Bagaimana cara memanfaatkan kulit singkong agar menjadi produk makanan

Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga :
Pengolahan Kulit Singkong (Manihot utilissima) Menjadi
Kripik Kulit Singkong Rasa Pedas

Disusun Oleh :
1. NURTINA (M1A2 13 008)
2. ARTIN (M1A2 13 002)
3. TRIYANA ANGGRAENI (M1A2 13 020)
4. NURHAYATI (M1A2 13 007)
5. WA ODE NURHAYATI (M1A2 13 011)
6. FITRI JIHAN SUSATI (M1A2 13 019)
7. SITI HAJAR HARDIATI (M1A2 13 00
8. YASINTA ELVIN DOLA (M1A2 13 018)
9. ABDUL KADIR BAENA (M1A2 13 030)
10. YUSTIRA ALI BONDO (M1A2 13 022)
11. ERNA FATRI MUNAMBANG (M1A2 13 003)

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian, kepada dosen serta teman-teman, yang kadangkala hanya menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini “Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga: Pengolahan Kulit Singkong (Manihot utilissima) Menjadi Kripik Kulit Singkong Rasa Pedas ” sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Kendari, Mei 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hampir setiap kegiatan manusia menghasilkan limbah (sampah). Dimana dengan produksi limbah yang berlebihan dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Selain baunya yang tidak sedap, sampah sering dihinggapi lalat. Dan juga dapat mendatangkan wabah penyakit. Oleh karena itu dibutuhkan penanganan serta pengelolaan limbah, agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar lagi kepada masyarakat. Dalam pemecahan masalah limbah perkotaan dengan melihat limbah sebagai sumberdaya yang harus dimanfaatkan
Selama ini bagi masyarakat, limbah dianggap tidak berguna lagi. Namun, sebenarnya limbah juga bisa diubah menjadi barang yang bermanfaat serta dapat bernilai ekonomis.
Dalam kehidupan, singkong merupakan umbi yang tidak asing lagi buat kita. Kita sering melihat singkong yang diolah menjadi makanan. Baik itu makanan pokok pengganti nasi maupun diubah menjadi cemilan. Pemanfaatan singkong sering kali menghasilkan sampah yang secara tidak langsung dapat mencemari lingkungan.
Salah satu pengelolaan limbah singkong adalah dengan memanfaatkan kulit singkong yang biasanya terbuang percuma menjadi produk yang bernilai ekonomi dan memiliki nilai tambah. Produk yang dihasilkan adalah kripik kulit singkong.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana cara memanfaatkan limbah kulit singkong menjadi barang yang memiliki nilai guna dalam masyarakat ?
2. Bagaimana cara pembuatan kulit singkong menjadi kripik dan bernilai ekonomis ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan paparan rumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan sebagai berikut.
1. Mengetahui cara memanfaatkan limbah kulit singkong menjadi barang yang memiliki nilai guna dalam masyarakat.
2. Mengetahui cara pembuatan kripik kulit singkong dan bernilai ekonomis.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin diperoleh yaitu sebagai berikut.
1. Agar keripik kulit singkong ini dikenal oleh masyarakat luas.
2. Untuk dapat mengurangi produksi limbah agar tidak terjadi pencemaran lingkungan.
3. Untuk menambah kreatifitas dalam memanfaatkan dan menerapkan cara pembuatan kripik kulit singkong.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Limbah
Limbah (sampah) adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan. (Febriyanto, 2013)
Mizuna (2013) mengatakan bahwa berdasarkan komponen penyusunnya, limbah dibagi menjadi dua jenis, yaitu limbah organik (dapat terurai) dan limbah anorganik (tidak dapat terurai). Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan oleh organisme detrivor karena berasal dari bahan-bahan organik.
Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng. (Sika, 2013)
Contoh limbah organik adalah limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan seperti, kulit singkong, kulit buah, sisa makanan dan lain-lain. Pengolahan limbah organik yang berasal dari tumbuhan dapat dijadikan sebagai cemilan, pupuk kompos, atau didaur ulang menjadi bahan kerajinan yang dapat menambah nilai ekonomi maupun estetika. (Nurhaeni, 2013)
2.2 Sejarah Tanaman Singkong
Singkong atau cassava pertama kali dikenal di Amerika Selatan yang dikembangkan di Brazil dan Paraguay pada masa prasejarah. Potensi singkong menjadikannya sebagai bahan makanan pokok penduduk asli Amerika Selatan, Mesoamerika, dan Karibia sebelum Colombus datang ke Benua Amerika. Ketika bangsa Spanyol menaklukan daerah-daerah itu, budidaya tanaman singkong pun dilanjutkan oleh kolonial Portugis dan Spanyol. Di Indonesia, singkong dari Brazil diperkenalkan oleh orang Portugis pada abad ke- 16. Selanjutnya, singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia sekitar tahun 1810. Hingga kini, tanaman singkong telah dikenal hampir seluruh masyarakat diseluruh Indonesia. (Gracea, 2010)
2.3 Deskripsi Singkong dan Kandungan Gizinya
Singkong (Manihot utilissima) merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan memiliki panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Dagingnya umumnya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Singkong mengandung karbohidrat serta kaya akan prootein dan zat besi pada daunnya. (Valentine, 2012)
Menurut pakar tanaman obat Prof. Hembing Wijayakusuma, efek farmalogis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikanger, antitumor, dan menambah nafsu makan. Bagian yang biasa diapakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi. Umbi singkong memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C dan amilum, Daun mengandung vitamin A, B1, dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batang mengandung tannin, enzim perosidase, glikosida, dan kalsium oksalat. Penyakit aterosklerosis atau timbunan lemak di dinding pembuluh darah dapat dicegah dengan hanya makan daun singkong. Perlu diketahui bahawa kulit singkong pun masih mengandung zat gizi yang baik sebagaimana yang dikandung oleh daging singkong. Kualitas kulit singkong bisa dilihat dari kualitas daging singkongnya, apabila daging singkong enak dan tidak pahit rasanya maka kulit singkong pun tidak akan terasa pahit, kecuali ada faktor lain yang menyebabkan kulit singkong mnejadi pahit. (Mizuna, 2013)

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Pembuatan kripik kulit singkong ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Mei 2014 pukul 14:00-selesai. Bertempat di Kelurahan Manggadua, Kecamatan Kendari.
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan kripik kulit singkong ini dapat dilihat pada tabel berikut.
No Alat Bahan
1. Pisau Kulit Singkong
2. Baskom Air
3. Sendok Garam
4. Kompor Minyak Goreng
5. Panci Bumbu Nasi Goreng
6. Talang (alat penjemur)
7. Kuali
8. Irus
9. Plastik Kemasan
10. Lilin

3.3 Prosedur Kerja
1. Persiapan awal
Menyiapkan kulit singkong secukupnya, serta membersihkan dari sisa-sisa tanah, dengan mengupas kulit ari yang berwarna kecoklatan hingga tersisah kulit dalamnya saja yang berwarna putih. Kemudian kulit singkong tersebut dipotong-potong sesuai selera. Kemudian kulit singkong tersebut dicuci hingga bersih.

2. Proses Perebusan
Setelah kulit singkong tersebut dicuci hingga bersih, dilakukan proses perebusan. Perebusan dilakukan dengan memasukkan potongan kulit singkong kedalam panci dengan memasukkan sedikit garam. Perebusan dilakukan dengan api yang sedang dan dengan air secukupnya. Tunggu hingga kulit singkong tersebut berwarna kecoklatan, kemudian angkat dan tiriskan.

3. Penjemuran atau Pengeringan
Kulit singkong yang telah direbus, kemudian dipersiapkan untuk dijemur dengan menggunakan talang. Proses penjemuran dilakukan selama 1-2 hari dibawah cahaya matahari langsung. Penjemuran dilakukan hingga kulit singkong tersebut agak kering dan kandungan airnya berkurang.
4. Penggorengan
Proses penggorengan adalah tahap akhir sebelum pengemasan dilakukan. Kulit singkong yang telah kering, kemudian dipersiapkan untuk digoreng.
• Mengambil potongan kulit singkong yang telah kering, kemudian direndam dengan air hangat dan sedikit garam untuk beberapa saat. Hal ini dilakukan untuk mensterilisasikan kulit singkong dari debu yang menempel selama proses pengeringan.
• Kemudian menggoreng kulit singkong tersebut dengan wajan dan minyak yang panas.
• Setelah matang berwarna kecoklatan angkat kulit singkong tersebut, dengan menggunakan irus.
• Kemudian menaburkan bumbu nasi goreng rasa pedas kedalam kulit singkong tersebut.
5. Pengemasan
Setelah kripik kulit singkong telah ditiriskan dan ditaburi bumbu. Kripik telah siap dikemas. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan plastik kemas yang berukuran sedang. Pengemasan yang dilakukan masih tradisonal, yaitu dengan menggunakan bantuan lilin.
BAB IV
PEMBAHASAN
Limbah (sampah) merupakan sesuatu hal yang kerap kali kita dengar, serta banyak menimbulkan masalah terutama di kota- kota besar atau bahkan negara. Bahkan banyak setiap harinya timbunan- timbunan sampah yang dihasilkan kota- kota besar. Tanpa adanya kepeduliaan terhadap sampah dan di anggap hal yang tidak penting serta tak dihiraukan.
Padahal adanya pembuangan sampah di sembarang tempat dapat menimbulkan berbagai dampak contohnya bau yang tidak sedap, di hinggapi lalat kemudian mendatangkan wabah penyakit. Sehingga pemanfaatan limbah sangat tepat digunakan di Indonesia, melihat limbah (sampah) merupakan masalah yang sulit terpecahkan hingga saat ini.
Banyak limbah rumah tangga yang tanpa kita sadari dapat bermanfaat. Baik dari segi gizi, segi ekonomi, maupun dari segi lingkungan. Siapapun pasti kenal singkong, makanan ekonomis yang ada di setiap musim tertentu namun tak banyak orang tau khasiat dibalik makanan olahan dari singkong ini. Salah satu bentuk limbah dari singkong adalah kulitnya. Selama ini kulit singkong hampir tidak dilirik oleh masyarakat, karena dianggap limbah yang tidak memiliki manfaat. Namun, sebenarnya kulit singkong dapat diolah menjadi makanan yang enak dan bermutu. Salah satunya adalah kripik kulit singkong.
Dalam pengolahan limbah kulit singkong ada banyak manfaat yang diperoleh, yaitu dapat menambah nilai guna dari pengolahan limbah kulit singkong tersebut, karena limbah kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai olahan kuliner, selain itu juga dapat mengurangi produksi sampah organik yang melimpah.
Begitu banyak kandungan dan manfaat dari kulit singkong, kita dapat berkreasi dan menumbuhkan kreatifitas dalam sistem penglohannya, agar limbah singkong tersebut dapat menjadi hasil olahan kuliner yang lezat. Limbah singkong tersebut mudah diperoleh, sehingga dapat memanfaatkan potensi ini sebagai olahan kuliner yang inovatif.
Kripik kulit singkong perlu dikembangkan dengan harapan bisa menjadi salah satu cemilan, yang bisa menjadi ciri khas dari daerah Kendari dan sekitarnya. Melihat cemilan ini bisa meingkatkan pendapatan ekonomi.

BAB V
PENUTUP
5.2 Simpulan
1. Dalam pemanfaatan limbah singkong yaitu kulit singkong merupakan suatu inovasi baru yang dapat menambah nilai guna bagi masyarakat dan lingkungannya. Masyarakat pada umumnya menganggap kulit singkong sebagai limbah yang tak terpakai. Pengolahan kulit singkong menjadi kripik, dapat mengurangi potensi produksi sampah organik yang berlebihan sehingga keadaan lingkungan yang seimbang tetap terjaga kelestariannya.
2. Cara pembuatan kripik kulit singkong ini cukup mudah, hanya dengan kulit singkong yang sudah dicuci kemudian dimasak hingga kecoklatan. Kemudian dijemur dibawah terik matahari, setalah kering direndam terlebih dahulu dengan air hangat kemudian digoreng. Dan setalah matang ditaburi bubuk bumbu nasi goreng untuk menambah cita rasa.
5.3 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya dalam pembuatan kripik kulit singkong ini dilakukan perendaman 2-3 hari dengan air garam setelah perebusan karena dapat memengaruhi cita rasa dari kripik itu sendiri. Serta melakukan proses pengeringan sampai benar-benar kering, agar kandungan air didalam kripik tersebut benar-benar hilang. Hal ini bertujuan untuk memperenyah dan mempergurih kripik.

DAFTAR PUSTAKA
Febrianto, Antonius., 2013., Makalah Pemanfaatan Sampah., (http://antonius-febriyanto.blogspot.com/2013/05/makalah-pemanfaatan-sampah.htm) Diakses pada 30 April 2014.
Gracea, Alice., 2010., Karya Tulis Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Menjadi Kripik., (http://rumus-it.blogspot.com/2010/karya-tulis-pemanfaatan-limbah-kulit-singkong-menjadi-kripik.html) Diakses pada 30 April 2014.
Mizuna, Dyan., 2013., KIR Pemanfaatan Limbah Kulit Singkong Menjadi Kripik Kulit Singkong., (http://Mizuna-s.blogspot.com/2013/09/12/KIR-pemanfaatan-limbah-kulit-singkong-menjadi-kripik-kulit-singkong.htm) Diakses pada 29 April 2014.
Nurhaeni, Hanatika., 2010., Kewirausahaan : Berkreasi dengan dengan Limbah Rumah Tangga., (http://rumahkreasihana.blogspot.com/2013/keweirausahaan/berkreasi-dengan-limbah.htm) Diakses pada 29 April 2014
Sika, Riko., 2013., Arsi Surya : Cara Mengelolah Limbah Menjadi Barang Ekonomis., (Http://jnfus.blogspot.com/2013/11/18/normal-0-false-false-false-en-us-ex-none_7090) Diakses pada 28 April 2014
Valentine, Kartika., 2013., Makalah : Pemanfaatan Kulit Singkong menjadi Kripik Kulit Singkong., (http://blog.ub.ac.id/2012/06/27/Pemanfaatan-kulit-singkong-menjadi-kripik-kulit-singkong.htm) Diakses pada 29 April 2014

Bagaimana cara memanfaatkan kulit singkong agar menjadi produk makanan brainly?

​ - Brainly.co.id..
Kupas singkong terlebih dahulu..
Potong kecil-kecil..
Siapkan kompor..
Sediakan minyak goreng di wajan..
Celupkan singkong yang sudah di potong tadi..
Diamkan selama beberapa menit..
7.bAngkat menggunakan sodet..
Lalu ambil keripik singkong..

Bagaimana cara memanfaatkan limbah kulit singkong?

Pengolahan sampah kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kompos maupun bioenergi. Selain itu, kulit singkong dapat dimanfaatkan sebagai olahan kuliner berupa crispy kulit singkong.

Langkah langkah membuat keripik kulit singkong?

Cara Membuat:.
Cuci bersih singkong yang telah diiris tipis sampai bersih..
Siapkan bahan rendaman. ... .
Masukkan singkong ke bahan rendaman. ... .
Tiriskan singkong, kemudian bilas lagi dengan air bersih, tiriskan lagi..
Panaskan minyak secukupnya, harus terendam. ... .
Keripik singkong renyah siap disajikan..

Apakah kulit singkong bisa di makan?

Jangan Buang Kulit Singkong Kandungan ini sangat bagus untuk dikonsumsi baik dengan cara dimakan atau digunakan sebagai bahan alami untuk masker wajah dan kulit. Namun kebanyakan orang akan membuang kulit tanaman singkong begitu saja. Padahal, kulit singkong dapat digunakan sebagai exfoliator kulit alami.