Hi, guys! Kali ini aku akan membahas topik yang ‘kita banget’ nih. Apa ya kira-kira yang kita banget? Penduduk atau Antroposfer. Antroposfer itu memang mencakup dua pembahasan besar, yaitu penduduk dan budaya. Show
Namun, di artikel ini aku hanya akan fokus ke dinamika kependudukan Indonesia. Pernah gak kalian perhatikan bahwa di suatu daerah selalu ada yang lahir dan ada juga yang meninggal. Ada penduduk baru, ada juga yang pindah ke tempat lain. Nah, itu termasuk dalam bahasan kita kali ini lho, guys. Tentunya bahasan kali ini menarik banget buat kita sebagai penduduk Indonesia. Yuk, langsung aja kita bahas satu per satu! Apa Itu Dinamika Kependudukan?Sebelum jauh membahas tentang dinamika kependudukan, alangkah baiknya kita tau dulu apa itu penduduk. Nah, berdasarkan UUD 1945 pasal 14 ayat 1, penduduk adalah tiap-tiap orang yang bertempat kedudukan di dalam daerah Negara Indonesia selama 1 tahun berturut-turut. Jadi, bukan hanya mereka yang secara hukum menjadi WNI, melainkan juga WNA yang tinggal di Indonesia. Udah tau ‘kan definisi pengertian penduduk? Sekarang kita bahas pengertian dinamikanya. Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk yang diakibatkan oleh beberapa faktor. Penduduk termasuk dalam bahasan Antroposfer. Saat mempelajari Antroposfer, maka kamu akan menemukan tiga bahasan penting, yaitu demografi, mobilitas, dan masalah kependudukan. Demografi mempelajari tentang sensus penduduk, kuantitas dan kualitas kependudukan. Selanjutnya ada mobilitas, yang akan membahas tentang transmigrasi dan urbanisasi. Terakhir, ada masalah kependudukan di Indonesia. Sumber Data KependudukanSensus PendudukPasti kamu udah gak asing dengan sensus penduduk ‘kan? Itu lho pendataan penduduk yang biasanya dilakukan oleh petugas dengan datang ke rumah-rumah, namun tahun lalu sensus udah mulai dilakukan secara daring lho. Jadi, sensus penduduk adalah pencacahan jiwa setiap 10 tahun sekali oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Tentu saja, sensus penduduk sangat membantu untuk mengetahui dinamika kependudukan Indonesia. Dengan begitu, kamu bisa tau nih jumlah penduduk di Indonesia itu ada berapa sih? Dan usia yang paling banyak di Indonesia itu di kisaran berapa ya? Pengumpulan data sensus bisa dilakukan dengan dua cara lho, yaitu de facto dan de jure. Perbedaannya terletak pada perhitungannya.
Coba cermati lagi deh biar kamu paham dulu perbedaannya sebelum lanjut ke bahasan berikutnya. Kalau tadi kita bicara tentang cara pengumpulan data, sekarang ada juga nih cara pencatatan datanya, yaitu householder dan canvasser.
Yuk, ketahui lebih lanjut tentang materi Sensus Penduduk dengan klik link berikut: Pengertian Sensus Penduduk, Fungsi, dan Metodenya. Survei PendudukSebelumnya, kita udah bahas tentang sensus penduduk. Ternyata, selain itu ada juga lho yang namanya survei penduduk. Apa itu survei penduduk? Survei penduduk adalah pencacahan yang ditujukan hanya sebagian penduduk untuk topik tertentu. Survei ini juga gak terpaku pada waktu tertentu seperti pada sensus penduduk yang dilakukan setiap 10 tahun sekali ya, guys. Misalnya, Survei Angkatan Kerja Nasional. Survei tersebut hanya fokus kepada penduduk yang angkatan kerja, gak meneliti penduduk yang produktif dan non produktif, dll. RegistrasiRegistrasi merupakan proses pencatatan, misalnya kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, dan migrasi yang dilakukan oleh pemerintah. Contohnya adalah pencatatan data kelahiran yang dilakukan oleh kelurahan setempat. Materi Video Sensus, Survei, dan Registrasi Penduduk Buat yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, tonton video materi lengkap Konsep Sensus, Survei, Registrasi, hingga Perkembangan Sensus Online di website Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya! Faktor Dinamika KependudukanKelahiran merupakan faktor yang mempengaruhi dinamika kependudukan Indonesia (sumber gambar: pixabay.com/Free-Photos) Kelahiran (Natalitas)Faktor pertama dalam dinamika kependudukan Indonesia adalah kelahiran. Nah, kelahiran terbagi lagi menjadi dua, yaitu pro-natalitas dan anti-natalitas. Apa sih maksud dari keduanya? Begini, guys, kalau pro natalitas itu berarti yang mendukung kelahiran. Sedangkan, anti natalitas berarti faktor-faktor yang menghambat kelahiran. Pertama, kita bahas terlebih dahulu tentang pro natalitas. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mendukung kelahiran.
Hal-hal di atas bisa meningkatkan angka kelahiran di Indonesia. Kalau ada yang meningkatkan, berarti ada yang menghambat donk? Yap, betul sekali. Faktor yang menghambat tingkat kelahiran disebut anti natalitas. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang menghambat kelahiran.
Untuk membaca materi lainnya tentang Natalitas, klik link berikut: Rumus Natalitas Beserta Faktor Pendorong dan Penghambatnya. Kematian (Mortalitas)Faktor selanjutnya dari dinamika kependudukan adalah kematian atau mortalitas. Sama halnya dengan natalitas. Mortalitas juga ada pro mortalitas dan anti mortalitas. Pertama, kita akan membahas tentang pro mortalitas terlebih dahulu, yaitu faktor-faktor yang mendukung tingkat kematian.
Di sisi lain ada juga faktor-faktor yang menghambat kematian atau anti mortalitas. Dengan kata lain, faktor-faktor ini mendukung harapan hidup.
Untuk membaca materi lainnya tentang Mortalitas, klik link berikut: Konsep dan Rumus Mortalitas. Rumus-Rumus dalam Dinamika KependudukanOh, ada rumusnya juga ya? Aku kira gak ada perhitungannya hmmm. Eitss… jangan pesimis gitu donk. Dinamika kependudukan di Indonesia (sumber gambar: unsplash.com/ryoji_iwata) Perhitungan yang terdapat dalam Ilmu Geografi simpel kok, guys, yang penting kamu paham dulu. Selama kamu paham konsepnya, kamu bisa lebih lancar menaklukan berbagai perhitungannya. Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran KasarRumus ini digunakan untuk menentukan angka kelahiran kasar, yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada tahun tertentu, biasanya untuk setiap 1.000 penduduk. Perhitungan ini tidak memperhatikan usia dan jenis kelamin, guys. Rumus: CBR = B/P x k Keterangan: B: jumlah bayi yang lahir pada periode tertentu. P: jumlah penduduk pada pertengahan tahun. k: konstanta, biasanya 1.000. Note: Tinggi = > 30 jiwa Sedang = 20 – 30 jiwa Rendah = < 20 jiwa Age Specific Birth Rate (ASBR) atau Angka Kelahiran SpesifikRumus ini juga digunakan untuk menentukan angka kelahiran, namun lebih spesifik. Nah, dalam perhitungan ini mempertimbangkan kategori umur. Rumus: ASBRx = Bx/Px x k Keterangan: Bx: jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur x pada tahun tertentu. Px: jumlah penduduk wanita kelompok umur x pada pertengahan tahun yang sama. x: kelompok umur (15-19, 20-27, dst) k: konstanta, biasanya 1.000 Materi Video Menghitung CBR dan ASBR Buat kamu yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, pelajari video materi Cara Menghitung Crude Birth Rate (CBR) dan Age Specific Birth Rate (ASBR) beserta contoh soalnya di website Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya! Crude Death Rate (CDR) atau Angka Kematian KasarRumus ini digunakan untuk menghitung angka kematian kasar. Kalau tadi CBR adalah angka kelahiran kasar, nah ini kebalikannya, guys. Rumus: CDR = D/P x k Keterangan: D: jumlah kematian dalam periode tertentu. P: jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu. k: konstanta, biasanya 1.000. Note: Tinggi = > 20 jiwa Sedang = 10 – 20 jiwa Rendah = < 10 jiwa Age Specific Death Rate (ASDR) atau Angka Kematian SpesifikRumus ini digunakan untuk menentukan angka kematian secara spesifik. Rumus: ASDRx = Dx/Px x k Dx: jumlah penduduk yang meninggal dari kelompok umur tertentu pada tahun tertentu. Px: jumlah penduduk dari kelompok umur x pada pertengahan tahun yang sama. x: kelompok umur (15-19, 20-27, dst). k: konstanta, biasanya 1.000. Infant Mortality Rate (IMR) atau Angka Kematian BayiRumus ini digunakan untuk menghitung angka kematian bayi sebelum ulang tahun pertama mereka (0-11 bulan) setiap 1.000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu. Kita perlu menghitung angka kematian bayi untuk melihat apakah kualitas kependudukan di daerah tertentu baik atau buruk. Rumus: IMR = Do/B x k Keterangan: Do: jumlah kematian bayi di bawah 1 tahun pada tahun tertentu. B: jumlah kelahiran hidup dalam tahun yang sama. k: konstanta, biasanya 1.000. Note: Tinggi = > 75 jiwa Sedang = 35 – 75 jiwa Rendah = < 35 jiwa Materi Video Menghitung CDR dan IMR Buat kamu yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, pelajari video materi Cara Menghitung Crude Death Rate (CDR) dan Infant Mortality Rate (IMR) beserta contoh soalnya di website Zenius. Jangan lupa login dulu buat mengaksesnya! Cara Menghitung Pertumbuhan PendudukRumus ini untuk menghitung besarnya perubahan jumlah penduduk suatu wilayah selama periode tertentu dengan memperhatikan faktor kelahiran, kematian, dan migrasi. Rumus: PPt = (L-M) + (I-E) atau rumus berikut untuk menentukan persentase, %PPt = PPt/Po x 100% Keterangan: L: jumlah kelahiran. M: jumlah kematian. I: jumlah imigrasi (penduduk yang masuk). E: jumlah emigrasi (penduduk yang keluar). Po: jumlah penduduk tahun awal. Untuk pembahasan rumus Dinamika Kependudukan lain dan contoh soalnya, klik link berikut: Rumus Pertumbuhan Penduduk dan Cara Menghitung Proyeksi Penduduk. Mobilitas Kependudukan IndonesiaSetelah mempelajari demografi, sekarang kita masuk ke pembahasan mobilitas. Apa itu mobilitas kependudukan? Paspor digunakan untuk mobilitas antarnegara (sumber gambar: bbc.com) Mobilitas kependudukan adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya. Nah, mobilitas sendiri juga terbagi menjadi mobilitas permanen dan non permanen. Mobilitas PermanenMobilitas permanen memiliki sifat yang perpindahannya tetap atau dalam jangka waktu yang sangat lama. Ada cakupan internal dan eksternal. Untuk yang cakupan internal itu lebih kepada perpindahan domestik, seperti urbanisasi, ruralisasi, dan transmigrasi.
Kemudian, ada cakupan yang eksternalnya nih, seperti emigrasi, imigrasi, dan remigrasi.
Mobilitas Non PermanenMobilitas ini memiliki sifat yang perpindahannya tidak tetap atau dalam waktu singkat.
Selengkapnya tentang Teori Migrasi Penduduk, klik link berikut: Teori Migrasi Penduduk, Contoh, dan Dampaknya. Materi Video Jenis Migrasi Buat kamu yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, tonton video lengkap tentang Jenis-jenis Migrasi di website Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya! Masalah Kependudukan IndonesiaTerakhir, kita akan masuk ke masalah kependudukan. Di pembahasan kali ini juga ada sangkut pautnya dengan kebijakan mengenai dinamika kependudukan Indonesia. Apa aja sih permasalahannya? Meningkatnya Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk IndonesiaJumlah dan pertumbuhan penduduk yang terus melonjak dapat menyebabkan sulitnya penanganan penyakit dan kebutuhan yang terus meningkat. Pembahasan tentang lonjakan jumlah penduduk bisa dipelajari selengkapnya di sini: Ledakan Penduduk – Pengertian, Dampak, & Cara Mengatasinya. Kualitas Penduduk RendahPertumbuhan penduduk yang tinggi tidak disertai dengan kualitas penduduknya, seperti tingkat pendidikan dan kesejahteraan perekonomiannya. Masalah lonjakan penduduk tanpa peningkatan kualitasnya berkaitan erat dengan konsep Bonus Demografi. Klik link berikut untuk baca selengkapnya: Bonus Demografi Beserta Manfaat dan Dampaknya. Beban Ketergantungan TinggiSemakin tinggi pertumbuhan penduduk, maka beban ketergantungannya kepada negara juga tinggi, misalnya lowongan kerja, dan ketergantungan berbagai bantuan dari pemerintah. Komposisi penduduk seperti apa yang berpotensi menimbulkan beban ketergantungan tinggi? Klik link berikut untuk sekaligus belajar tentang rumus rasionya: Komposisi Penduduk dan Piramidanya. Penyebaran Penduduk yang Tidak MerataCoba deh kamu perhatikan, bahwa pulau Jawa memiliki persebaran dan kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan dengan pulau lainnya. Apa, sih, penyebab kepadatan penduduk yang nggak merata? Kamu bisa cari tahu selengkapnya di sini: Pengertian Kepadatan Penduduk, Rumus, dan Penyebabnya. Materi Video Masalah Kependudukan Indonesia Buat kamu yang sudah berlangganan paket belajar Zenius, tonton video materi Masalah Kependudukan Indonesia selengkapnya yang mencakup Overpopulation, Underpopulation, hingga Penuaan Populasi di website Zenius. Jangan lupa login dulu, ya, buat mengaksesnya! ——— Nah, demikian penjelasan mengenai dinamika kependudukan Indonesia. Semoga penjelasan di atas bermanfaat untuk kamu ya. Harapannya, sebagai pelajar yang sekarang lagi belajar ilmu-ilmu sosial, seperti Geografi ini, kamu jadi lebih peduli terhadap lingkungan sosialmu. Kamu juga lebih aware dengan berbagai permasalahan Geografis di Indonesia. Mungkin cukup banyak yang perlu dipelajari di atas. Nah, buat yang mau langsung dapetin review lengkap materi dinamika kependudukan, yuk langsung aja tonton video pembelajaran Zenius dengan link banner di bawah ini.
|