Apakah tidak apa memasak nasi dengan air keran?

Dari mana sumber air minum di rumah Anda? Air dalam kemasan atau air keran yang direbus? Kebanyakan orang menyediakan air galon khusus untuk minum dan masak. Sementara itu, sebagian rumah tangga memilih untuk merebus dari air keran. Namun, sebenarnya mana yang lebih sehat dan bersih untuk diminum? Pelajari perbandingan air galon dan air keran berikut ini, yuk.

Apakah air galon pasti aman?

Air minum dalam kemasan yang dijual dalam bentuk galon memang kesannya lebih aman. Pasalnya, dilihat dari iklannya air galon tampak diproses secara higienis. Akan tetapi, sebelum memercayakan pilihan pada air galon, sebaiknya perhatikan apakah merek air galon tersebut sudah mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah diuji sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Air minum yang belum mendapat izin dari BPOM dan SNI berisiko mengandung berbagai jenis bakteri patogen penyebab penyakit.

Bila merek sudah terstandardisasi, cari tahu tanggal kadaluwarsanya. Jangan mengonsumsi air minum yang sudah lewat dari masa berlaku yang dicantumkan. Air memang tidak bisa kadaluwarsa, tetapi air yang dikemas dalam galon berbahan dasar plastik berisiko terkontaminasi bakteri dan zat kimia beracun kalau sudah terlalu lama. Ini karena selama galon disimpan di gudang atau toko, panasnya udara atau paparan sinar matahari bisa membuat bahan kimia plastik ikut luruh ke dalam air. Bakteri jahat juga akan berkembang biak dengan ganas.

Bagaimana dengan air keran? Apakah juga aman?

Air keran di setiap rumah berasal dari sumber yang berbeda-beda. Ada yang dari sumur (air tanah) dan ada yang dari sungai atau danau (air PAM). Air dari pusat instalasi PAM pada dasarnya sudah diproses sedemikian rupa sehingga aman untuk diminum tanpa harus dimasak dulu.

Akan tetapi, kualitas air tersebut kemungkinan besar menurun setelah dialirkan menuju rumah-rumah penduduk. Hal ini mungkin disebabkan oleh pemasangan pipa yang tidak sesuai standar mutu PAM atau berbagai masalah teknis lainnya. Akibatnya, bakteri tumbuh di pipa dan air pun belum tentu aman diminum tanpa dimasak.

Sedangkan air tanah dari sumur atau galian di rumah Anda belum terjamin mutunya. Anda masih harus membawa sampel air tersebut ke laboratorium untuk diuji kualitas dan kebersihannya. Setelah dinyatakan bersih dan aman, barulah Anda bisa mengonsumsinya.

Jika air tanah di rumah Anda belum diuji, jangan dipakai untuk minum dan masak. Apalagi kalau ada tanda-tanda kontaminasi seperti air keruh, berwarna kekuningan, atau mengeluarkan bau yang asing.

Apakah merebus air keran bisa efektif membunuh bakteri?

Beberapa jenis racun dan bakteri bisa mati jika air direbus sampai mendidih. Akan tetapi, ingatlah bahwa ada juga jenis bakteri yang tetap bertahan hidup meskipun sudah direbus sampai mendidih. Artinya, merebus air tidak seratus persen menjamin air Anda aman diminum.

Bakteri tertentu seperti Clostridium botulinum masih bisa hidup di atas suhu 100 derajat Celsius. Bakteri yang hidup di tanah, sungai, dan danau ini bisa menyebabkan penyakit botulisme pada manusia yang terinfeksi.

Tips memilih antara air galon dan air keran

Pada akhirnya memang ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memilih antara air galon dan air keran. Bila Anda ingin pakai air galon, Anda hanya boleh membeli air dari merek yang telah terdaftar BPOM dan SNI. Pastikan juga galon belum kedaluwarsa dan dijauhkan dari paparan sinar matahari.

Sementara kalau Anda ingin pakai air keran, uji dulu kualitas air dengan membawa ke laboratorium dinas kesehatan setempat. Kalau sudah dinyatakan bebas bakteri, virus, atau racun, rebus air hingga titik didih, yaitu seratus derajat Celsius. Biarkan air mendidih selama paling tidak sepuluh menit sebelum mematikan api kompor.

Apakah tidak apa memasak nasi dengan air keran?

SOLOPOS.COM – Ada beberapa langkah untuk membuat nasi yang enak (freepik)

Solopos.com, SOLO– Memasak nasi mungkin menjadi hal sederhana bagi mereka yang sudah terbiasa. Namun bagi sebagian orang, memasak nasi bisa menjadi hal yang susah dilakukan.

Nasi memang merupakan makanan pokok Indonesia. Bahkan ada anggapan yang menyebutkan perut belum kenyang jika belum diisi dengan nasi. Nasi memang sumber karbohidrat tinggi yang menyuplai energi pada tubuh sehingga orang dapat beraktivitas dan juga berpikir.



PromosiGelaran B20 di Jawa Timur Fokus pada Rantai Pasok UMKM

Menariknya, meski terlihat gampang, tak semua orang bisa menanak nasi. Meski sudah mengikuti petunjuk pada kemasan beras bisa saja nasi terlalu lembek bahkan nyaris jadi bubur. Atau nasi terlalu pera bahkan masih keras bagian tengahnya. Bisa juga nasi terlihat kusam atau kotor karena kurang telaten saat membersihkan beras.

Mencuci beras sebelum memasaknya menjadi cara awal meningkatkan rasa nasi. Pada awalnya, air keran akan tampak keruh. Tapi warna air yang awalnya tampak seperti susu menjadi bening seperti kaca jendela dan inilah tanda pencucian selesai.

Selain soal rasa, alasan Anda perlu mencuci beras jelas demi kebersihan. Beras melewati banyak langkah dalam perjalanannya dari padi ke karung. Seiring waktu, ada kemungkinan beberapa kotoran dan debu ikut masuk. Jadi biarkan air keran Anda membersihkan beras Anda, membasuh semua kotoran.

Alasan kedua, menghidrasi beras. Saat biji-biji ini berada di dalam karung atau kantong, sifatnya sedikit kering. Membilas atau mencuci beras memungkinkan biji-biji mulai menyerap air.

Alasan ketiga pentingnya mencuci beras, untuk menghindari hal yang paling tak terduga, namun mungkin paling penting. Saat beras diproses dan dikirimkan, ada residu bertepung melapisi bagian luar setiap butir beras.

Lapisan halus ini terdiri atas serpihan-serpihan kecil beras yang sangat kecil. Saat Anda memasak nasi dengan residu ini, tekstur nasi nantinya akan agak lengket.

PSBB Matikan Usaha Kuliner, Pengusaha Solo Pilih Lockdown

Metode Mencuci Beras

Pertama Anda bisa mencoba metode saringan. Gunakan saringan dengan jaring logam halus (satu yang cukup besar untuk nasi Anda). Kucurkan air hangat atau dingin di atas beras.

Jika sulit untuk mengukur kejernihan dalam air yang mengalir melalui jaring, coba masukan beberapa beras ke dalam gelas bening.

Cara kedua, metode mangkok yakni memasukkan beras ke dalam mangkuk dan menambahkan air secukupnya. Lalu taruh di tangan Anda dan balikkan beras. Buang air itu. Tambahkan air baru. Ulangi sampai beras bersih.

Di antara keduanya, metode ke dua, tampaknya lebih disukai kebanyakan orang karena menciptakan pengalaman sentuhan dan indera. Selain itu, seperti dilansir Antaranews dari Real Simple, Anda tampaknya bisa menggunakan lebih sedikit air, karena tidak terus-menerus membiarkan air mengalir dari keran.

Menanak Nasi

Cara memasak memang susah-susah gampang. Bahkan bagi seorang yang baru belajar, cara memasak nasi menjadi tantangan tersendiri. Padahal kalau dilihat langkah-langkahnya terlihat mudah karena hanya perlu beras, air, panci dan api.

Apalagi saat ini cara menanak nasi tak harus dengan cara tradisional yakni menggunakan dandang atau panci. Sejalan dengan perkembangan teknologi di jaman modern ini, menanak nasi bisa melalui alat menanak nasi khusus atau biasa disebut rice cooker.

Dilansir dari liputan6.com, Senin (13/4/2020),  untuk menghasilkan nasi pulen, ada beberapa tahapan cara memasak nasi yang harus diperhatikan.

Turun Drastis, Kasus Harian Covid-19 Di Korea Selatan Cuma 8

Cara tradisional

Cara memasak nasi dengan tungku dan panci saat ini sudah jarang dilakukan, bahkan oleh warga yang tinggal di area perkotaan dengan aktivitas padat cara ini sudah lama ditinggalkan. Cara memasak ini memang memakan waktu. Namun, biasanya menghasilkan nasi yang panasnya akan terasa lebih lama dan aromanya pun lebih wangi.

Cara memasak nasi yang bagus, pilih beras berkualitas bagus juga. Setelah itu cuci beras hingga bersih, buang batu kecil, gabah atau kotoran lainnya yang terselip di antara bulir beras.

Sebelum ditanak, rendam dulu beras selama 30 menit. Metode ini konon sering digunakan oleh orang-orang Jepang saat akan menanak nasi.

Setelah beras bersih, masukan beras dan air bersih ke dalam panci hingga satu ruas jari telunjuk dan mulai ditanak dengan api sedang. Selama menanak nasi, beras harus rajin diaduk agar tidak berkerak di bagian dasar panci.

Proses pengadukan ini dilakukan mulai dari air masih dingin hingga mendidih dan meresap ke nasi hingga nasi pun matang. Jika hendak menanak nasi dengan panci kukus, caranya sedikit berbeda. Caranya, setelah nasi setengah matang, angkat panci dan ganti dengan panci kukus.

Masukkan air di bawah saringan yang terdapat dalam panci kukus. Pindahkan nasi tersebut dalam panci kukus. Lalu, kukus nasi sekitar 15 hingga 30 menit tergantung pada porsi nasi yang ditanak dan nasi pun siap disajikan.

Menggunakan Rice Cooker

Dengan alasan lebih praktis, menanak nasi menggunakan rice cooker menjadi pilihan banyak digunakan orang saat ini. Sama seperti cara memasak nasi dengan teknik tradisional, bersihkan beras terlebih dahulu. Masukkan beras yang sudah dibersihkan ke dalam rice cooker. Pastikan tinggi air satu ruas jari telunjuk.

Saat memasak beras dalam rice cooker, ada batas maksimal seberapa banyak beras dimasak. Garis ukur yang ada dalam panci rice cooker harus diperhatikan agar beras atau air meluap keluar dan nasi mengembang dengan baik.

Setelah memasukan air dan beras ke dalam rice cooker, nyalakan listrik dan tekan tanda memasak nasi. Tunggu beberapa saat, biasanya akan ada bunyi atau asap keluar di lubang khusus di bagian atas rice cooker sebagai penanda nasi telah matang.

Ini Kisah Di Balik Foto Viral Pocong Jaga Kampung Di Nguter Sukoharjo

Perhatikan Takaran Air

Cara memasak nasi agar menghasilkan nasi pulen, takaran air sangat penting. Saat memasak beras, rasio atau perbandingan air dan beras sangat penting. Banyak orang yang salah kaprah pada hal ini. Untuk beras putih, campurkan 1 gelas beras dengan satu setengah gelas air.

Gunakan gelas ukur untuk hasil yang baik. Untuk beras merah, rasionya 2 : 1. Jadi dua gelas air (atau kaldu) untuk satu gelas beras. Sedangkan untuk beras yang belum disosoh membutuhkan waktu lebih lama untuk memasak dan menyerap air. Oleh karena itu memerlukan rasio tiga gelas air untuk satu gelas beras.

Hasil akan terlihat jelas jika salah dalam menakar air saat akan menanak nasi. Jika menuangkan air lebih dari satu ruas jari telunjuk, nasi pun akan menjadi lembek. Bahkan jika terlalu berlebihan, lembeknya akan mirip nasi bubur.

Namun, jika tinggi air kurang dari satu ruas jari telunjuk, nasi pun akan menjadi ‘setengah matang’ atau sering disebut sebagai nasi pera. Saat dimakan, tekstur beras masih ada sehingga terasa keras.

Selain itu, ada cara memasak yang sederhana agar nasi tetap pulen saat disantap, walau telah beberapa lama disimpan dalam metode hangat rice cooker. Warna nasi juga tidak berubah jadi kuning.

Setelah nasi matang, matikan rice cooker dengan mencabut kabel dari sumber listrik. Diamkan selama 20 menit, lalu aduk sedikit nasi yang baru matang ini. Trik ini dilakukan agar nasi tetap pulen. Setelah itu, baru nyalakan rice cooker lagi dan simpan nasi dalam keadaan hangat. Nah, itu tadi cara memasak nasi yang pulen dengan menggunakan panci ataupun rice cooker. Selamat mencoba.

Apakah boleh memasak nasi dengan air kran?

Jadi, kondisi Anda yang menanak nasi dengan air kran bisa jadi aman, bisa juga berbahaya, tergantung dari kualitas airnya sendiri. Air yang laik konsumsi secara fisik ditunjukkan dari warnanya yang bening, tidak berbau, tidak berampas, tidak berasa, dan encer konsistensinya.

Masak nasi pake air apa?

Biasanya, memasak nasi dilakukan dengan air biasa atau air besuhu sedang, teman-teman. Namun, kita juga bisa menggunakan air panas atau air mendidih untuk memasak nasi. Memasak nasi menggunakan air panas akan membantu nasi lebih cepat matang. Sebabnya, air panas memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan air biasa.

Berapa lama waktu memasak nasi di magic com?

Berapa lama masak nasi di rice cooker? Kurang lebih 20-35 menit cukup untuk memasak nasi hingga matang. Pastikan untuk membersihkan beras terlebih dahulu ya, sebelum dimasukkan pada wadah dan dipencet tombol 'Cook'.