapan (perhatian) orang tua,” ujar Ihsana kepada Pikiran Rakyat, pada Rabu 5 Februari 2020.

Artikel Terkait: Anak-anak Berkelahi, Bagaimana Mengatasinya?

Berikut beberapa cara yang bisa orang tua lakukan untuk mencegah anaknya ikut tawuran pelajar.  

1. Perhatikan Setiap Kegiatannya 

Parents perlu memperhatikan kegiatan anak sebelum bahkan setelah pulang sekolah. Ketahui juga kabar terbaru yang terjadi di lingkungan sekitar yang mungkin bisa ditiru oleh anak. Sebab, bisa jadi anak terlibat tawuran karena mudah meniru. Mungkin saja ia mendapatkan pengaruh dari tonton, bacaan, hingga gim yang dimainkannya. 

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

2. Kenali Teman-Teman Dekatnya 

Anak yang terlibat tawuran juga bisa terjadi karena pengaruh teman sepermainannya. Orang tua perlu mengetahui dengan siapa anak biasa bergaul, terutama saat di sekolah. Dengan mengenal mereka, orang tua bisa mencegah kemungkinan pengaruh buruk yang bisa ditularkan. 

3. Cegah Anak Ikut Tawuran Pelajar dengan Arahkan kepada Kegiatan Positif 

Remaja biasanya aktif dan penuh semangat. Parents bisa membantu menyalurkan energi tersebut ke kegiatan yang lebih baik. Pahami apa yang menjadi kesenangannya. Setiap anak memiliki hobi dan kesukaan yang berbeda-beda. 

4. Berkomunikasi dengan Pihak Sekolah tentang Perkembangan Belajarnya

Saat anak memasuki usia sekolah, bukan berarti tanggung jawab pendidikan anak dilimpahkan kepada guru. Orang tua juga turut berperan aktif untuk memahami seperti apakah anaknya di sekolah, bagaimana perkembangan belajarnya, serta bagaimana hubungannya dengan teman-teman di sekolah.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menawarkan menjemput anak setiap pulang sekolah. Beri pengertian kepada anak untuk selalu meminta izin saat pulang terlambat dan memberi tahu ke mana ia akan pergi dan dengan siapa ia pergi.

Cara tersebut memang terkesan posesif, tetapi bentuk pencegahan anak ikut tawuran pelajar yang bisa orang tua lakukan. 

You got lucky! We have no ad to show to you!

Iklan

Baca Juga: 

9 Strategi Mengajari Anak Membela Diri saat Menghadapi Bullying (Perundungan)

5 Tahap Mengajarkan Anak Menyelesaikan dan Mengatasi Pertengkaran

Parents Bingung Saat Anak Berantem dengan Temannya? Ini 7 Cara Melerai Mereka

[BP] – Tatar Sunda

Tawuran antar pelajar adalah perkelahian atau keributan antar sesama pelajar tetapi berbeda sekolah dan biasanya menggunakan senjata tajam seperti gear, samurai, sabit, dan lainnya. 

Oleh karena itu, biasanya tawuran antar pelajar ini dapat menyebabkan luka yang cukup berat akibat senjata tajam dan tidak jarang jika terjadi tawuran ada yang meninggal.

Seharusnya sebagai seorang pelajar sudah mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.

Tawuran antar pelajar ini merupakan suatu tindakan bodoh karena tidak mencerminkan dirinya sebagai seorang pelajar yang terdidik. 

Selain itu, tawuran antar pelajar ini dapat meresahkan warga sekitar masyarakat dan menyebabkan kemacetan di jalan raya

Anehnya para pelaku tawuran ini merasa bangga atas apa yang mereka lakukan, seharusnya mereka malu atas perbuatannya. 

Sebagai manusia kita diciptakan untuk saling mengasihi, saling menolong dan saling menghormati. 

Kita diciptakan bukan untuk saling melukai atau saling membunuh terlebih lagi kita hidup di negara yang sama yaitu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Untuk itu kita sebagai generasi muda, generasi yang akan menentukan nasib Bangsa Negara Indonesia di masa depan seharusnya sama-sama membangun

Di manapun kita bersekolah, apa pun jurusan yang kita pilih, kita sebenenarnya memiliki tugas yang sama yakni membangun Bangsa kita tercinta Bangsa Indonesia sebagaimana perjuangan para pemuda kita melalui Sumpah Pemuda yang telah diikrarkan para pendahulu. 

Mari sama sama kita bangun bangsa kita tercinta ini menjadi Bangsa yang terpandang.

Mari kita semua para pelajar di seluruh Indonesia berjanji untuk tidak melakukan hal hal bodoh yang seharusnya tidak dilakukan oleh para pelajar cerdas seperti kita ini.

Karena hal yang kita lakukan ini demi kebaikanMu dan kebaikanKu. Sebagai pelajar generasi penerus bangsa mari kita sama-sama berpikir jernih untuk KebaikanMu dan KebaikanKu. 

Mari kita tunjukan pada dunia bahwa bangsa Indonesia memiliki generasi penerus, generasi muda dan para pelajar yang berkualitas dan siap mengambil alih kemudi bangsa ini dikemudian hari untuk menjadi bangsa yang terpandang.

Saran dari penulis untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar adalah:

  1. Pemberian sanksi tegas dari aparat hukum untuk siswa yang melakukan tawuran. Aparat hukum harus berani mengambil sanksi tegas sesuai keputusan bersama antara pihak sekolah, dinas sosial, masyarakat.
  2. Pemberian sanksi tegas dari sekolah untuk siswa yang melakukan tawuran. Pihak sekolah harus membuat suatu peraturan yang benar benar akan diterima oleh siswa yang melanggarnya.
  3. Penanaman nilai dan tugas seorang pelajar dari tenaga kependidikan. Guru sebagai tenaga pengajar dan pendidikan harus bisa menyelipkan pesan pesan kehidupan setiap kegiatan mengajar belajar.
  4. Pemberian nasehat untuk seorang pelajar dari keluarga maupun lingkungan masyarakat. Nasehat-nasehat dari orang orang yang lebih berpengalaman tentu saja dapat membuat hati atau pikiran seorang pelajar berubah tergantung pesan yang diberikan
  5. Pengadaan sosialisasi antar sekolah. Mengadakan kegiatan kegiatan dengan tujuan adanya keakraban antar sekolah untuk meminimalisir tawuran antar pelajar.

Berikut adalah penyebab terjadinya tawuran antar pelajar menurut penulis:

  1. Kurangnya rasa nasionalisme pelaku tawuran tersebut, karena jika dia memiliki rasa nasionalisme yang tinggi tentu ia tidak mengikuti tawuran yang dapat membunuh sesama warga negaranya sendiri.
  2. Kurangnya perhatian yang diberikan baik dari keluarga, guru dan masyarakat, karena orang yang seperti ini justru lebih susah untuk dikendalikan jadi sebaiknya sebagai orang yang lebih tua memberikan perhatian atau masukan yang tentunya sangat berguna bagi seorang pelajar.
  3. Kurangnya jam pengajaran atau pendidikan tentang kehidupan dan keagamaan. Jika jam pengajaran atau pendidikan karakter dan keagamaan sesuai mungkin dapat meminimalisir terjadinya tawuran karena pelajar itu tahu apa yang akan menjadi akibat dari perbuatan yang Ia lakukan baik di dunia maupun di akhirat.

Kedepannya kita harapkan para pelajar bisa menghindari tawuran dan lebih fokus pada kegiatan yang bertujuan mengembangkan potensi dan kemampuan diri. [daniel joni marbun: penulis adalah pelajar yang merasa prihatin dengan maraknya peristiwa tawuran di kalangan pelajar sekolah]